Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pretest Pret test dilakukan sebelum perlakuan diberikan yaitu pembelajaran penjas dengan menggunakan metode pembelajaran video analisis dartfish dan metode pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol. Pretest dilakukan untuk melihat sejauh mana keterampilan poomsae tae kwon do. Setelah data di peroleh melalui instrumen, kemudian data diolah dan diinterprestasikan ke dalam skor pretest masing-masing variabel. 2. Perlakuan Perlakuan dilakukan pada kedua kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran video analisis dartfish dan pada kelompok metode konvensional diberikan dengan cara langsung. 3. Posttest Posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan, untuk mengetahui perkembangan hasil sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberi perlakuan pada masing –masing variabel. Setelah data diperoleh melalui intrumen, kemudian data diolah ke dalam skor.

C. Metode Penelitian

Untuk lebih mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ada baiknya penulis menetukan sebuah metode penelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen dikarenakan metode eksperimen merupakan penelitian yang paling kuat yang dapat digunakan oleh peneliti. Dari banyak jenis penelitian yang dapat digunakan, metode ini merupakan cara terbaik untuk mengkaji hubungan sebab akibat diantara variabel- variabel. Menurut Sugiyono 2009, hlm. 27” metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.

D. Definisi Operasional

Untuk memfokuskan penelitian ini agar tidak ada salah penafsiran dan kesimpangsiuran dalam judul tesis ini, maka peneliti membatasimerumuskan definisi operasional variabel-variabel yang di teliti.

1. Metode pembelajaran video analisis Dartfish

Anali 2011 Metode Video Analisis Dartfish adalah software yang pada intinya diperlukan seseorang dalam mengukur sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh kejelian mata. Software ini dilengkapi dengan sebuah kamera, software ini dapat menganalisis gerakan tetapi kecenderungannya kualitatif, manipulasi dengan variabel gerakan juga tidak dapat dilakukan secara langsung. Dartfish dapat dipakai untuk melambatkan sebuah gerakan dan menghentikan gerakan, pengukuran panjang, sudut segmen tubuh, kecepatan dan percepatan gerak serta waktunya. Simulasi ini bisa dilakukan tetapi tidak langsung. Hasil rekaman gambar selanjutnya dapat ditransfer ke dalam komputer, sehingga rekaman gambar videonya dapat dianalisis sesuai kehendak pengamat.

2. Pembelajaran Konvensional

Dalam penelitian ini, pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Jadi guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan proses belajar termasuk dalam menilai kemajuan siswa Oemar hamalik, 1991. Sedangkan menurut Nurhadi 2002 metode konvensional terlihat secara individual, hadiahpenghargaan untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai angkaraport saja, pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa, dan hasil belajar diukur hanya dengan tes. Pada proses siswa penerima informasi secara pasif, siswa belajar.

3. Poomsae tae kwon do

Istilah Poomsae Master Course Textbook, 2014, hlm. 465-466 adalah berasal dari kombinasi dua kata „ poom‟ dan „sae‟. Poomsae adalah unit yang penting dalam sistem teknis Tae kwon do. Menurut buku panduan poomsae adalah gerakan-gerakan kombinasi yang dirancang dengan menggunakan dasar kinerja yang tetap dari menyerang dan bertahan. Sebagai suatu kesatuan, poomsae dibagi menjadi dua unit, sesuai dengan klasifikasi grade poomsae. Salah satunya poomsae „taegeuk‟. Ini biasanya diperuntukan bagi para pemula, sementara yang satunya untuk tingkatan yang lebih tinggi. Poomsae taegeuk untuk para pemegang geup menggunakan „palgwae‟ dan dibagi menjadi 8. Poomsae bagi para pemegang Dan yudanja dimulai dengan koryo dan terdiri dari keumgang, taebaek, pyongwon, sipjin, jitae, chonkwon, hansu dan ilyeo. Sedangkan arti dari Tae kwon do menurut Kyong Myong Lee dalam V. Yoyok Suryadi 2008, hlm. 1 adalah seni bela diri yang banyak memanfaatkan pemahaman filosofis dan penerapannya melalui gerakan tubuh dari telakan tangan dan kaki. Secara umum tae kwon do dapat di bagi menjadi dua, yaitu kelompok gerakan yang mengikuti pola pour-sai dan latih tanding aksi pour-autrui .

