REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA “INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE: studi kasus pelecehan seksual di JIS.

(1)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA “INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE

(Studi Kasus Pelecehan Seksual di JIS) SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra Pada Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga NIM 1101825

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Realisasi Prinsip Relevansi Pada Acara

“Indonesia

Lawyers

Club” Di TV One

(Studi Kasus Pelecehan Seksual di JIS)

Sebuah Kajian Pragmatik

oleh

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE


(4)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix ABSTRAK

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA “INDONESIA LAWYERS CLUB” DI TV ONE

(Studi Kasus Pelecehan Seksual di JIS) SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga NIM 1101825

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perdebatan antara pembawa acara, narasumber, dan pelibat diskusi pada acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Penelitian ini mengkaji tuturan pembawa acara dan narasumber pada acara tersebut. Masalah penelitian ini diantaranya; (1) tanda-tanda pragmatik dalam tuturan para pelibat diskusi yang berkaitan dengan perwujudan relevansi, dan (2) penggunaan bahasa yang terjadi dalam program Indonesia Lawyers Club. Pisau analisis yang digunakan untuk menjawab kedua masalah ini menggunakan teori yang berasal dari Grice (1975), Wilson dan Sperber (2009) untuk menganalisis prinsip kerja sama dan eksplikatur, teori yang berasal dari Dell Hymes (1972) untuk menganalisis peristiwa tutur, dan teori yang berasal dari Searle (1979) untuk menganalisis fungsi tindak tutur. Data penelitian ini adalah tuturan percakapan pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One. Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan hasil sebagai berikut; (1) tuturan melanggar maksim-maksim prinsip kerja sama, (2) tuturan menaati maksim-maksim-maksim-maksim prinsip kerja sama, (3) semua tuturan termasuk dalam peristiwa tutur, dan (4) jenis tuturan yang ditemukan dalam data penelitian ini adalah asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Sebuah tuturan yang terjadi dalam forum diskusi menggunakan tindak tutur tertentu untuk menyatakan, menawarkan, melaporkan, bahkan mengecam. Oleh sebab itu, para pelibat diskusi, pembawa acara, dan narasumber harus lebih kritis dalam menggunakan tuturan untuk bertutur supaya tidak terjadi perbebatan dan kesalahpahaman. Sedangkan kepada masyarakat diharapkan mereka menyikapi

secara kritis tuturan yang ditayangkan pada acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One.


(5)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

REALIZATION OF PRINCIPLE OF RELEVANCE TO THE EVENT "INDONESIA LAWYERS CLUB " DI TV IN ONE

(Case Study of Sexual Harassment in JIS ) STUDI PRAGMATICS

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga NIM 1101825

This research is motivated by the debate between presenters, speakers, andattendance discussion on “Indonesia Lawyers Club” on TV One. This study examines the speech presenter and speaker at the event. The research issues including; (1) signs of pragmatics in speech the pelibat discussions regarding the realization of the relevance, and (2) the use of language that occur in Indonesia Lawyers Club program. Knives analysis used to address both of these problems using theory derived from Grice (1975), Wilson and Sperber (2009) to analyze the principles of cooperation and eksplikatur, theories derived from Dell Hymes (1972) to analyze the events of speech and theory derived from Searle (1979) to analyze the function of speech acts. This research data is the speech conversation

on “Indonesia Lawyers Club” on TV One. Based on data analysis, researchers

found the following results; (1) speech in violation of maxims principles of cooperation, (2) speech obey maxims principles of cooperation, (3) all speech, including in the event of speech, and (4) the type of speech that is found in this research data is assertive, directive, commissive, and expressive. A speech that occurs in discussion forums using a specific speech acts to declare, offers, reporting, and even denounced. Therefore, the pelibat discussion, presenters and speakers should be more critical in the use of speech to speak so that no perbebatan and misunderstanding. While people expected them to critically

address the speech that aired on the show “Indonesia LawyersClub” on TV One.


(6)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN... v

LEMBAR PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH... vii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR BAGAN... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR DIAGRAM... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Masalah………. 4

