M.Yamin Pemetaan sebaran kelas kesehatan pohon

Tabel 7. Jenis tanaman yang diperoleh pada jalur hijau penelitian di Kota Medan. No Jenis Nama Jalan Jumlah Gaharu Jawa Perintis Kemerdekaan Yos Sudarso

H. M.Yamin

1 Angsana Pterocarpus indicus 37 65 96 645 95 938 2 Mahoni daun lebar Swietenia macrophylla 93 5 65 1122 28 1313 3 Beringin Conosycea benjamina - - 3 3 - 6 4 Melinjo Gnetum gnemon - - 6 17 2 25 5 Pulai Alstonia scholaris Alstonia scholaris 3 - 4 16 1 24 6 Asam Jawa Tamarindus indica - - 1 15 3 19 7 Sengon jawa albizia chinensis - - - 10 2 12 8 Mindi Melia azedarach - - - 3 - 3 9 Jambu air Syzygium aqueum 2 - - 6 - 8 10 Waru Hibiscus tiliaceus - - - 10 - 10 11 Gelodokan Polyathea longifolia - - - 30 - 30 12 Kapas Gossypium sp - - - 9 - 9 13 Cemara laut Casuarina equisetifolia - - - 31 - 31 14 Saga Adenanthera pavonina - - - 5 - 5 15 Sengon laut Parasianthes falcataria - - - 32 - 32 16 Mahoni Swietenia mahagoni - 1 - 1 2 4 17 Mangga Mangifera indica 16 - - 103 - 119 18 Eucalyptus eucalyptus 3 - - 2 - 5 19 Jambu biji Pisidium guajava 1 - - 1 - 2 20 Sukun Artocarpus altilis - - - 2 - 2 21 Nangka Artocarpus heterophyllus - - - 5 - 5 22 Kemiri Aleurites moluccana 1 - - - - 1 Total 2603 Pada penelitian ini Jenis pohon yang paling banyak dijumpai adalah jenis mahoni daun lebar yaitu 1313 pohon. Berbeda dengan penelitian Natalia2015 bahwa jenis tanaman yang diperoleh pada jalur hijau penelitian di Kota Binjai Universitas Sumatera Utara yang paling dominan adalah jenis gelodokan Polyathia longifolia yaitu 1358 pohon dari 1372 pohon keseluruhan. Kesehatan Pohon Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan sensus di 5 jalan arteri dan 5 kecamatan yang ada di Kota Medan bagian utara. Jumlah keseluruhan pohon sebanyak 2603 pohon. Menurut metode Forest Healt Monitoring persentase kelas kerusakan pohon didapatkan berdasarkan pada bobot nilai indeks dengan kriteria sehat, kerusakan ringan, kerusakan sedang, dan kerusakan berat. Pohon yang tidak mengalami kerusakan atau sangat sehat dan yang sudah mati tidak dimasukkan kedalam persentase kelas kerusakan karena metode FHM hanya mencatat pohon yang mengalami kerusakan. Data Pohon yang sangat sehat dan yang sudah Mati di catat untuk menambah referensi tentang keberadaan jenis dan jumlah pohon pada lokasi penelitian ini. Dari jumlah total 2603 pohon, terdapat 2532 pohon mengalami kerusakan sedangkan 67 tidak memiliki kerusakan atau sangat sehat dan 4 pohon yang sudah mati. Dari 2532 pohon yang mengalami kerusakan tersebut 1716 pohon tergolong sehat, 766 pohon yang mengalami kerusakan ringan, 316 pohon yang mengalami kerusakan sedang dan 3 pohon yang Mengalami kerusakan berat. Jumlah dan persentasi kerusakan dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Jumlah kriteria dan persentase kerusakan pada Kota Medan bagian utara. No Kriteria jln.Yos Sudarso Jln.Perintis Kemerdekaan Jln. Jawa Jln. Gaharu Jln.M.H. Yamin Jumlah Persentase 1 Sehat 1421 103 35 71 86 1716 67,7725 2 Ringan 551 55 33 83 44 766 30,2528 3 sedang 44 2 1 47 1,85624 4 Berat 2 1 3 0,11848 Total 2532 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengamatan dengan metode