Tehnik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi skor di atas akan digunakan sebagai pedoman untuk menginterpretasikan hasil penelitian dari jawaban kuisioner yang telah diisi oleh para responden. Setelah itu, hasil jawaban akan dianalisis untuk mendeskripsikan hasil jawaban yang berkaitan dengan variabel partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial dan dysfunctional behavior.

3.6 Tehnik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga kelompok variabel yaitu dependent variable Y yakni kinerja manajerial, independent variable X yaitu partisipasi penyusunan anggaran, dan moderating variable Z yaitu dysfunctional behavior.

3.6.1.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono 2010:206, “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk um um dan generalisasi”. Statistik deskriptif hanya mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku populasi yang dimana sampel tersebut diambil. Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yakni statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisa statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerjadi tempat responden bekerja.

3.6.1.2 Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval

Dalam pengolahan data secara statistik dan data nonmetrik menggunakan skala nonparametrik, sedangkan data metrik menggunakan statistika parametrik. Penelitian ini menggunakan penelitian kuesioner yang alternatif jawaban dalam skala ordinal, sedangkan penulis menggunakan statistik parametrik. Akibatnya data yang menggunakan skala ordinal harus dialihkan menjadi skala interval. William L.Hays 1969, menemukan metode untuk mengalihkan skala ordinal menjadi skala interval, metode ini bernama Method Succesice Interval MSI. Langkah - langkah dalam menerapkan metode ini sebagai berikut : 1. Tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Semua item pertanyaan dapat dihitung frekuensi jawabannya dan berapa responden yang menjawab untuk mendapat masing-masing skor. 2. Tentukan proporsi tiap skor jawaban dengan membagi frekuensi dengan jumlah responden. 3. Tentukan proporsi tiap skor jawaban secara kumulatif. Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan menggunakan tabel distribusi normal. 5. Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z setiap skor dengan menggunakan tabel densitas atau menghitung niali fungsi kepadatan dengan menggunakan rumus: = 1 2� − 1 2 2 6. Tentukan nilai skala untuk setiap Z dengan rumus : NS = kepadatan batas bawah −kepadatan batas atas − 7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: NT = NS + 1 + | NSim | dimana NSim adalah harga mutlak NS yang paling kecik dari skor yang tersedia.

3.6.1.3 Uji Kualitas Data

Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil ketepatan uji hipotesis Wirjono dan Raharjono, 2007. Dalam penelitian ini, kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument dievaluasi dengan uji validitas dan uji realibilitas.

3.6.1.3.1 Uji Validitas Data

Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Makna valid disini berarti bahwa pertanyaan dalam kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Untuk kuisioner yang berisi beberapa pertanyaan seperti yang digunakan dalam penelitian ini, maka valid berarti setiap butir pertanyaan yang menyusun kuisioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan itu sendiri dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi yang rendah dengan butir pertanyaan lain dinyatakan tidak valid Imam Ghozali, 2007. Dalam penelitian ini, alat uji validitas yang digunakan adalah alat uji yang berdasarkan pendekatan Consruct Validity, yakni dengan melihat korelasi skor per item dengan skor total seluruh item inter-item total correlation. Metode yang digunakan adalah teknik korelasi produk momen moment product correlation atau yang lebih dikenal dengan namapearson correlation. Nilai korelasi yang diperoleh nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara statistic per individu lalu dibandingkan dengan nilai korelasi r product moment.Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel berarti pertanyaan dianggap memenuhi kriteria validitas. Pengujian validitas setiap item pertanyaan dilakukan dengan menghitung korelasi Product Moment Pearson dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,30 Sugiyono, 2011:125. Uji validitas ini dilakukan dengan rumus: Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = − [ 2 − 2 [ 2 − 2 ] Dimana: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = banyaknya responden ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden ΣX = Jumlah skor X ΣY = Jumlah skor Y ΣX2 = Kuadrat jumlah skor X ΣY2 = Kuadrat jumlah skor YSuharsimi, 2006:162 Setelah diperoleh r xy kemudian dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikansi tkritis0,3. Kriteria pengujian instrument dapat dikatakan valid adalah dengan ketentuan : Jika rxy rtabel berarti valid, sebaliknya jika rxy ≤ rtabel berarti tidak valid Suharsimi, 2006:170

3.6.1.3.2 Uji Reliabilitas

Menurut Imam Ghozali 2007:42, reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dengan dua cara yaitu; 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang; 2 One Shot atau pengukuran sekali saja. Untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan rumusan sebagai berikut: 11 = � �−1 1 − � 2 � 2 Husein Umar, 2008:58 Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan � 2 : varian total � 2 : jumlah varian butir Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dirumuskan berikut ini: Rumus varian yang digunakan: � 2 = � 2 – � 2 Husein Umar, 2008:60 Dimana: n : jumlah responden X :nilai skor yang dipilih total nilai nomor-nomor butir pertanyaan Marcella BR Ginting, 2014 Pengaruh Partisipasi Penyusun Anggaran terhadap Kinera Manajerial dengan Dysfuncional Behavior sebagai Variable Moderating Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 seperti yang dikemukakan oleh Uma Sekaran 2011:110: “Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep.Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal”.

3.6.1.4 Uji Asumsi Klasik

a. Pengujian Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 4 21

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH:BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah: budaya oranisasi dan komitmen organisasi sebagai variabel moderat

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 8

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Dati II Karanganyar).

0 2 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating: (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Da

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MELALUI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

0 0 14