1. Identifikasi Masalah……….. 4

2. Batasan Masalah………... 5

3. Rumusan Masalah………. 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian………. 6

E. Struktur Organisasi……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, DAN KONTEKS PENELITIAN……… 8

A. Kajian Pustaka ……….. 8

B. Landasan Teori……….. 9

1. Pragmatik……….. 10


(7)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

3. Peristiwa Tutur dan Tindak Tutur……….. 13

4. Prinsip Kerja Sama……… 16

5. Sikap Menanggapi………. 17

C. Konteks Penelitian……… 18

1. TV One……….. 18

2. Talk Show……….. 19

3. Indonesia Lawyers Club……….... 19

4. Karni Ilyas………. 20

5. Topik………. 21

6. Narasumber dan Penonton……… 21

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN……… 22

A. Metode Penelitian……….. 22

B. Teknik Penelitian………... 22

1. Teknik Pengumpulan Data……… 22

2. Teknik Pengolahan Data………... 22

3. Sumber Data Penelitian………. 23

4. Definisi Operasional……….. 23

5. Instrumen Penelitian……….. 24

6. Kartu Data………. 24

C. Alur Penelitian……….. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 26

A. Pengantar………... 26

B. Temuan……….. 26

1. Analisis Prinsip Relevansi………. 27

2. Analisis Peristiwa dan Tindak Tutur………. 72


(8)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI…... 137

A. Simpulan………137

B. Saran……… 138

DAFTAR PUSTAKA………... 140

LAMPIRAN………... 142


(9)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

DAFTAR BAGAN

2.1 Bagan Peta Konsep Alur Landasan Teori...9 3.1 Bagan Desain Penelitian...25


(10)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

DAFTAR TABEL

3.1.1 Tabel Data Tuturan Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 24

3.1.2 Tabel Peristiwa Tutur dan Jenis Tindak Tutur... 24

4.2.1 Tabel Tuturan 1 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 28

4.2.2 Tabel Tuturan 2 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 29

4.2.3 Tabel Tuturan 3 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 31

4.2.4 Tabel Tuturan 4 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 32

4.2.5 Tabel Tuturan 5 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 34

4.2.6 Tabel Tuturan 6 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 35

4.2.7 Tabel Tuturan 7 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 36

4.2.8 Tabel Tuturan 8 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 37

4.2.9 Tabel Tuturan 9 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 39

4.2.10 Tabel Tuturan 10 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 40

4.2.11 Tabel Tuturan 11 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 41

4.2.12 Tabel Tuturan 12 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 43

4.2.13 Tabel Tuturan 13 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 44

4.2.14 Tabel Tuturan 14 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 45

4.2.15 Tabel Tuturan 15 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 48

4.2.16 Tabel Tuturan 16 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 49

4.2.17 Tabel Tuturan 17 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 51

4.2.18 Tabel Tuturan 18 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 52

4.2.19 Tabel Tuturan 19 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 53

4.2.20 Tabel Tuturan 20 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 55


(11)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xv

4.2.22 Tabel Tuturan 22 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 58

4.2.23 Tabel Tuturan 23 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 61

4.2.24 Tabel Tuturan 24 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 63

4.2.25 Tabel Tuturan 25 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 64

4.2.26 Tabel Tuturan 26 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 65

4.2.27 Tabel Tuturan 27 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 67

4.2.28 Tabel Tuturan 28 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 68

4.2.29 Tabel Tuturan 29 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim... 69

4.2.30 Tabel Tuturan 30 Analisis Pelanggaran dan Penaatan Maksim...70

4.2.33 Tabel Tuturan 1 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur...74

4.2.34 Tabel Tuturan 2 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur ... 76

4.2.35 Tabel Tuturan 3 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 79

4.2.36 Tabel Tuturan 4 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 81

4.2.37 Tabel Tuturan 5 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 83

4.2.38 Tabel Tuturan 6 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 84

4.2.39 Tabel Tuturan 7 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 87

4.2.40 Tabel Tuturan 8 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 88

4.2.41 Tabel Tuturan 9 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur…………... 90

4.2.42 Tabel Tuturan 10 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 92

4.2.43 Tabel Tuturan 11 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 94

4.2.44 Tabel Tuturan 12 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 97

4.2.45 Tabel Tuturan 13 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 98

4.2.46 Tabel Tuturan 14 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 100

4.2.47 Tabel Tuturan 15 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 103

4.2.48 Tabel Tuturan 16 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 105

4.2.49 Tabel Tuturan 17 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 107

4.2.50 Tabel Tuturan 18 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 108

4.2.51 Tabel Tuturan 19 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 110


(12)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

4.2.53 Tabel Tuturan 21 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 115

4.2.54 Tabel Tuturan 22 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 117

4.2.55 Tabel Tuturan 23 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 120

4.2.56 Tabel Tuturan 24 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 123

4.2.57 Tabel Tuturan 25 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 125

4.2.58 Tabel Tuturan 26 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 127

4.2.59 Tabel Tuturan 27 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 128

4.2.60 Tabel Tuturan 28 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 130

4.2.61 Tabel Tuturan 29 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 132

4.2.62 Tabel Tuturan 30 Analisis Peristiwa dan Tidak Tutur... 133


(13)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvii

DAFTAR DIAGRAM

4.2.31 Diagram Penaatan Prinsip Kerja Sama………...71 4.2.32 Diagram Pelanggaran Prinsip Kerja Sama………...………...72


(14)

1

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, maupun pengalaman kepada orang lain. Selain sebagai media komuninikasi, bahasa juga dipakai oleh manusia mempengaruhi orang lain agar berfikir dan bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Dalam percakapan, penutur dan petutur saling bekerja sama untuk mencapai suatu referensi dan kerja sama serta akan menentukan relevan atau tidak relevannya suatu tuturan. Suatu tuturan mengandung tiga tindak yang saling berhubungan. Pertama, tindak lokusi, yang merupakan tindak dasar tuturan. Kedua, tindak ilokusi yaitu menghasilkan tuturan yang terbentuk baik tanpa suatu tujuan. Ketiga, tindak perlokusi yang memiliki fungsi memaksudkan tuturan itu memiliki akibat.

Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi hampir terjadi di semua kalangan orang-orang berpendidikan maupun di kalangan masyarakat primitif yang tidak mengenal pendidikan sama sekali. Semua ahli sepakat tidak satu pun manusia di dunia ini yang lepas dari kegiatan berkomunikasi, sekalipun orang tersebut penderita tunarungu yang tidak bisa berbicara secara normal.