FHM diperoleh hasil bahwa kondisi kerusakan Pohon pada 5 jalan arteri dan 5 kecamatan Kota Medan bagian utara tergolong kelas Sehat dengan NIK sebesar 4,213. Jenis-jenis pohon berdasarkan kelas kerusakan dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini: Tabel 9. Kelas Kerusakan Berdasarkan Jenis Pohon Di Medan Bagian Utara No Jenis Sehat Ringan Sedang Berat Jumlah 1 Angsana 578 322 13 1 914 2 Mahoni daun lebar 885 360 27 2 1274 3 Beringin 6 - - - 6 4 Melinjo 21 4 - - 25 5 Pulai 21 2 - - 23 6 Asam Jawa 15 2 - - 17 7 Sengon jawa 7 3 2 - 12 8 Mindi 3 - - - 3 9 Jambu air 5 3 - - 8 10 Waru 2 6 2 - 10 11 Gelodokan 20 9 - - 29 12 Kapas 9 - - - 9 13 Cemara laut 25 4 2 - 31 14 Saga 2 3 - - 5 15 Sengon laut 23 7 1 - 31 16 Mahoni - 4 - - 4 17 Mangga 84 32 - - 116 18 Eucalyptus 2 3 - - 5 19 Jambu biji 2 - - - 2 20 Sukun 2 - - - 2 21 Nangka 4 1 - - 5 22 Kemiri - 1 - - 1 TOTAL 2532 Jalur hijau pada Medan Bagian Utara didominasi oleh jenis mahoni daun lebar Swietenia macrophylla. Mahoni daun lebar juga mengalami kelas kerusakan terbanyak yaitu 1274 kerusakan. Kelas kerusakan terbanyak pada jenis ini dengan kelas kerusakan sehat berjumlah 885, sedangkan terendah yaitu 2 kelas kerusakan berat. pada kelas ringan ada sebesar 360 kelas kerusakan dan 27 kelas kerusakan sedang. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Peta Sebaran Kerusakan Pohon pada 5 jalan arteri di 5 Kec, Kota Medan Universitas Sumatera Utara Kerusakan dan Penyakit Pohon. Dari 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan ditemukan 12 tipe kerusakan dari 13 tipe kerusakan yang dikemukakan oleh Mangold. Tipe kerusakan yang tidak ada di temukan pada pohon yang di teliti yaitu tipe kerusakan akar patah atau mati. Dari 12 tipe kerusakan itu, tipe kerusakan yang paling banyak dijumpai adalah tipe kerusakan vandalis yaitu sebanyak 977 pohon dan yang terbanyak kedua yaitu kerusakan kanker sebanyak 806 pohon. sedangkan yang paling sedikit adalah batang patah yaitu 9 pohon saja. Tabel 10. Tipe kerusakan yang diperoleh pada jalur hijau penelitian di Kota Medan. No Kerusakan Jln.Yos Sudarso Jln.Perintis Kemerdekaan Jln. Jawa Jln. Gaharu Jln.H.M. Yamin Jumlah 1 Kanker 605 70 33 64 34 806 2 Lapuk lanjut 172 12 4 27 7 222 3 Luka Terbuka 180 10 4 5 12 211 4 Eksudasi 45 2 2 49 5 Batang Patah 9 9 6 Malformasi 72 19 4 2 32 129 7 Akar Patah atau Mati - - - - - - 8 Mati Ujung 145 3 5 11 1 165 9 Cabang patah atau mati 290 18 5 45 358 10 Brum Pada cabang 509 31 8 2 28 578 11 Kerusakan daun 410 4 1 3 51 469 12 Daun Berubah Warna 182 47 56 44 1 330 13 Vandalisme 754 53 21 94 55 977 TOTAL 4303 Pada penelitian ini tipe kerusakan yang paling banyak dijumpai adalah tipe kerusakan vandalisme yaitu sebanyak 23, berbeda dengan penelitian Miardini 2006 dan penelitian Stalin 2013 yang menemukan tipe kerusakan yang paling banyak adalah tipe kerusakan lapuk lanjut. Ini dikerenakan pada penelitian ini dilakukakan pada hutan kota dan banyak kegiatan advertising atau Universitas Sumatera Utara periklanan dengan menempelkan menggunakan paku atau kawat dan sejenisnya. Sedangkan pada penelitian Miardini 2006 dilakukan di Kebun Raya Bogor tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pemakuan pohonvandalisme. Persentase tipe kerusakan dapat di lihat pada gambar 4. Gambar 3. Persentase Tipe Kerusakan. Lokasi kerusakan Pada Pohon Pohon merupakan satu kesatuan mulai dari bagian akar hingga bagian ujung, sehingga apabila salah satu bagian dari pohon tersebut mengalami kerusakan atau terkena penyakit maka pertumbuhan dan kesehatannya pasti akan terganggu juga. Dari 2603 pohon yang diteliti pada lima jalan arteri yang terdapat di lima kecamatan yang ada di Kota Medan, bagian pohon yang yang paling banyak mengalami kerusakan adalah pada batang bagian bawah yaitu sebesar 27, sedangkan yang paling sedikit mengalami kerusakan adalah pada bagian batang tajuk yaitu sebesar 0,02. Persentase lokasi kerusakan dapat di lihat pada gambar 5. Kanker 19 lapuk lanjut 5 Luka Terbuka 5 Eksudasi 1 Batang Patah Malformasi 3 Akar Patah atau Mati Mati Ujung 4 Cabang patah atau mati 8 Brum Pada cabang 13 Kerusakan daun 11 Daun Berubah Warna 8 Vandalisme 23 Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Persentase Lokasi Kerusakan Tipe kerusakan yang paling besar dijumpai adalah tipe kerusakan vandalisme pada lokasi tiga batang bagian bawah yaitu sebanyak 907 pohon. Tipe kerusakan yang paling sedikit dijumpai adalah tipe kerusakan batang patah pada lokasi bagian bawah dan bagian atas batang dengan kode 4 yaitu 9 pohon. Sebaran kerusakan dan bagian lokasi yang terkena dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Kombinasi tipe kerusakan dengan lokasi kerusakan Kerusakan Lokasi Kerusakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Kanker 348 397 54 7 806 lapuk lanjut 70 115 14 18 4 1 222 Luka Terbuka 2 7 186 14 2 211 Eksudasi 5 16 28 49 Batang Patah 9 9 Malformasi 127 2 129 Akar Patah atau Mati Mati Ujung 165 165 Cabang patah atau mati 358 358 Brum Pada cabang 578 578 Kerusakan daun 469 469 Daun Berubah Warna 330 330 Vandalisme 4 907 66 977 Total 420 528 1177 269 8 1 936 165 799 4303 Akar terbuka tunggak 10 Akar batang bagian bawah 12 Batang bagian bawah 27 Bagian bawah bagian atas batang 6 Bagian atas batang Batang tajuk Cabang 22 Pucuk dan tunas 4 Daun 19 Universitas Sumatera Utara Keterangan tabel : 1 Akar terbuka dan tunggak 2 Akar dan batang bagian bawah 3 Bagian atas batang 4 Bagian bawah dan bagian atas batang 5 Bagian atas batang 6 Batang tajuk 7 Cabang 8 Kuncup dan tunas 9 Daun Tipe Kerusakan Kanker Gambar 5. Tipe keusakan kanker pada Swietenia mahagon Dari 2603 pohon yang diteliti pada lima jalan arteri yang terdapat di lima kecamatan yang ada di Kota Medan, tipe kerusakan kanker yang dijumpai sebanyak 18,7. Menurut Mangold 1997 penyakit kanker ini lebih sering disebabkan oleh jamur. Kanker menyerang pada bagian berkambium sehingga mematikan fungsi pengangkutan unsur hara dan penyaluran nutrisi. Kerusakan kanker ini paling banyak dijumpai pada lokasi akar dan batang bagian bawah yaitu sebanyak 397 pohon dan paling sedikit dijumpai pada lokasi batang bagian bawah dan atas batang yaitu sebanyak tujuh pohon. Peta sebaran penyakit kanker ini dapat dilihat pada gambar 6. