Dampak penghapusan Hambatan Tarif ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Terhadap Devisa Indonesia Dari Sektor Pertanian

Pengaruh pemberlakuan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) terhadap Devisa Indonesia dari Sektor Pertanian

  Rista Gema Maratama 44306025 Latar Belakang

  • Kerjasama kawasan yang kian penting, terutama masalah yang menyangkut tata ekonomi dunia.
  • Banyak bermunculan blok-blok kekuatan ekonomi baru, salahsatunya adalah ACFTA.
  • • Potensi pasar yang sangat besar dengan PDB regional ketiga di dunia setelah Uni Eropa dan NAFTA.

  • • Sektor Pertanian menjadi perhatian karena termasuk kedalam lima bidang kunci yang disepakati dalam ACFTA dan merupakan sektor yang memiliki kontribusi yang besar bagi Indonesia.

Identifikasi Masalah

  • Bagaimana proses pemberlakuan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) terhadap negara- negara ASEAN khususnya Indonesia ?
  • Bagaimana kondisi Devisa dari Sektor Pertanian Indonesia sebelum dan sesudah diberlakukannya ACFTA ?
  • Kontribusi apa yang diberikan ACFTA terhadap Devisa Indonesia khususnya dari Sektor Pertanian ?
Hipotesis

Pe berlakua ACFTA berupa pengurangan serta

  

penghapusan hambatan tarif, penciptaan rezim investasi

yang kompetitif serta peningkatan kerjasama ekonomi

telah mempengaruhi pendapatan devisa Indonesia dari

sektor pertanian, hal ini terlihat dari meningkatnya

ekspor komoditas pertanian Indonesia terhadap Cina

pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun Tinjauan Pustaka

  Hubungan Iternasional Politik Internasional Kerjasama Internasonal

  • Interdependensi • Regionalisme

    • Perjanjian Internasional

    Ekonomi-Politik Internasional

    • Perdagangan Internasional

Objek Penelitian

  China Free Trade Area)

  • Mekanisme ACFTA

  Sektor Pertanian

  • Kontribusi Ekonomi Sektor
Pembahasan Subektor pertanian :

  Subsektor Perkebunan memberikan

  1. Tanaman Pangan kontribusi terbesar dalam ekspor

  2. Hortikultura

  ( Tabel 4.1, Hlm. 90)

  komoditas pertanian

  3. Perkebunan

  4. Peternakan Perkembangan Ekspor Impor Sektor

  Tabel

  Pertanian Indonesia-Cina 2005-2009 (

  4.2, Hlm. 94) Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian ASEAN-Cina (2008-2010) ( Tabel 4.5, Hlm. 100) 12000000 14000000 10000000 8000000 6000000

  Unit : Ribu USD 4000000 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Indonesia-Cina (2008-2010) ( Tabel 4.8, Hlm. 119) 2500000 3000000 2000000 1000000 1500000

  Unit : Ribu USD Langkah kebijakan ASEAN dalam peningkatan kerjasama dan Langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk ( Hlm. 120) ( Hlm. 121) daya saing pertanian pertanian Indonesiapertanian

  Munisterial Understanding on ASEAN Cooperation in Food,

  1. Re-Focusing Agriculture and Forestry

  2. Non-Tariff Barrier

  3. Teknologi budidaya & Penghapusan ekonomi biaya tinggi 4. Keunggulan kompetitif produk pertanian.

  5. Kedubes RI & Konsulat Jenderal sebagai promosi dan intelijen.

  6. One village one product. Kesimpulan

  Sejak efektif berlakunya ACFTA pada awal 2010, telah memberikan

dampak yang cukup signifikan bagi perolehan devisa Indonesia dari sektor

pertanian. Hal tersebut diindikasikan dari adanya kecenderungan

peningkatan dari ekspor komoditas pertanian Indonesia terhadap Cina.

Hal tersebut juga mengindikasikan bahwasannya dengan pemberlakuan ACFTA telah cukup efektif dalam mendorong peningkatan perolehan devisa Indonesia dari sektor ini. Beberapa strategi Indonesia dalam memajukan peningkatan pertumbuhan perdagangan bagi komoditas pertanian telah memberikan efek yang cukup positif dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya sektor ini.

  Terima Kasih