Tujuan dalam kegiatan berkomunikasi adalah untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada pihak lain. Selain itu komunikasi juga banyak digunakan pihak lain, baik langsung maupun tidak langsung. Secara umum komunikasi adalah bentuk perilaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup perngertian yang lebih luas dari sekedar dialog. Setiap bentuk perilaku yang mengungkapkan pesan tertentu merupakan bentuk komunikasi.

Cansandra L. Book, 1980, hlm 36 mengemukakan agar komunikasi dapat berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi. Pertama, mengenal dunia di sekitar kita. Kedua, berhubungan dengan orang lain, karena bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk mencapai tujuan kita


(15)

2

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

termasuk orang-orang di sekitar kita. Ketiga, untuk mencapai koherensi dalam kehidupan, karena bahasa memungkinkan kita untuk lebih saling mengenal diri, kepercayaan kita dan tujuan kita.

Johnson dalam Harahap dan Ahmad, 2014, hlm 25 menyatakan setiap model komunikasi setidak-tidaknya di dalamnya terdapat dua orang saling mengirimkan lambang-lambang yang memiliki makna tertentu. Lambang-lambang tersebut dapat bersifat verbal berupa kata-kata, atau bersifat nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan tertentu dari gerak tubuh.

Dalam hubungan dengan sarana komunikasi saat ini, televisi merupakan salah satu media yang baik penyebaran maupun pengaruhnya yang sangat fenomenal. Media televisi secara tidak disadari telah memengaruhi sikap dan pandangan seseorang atau kelompok dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi. Berbagai bentuk acara program televisi. Misalnya acara “Satu Jam Lebih Dekat” di Metro TV, “Mata Najwa” di Metro TV, “Indonesia Lawyers Club” di TV One, “Bang One”, dan masih banyak lagi program-program televisi yang menyuguhkan tentang bicangan mengenai kejadian atau isu yang berkembang. “Indonesia Lawyers Club” memberikan talkshow yang berbeda. Acara Talkshow tersebut dipandu yaitu Karni Ilyas, seorang yang berpengalaman dalam dunia jurnalisme. Para peserta yang hadir juga terdiri dari berbagai kalangan yaitu para politisi, pakar hukum, sastrawan, dan mahasiswa.

“Indonesia Lawyers Club” dipilih karena merupakan salah satu acara talkshow yang berkaitan dengan politik, hukum dan membahas tentang kejadian pidana yang terjadi dimasyarakat. Indonesia Lawyers Club juga cocok untuk dijadikan sebagai bahan penelitian karena melihat eksistensinya didunia talkshow yang cukup menyedot banyak penikmat televisi. Talkshow ini juga terdapat pro dan kontra antar pihak yang terkait dan pandangan sekitarnya yang membuat semakin menarik untuk dilihat karena di dalamnya sering kali terjadi percekcokan antar pihak baik dari pengacara, pembawa acara, ataupun pemerhati hukum yang mengakibatkan perdebatan.

Penelitian ini adalah penelitian pragmatik. Dengan demikian kerangka teori yang digunakan adalah kerangka teori pragmatik. Dalam pragmatik realisasi prinsip relevansi dapat dilihat sebagai hasil penerapan kaidah sosial dalam strategi


(16)

3

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komunikasi. Sebuah asumsi yang dikomunikasikan oleh sebuah ujaran yang eksplisit disebut eksplikatur. Untuk menggali eksplikatur harus mengenali bentuk preposisinya terlebih dahulu. Analisis relevansi tersebut tidak lepas dari prinsip kerja sama. Selain itu terdapat teori tentang tindak tutur dan peristiwa tutur. Dengan teori penelitian ini dapat diketahui bagaimana respon narasumber dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan pembawa acara. Respon yang dikemukakan oleh narasumber atau petutur diambil dari prinsip kerjasama. Tuturan data ini berupa percakapan dan tanya jawab antar pembawa acara, nara sumber, pengacara, polisi, dan orang-orang yang terkait dalam acara diskusi ini. Dengan berupa sindiran-sindiran, tuturan, atau eksplikatur yang ada.

Berikut contoh percakapan dalam acara Indonesia Lawyers Club di TV one :

A (Pembawa acara) : “Apa yang ibu lakukan setelah ibu tau anak ibu menjadi korban pelecehan?

B (Ibu korban) : Namanya orang tua, antara percaya tidak percaya. Tetapi tidak mungkin anak saya mengetahui pengetahuan seks yang tidak pernah dia dapat dari mana-mana. Dia kan memeragakan ke saya posisi-posisi seks yang dilakukan pada tersangka dan dia juga memperagakan pelaku ini menyuruh anak saya mastrubasi. Semua di peragakan, tidak mungkin anak saya tau itu, sedangkan bapak boleh cek indovision, di kamar anak saya itu cuma ada chanelnya anak- anak SBO gitu gak ada, jadi setelah itu saya langsung telepon sekolah, dan kemudian pada waktu itu tanggal 22 ulang tahun anak saya, mertua saya dari Belanda datang, saya langsung bilang ke mertua saya. Waktu itu benar-benar saya shock karena pelakunya lebih dari dua.

Data percakapan diatas menarik untuk diteliti karena mengandung unsur penggunaan bahasa yang terjadi dan terdapat tanda-tanda pragmatik yang melanggar prinsip kerja sama khusunya teori relevansi. Dari contoh tersebut terdapat masalah yang disebabkan oleh narasumber tidak menjawab pertanyaan pembawa acara sehingga tidak relevan dan melanggar maksim prinsip kerja sama. Selain itu terjadi peristiwa tutur dan tindak tutur yang mengemukakan maksud dari sebuah tuturan.


