Tabel 3.1. Penafsiran Ketercapaian Pokok Uji Dimensi Pengetahuan
Persentase B Tafsiran
– 25 Sebagian Kecil
26 – 49
Hampir Separuhnya 50
Separuhnya 51
– 75 Sebagian Besar
76 – 99
Hampir Seluruhnya 100
Seluruhnya Koentjaraningrat 1990
2. Angket
Setelah dilakukan uji coba lebih luas uji coba II, kemudian dilanjutkan dengan pemberian angket kepada siswa. Proses pemberian
angket ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes yang dikembangkan.
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk skala Likert, yaitu bentuk sebuah pernyataan, baik pernyataan positif maupun
negatif diikuti oleh kolom lainnya yang menunjukkan tingkatan mulai dari sangat setuju SS, setuju S, tidak tahu TT, tidak setuju TS, dan sangat
tidak setuju STS Sudjana, 2009. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai tes piktorial serta digunakan untuk memperkuat
data hasil penelitian. Siswa diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Skor yang diberikan
pada pilihan tersebut, dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2.
Skor Kategori Skala Likert
Pernyataan Skor
SS S
TT TS
STS Positif
5 4
3 2
1
Negatif
1 2
3 4
5 Setelah menghitung jumlah masing-masing jawaban yang diisi oleh
responden siswa, kemudian menghitung bobot untuk masing-masing jawaban yang sesuai dengan tabel penyekoran tabel 3.2, yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan rumus persentase berikut.
P =
� �
x
Keterangan : P
= persentase jawaban siswa F
= jumlah skor jawaban siswa N
= jumlah skor maksimal jawaban siswa Untuk menafsirkan pengolahan skor yang diperoleh, dapat dilihat
pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Tafsiran Persentase Lembar Observasi
Rentang Persentase Kriteria
0 - 20 Sangat Lemah
21 - 40 Lemah
41 - 60
Cukup
61 - 80 Kuat
81 - 100 Sangat Kuat
Riduwan, 2007
Putriani, Utari Eka. 2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA
PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam pengembangan tes piktorial terjadi pada beberapa tahap,
yaitu pada tahap analisis KI KD yaitu sempitnya cakupan KI KD, sehingga kesulitan untuk menurunkan indikator pembelajaran. Pada tahap
penyusunan indikator, kesulitan yang dialami adalah menentukan kata kerja operasional yang tepat dan sesuai dengan tuntutan KD yang
berhubungan dengan tuntutan jenjang kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada tahap penulisan awal soal draft soal, kesulitan yang dialami adalah
pemilihan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan interpretasi ganda, serta menggambarkan soal pada aspek faktual,
konseptual, dan prosedural. Pada tahap validasi isi, kesulitan yang dialami adalah penentuan validator yang sesuai dengan bidangnya yang akan
memberikan penilaian terhadap tes piktorial yang dikembangkan dan waktu yang dibutuhkan oleh validator untuk memvalidasi butir soal
membutuhkan waktu yang cukup lama. 2.
Kualitas soal tes piktorial yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, hasil uji validitas isi 23 butir soal yang dikembangkan memiliki CVI sebesar 0,91.
Secara kuantitatif, hasil uji coba I memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,69 yang termasuk ke dalam kategori tinggi, tingkat kesukaran soal sebagian
besar berada dalam kategori sedang, dengan daya pembeda soal berada dalam kategori yang kurang baik. Hasil uji coba II, soal tes piktorial yang