Pengelolaan Data Definisi Operasional Variabel

Erni Endah Wahyuni, 2014 Aplikasi multimedia metode pecs picture exchange communication system untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd autisme spectrum disorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prosedur latihan: a Anak mampu mengekspresikan keinginannya, misalnya : saya tidak suka kue. b Anak mampu mengekspresikan perasaannya “Bagaimana perasaanmu hari ini?” anak mampu menjawab “Saya bahgia” atau “Saya sedih” c Pada fase ini anak diharapkan mampu mengkomunikasikan keinginannya atau perasaannya kepada siapa saja. d Dalam waktuukuranlokasi dapat dipelajari oleh anak secara bersamaan dengan mengungkapkan komentar atau perasaan anak tidak hanya mengatak an “Saya ingin bola”, anak bisa menambahkan “Saya ingin bola merah” dll. Konsep pada tahap VI ini diajarkan melalui format struktur konteks secara alamiah Setelah data lengkap, membandingkan frekuensi subjek dalam komunikasi yang diperoleh dari kondisi baseline dengan hasil yang diperoleh dari intervensi treatment.

e. Pengelolaan Data

Hasan Iqbal 2002:7 menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan- keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif jika ada hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Proses analisis dilakukan dengan menelaah data seluruh data, untuk penyajian data diolah dengan grafik atau diagram untuk memperjelaskan gambaran penelitian dan terukur. Design subyek tunggal ini mempergunakan type simple line graph tipe garis yang sederhana. Erni Endah Wahyuni, 2014 Aplikasi multimedia metode pecs picture exchange communication system untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd autisme spectrum disorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sunarto 2006:30 kompenen penting dalam membuat grafik adalah: 1 Abisi adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukan satuan untuk variabel bebas misalnya sesi, hari, tanggal. 2 Ordinat adalah sumby Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukan satuan untuk variabel terikat. 3 Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan sumbu Y sebagai titik awal satuan variabel bebas dan terikat. 4 Skala garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y menunjukan ukuran misalnya 0, 25, 50. 5 Label kondisi merupakan keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen misalnya baseline atau intervensi. 6 Garis perubahan kondisi yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi lain. 7 Judul grafik yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: a Menghitung frekuensi subjek dalam berkomunikasi dengan orang disekitarnya, di sekolah sebagai pengukuran data pada fase baseline dari subjek pada setiap sesinya. b Menghitung frekuensi subjek saat berkomunikasi melalui aplikasi multimedia PECS sebagai pengukuran data pada fase intervensi treatment. Ada fase ini dilakukan pengukuran targer behaviour untuk mengoptimalkan data yang stabil. c Membandingkan frekuensi subjek dalam berkomunikasi yang diperoleh dari kondisi baseline dengan hasil yang diperoleh pada fase intervensi. d Membuat grafik data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk Erni Endah Wahyuni, 2014 Aplikasi multimedia metode pecs picture exchange communication system untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd autisme spectrum disorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melihat perubahan yang terjadi dari kedua fase yang sudah dilakukan. Erni Endah Wahyuni, 2014 Aplikasi multimedia metode pecs picture exchange communication system untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak asd autisme spectrum disorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu memodifikasi metode PECS Picture Exchange Communication System ke dalam aplikasi multimedia sehingga dapat mengembangkan kecakapan komunikasi anak ASD yang diperoleh dari kondisi objektif anak, kajian teori serta analis kebutuhan anak. Penelitian ini telah berhasil membuat aplikasi multimedia metode PECS memiliki kontribusi untuk mengembangkan kecakapan komunikasi anak ASD. Hasil pengembangan dari media ini mencakup: Aplikasi multimedia metode PECS, buku panduan, tutorial penggunaan aplikasi serta uji coba aplikasi multimedia metode PECS. 1. Berdasarkan Kondisi Objektif Anak Terdapat 2 subjek penelitian yang mengalami hambatan dalam komunikasi anak ASD non verbal. Usia mereka yang hampir 12 tahun, memang tidak sesuai dengan tugas perkembangan anak pada seusianya. Hambatan komunikasi yang di alami subjek 1, anak belum mampu menyebutkan namanya sendiri, anak belum mampu menirukan kata-kata sederhana, anak belum mampu menyebutkan huruf vocal secara sederhana, anak belum mampu menyebutkan nama-namanya anggota keluarga, anak belum mampu menyebutkan salam dengan lisan, anak belum mampu menyebutkan kata-kata saat menginginkan sesuatu, anak belum mampu menjawab pertanyaan sederhan, dll. Hambatan komunikasi, membuat anak mengalami kesulitan dalam interaksi dengan lingkungan sekitar. Kondisi anak ketika di sekolah, jika ada aktivitas yang tidak disukai, anak cenderung marah dan memukul dadanya dengan suara desahan tanpa mengeluarkan kata-kata. Hambatan komunikasi

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MEMINTA PADA ANAK AUTIS Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Meminta Pada Anak Autis Melalui Media PECS (Picture Exchange Communication System).

0 1 19

PENDAHULUAN Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Meminta Pada Anak Autis Melalui Media PECS (Picture Exchange Communication System).

0 2 13

DAFTAR PUSTAKA Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Meminta Pada Anak Autis Melalui Media PECS (Picture Exchange Communication System).

0 3 4

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MEMINTA PADA ANAK AUTIS MELALUI MEDIA PECS Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Meminta Pada Anak Autis Melalui Media PECS (Picture Exchange Communication System).

1 5 24

Peningkatan Komunikasi Ekspresif Melalui PECS (Picture Exchange Communication System) pada Anak dengan Autisme di SLB "X" Bandung.

0 3 29

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PECS (PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM) TERHADAP PERILAKU AGRESIF PADA ANAK AUTIS DI SLBAUTISME MITRA ANANDA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

EFEKTIVITAS METODE PECS (PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM) FASE I-IV TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS 1 SDLB DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

6 35 180

metode PECS (Picture Exchange Communication System) untuk meningkatkan kecakapan komunikasi anak autis

0 0 15

Aplikasi Multimedia Pembelajaran Metode PECS (Picture Exchange Communication System) untuk Membantu Perkembangan Komunikasi dan Interaksi Anak Autis

0 0 10

PENGARUH PECS (PICTURE EXCHANGE COMMUWCA TZON SYSTEM) TERHADAP KOMUNIKASI ANAK AUTISTLK

0 0 91