(17)

4

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian terdahulu mengenai analisis tindak tutur diantaranya, Anggraeni (2010) meneliti tindak tutur ilokusi pada program “Bersama Rossy di Global TV”. Dalam penelitian tersebut, Rossy mengemukakan empat jenis tindak tutur ilokusi. Komisif memilih dan ekspresif menyindir, mengkritik dan menyalahkan. Rossy juga memperoleh perhitungan jenis tindak tutur asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Selain itu terdapat penelitian lainnya yaitu. Diki Fahrudin (2013) yang meneliti fenomena kesantuan pada Indonesia Lawyers Club, dalam penelitian ini Diki menemukan fenomena tuturan para politisi dalam acara Indonesia Lawyers Club yang melanggar prinsip kesantunan serta tuturan yang mengancam kutub positif dan kutub negatif mitra tutur. Dari penelitian-penelitian terdahulu, analisis mengenai tindak-tutur berbahasa banyak dilakukan dan mengambil data dari berbagai media, tetapi realisasi prinsip relevansi dalam acara Indonesia Lawyers Club belum pernah dilakukan oleh siapapun, sehingga peneliti berkesempatan untuk melakukan penelitian.

Penelitian ini memaparkan realisasi prinsip relevansi pada acara Indonesia

Lawyers Club di TV One. Terdapat prinsip relevansi yang menjadi perkembangan

dari prinsip yang dikemukakan oleh Grice.

Dengan demikian penelitian tentang prinsip relevansi pada acara Indonesia

Lawyers Club menarik untuk diteliti lebih dalam. Penelitian ingin mengetahui

bagaimana realisasi prinsip relevansi pada penggunaan bahasa dalam acara Indonesia Lawyers Club secara terperinci.

B. Masalah

Pada bagian ini, akan diuraikan masalah yang menjadi fokus penelitian, yang meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Penelitian mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

(1) “Indonesia Lawyers Club” memiliki tema dan tema tersebut mengikuti kejadian yang baru terjadi atau yang sedang diperbincangkan banyak orang. (2) Terdapat situasi tindak tutur dalam acara formal maupun informal.


(18)

5

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Terdapat perilaku kebahasaan yang tergambar melalui sikap penutur. (4) Terdapat tindak tutur eksplikatur antara penutur dan petutur.

(5) Terdapat strategi bertanya yang diajukan oleh pembawa acara.

(6) Realisasi prinsip relevansi antara penutur dan petutur ketika berdialog dalam acara Indonesia Lawyers Club TV One.

2. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah maka peneliti membatasi. Pembatasan masalah sebagai berikut.

(1) Penelitian ini difokuskan pada prinsip relevansi yang digunakan penutur dan petutur pada program “Indonesia LawyersClub”.

(2) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman tuturan pembawa acara terhadap narasumber.

(3) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

3. Rumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan bahasa yang berkaitan dengan releasisasi prinsip relevansi. Realisasi prinsip relevansi tersebut terwujud dalam peristiwa diskusi di televisi tentang hukum dan politik. Berdasarkan masalah pokok tersebut, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Tanda-tanda pragmatik apa saja yang muncul dalam tuturan para pelihat diskusi yang berkaitan dengan perwujudan relevansi dalam acara “Indonesia

Lawyers Club”?

2. Penggunaan bahasa apa yang terjadi dalam program “Indonesia Lawyers Club”?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan.

(1) tanda-tanda pragmatik yang muncul pada tuturan para peserta diskusi yang berkaitan dengan perwujudan relevansi acara “Indonesia LawyersClub”.


(19)

6

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) penggunaan bahasa yang tdilakukan dalam program “Indonesia Lawyers Club”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun manfaat secara praktis. Dua manfaat tersebut sebagai berikut.

Manfaat teoretis:

(1) Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan untuk perkembangan dan pengetahuan dalam ilmu pragmatik khususnya teori prinsip relevansi dan tindak tutur.

(2) Penelitian ini diharapkan menunjukkan prinsip relevansi terealisasi dalam “Indonesia LawyersClub”.

Manfaat praktis:

(1) Penelitian ini dapat dijadikan bukti terjadinya realisasi prinsip relevansi dalam “Indonesia LawyersClub”.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Peneliti membagi skripsi ini ke dalam lima bab. Bab satu “Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, masalah penelitian yang menjadi fokus penelitian terbagi atas identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumasan masalah. Rumusan masalah dibagi atas masalah pokok dan pertanyaan penelitian. Selanjutnya, manfaat penelitian yang terbagi atas manfaat teoritis dan manfaat praktis. Bab satu dalam skripsi ini diakhiri oleh struktur organisasi skripsi.

Bab dua terdiri dari kajian teori. Kajian teori ini merupakan landasan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Di dalam kajian teori terdapat penelitian terdahulu, pragmatik, teori relevansi Sperber dan Wilson, prinsip kerja sama Grice, tindak tutur, dan “Indonesia LawyersClub”.

Bab tiga adalah metode penelitian. Metode penelitian terdiri atas sumber data penelitian, data atau korpus penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.