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Peta sebaran penyakit kanker di Kota Medan bagian utara Tipe Kerusakan Busuk Hati, Tubuh Buah dan Indikator Lapuk Lanjut Gambar 7. Tipe kerusakan busuk hati, dan indikator lapuk lanjut pada Pterocarpus indicus. Tipe kerusakan busuk hati, tubuh buah dan indikator lapuk lanjut dijumpai sebanyak 5,1 dari total pohon yang diteliti pada lima jalan arteri yang terdapat di lima kecamatan yang ada di Kota Medan. Tipe kerusakan ini menyebabkan meningkatnya resiko penurunan penyerapan air dan unsur hara serta kerusakan kulit tanaman yang telah terserang akan menjadi busuk sehingga pohon mudah Universitas Sumatera Utara rubuh oleh angin. Tipe kerusakan lapuk lanjut paling banyak di jumpai pada lokasi akar dan bagian bawah batang yaitu sebanyak 115 pohon dan paling sedikit dijumpai pada lokasi batang tajuk yaitu sebanyak 1 pohon. Peta sebaran kerusakan lapuk lanjut dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Peta sebaran kerusakan luka terbuka di Kota Medan bagian utara Tipe Kerusakan Luka Terbuka Gambar 9. Tipe kerusakan luka terbuka pada Swietenia mahagoni Universitas Sumatera Utara Tipe kerusakan luka terbuka dijumpai sebanyak 4,9 dari 2603 pohon yang diteliti pada lima jalan arteri yang terdapat di lima kecamatan yang ada di Kota Medan. Luka terbuka ini pada umumnya disebabkan oleh manusia. Jalur hijau merupakan tempat yang sering dilalui oleh kendaraan dan manusia, sehingga banyak manusia yang lewat dan sengaja maupun tidak sengaja melukai pohon yang ada di pinggiran jalan kota Medan ini. Menurut Dahlan 1992, luka terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: a luka yang terbatas hanya pada kulit luar saja dan b luka yang terjadi pada kulit luar, kulitdalam dan juga luka pada kayu gubal dan kayu teras. Tipe kerusakan luka terbuka paling banyak dijumpai pada lokasi bagian bawah batang sebanyak 186 pohon sedangkan paling sedikit dijumpai pada lokasi bagian akar terbuka dan tunggak dan bagian atas batang yaitu masing- masing sebanyak 2 pohon. Peta sebaran kerusakan lapuk lanjut dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Peta sebaran kerusakan lapuk lanjut di Kota Medan bagian utara. Universitas Sumatera Utara Tipe Kerusakan Malformasi Gambar 11. Tipe kerusakan malformasi pada pohon a Pterocarpus indicus dan b Swietenia mahagoni. Tipe kerusakan malformasi dijumpai sebanyak 2,99 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan . Malformasi akan menghambat pertumbuhan tanaman sehingga yang seharusnya normal simetris menjadi tidaksimetris. Tipe kerusakan ini paling banyak dijumpai pada lokasi bagian bawah dan bagian atas batang sebanyak 127 pohon dan paling sedikit dijumpai pada bagian atas batang yaitu sebanyak 2 pohon. Dalam penelitian ini jumlah kerusakan malformasi yang paling sedikit di temukan yakni di Jln. Gaharu sebanyak 2 kerusakan dan paling banyak ada 72 kerusakan ditemukan di Jln. Yos Sudarso. Peta sebaran kerusakan malformasi dapat dilihat pada gambar 12. Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Peta sebaran kerusakan malformasi di Kota Medan bagian utara Tipe Kerusakan Eksudasi a b Gambar 13. Tipe kerusakan eksudasi pada pohon a Swietenia mahagoni. b Pterocarpus indicus Tipe kerusakan eksudasi di jumpai sebanyak 1,13 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan. Eksudasi yang dijumpai disebabkan karena luka akibat benda tajam yang Universitas Sumatera Utara kemudian mengeluarkan getah pada bagian pohon yang terluka. Tipe kerusakan eksudasi ini paling banyak dijumpai pada lokasi bagian bawah dan bagian atas batang sebanyak 28 pohon dan paling sedikit dijumpai pada lokasi akar dan batang bagian bawah sebanyak 5 pohon. Peta sebaran kerusakan eksudasi dapat dilihat pada gambar 14. Gambar 14. Peta sebaran kerusakan eksudasi di Kota Medan bagian utara Batang Patah Atau Mati Gambar 15. Tipe kerusakan batang patah pada pohon Pterocarpus indicus Universitas Sumatera Utara Tipe kerusakan batang patah yang di temukan pada lokasi penelitian di 5 jalan arteri di jumpai sebanyak 0,2. Batang patahrusak pada daerah batang dibawah dasar dari tajuk hidup dan pada pohon masih hidup terjadi karena terpotong atau luka yang di akibatkan pohon tersebut terkena kendaraan. Tipe kerusakan ini dijumpai sebanyak 9 pohon pada lokasi bagian bawah dan bagian atas batang. Peta sebaran kerusakannya dapat dilihat pada gambar 16. Gambar 16. Peta sebaran kerusakan batang patah atau mati di Kota Medan bagian utara Mati Ujung Gambar 17.Tipe kerusakan mati ujung pada pohon Swietenia mahagoni. Universitas Sumatera Utara Tipe kerusakan mati ujung dijumpai sebanyak 3,83 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan. Mati ujung ini terjadi akibat serangan serangga, penyakit atau sebab- sebab lainnya.Tipe kerusakan ini dijumpai sebanyak 165 pohon pada lokasi bagian pucuk dan tunas. Dalam penelitian ini jumlah kerusakan mati ujung yang paling sedikit di temukan yakni di Jln. H.M.Yamin sebanyak 1 kerusakan dan paling banyak ada 145 kerusakan ditemukan di Jln. Yos Sudarso. Peta sebaran kerusakannya dapat dilihat pada lampiran 18. Gambar 18. Peta sebaran kerusakan mati ujung di Kota Medan bagian utara Universitas Sumatera Utara Tipe Kerusakan Cabang Patah atau Mati Gambar 19. Tipe kerusakan cabang patah pada Pohon Swietenia mahagoni. Tipe kerusakan cabang patah atau mati dijumpai sebanyak 8,31 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan . Cabang patah ini terjadi akibat lapuk dan gejala yang terlihat adalah daun yang berguguran. Tipe kerusakan ini dijumpai sebanyak 358 pohon pada lokasi bagian cabang. Peta sebaran kerusakannya dapat dilihat pada gambar 20. Universitas Sumatera Utara Gambar 20. Peta sebaran cabang patah atau mati di Kota Medan bagian utara . Tipe Kerusakan Brum pada Cabang Gambar 21. Tipe kerusakan brum pada pohon Pterocarpus indicus. Tipe kerusakan brum dijumpai sebanyak 13,4 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan . Brum berlebihan ini terjadi akibat dari pemangkasan pemeliharaan.Cabang yang telah di pangkas dan mengakibatkan tumbuh cabang baru yang bergerombolan. Jika dibiarkan maka akan terjadi persaingan cahaya matahari untuk fotosintesis. Tipe Universitas Sumatera Utara kerusakan brum dijumpai pada lokasi bagian cabang sebanyak 578 pohon. Peta sebaran kerusakannya dapat dilihat pada gambar 22. Gambar 22. Peta sebaran brum