22
Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA
“INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, teknik pengumpulan data dan analisis data dalam melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dari metode deskriptif tersebut dibuat gambaran secara sistematis dan hasil pengumpulan data sesuai dengan
fakta yang ada. Metode deskriptif mencakup berbagai teknik diantaranya menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan.
Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan
antara fenomena-fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini, tuturan pembawa acara yaitu Karni Ilyas dideskripsikan lalu tindak tuturnya dianalisis sehingga
diperoleh kesimpulan. Metode ini digunakan karena melihat masalah relevansi yang terjadi pada masa sekarang.
Sementara itu, analisis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang diperoleh bukan merupakan angka, tetapi berupa
tuturan.
B. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengolahan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tuturan pembawa acara dan respons narasumber dalam acara
“Indonesia Lawyers Club” di TV One. Data penelitian ini diperoleh dengan cara menyimak yang kemudian data
tersebut dicatat, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori prinsip relevansi dalam pragmatik. Satuan analisis dalam penelitian adalah kosakata
yang terdapat dalam tuturan.
2. Teknik Pengumpulan Data
23
Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA
“INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a Teknik Rekam
Peneliti menggunakan teknik rekam. Teknik rekan dilakukan dengan cara merekam tuturan para peserta “Indonesia Lawyers Club”, baik pembawa
acara, nara sumber, atupun orang-orang yang masuk ke dalam percakapan.
b Teknik Catat
Selanjutnya peneliti menggunakan teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan cara mencatat data-data yang penting berkaitan analisis relevansi.
Peneliti melakukan teknik catat setelah merekam dan menyimak lalu menulis kembali hasil tuturan penutur maupun petutur dalam acara “Indonesia Lawyers
Club”.
2. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari tuturan pembawa acara dan narasumber dalam acara
“Indonesia Lawyers Club”. Acara talkshow
“Indonesia Lawyers Club” ditayangkan di salah satu stasiun televisi yaitu TV One setiap hari Selasa pukul 19.30 WIB.
3. Definisi Operasional
Beberapa istilah dalam penelitian ini akan diuraikan definisinya sebagai
berikut. 1
Pragmatik adalah subdisiplin linguistik yang mengaitkan bahasa sebagai sistem lambang dengan pengguna user bahasa itu.
2 Tindak tutur adalah tindakan bertutur yang memiliki maksud tertentu.
3 Prinsip relevansi adalah komunikasi ostensif secara fisik maupun kognitif.
Dalam realisasi prinsip relevansi yang dilakukan oleh penutur dan petutur acara
“Indonesia Lawyers Club” terdapat tiga bentuk yaitu relevan, tidak relevan, dan ambigu.
24
Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA
“INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4 “Indonesia Lawyers Club” adalah salah satu program di televisi yang
membahas kejadian yang sedang terjadi atau diperbincangkan di masyarakat.
4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen dari rekaman tuturan pembawa acara dan para peserta “Indonesia Lawyers Club”. Terdapat transkripsi dari
hasil rekaman, kartu data yang berisi nomor, penggalan percakapan, dan analisis data.
Instrumen penelitian ini menggunakan kartu data, kartu data digunakan agar peneliti dapat lebih mudah menganalisis. Data-data yang ada juga dapat
dikelompokkan yang di dalamnya terdapat data relevan, tidak relevan, dan ambigu. Di bawah ini adalah tabel kartu data yang peneliti gunakan.
5. Kartu Data
Tabel 3.1.1 Contoh Kartu Analisis Data
No. Data Topik
Tuturan
Analisis
Keterangan:
A : Pembawa Acara B : Nara Sumber
Tabel 3.1.2 Analisis Peristiwa Tutur dan Jenis Tindak Tutur
No. Data Tuturan
25
Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA
“INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Analisis Peritiwa Tutur
Analisis Tindak Tutur
C. Desain Penelitian
Berikut ini ditampilkan bagan alur penelitian untuk menjelaskan data yang diteliti. Bagan alur penelitian dalam bentuk diagram.
Pereduksian Data
Tuturan narasumber
atau pembawa acara dalam talkshow
Indonesia Lawyers Club di TV One.
Pengumpulan Data 1.
Metode Observasi 2.
Metode Dokumentasi
Penyajian Data 1.
Penggunaan bahasa
dalam Indonesia
Lawyers Club 2.
Jenis tuturan
dalam Indonesia Lawyers Club
3. Tanda-tanda
pragmatik dalam Indonesia
Penafsiran data-data yang berisi tuturan narasumber
atau pembawa acara dalam
Indonesia Lawyers Club. Data
Penyimpulan Data
Hasil analisis tuturan narasumber dan
pembawa acara dalam Indonesia Lawyers Club.
Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA
“INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Pada bagian ini menguraikan simpulan dari setiap hasil analisis. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini memiliki dua pertanyaan
penelitian, yang pertama penggunaan bahasa berkaitan dengan peristiwa tutur, tindak ilokusi, dan yang kedua perwuduhan relevansi dalam prinsip kerja sama
dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dengan akhir kumpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Hasil analisis pertanyaan penelitian pertama ditemukan 2 temuan, antara lain terjadinya penaatan dan pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam prinsip
kerja sama. Berdasarkan analisis dari 30 data penaatan maksim, maksim yang banyak ditaati adalah maksim relevansi dan maksim kualitas sebanyak 6 data.
Tuturan antara pembawa acara dan narasumber berusaha memberikan kontribusinya satu sama lain dalam percakapan sehingga maksim relevansi
dapat terjadi. Selain itu penaatan maksim juga terjadi pada maksim kuantitas sebanyak 2 data, dan maksim cara sebanyak 1 data. Selanjutnya terdapat
pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran maksim relevansi sebanyak 7 data. Pelanggaran maksim relevansi
terjadi karena tuturan antara pembawa acara dan narasumber tidak berhubungan. Pertanyaan dan jawaban tidak sesuai dengan topik pembicaraan
ataupun konteks pertanyaan. Pelanggaran lainnya terjadi pada maksim kualitas sebanyak 5 data, maksim kuantitas sebanyak 1 data, dan pelanggaran maksim
cara sebanyak 4 data.
2 Hasil pertanyaan penelitian kedua ditemukan komponen peristiwa tutur dan
beberapa macam jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan penutur dalam data tuturan acara
“Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dell Hymes mengemukakan bahwa tuturan harus memenuhi komponen SPEAKING.