(20)

7

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab empat adalah isi dan pembahasan. Isi dan pembahasan ini terdiri dari analisis data dalam acara “Indonesia Lawyers Club”. Data-data yang terdapat sudah ditranskrisikan dan dianalisis berdasarkan teori relevansi.

Bab kelima adalah penutup. Dalam bab lima terdapat simpulan dan saran yang menjadi akhir dari penelitian. Simpulan diambil dari hasil analisis dan dijadikan sebagai jawaban dari penelitian yang dilakukan.


(21)

22

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan alat, prosedur, teknik pengumpulan data dan analisis data dalam melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dari metode deskriptif tersebut dibuat gambaran secara sistematis dan hasil pengumpulan data sesuai dengan fakta yang ada. Metode deskriptif mencakup berbagai teknik diantaranya menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan.

Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini, tuturan pembawa acara yaitu Karni Ilyas dideskripsikan lalu tindak tuturnya dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan. Metode ini digunakan karena melihat masalah relevansi yang terjadi pada masa sekarang.

Sementara itu, analisis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang diperoleh bukan merupakan angka, tetapi berupa tuturan.

B. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tuturan pembawa acara dan respons narasumber dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Data penelitian ini diperoleh dengan cara menyimak yang kemudian data tersebut dicatat, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori prinsip relevansi dalam pragmatik. Satuan analisis dalam penelitian adalah kosakata yang terdapat dalam tuturan.


(22)

23

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(a) Teknik Rekam

Peneliti menggunakan teknik rekam. Teknik rekan dilakukan dengan cara merekam tuturan para peserta “Indonesia Lawyers Club”, baik pembawa acara, nara sumber, atupun orang-orang yang masuk ke dalam percakapan. (b)Teknik Catat

Selanjutnya peneliti menggunakan teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan cara mencatat data-data yang penting berkaitan analisis relevansi. Peneliti melakukan teknik catat setelah merekam dan menyimak lalu menulis kembali hasil tuturan penutur maupun petutur dalam acara “Indonesia Lawyers Club”.

2. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari tuturan pembawa acara dan narasumber dalam acara “Indonesia Lawyers Club”. Acara talkshow “Indonesia Lawyers Club” ditayangkan di salah satu stasiun televisi yaitu TV One setiap hari Selasa pukul 19.30 WIB.

3. Definisi Operasional

Beberapa istilah dalam penelitian ini akan diuraikan definisinya sebagai berikut.

(1) Pragmatik adalah subdisiplin linguistik yang mengaitkan bahasa sebagai sistem lambang dengan pengguna (user) bahasa itu.

(2) Tindak tutur adalah tindakan bertutur yang memiliki maksud tertentu. (3) Prinsip relevansi adalah komunikasi ostensif secara fisik maupun kognitif.

Dalam realisasi prinsip relevansi yang dilakukan oleh penutur dan petutur acara “Indonesia Lawyers Club” terdapat tiga bentuk yaitu relevan, tidak relevan, dan ambigu.


(23)

24

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4) “Indonesia Lawyers Club” adalah salah satu program di televisi yang membahas kejadian yang sedang terjadi atau diperbincangkan di masyarakat.

4. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen dari rekaman tuturan pembawa acara dan para peserta “Indonesia Lawyers Club”. Terdapat transkripsi dari hasil rekaman, kartu data yang berisi nomor, penggalan percakapan, dan analisis data.

Instrumen penelitian ini menggunakan kartu data, kartu data digunakan agar peneliti dapat lebih mudah menganalisis. Data-data yang ada juga dapat dikelompokkan yang di dalamnya terdapat data relevan, tidak relevan, dan ambigu. Di bawah ini adalah tabel kartu data yang peneliti gunakan.

5. Kartu Data

Tabel 3.1.1 Contoh Kartu Analisis Data No. Data

Topik Tuturan

Analisis

Keterangan: A : Pembawa Acara B : Nara Sumber

Tabel 3.1.2 Analisis Peristiwa Tutur dan Jenis Tindak Tutur No. Data


(24)

25

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Peritiwa Tutur

Analisis Tindak Tutur

C. Desain Penelitian

Berikut ini ditampilkan bagan alur penelitian untuk menjelaskan data yang diteliti. Bagan alur penelitian dalam bentuk diagram.

Pereduksian

Data

Tuturan narasumber atau pembawa acara dalam talkshow Indonesia Lawyers Club di TV One.

Pengumpulan Data 1. Metode Observasi 2. Metode

Dokumentasi

Penyajian Data 1. Penggunaan

bahasa dalam Indonesia

Lawyers Club 2. Jenis tuturan

dalam Indonesia Lawyers Club 3. Tanda-tanda

pragmatik dalam Indonesia

Penafsiran data-data yang berisi tuturan narasumber atau pembawa acara dalam Indonesia Lawyers Club. Data

Penyimpulan Data

Hasil analisis tuturan narasumber dan pembawa acara dalam Indonesia Lawyers Club.