E. Instrument Penelitian

Instrumen yang dugunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Instrumen pretest-posttest pengukuran keterampilan teknik gerakan poomsae tae kwon do menggunakan tes keterampilan gerakan tae kwon do dengan format penilaian dan sebagai evaluasi menggunakan Poomsae Scoring Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guidelines. Berikut ini adalah intrumen teknik poomsae tae kwon do tae geuk 1 atau tae geuk jang berserta gambar, sub materi dan indikator gerakan yang akan menjadi panduan. Sedangkan Validitas dan Realibilitas instrumen sudah baku berstandar ketentuan World Tae Kwon Do Federation dan sudah sesuai dengan titik tolak ukur koefisien validitas dan reliabilitas pedoman dari para ahli sebagai beriku : Titik tolak ukur koefisien validitas dan reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono 2008:184 yang disajikan pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tingi Kemudian berikut akan penulis sajikan format penilaian Poomsae cabang olahraga tae kwon do berserta penjelas metode penilaian yang sudah baku dari Poomsae Competition Rules International World Tae Kwon Do Federation, 2014 yang terbaru merupakan standarisasi cabang olahraga tae kwon do seluruh dunia. Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu FORMAT PENILAIAN POOMSAE Tabel 3.4 Poomsae competition rulesInterpretation 2014, hlm. 21-22 Metode Penilaian POOMSAE TAE KWON DO Total nilai adalah 10,0 dengan penjelasan sebagai berikut: a Akurasi nilainya awal 4,0 : 1. Setiap kali kontestan melakukan kesalahan minor kecil, nilainya dikurangi 0,1 poin. 2. Setiap kali kontestan melakukan kesalahan major besar, nilainya dikurangi 0,3 poin. Penjelasan : a Kesalahan minor pengurangan 0,1 poin: Bila kuda-kuda; Serangan tangan;serangan kaki dan tangkisan, tidak di peragakan seperti di jelaskan pada “ POOMSAE COMPETITION SCORING GUIDELINES” b Kesalahan Major pengurangan 0,3 poin: Bila salah arah dalam tangkisan elgol vs are; salah jenis kuda-kuda apkubi vs apseogi; tidak kihap pada Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tempatnya teriak, Berhenti karena lupa 3 detik atau lebih; salah arah pandangan wajah; dalam kuda-kuda hakdari seogi kaki yang di angkat menyentuh lantai; posisi selesai bergeser lebih dari 1 kaki dari posisi awal; ketika kontestan mengeluarkan suara nafas yang berisik. Setiap kontestan melakukan durasi pertandingan antara 30 detik sampai 90 detik, jika kontestan siswa dalam melakukan Poomsae Tae kwon Do lebih dari durasi maka akan di kurangi 0,3 dari nilai terakhirnya. b Presentasi nilaia awalnya 6,0

1. Penjelasan Presentasi :

Tidak dilakukan pemotongan nilai langsung seperti pada Akurasi. Kontestan akan dinilai presentasinya secara menyeluruh untuk ketiga aspek speed power, strength speed rhytm, Expression of energy, lalu dimasukan nilai masing-masing aspek oleh wasit untuk mendapatkan nilai total presentation Nilai maksumum masing-masing aspek 2,0.

