Latar Belakang MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL.

1 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi ditandai dengan perubahan paradigma masyarakat dari lokal menjadi global. Masyarakat awalnya hanya berinteraksi dalam suatu kelompok tertentu, tetapi implikasi era globalisasi menuntut setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat beradaptasi secara aktif untuk berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas tanpa dibatasi jarak, waktu, tenaga, maupun kondisi ekonomi. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi TIK atau Information and Communication Technologies ICT. ICT adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi Sutopo, 2012:1. Perkembagan ICT sangat jelas ditunjukkan melalui pemanfaatan berbagai media dan alat elektronik dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan, seperti adanya televisi, komputer, telepon, internet, media sosial, dan lain-lain. Perkembangan ICT secara pesat telah mengubah gaya hidup masyarakat saat ini. Penyebaran informasi dengan metode ICT seperti promosi, berita, pembelajaran, game, dan lain-lain dapat diakses melalui perangkat komputer. Kemajuan ICT juga berdampak pada bidang pendidikan. Pendidikan berbasis ICT merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas, kualitas, 2 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu produktivitas, serta akses pendidikan. Pendidikan di hampir setiap negara berlomba-lomba untuk dapat mendayagunakan kompetensi siswa dan mahasiswanya secara aktif terutama dalam mengoperasikan program komputer dalam pembelajaran. Namun, menurut Sutopo 2012:2 perkembangan pendidikan berbasis ICT di Indonesia masih belum optimal dibandingkan dengan negara- negara lain, bahkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah dan kendala yang masih dirasakan oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik dan profesional pendidikan untuk memanfaatkan, seperti kebijakan, standarisasi, infrastruktur jaringan, konten, kesiapan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. Tilaar 2012:169 mengemukakan bahwa proses belajar-mengajar dalam era informasi tentu akan berbeda dengan cara-cara belajar terdahulu yang menekankan pada penghafalan serta tidak mengembangkan daya kritis peserta didik. Dalam bidang pendidikan, Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mulai mengembangkan strategi-strategi pembelajaran terbaru dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Strategi pembelajaran tersebut diadopsi dari berbagai sistem pendidikan negara maju dengan mengkondisikan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum di Indonesia. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah mengkolaborasikan model pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan program komputer. Melalui berbagai inovasi pembelajaran diharapkan Sistem Pendidikan di Indonesia dapat bersaing secara positif dengan negara lain. Matematika merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan secara umum. Gagasan-gagasan matematika seperti bilangan, ruang, pengukuran, dan 3 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu susunan telah beratus-ratus bahkan ribuan tahun telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh sebagian besar manusia. Matematika juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan bilangan dan kuantifikasi. Bahkan dalam pengembangan ICT, matematika memiliki peranan yang sangat penting. diadaptasi dari Turmudi, 2012:7. Menurut Ruseffendi dalam Adjie 2006:34, matematika merupakan ilmu yang berperan ganda, yakni sebagai raja dan sebagai pelayan ilmu. Sebagai raja, matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia, sedangkan sebagai pelayan ilmu, matematika menyediakan sistem logika serta model-model matematika dari berbagai segi kegiatan keilmuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah: 1 Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi. 2 Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. 3 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 4 Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Dari tujuan tersebut jelaslah bahwa belajar matematika tidak sekedar dapat menyelesaikan suatu soal melalui berbagai operasi hitung, tetapi lebih jauh dari itu. Adjie, 2006:34-35. 4 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendidikan matematika di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan pendidikan matematika dunia. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh adanya tuntutan sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan Suryadi, 2007:713. Tidak dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi telah mengubah dunia semakin canggih dan praktis dalam segala sisi kehidupan termasuk ilmu matematika. Matematika di sekolah maupun kampus seharusnya dikolaborasi dengan inovasi model pembelajaan dan perkembangan ICT sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswamahasiswa tidak hanya dari segi kognitif melainkan juga dari sisi afektif dan psikomotorik. Ruseffendi 2005:526 menyatakan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa mahasiswa menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi dalam penataan nalar dan pengambilan keputusan di era persaingan yang semakin kompetitif, karena kegunaannya untuk berkomunikasi antara manusia-manusia itu sendiri. Namun Gozali 2007:103 menyatakan bahwa mata pelajaran matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dikuasai. Hal ini sejalan dengan pendapat Hikmah 2012:5 bahwa mata kuliah matematika masih dianggap sebagai mata kuliah yang sulit dan tidak menyenangkan. Anggapan tersebut berdampak pada hasil perkuliahan yang selalu kurang memuaskan. Padahal objek penelitiannya adalah mahasiswa PGSD di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta yang tentunya akan mengajarkan mata pelajaran matematika. 5 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Gozali 2007:103 matematika merupakan wahana untuk menumbuhkan sikap berpikir kritis, mengandung konsep-konsep dasar yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan sebagai syarat untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Menurut Robert Ennis dalam Fisher 2009:4, berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Sedangkan menurut Richard Paul, berpikir kritis adalah mode berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja, di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya. Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan hal yang penting bagi mahasiswa. Berpikir kritis dalam matematika dapat diinterpretasikan dalam berbagai konteks. Menurut Glazer dalam Somakim 2010:43 yang dimaksud dengan berpikir kritis dalam matematika adalah kemampuan untuk melibatkan pengetahuan sebelumnya, penalaran matematis, dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan, atau mengevaluasi situasi matematis yang kurang dikenal dalam cara yang reflektif. Hal yang menarik dari pengertian kemampuan berpikir kritis matematis di atas adalah kemampuan tersebut menitikberatkan kualitas pemikiran mahasiswa sebagai subjek pemikir beradasarkan standar intelektual yang terdapat pada dirinya untuk memecahkan masalah. Hal ini terkait erat dengan kemampuan pengaturan diri Self regulation mahasiswa. Kemampuan Self Regulation dirasa penting karena mahasiswa dapat menilai dirinya sendiri, mengetahui bagaimana 6 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tingkat pemahamannya terhadap suatu materi pembelajaran dan apa yang harus dia lakukan untuk mencapai hasil yang prestasi yang optimal. Mempelajari matematika dapat diperkuat dengan mengajarkan strategi yang efektif pada mahasiswa umum dan khusus. Pendekatan ini diikuti dalam model perkembangan strategi self regulation. Menurut Schunk 2012:545, dibandingkan dengan pengajaran-pengajaran reguler, pengajaran self regulation meningkatkan kinerja siswa mahasiswa dalam mentransfer pengetahuan. Penelitian lain Schunk Cox dalam Schunk, 2012:596 menunjukkan bahwa mengajarkan strategi pada anak yang memiliki kesulitan belajar dan anak-anak yang menghadapi kesulitan mempelajari kemampuan matematika, akan meningkatkan efikasi-diri dan pencapaian. Variabel motivasi dan kemampuan self regulation dianggap sebagai penyebab dalam kinerja matematika Meece, dkk dalam Schunk, 2012:596. Berdasarkan penjelasan sebelumnya terlihat bahwa rendahnya kualitas pengaturan diri mahasiswa dapat menyebabkan rendahnya pencapaian prestasi belajar bagi mahasiswa. Menurut Wena 2009:202 bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dinilai sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation. Model pembelajaran ini dapat dikolaborasikan dengan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kemajuan IPTEK. Apapun bentuknya, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri instructor 7 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu independent atau juga digabungkan dengan proses pembelajaran langsung tatap muka di kelas yang mengandalkan kehadiran guru. Model pembelajaran tutorial merupakan salah satu model pembelajaran yang secara aktif mendayagunakan pemanfaatan ICT. Program tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa atau mahasiswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Mahasiswa dalam kegiatan tutorial ini dibimbing agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang bersumber dari modul atau buku pelajaran dan media pembelajaran lainnya. Tutorial dapat menggunakan metode alternatif di antaranya bacaan, demonstrasi, penemuan bacaan atau pengalaman yang membutuhkan respons secara verbal dan tulisan serta adanya ujian. Berangkat dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian arahan, bantuan, petunjuk, dan motivasi agar para siswa mahasiswa dapat belajar secara efisien dan efektif Rusman, 2011:299-300. Model pembelajaran tutorial berbantuan program Cabri Geometry II dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah atau kampus. Program Cabri Geometry II merupakan program komputer yang dapat menggambarkan secara real materi transformasi geometri kepada mahasiswa. Model pembelajaran tutorial berbantuan program Cabri Geometry II dapat memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk memahami materi transformasi geometri, memecahkan masalah yang berhubungan dengan transformasi geometri, serta mendayagunakan semua fasilitas yang menunjang proses pembelajaran. 8 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan model pembelajaran tutorial diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan self regulation siswa. Pengalaman peneliti selama menjadi mahasiswa strata 1, penggunaan model maupun media pembelajaran berbasis ICT masih jarang digunakan oleh para dosen. Artinya, model pembelajaran masih bersifat konvensional belum memperhatikan ciri-ciri, hakekat serta langkah-langkah penerapan model pembelajaran yang relevan dengan esensi materi serta kondisi mahasiswa. Beberapa kelemahan mahasiswa dalam memaknai atau menginterpretasi pembelajaran matematika berbasis ICT terutama transformasi geometri terletak pada: kemampuan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, pemahaman konsep yang mendasari transformasi geometri seperti matriks, pemahaman bangun datar dan koordinat cartesius. Peneliti juga memperoleh informasi dari dosen pengasuh mata kuliah geometri transformasi pada program studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun tahun ajaran 20122013, bahwa proses belajar mengajar belum menggunakan program komputer untuk mengaplikasikan konsep geometri secara langsung dihadapan mahasiswa. Selain itu, beberapa materi pada mata kuliah geometri transformasi belum sepenuhnya tersampaikan berhubung waktu yang dinilai terbatas oleh dosen pengasuh dan banyaknya mata kuliah prasyarat yang belum dikuasai oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut. Berdasarkan penjelasan sebelumnya tentang pentingnya kemampuan berpikir kritis dan self regulation mahasiswa yang belum banyak dikembangkan serta kelebihan model pembelajaran tutorial jika dikolaborasikan dengan 9 Diah Prawitha Sari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perkembangan ICT, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemampuan Self Regulation Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Program Cabri Geometry II pada Model Pembelajaran Tutorial ”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pembelajaran dengan strategi metakognitif Self-explanation

4 9 157

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI SELF-DIRECTED LEARNING MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF.

3 19 84

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D.

0 0 48

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 1 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 0 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INVESTIGASI.

0 0 53

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MODEL RECIPROCAL TEACHING.

0 0 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF REGULATION MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II PADA MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL - repository UPI T MTK 1200993 Title

0 0 11