(25)

137

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bagian ini menguraikan simpulan dari setiap hasil analisis. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini memiliki dua pertanyaan penelitian, yang pertama penggunaan bahasa berkaitan dengan peristiwa tutur, tindak ilokusi, dan yang kedua perwuduhan relevansi dalam prinsip kerja sama dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dengan akhir kumpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Hasil analisis pertanyaan penelitian pertama ditemukan 2 temuan, antara lain terjadinya penaatan dan pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam prinsip kerja sama. Berdasarkan analisis dari 30 data penaatan maksim, maksim yang banyak ditaati adalah maksim relevansi dan maksim kualitas sebanyak 6 data. Tuturan antara pembawa acara dan narasumber berusaha memberikan kontribusinya satu sama lain dalam percakapan sehingga maksim relevansi dapat terjadi. Selain itu penaatan maksim juga terjadi pada maksim kuantitas sebanyak 2 data, dan maksim cara sebanyak 1 data. Selanjutnya terdapat pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran maksim relevansi sebanyak 7 data. Pelanggaran maksim relevansi terjadi karena tuturan antara pembawa acara dan narasumber tidak berhubungan. Pertanyaan dan jawaban tidak sesuai dengan topik pembicaraan ataupun konteks pertanyaan. Pelanggaran lainnya terjadi pada maksim kualitas sebanyak 5 data, maksim kuantitas sebanyak 1 data, dan pelanggaran maksim cara sebanyak 4 data.

(2) Hasil pertanyaan penelitian kedua ditemukan komponen peristiwa tutur dan beberapa macam jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan penutur dalam data tuturan acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dell Hymes mengemukakan bahwa tuturan harus memenuhi komponen SPEAKING.


(26)

138

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tuturan dalam acara “Indonesia Lawyers Club” telah memenuhi komponen tersebut, adapun komponen yang menjadi tolak ukur sebuah percakapan antara lain:

a) Terdapat setting tempat dan waktu dimana percakapan berlangsung. b) Terdapat partisipan yang mendukung dan terlibat dalam tuturan, seperti

pembawa acara ILC dan narasumber.

c) Setiap percakapan memiliki maksud dan akhir tuturan yang berbeda-beda. d) Terdapat bentuk ujaran dan isi tuturan.

e) Dalam tuturan ILC terdapat nada, cara, ataupun gerak tubuh.

f) Tuturan yang digunakan dalam acara ILC seluruhnya menggunakan tuturan secara lisan.

g) Terdapat macam-macam bentuk penyampaian yang digunakan dalam menyampaikan tuturan, seperti deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, maupun persuasi.

Hasil dari tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam acara “Indonesia

Lawyers Club” antara lain asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi.

Fungsi tindak tutur dalam percakapan yang paling sering adalah tindak tutur asertif. Narasumber dalam ILC ingin mengungkapkan kebenaran proposisi dengan menegaskan dan menyatakan pendapat. Selain ilokusi asertif, terdapat juga tindak tutur lain seperti direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.

Dari hasil temuan-temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa tuturan dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One sering menggunakan penaatan dan pelanggaran maksim relevansi. Sehingga ada beberapa yang dapat memberikan maksud dan tujuannya secara jelas, tetapi tidak sedikit yang melupakan topik pembicaraan dan mengungkapkan apa yang ingin pihak lain ungkapkan dan memicu perdebatan antar pihak dalam diskusi.

B. Saran

(1) Penelitian ini dapat mengungkap pentingnya analisis pragmatik dalam mengungkap realisasi prinsip relevansi pada tuturan acara “Indonesia Lawyers Club” di TV one. Selain itu, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam ilmu bahasa khususnya pragmatik.


(27)

139

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Peneliti memberikan saran untuk pembawa acara dan narasumber yang terlibat dalam percakapan pada acara “Indonesia Lawyers Club” untuk tidak keluar dari jalur percakapan, karena banyak diantara tuturan-tuturan pembawa acara dan narasumber yang menjadi perdebatan. Seperti pada hasil penelitian terhadap tuturan pada acara “Indonesia Lawyers Club” ditemukan bahwa maksim relevansi adalah maksim yang paling banyak ditemukan, selain itu dengan pematuhan maksim relevansi percakapan antara pembawa acara dan narasumber dapat terjalin dengan baik sehingga tidak ada perbebatan selama diskusi berlangsung.

(3) Bagi pengelolah acara “Indonesia Lawyers Club” supaya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan. Tidak hanya menyuguhkan pihak-pihak yang pro dan kontra sehingga menimbulkan

perdebatan tetapi perlu memberikan solusi terhadap masalah yang “Indonesia

Lawyers Club” angkat sebagai topik pembicaraan.

(4) Peneliti memberikan saran bagi pemirsa untuk lebih kritis dalam menanggapi masalah. Pemirsa sebaiknya tidak mudah digiring terhadap opini seseorang tetapi melihat dari pihak yang pro dan pihak yang kontra.

(5) Untuk kepentingan selanjutnya, penelitian ini mengungkap realisasi prinsip relevansi pada tuturan “Indonesia Lawyers Club” dilihat dari pematuhan dan pelanggaran maksim prinsip kerja sama, peristiwa tutur, dan fungsi tindak tutur. Jadi untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk memperluas data tuturan lebih mendalam supaya penelitian berikutnya dapat

bervariasi dan detail. Selain itu acara “Indonesia Lawyers Club” dapat diteliti dari perspektif dan korpus yang berbeda misalnya dari tataran linguistik seperti psikolinguistik, semantik, dan lainnya. Dalam bidang pragmatik tidak hanya dapat mengkaji prinsip kerja sama, tindak tutur, tetapi juga dapat mengkaji implikatur antara penutur dan petutur.