2. Penjelasan Speed Power Nilainya 2,0 sebagai berikut:

Apakah poomsae digerakan dari awal dengan lemah ? Dan dengan kesimbangan yang prima ? Apakah bobot tubuh menghasilkan kecepatan kekuatan yang maksimal ? Apakah gerakan tertentu dibawahkan dengan lambat dan seterusnya. Nilai rendah diberikan pada : Poomsae yang tidak stabil Pada awal-awal kekuatanya maksimal, tetapi setelah itu menurun dan dalam rangka menimbulkan tenaga yang lebih, apakah ada gerakan yang berlebihan ? gerakan extra yang tidak perlu.

3. Penjelasan Control of Power, Speed and Rhytm Tenaga dan Irama

Nilai 2,0 : Penekanan tenaga pada titik tertentu red : mendekati impact point dengan target . Perubahan kecepatan gerakan pada moment yang tepat. Bila dari titik awal tenaga sudah keras sampai titik akhir, gerakan kaku, yang menyebabkan nilai presentasi rendah. Rhythm diatur berdasarkan serial Set dan poom, sehingga gerakan mengalir.

4. Penjelasan Expression of energy penjiwaan sikap penampilan

lainnya Nilainya 2,0 . Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penguasaan terhadap aspek ini dilihat dari kualitas gerakan yang dibawakan dengan kewibawaan dan semangat. Penampilan dengan konsentrasi, gagah berani dan percaya diri. Evaluasi juga terhadap aspek-aspek : cara mata memandang, bunyi dari Kihap, sikap dan kostum. Nilai yang rendah diberikan bila gerakan dari awal sampai selesai tidak ada irama sama sekali red: datar Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penguasaan teknik dasar keterampialn Poomsae Tae kwon do.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, Memberikan pretes dan posttes , karena untuk melihat hasil keterampilan gerak poomsae tae kwon do pada siswa.

G. Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes keterampilan gerak Poomsae Tae kwon do pada sampel penelitian, dianalisis dengan mengunakan teknik analisis statistik. Sebelum pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan yang berupa pengujian normalitas dan homogenitas. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 1. Analisis Deskriftif a. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana 2001 sebagai berikut : Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: X = Skor rata-rata yang dicari Xi=Nilai data = Jumlah N = Jumlah sampel Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sujana 2001 sebagai berikut: √ Artinya dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel X-X2¯ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 2. Uji Hipotesis Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan software MS Excel 2007 dan Predictive Analytics software PASW Statistics 18 atau IBM SPSS versi 18.0. Data keterampilan Poomsae Tae Kwon Do dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik. Pada rumusan masalah pertama dan kedua diolah dengan menganalisis data pretest dan posttest untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran video analisis dartfish dan metode pembelajaran konvensional terhadap keterampilan Poomsae Tae kwon do, sedangkan pada rumusan masalah ketiga dianalisis dengan menggunakan data N-Gain dengan rumus sebagai berikut. N-Gain = Setelah diperoleh N-Gain, selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mengetahui mana yang lebih berpengaruh antara metode pembelajaran video analisis dartfish dan metode pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan Poomsae Tae kwon do. a. Uji asumsi statistik Setelah didapatkan skor pretest, posttest dan n-gain, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji statistik. Sebelum dilakukan uji tersebut sebelumnya dilakukan uji asumsi statistik yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas varians. 1 Uji Normalitas Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian normalitas data pretest, posttest, n-gain dilakukan untuk mengetahui apakah data pretest, posttest, dan n-gain keterampilan Poomsae Tae kwon do siswa berdistribusi noramal atau tidak. Perhitungan uji normalitas skor pretest, posttest, dan n-gain dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov-z dengan bantuan Predictive Analytics software PASW Statistics 18 atau IBM SPSS versi 18.0. Langkah perhitungan uji normalitas pada setiap data skor pretest, posttest, dan n-gain adalah sebagai berikut. a Perumusan Hipotesis H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b Dasar pengambilan keputusan  Jika Asymp sig ≤ 0,05 maka H ditolak  Jika Asymp sig 0,05 maka H diterima 2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas varians data hanya dilakukan untuk data n-gain. Uji ini dilakukan kepada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui apakah varians data n-gain kedua kelompok sama atau berbeda. Perhitungan uji homogenitas varians data n-gain menggunakan uji statistik levene test dengan bantuan Predictive Analytics Software PASW Statistics 18 atau IBM SPSS versi 18.0. Langkah-langkah perhitungan uji homogenitas varians adalah sebagai berikut. a Permusan Hipotesis H : Tidak terdapat perbedaan varians skor n-gain peningkatan keterampilan Poomsae Tae kwon do ditinjau dari kelompok pembelajaran. H 1 : Terdapat perbedaan varians skor n-gain peningkatan keterampilan Poomsae Tae kwon do ditinjau dari kelompok pembelajaran. b Dasar Pengambilan Keputusan  Jika Sig ≤ 0,05 maka H ditolak  Jika Sig 0,05 maka H diterima Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Statistik Setelah dilakukan uji asumsi statistik, langkah selanjutnya melakukan uji hipotesis. Perhitungan statistik dalam menguji hipotesis dilakukan dengan bantuan bantuan Predictive Analytics software PASW Statistics 18 atau IBM SPSS versi 18.0. Pada rumusan masalah pertama dan kedua pengujian statistik menggunakan uji t berpasangan dependent sample t test sedangkan rumusan masalah ketiga pengujian statistik menggunakan uji t independen independent sample t test. 1 Uji t berpasangan dependent sample t test a Hipotesis H o : μ posttest = μ pretest H 1 : μ posttest μ pretest Dengan μ pretest = rata-rata pretest keterampilan Poomsae Tae kwon do siswa μ posttest = rata-rata posttest keterampilan Poomsae Tae kwon do siswa b Dasar pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan α = 0,05. Dalam pengambilan keputusannya berdasarkan nilai t hitung maka kriterianya adalah Ho diterima jika – t 1 –½ α t hitung t 1 –½ α , dimana t 1 –½ α didapat dari daftar tabel t dengan dk = n 1 + n 2 – 1 dan peluang 1- ½ α. Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak. Jika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas nilai p, maka kriterianya adalah: 1 Jika nilai p 0,05, maka Ho ditolak 2 Jika nilai p 0,05, maka Ho diterima c Mencari t hitung Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut: 1 Menghitung selisih d, yaitu data pretest – data posttest. 2 Menghitung total d, lalu mencari mean d. 3 Menghitung d – d rata-rata , kemudian mengkuadratkan selisih tersebut, dan Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menghitung total kuadrat selisih tersebut. 4 Mencari Sd 2 , dengan rumus: Sd 2 = x [total d – d rata-rata 2 ] 5 Mencari t hitung dengan rumus: t hitung = ̅ √ ⁄ Keterangan: ̅ : rata-rata d Sd : Standar deviasi n : Banyaknya data Perhitungan tersebut berlaku jika skor pretest dan posttest berdistribusi normal. Jika skor pretest dan posttest tidak berdistribusi normal, maka perhitungan uji rata-rata menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Test. 2 Uji t independent independent sample t test Uji t independen independent sample t test dilakukan untuk menguji perbedaan dua rata-rata n-gain. Langkah-langkah perhitungan melakukan uji perbedaan dua rata-rata skor n-gain pada kedua kelompok pembelajaran adalah sebagai berikut. a Perumusan Hipotesis H o : μ e = μ k H 1 : μ e μ k dengan μ e = rata-rata N-Gain keterampilan Poomsae Tae kwon do siswa kelompok eksperimen μ k = rata-rata N-Gain keterampilan Poomsae Tae kwon do siswa kelompok kontrol b Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas nilai sig dengan α=0,05 atau dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Yulizar , 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIDEO ANALISIS DARTFISH DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR POOMSAE DALAM CABANG OLAHRAGA TAE KWON DO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Pelaksanaan Penelitian