B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat teridentifikasi masalah antara lain:
1. Ada 6 peserta didik yang memiliki permasalahan pada perceived time atau
gagal menepati deadline. 2.
Ada 3 peserta didik yang memiliki permasalahan pada intention time atau terjadi kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual nya.
3. Ada 5 peserta didik yang memiliki permasalahan pada emotional distress atau
cemas saat melakukan prokrastinasi. 4.
Ada 4 peserta didik yang mengalami permasalahan pada perceived abillity atau tidak yakin pada kemampuan dirinya sendiri.
5. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah hanya dibatasi pada prokrastinasi yang bersifat akademik, artinya hanya dalam ruang lingkup pendidikan saja. Terdapat beberapa
masalah yang dapat diteliti berkaitan dengan judul yang telah dipilih sebelumnya dan ada upaya untuk membantu siswa yang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain: bimbingan kelompok, konseling kelompok, ekstra kulikuler dan lain sebagainya. Namun kenyataannya alternatif-alternatif itu belum cukup ampuh untuk membantu
mengurangi prokrastinasi akademik pada siswa. Dalam penelitian ini akan mengungkap Efektivitas konseling kelompok dengan teknik self management untuk
mengurangi perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas VIII Smp Negeri 2 Bandar Lampung.
6. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam pen elitian ini adalah “apakah
konseling kelompok dengan teknik self management efektif untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas VIII Smp Negeri 2 Bandar Lampung
“? 7.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas konseling kelompok dengan teknik self management
untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas VIII Smp Negeri 2 Bandar Lampung.
8. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya bagi pengembangan teori self modeling untuk mengurangi kebiasaan prokrastinasi akademik siswa.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan penelitian ini.
Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru pembimbing, maupun peneliti itu sendiri. Bagi siswa, dapat meningkatkan tanggung
jawab terhadap tugas-tugas akademik. Bagi guru pembimbing di sekolah, sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling. Serta bagi
peneliti, dapat menambah pengalaman dan ketrampilan cara mengurangi prokrastinasi akademik.
BAB II LANDASAN TEORI