(28)

140

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Aditiansyah, D. (2011). “Fenomena Kesantunan Berbahasa Dalam Acara

Indonesia Lawyers Club Di Tv One”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Alwi, H, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Anggraeni, Y. (2010). “Tindak Tutur Ilokusi Pada Program Bersama Rossy Di

Global Tv”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Chaer, A. 92010). Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Eva, A. (2014). “Wujud Prinsip Kerja Sama Wacana Humor Pada Buku Watir”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Grundy, P. (2008). Doing Pragmatics united. Kingdom : Hooder Education. Gunarwan, A. (2007). Pragmatik:Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta:

Universitas Atma Jaya.

Harapan, A. (2014). Komunikasi Antar Pribadi: Perilaku Insani Dalam

Organisasi Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Keraf, G. (1984). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Leech, G diterjemahkan Oka, M. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Grafindo.

Mariana, R. (2013). “Realisasi Prinsip Kerja Sama Grice Dalam Tuturan Presenter

Dan Peserta Reality Show Take Me Out Indonesia”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Merdeka. Profil TvOne. [Online]. Diakses dari http://m.merdeka.com/profil/indonesia/t/tvone.


(29)

141

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mey, J. L. (1998). Pragmatik Sebuah Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nababan. (1991). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Nadar, F.X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Jakarta: Graha Ilmu. Sperber, D & Wilson, D. (2009). Teori Relevansi Komunikasi dan Kognisi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, H. (2009). Pengajaran Pragmatik. Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Angkasa.

Wijana, I. (1996). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta : Andi Offset.

Wikipedia. (2014). Jadwal Televisi. [Online]. Diakses dari http://ww.jadwaltelevisi.com/info/jadwal-tv-one-indonesia-lawyers-club. Wikipedia. (2014). Profil Karni Ilyas. [Online]. Diakses dari

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karni_Ilyas.

Wikipedia. (2014). TvOne. [Online]. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/TvOne.

Youtube. (23 April 2014). Full ILC 23 April-Pedofilia di sekolah JIS. [Online]. Diakses dari http://www. Youtube.com/watch?v=iv8kLlc2nwU.


(1)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

Tutur

Analisis Tindak Tutur

C. Desain Penelitian

Berikut ini ditampilkan bagan alur penelitian untuk menjelaskan data yang diteliti. Bagan alur penelitian dalam bentuk diagram.

Pereduksian

Data

Tuturan narasumber atau pembawa acara dalam talkshow Indonesia Lawyers Club di TV One.

Pengumpulan Data 1. Metode Observasi 2. Metode

Dokumentasi

Penyajian Data 1. Penggunaan

bahasa dalam Indonesia

Lawyers Club 2. Jenis tuturan

dalam Indonesia Lawyers Club 3. Tanda-tanda

pragmatik dalam Indonesia

Penafsiran data-data yang berisi tuturan narasumber atau pembawa acara dalam Indonesia Lawyers Club. Data

Penyimpulan Data


(2)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bagian ini menguraikan simpulan dari setiap hasil analisis. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini memiliki dua pertanyaan penelitian, yang pertama penggunaan bahasa berkaitan dengan peristiwa tutur, tindak ilokusi, dan yang kedua perwuduhan relevansi dalam prinsip kerja sama dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dengan akhir kumpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Hasil analisis pertanyaan penelitian pertama ditemukan 2 temuan, antara lain terjadinya penaatan dan pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam prinsip kerja sama. Berdasarkan analisis dari 30 data penaatan maksim, maksim yang banyak ditaati adalah maksim relevansi dan maksim kualitas sebanyak 6 data. Tuturan antara pembawa acara dan narasumber berusaha memberikan kontribusinya satu sama lain dalam percakapan sehingga maksim relevansi dapat terjadi. Selain itu penaatan maksim juga terjadi pada maksim kuantitas sebanyak 2 data, dan maksim cara sebanyak 1 data. Selanjutnya terdapat pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran maksim relevansi sebanyak 7 data. Pelanggaran maksim relevansi terjadi karena tuturan antara pembawa acara dan narasumber tidak berhubungan. Pertanyaan dan jawaban tidak sesuai dengan topik pembicaraan ataupun konteks pertanyaan. Pelanggaran lainnya terjadi pada maksim kualitas sebanyak 5 data, maksim kuantitas sebanyak 1 data, dan pelanggaran maksim cara sebanyak 4 data.

(2) Hasil pertanyaan penelitian kedua ditemukan komponen peristiwa tutur dan beberapa macam jenis tindak tutur ilokusi yang digunakan penutur dalam data tuturan acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One. Dell Hymes mengemukakan bahwa tuturan harus memenuhi komponen SPEAKING.


(3)

Tuturan dalam acara “Indonesia Lawyers Club” telah memenuhi komponen tersebut, adapun komponen yang menjadi tolak ukur sebuah percakapan antara lain:

a) Terdapat setting tempat dan waktu dimana percakapan berlangsung. b) Terdapat partisipan yang mendukung dan terlibat dalam tuturan, seperti

pembawa acara ILC dan narasumber.

c) Setiap percakapan memiliki maksud dan akhir tuturan yang berbeda-beda. d) Terdapat bentuk ujaran dan isi tuturan.

e) Dalam tuturan ILC terdapat nada, cara, ataupun gerak tubuh.

f) Tuturan yang digunakan dalam acara ILC seluruhnya menggunakan tuturan secara lisan.

g) Terdapat macam-macam bentuk penyampaian yang digunakan dalam menyampaikan tuturan, seperti deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, maupun persuasi.