pada cabang di Kota Medan bagian utara Tipe Kerusakan Daun Gambar 23. Tipe kerusakan daun pada pohon Pterocarpus indicus. Tipe kerusakan daun dijumpai sebanyak 10,8 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan. Gejala yang terlihat adalah adanya bercak daun dan gejala gosong. Kerusakan daun ini juga disebabkan oleh polutan udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Hampir semua polutan udara penyebab kerusakan tumbuhan berupa Universitas Sumatera Utara gas, meskipun beberapa jenis partikel debu juga dapat mengakibatkan pengaruh- pengaruh buruk terhadap tumbuhan Widyastuti., dkk, 2004. Kerusakan daun ini dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut yaitu daun berguguran akibatnya ruas jalan arteri akan terlihat banyak beterbangan daun daun yang telah berguguran dari pepohonan.Tipe kerusakan daun dijumpai sebanyak 469 pohon pada lokasi bagian daun. Dalam penelitian ini jumlah kerusakan daun yang paling sedikit di temukan yakni di Jln. Jawa sebanyak 1 kerusakan dan paling banyak ada 410 kerusakan ditemukan di Jln. Yos Sudarso Peta sebaran kerusakan daun dapat dilihat pada gambar 24. Gambar 24. Peta sebaran kerusakan daun di Kota Medan bagian utara Universitas Sumatera Utara Tipe Kerusakan Daun Berubah Warna Gambar 25. Tipe kerusakan daun berubah warna pada pohon Pterocarpus indicus. Tipe kerusakan daun berubah warna ini dijumpai sebanyak 7,6 dari total pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan. Gejala yang terlihat adalah gejala klorosis, yaitu dimana daun tidak lagi berwarna hijau atau berubah warna menjadi kuning. Perubahan warna ini dapat disebabkan oleh rusaknya klorofil zat hijau daun atau akibat kekurangan cahaya matahari atau karena serangan penyakit. Perubahan warna juga terjadi dalam bentuk bercak-bercak cokelat karat, ungu, hitam, kelabu, keputih-putihan atau bersama-sama Pracaya, 2003.Tipe kerusakan daun berubah warna ini dijumpai sebanyak 330 pohon pada lokasi daun. Peta sebaran kerusakan daun berubah warna dapat dilihat pada gambar 26. Universitas Sumatera Utara Gambar 26. Peta sebaran daun berubah warna di Kota Medan bagian utara Tipe Kerusakan Vandalisme a b Gambar 27. a dan b kerusakan vandalisme yang diakibatkan akibat dari banyaknya pengiklanan produk atau jasa di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Tipe kerusakan vandalis paling banyak dijumpai yaitu sebesar 22,7 dari 2603 pohon yang diteliti pada 5 jalan arteri yang terdapat di 5 kecamatan yang ada di Kota Medan . Tipe kerusakan ini juga disebabkan oleh manusia yang menempeli spanduk maupun poster-poster pada pohon yang berada di pinggiran jalan kota Medan. Manusia menempelkan spanduk dan poster pada pohon ini menggunakan paku sehingga melukai pohon. Tipe kerusakan vandalisme paling banyak dijumpai pada lokasi bagian bawah batang yaitu sebanyak 907 pohon dan paling sedikit dijumpai pada lokasi akar dan batang bagian bawah sebanyak 4 pohon. Peta sebaran kerusakan vandalisme dapat dilihat pada gambar 28. Gambar 28. Peta sebaran vandalisme di Kota Medan bagian utara. Kerusakan Pohon Berdasarkan Jalan Arteri di jalur Hijau Kota Medan Bagian Utara.

1. Jalan Gaharu