pemediasi antara kolektivisme terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan, sehingga H5 diterima. Hal ini dikarenakan masalah
penyelamatan lingkungan adalah sebuah dilema sosial yaitu sebuah situasi dimana kebaikan bersama dapat tercapai jika hampir dari semua anggota
komunitas mau berkorban, sehingga orang yang memiliki persepsi efektivitas konsumen yang lebih tinggi, lebih mungkin untuk terlibat dalam
konsumsi ekologis dari pada mereka yang persepsinya rendah.
B. Saran
1. Akademik
Bagi akademisi dapat memperluas wilayah penelitian contohnya dengan mengambil lokasi di Yogyakarta atau kota lainnya, bukan hanya di
lingkungan kampus atau Universitas.
2. Praktik
Penelitian selanjutnya lebih baik disarankan untuk dilakukan pada setting produk hijau yang lebih memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi selain
produk pangan organik. Selain itu diharapkan memperbanyak sumber referensi mengenai variabel-variabel pembentuk sikap dan niat untuk membeli produk
yang ramah lingkungan. Selain itu juga bisa mempertimbangkan untuk
menggunakan variabel-variabel lain terkait topik perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk ramah lingkungan yang beredar di pasaran
seperti variabel tingkat pendapatan, pengetahuan konsumen, dan sebagainya.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada responden mahasiswa saja. Akan lebih baik jika penelitian dilakukan pada masyarakat Yogyakarta atau
kota-kota besar lainnya sehingga hasil penelitian dan pembahasan dapat lebih beragam. Selanjutnya perbandingan hasil akan mencerminkan
gambaran yang lebih luas atas perilaku pembelian ramah lingkungan. 2. Penelitian ini menggunakan dua variabel pemediasi yaitu kepedulian
lingkungan dan persepsi efektivitas konsumen yang menjadi variabel pemediasi antara variabel kolektivisme terhadap perilaku pembelian
ramah lingkungan, diamana variabel kepedulian lingkungan tidak berhasil menjadi variabel pemediasi antara kolektivisme terhadap
perilaku pembelian produk ramah lingkungan. Sehingga apabila ada variabel pemediasi lain yang mempengaruhi niat pembelian kembali pada
produk ramah lingkungan, maka dianggap konstan.
76
DAFTAR PUSTAKA
Albayrak, T., et al. 2011, “The influence of skepticism on green purchase
behavior”, International Journal of Business and Social Science. Vol. 2 No. 13.
Albayrak, T., Aksoy, S., Caber, M. 2013,. “The effect of environmental concern and sceptic
ism on green purchase behavior”, Marketing Intelli-gence Planning, 311, 27
–39.
Berger, Ida. E. and Ruth M. Corbin. 1992 , “Perceived Consumer Effectiveness
and Faith in Others as Moderators of Environmentally Responsible Behaviors,” Journal of Public Policy Marketing, 11 Fall, 79-89.
Brown, Irvine, Jr. 1979 , “Learned Helplessness through Modeling: Self-Efficacy
and Social Comparison Processes,” in Choice and Perceived Control, Lawrence C. Perlmutter and Richard A. Monty, eds., New York: John
Wiley Sons.
Chang, H.H. and Chen, S.W. 2012 , “The impact of online store environment cues
on purchaseintention: trust and perceived risk as a mediator”, Online Information Review, Vol. 32 No. 6,pp. 818-41.
Chan, Ricky Y.K. 2001 , “Determinants of Chinese Consumers’ Green Purchase
Behaviour ”, Psychology Marketing, Vol. 8, No. 4, April, pp. 389-
413. Chan, T. S. 1996
, “Concerns for Environmental Issues and Consumer Purchase Preferences: A Two-
Country study,” Journal of International Consumer Marketing, 9, 43-55.
Chan, Ricky Y.K Lorett B. Y. Lau. 2000, “Antecedents of Green Purchase: A
Survey in China,” Journal of International Consumer Marketing, 9:1, pp. 43-55.
Cheah, I. and I. Phau. 2011, “Attitudes Towards Environmentally Friendly
Products The Influence of Ecoliteracy, Interpersonal Influence and Value Orientation
”, Marketing Intelligence Planning, 29 5, pp: 452-472.
Dunlap, Riley E. and Kent D. Van Liere. 1984 , “Commitment to the Dominant
Social Program and Concern for Environmental Quality,” Social Science Quarterly, 65 December, 1013-1028.