Hasil dari tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam acara “Indonesia

Lawyers Club” antara lain asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi. Fungsi tindak tutur dalam percakapan yang paling sering adalah tindak tutur asertif. Narasumber dalam ILC ingin mengungkapkan kebenaran proposisi dengan menegaskan dan menyatakan pendapat. Selain ilokusi asertif, terdapat juga tindak tutur lain seperti direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.

Dari hasil temuan-temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa tuturan dalam acara “Indonesia Lawyers Club” di TV One sering menggunakan penaatan dan pelanggaran maksim relevansi. Sehingga ada beberapa yang dapat memberikan maksud dan tujuannya secara jelas, tetapi tidak sedikit yang melupakan topik pembicaraan dan mengungkapkan apa yang ingin pihak lain ungkapkan dan memicu perdebatan antar pihak dalam diskusi.

B. Saran

(1) Penelitian ini dapat mengungkap pentingnya analisis pragmatik dalam mengungkap realisasi prinsip relevansi pada tuturan acara “Indonesia Lawyers

Club” di TV one. Selain itu, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam ilmu bahasa khususnya pragmatik.


(4)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Peneliti memberikan saran untuk pembawa acara dan narasumber yang terlibat dalam percakapan pada acara “Indonesia Lawyers Club” untuk tidak keluar dari jalur percakapan, karena banyak diantara tuturan-tuturan pembawa acara dan narasumber yang menjadi perdebatan. Seperti pada hasil penelitian terhadap tuturan pada acara “Indonesia Lawyers Club” ditemukan bahwa maksim relevansi adalah maksim yang paling banyak ditemukan, selain itu dengan pematuhan maksim relevansi percakapan antara pembawa acara dan narasumber dapat terjalin dengan baik sehingga tidak ada perbebatan selama diskusi berlangsung.

(3) Bagi pengelolah acara “Indonesia Lawyers Club” supaya memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan. Tidak hanya menyuguhkan pihak-pihak yang pro dan kontra sehingga menimbulkan

perdebatan tetapi perlu memberikan solusi terhadap masalah yang “Indonesia Lawyers Club” angkat sebagai topik pembicaraan.

(4) Peneliti memberikan saran bagi pemirsa untuk lebih kritis dalam menanggapi masalah. Pemirsa sebaiknya tidak mudah digiring terhadap opini seseorang tetapi melihat dari pihak yang pro dan pihak yang kontra.

(5) Untuk kepentingan selanjutnya, penelitian ini mengungkap realisasi prinsip relevansi pada tuturan “Indonesia Lawyers Club” dilihat dari pematuhan dan pelanggaran maksim prinsip kerja sama, peristiwa tutur, dan fungsi tindak tutur. Jadi untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk memperluas data tuturan lebih mendalam supaya penelitian berikutnya dapat

bervariasi dan detail. Selain itu acara “Indonesia Lawyers Club” dapat diteliti

dari perspektif dan korpus yang berbeda misalnya dari tataran linguistik seperti psikolinguistik, semantik, dan lainnya. Dalam bidang pragmatik tidak hanya dapat mengkaji prinsip kerja sama, tindak tutur, tetapi juga dapat mengkaji implikatur antara penutur dan petutur.


(5)

Daftar Pustaka

Aditiansyah, D. (2011). “Fenomena Kesantunan Berbahasa Dalam Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Alwi, H, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Anggraeni, Y. (2010). “Tindak Tutur Ilokusi Pada Program Bersama Rossy Di

Global Tv”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Chaer, A. 92010). Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Eva, A. (2014). “Wujud Prinsip Kerja Sama Wacana Humor Pada Buku Watir”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Grundy, P. (2008). Doing Pragmatics united. Kingdom : Hooder Education. Gunarwan, A. (2007). Pragmatik:Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta:

Universitas Atma Jaya.

Harapan, A. (2014). Komunikasi Antar Pribadi: Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Keraf, G. (1984). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Leech, G diterjemahkan Oka, M. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Grafindo.

Mariana, R. (2013). “Realisasi Prinsip Kerja Sama Grice Dalam Tuturan Presenter

Dan Peserta Reality Show Take Me Out Indonesia”. Skripsi Sarjana Fpbs Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Merdeka. Profil TvOne. [Online]. Diakses dari


(6)

Yuliana Tiurma Asmita Sari Sinaga, 2015

REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mey, J. L. (1998). Pragmatik Sebuah Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nababan. (1991). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Nadar, F.X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Jakarta: Graha Ilmu. Sperber, D & Wilson, D. (2009). Teori Relevansi Komunikasi dan Kognisi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, H. (2009). Pengajaran Pragmatik. Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Angkasa.

Wijana, I. (1996). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta : Andi Offset.

Wikipedia. (2014). Jadwal Televisi. [Online]. Diakses dari http://ww.jadwaltelevisi.com/info/jadwal-tv-one-indonesia-lawyers-club. Wikipedia. (2014). Profil Karni Ilyas. [Online]. Diakses dari

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karni_Ilyas.

Wikipedia. (2014). TvOne. [Online]. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/TvOne.

Youtube. (23 April 2014). Full ILC 23 April-Pedofilia di sekolah JIS. [Online]. Diakses dari http://www. Youtube.com/watch?v=iv8kLlc2nwU.