menunjukkan  bahwa  dalam  penggunaan  setiap  aktiva  yang  dimiliki perusahaan  mampu  menghasilkan  laba  bagi  perusahaan.  Sedangkan  apabila
nilai
return  on  asset
adalah  negatif,  hal  ini  menunjukkan penggunaan aktiva perusahaan tidak mampu menghasilkan laba bagi perusahaan.
Tingkat  pertumbuhan  laba  menunjukkan  prosentase  kenaikan  atau penurunan  laba  dari  satu  periode  ke  periode  berikutnya.  Dari  hasil  analisis
data  di  atas,  diperoleh  nilai  rata-rata  tingkat  pertumbuhan  laba  sebesar  52, 0513;  nilai terendah tingkat pertumbuhan  laba  sebesar  -76,62;  nilai tertinggi
tingkat  pertumbuhan  laba  882,71;  dan  standar  deviasi  tingkat  pertumbuhan laba  145,  84686.  Nilai  tingkat  pertumbuhan  laba  yang  positif  menunjukkan
bahwa  dari  satu  periode  ke  periode  berikutnya  terjadi  peningkatan  laba, sedangkan  nilai  tingkat  pertumbuhan  laba  yang  negatif  menunjukkan  bahwa
terjadi  penurunan  laba  dari  satu  periode  ke  periode  berikutnya.  Berdasarkan hasil  analisis  di  atas,  menunjukkan  nilai  rata-rata  tingkat  pertumbuhan  laba
perusahaan BUMN adalah sebesar 52, 0513; hal ini menunjukkan bahwa rata- rata  perusahaan  BUMN  mengalami  peningkatan  laba  tiap  tahunnya  selama
periode 2006-2010.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Sebagaimana  yang  diutarakan  dalam  perumusan  masalah  penelitian ini  yaitu  bagaimana  korelasi  dan  pengaruh  antara  variabel  rasio  keuangan
dengan  tingkat  pertumbuhan  laba  secara  parsial  maupun  secara  simultan. Analisis  regresi  linier  berganda  merupakan  salah  satu  cara  untuk  menjawab
permasalahan  tersebut  atau  untuk  menjelaskan  hubungan  antara  variabel independen dan dependen, baik  melalui uji secara parsial  maupun uji  secara
simultan. Berikut adalah hasil perhitungan yang diperoleh :
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Regresi Linier
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -91.651
47.873 -1.914
.060 LIKUIDITAS
13.922 5.642
.280 2.468
.016 AKTIFITAS
19.172 31.803
.076 .603
.549 LEVERAGE
11.765 5.417
.302 2.172
.033 PROFITABILITAS
6.467 1.860
.424 3.478
.001 a. Dependent Variable: Tk.PertumbuhanLaba
Sumber : Hasil analisis SPSS. Berdasarkan  hasil  perhitungan  yang  tertera  pada  tabel  di  atas  maka
dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -91,651 + 13,922 X
1
+ 19,172 X
2
+ 11,765 X
3
+ 6,467 X
4
Dimana, Y
= Tingkat pertumbuhan laba X
1
= Rasio Likuiditas
current ratio
X
2
= Rasio Aktifitas
total asset turnover ratio
X
3
= Rasio Leverage
debt to equity ratio
X
4
= Rasio Profitabilitas
return on asset
Hasil persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta β₀ bernilai  negatif,  yaitu  -91,651;  yang  artinya  apabila  jika  variabel-variabel
independen  yang  terdiri  dari  CR,  TATR,  DER,  ROA  bernilai  nol  0,  maka pertumbuhan  laba  akan  bernilai  -91,651.  Koefisien  regresi  CR  X
1
sebesar 13,922  dengan  nilai  positif,    yang  artinya  apabila  CR  mengalami  kenaikan
sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 13,922 satuan  dengan  asumsi  variabel-variabel  independen  lainnya  dianggap  tidak
berubah. Koefisien regresi TATR X
2
sebesar 19,172 dengan nilai positif, yang artinya  apabila  TATR  mengalami  kenaikan  sebesar  1  satuan,  maka  akan
meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 19,172 satuan dengan asumsi bahwa
variabel-variabel  independen  lainnya  dianggap  tidak  berubah.  Koefisien regresi  DER  X
3
sebesar  11,765  dengan  nilai  positif,  yang  artinya  apabila DER  mengalami  kenaikan  sebesar  1  satuan,  maka  akan  meningkatkan
pertumbuhan  laba  sebesar  11,765  satuan  dengan  asumsi  bahwa  variabel- variabel  independen  lainnya  dianggap  tidak  berubah.  Nilai  koefisien  regresi
ROA  X
4
sebesar  6,467  dengan  nilai  positif,  yang  berarti  apabila  ROA mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan pertumbuhan
laba sebesar 6,467 satuan dengan asumsi bahwa variabel-variabel independen lainnya dianggap tidak berubah.
Hasil perhitungan  juga  menunjukkan  nilai koefisien
beta
X
1
= 0,280; X
2
= 0,076; X
3
= 0,302; X
4
= 0,424. Nilai t
hitung
X
1
= 2,468; X
2
= 0,603; X
3
= 2,172; X
4
= 3,478. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel X
4
return on asset
memiliki  nilai
beta
dan  t
hitung
yang  paling  besar  dibanding  variabel- variabel  independen  lainnya,  hal  ini  menunjukkan  variabel
return  on  a sset
memiliki pengaruh paling besar dan signifikan terhadap tingkat pertumbuhan laba perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI.
Dari  hasil  analisis  regresi  antara  variabel  dependen  tingkat pertumbuhan laba dengan variabel independen rasio-rasio keuangan diperoleh
nilai  R
2
sebesar  0,536  yang  artinya  adalah  53,6    variabel  tingkat pertumbuhan  laba  dapat  dijelaskan  oleh  variabel  rasio  likuiditas,  aktifitas,
leverage,  dan  profitabilitas.  Sedangkan  sisanya,  sebesar  46,4  dijelaskan oleh  faktor  lain  selain  rasio  likuiditas,  aktifitas,  leverage,  dan  profitabilitas.
Standar  error  of  estimate
sebesar  128,  98298.  Karena  nilai
SE
lebih  kecil daripada
SE
tingkat pertumbuhan  laba 145, 84686, maka  model  regresi  ini lebih baik bertindak sebagai model prediktor tingkat pertumbuhan laba.
C. Uji Hipotesis