PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

(1)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN

ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh Utari Eka Putriani

1003296

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN

ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Oleh Utari Eka Putriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Utari Eka Putriani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT

DAN NONELEKTROLIT

Oleh Utari Eka Putriani

1003296

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si NIP. 196203011987032001

Pembimbing II,

Dr. Hernani, M. Si NIP. 196711091991012001

Mengetahui


(4)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002


(5)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes piktorial yang baik untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas XI yang melibatkan 30 siswa pada uji coba I dan 65 siswa pada uji coba II. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahap pengembangan, uji coba dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang dialami saat mengembangkan tes piktorial diantaranya sempitnya cakupan KI & KD, menentukan kata kerja operasional yang tepat dan sesuai dengan tuntutan KD yang berhubungan dengan jenjang kognitif dan dimensi pengetahuan, pemilihan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan interpretasi ganda, menentukan validator yang sesuai dengan bidangnya dan waktu yang dibutuhkan oleh validator untuk memvalidasi butir soal membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil uji validitas isi dengan metode CVR menghasilkan 23 butir soal yang memenuhi kriteria dengan CVI 0,91. Berdasarkan uji reliabilitas pada uji coba I dan II menghasilkan nilai reliabilitas berturut-turut sebesar 0,69 dan 0,76. Selain itu juga, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal yang dikembangkan terdapat pada kategori mudah dan cukup baik. Hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa pada pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berturut-turut sebesar 83,5%; 66,4%; dan 54,4%. Siswa menyatakan positif terhadap tes piktorial yang dikembangkan.

Kata Kunci: Dimensi Pengetahuan, Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Tes Piktorial


(6)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The study was aimed to produce a good instrument of pictorial test to measure knowledge dimension of senior high school students on electrolyte and non-electrolyte solution reviewed from aspect of validity and reliability, the level of difficulty, the ability to differentiate and to know the students’ response toward pictorial test. This study was conducted at one senior high school grade XI, there were 30 students in first trial and 65 students in second trial. There were three steps in this study; development, trial and conclusion. The research found some difficulties that are faced in developing pictorial test, there were the limit of core competence and basic competence, decided the appropriate operational verb based on basic competence that related with the cognitive level, knowledge dimension, choose the words that are easy to understand and it is not make a double interpretation, decide the expert based on the field and the time that are needed by the expert to validate the questions. The finding of the trial of content validity using CVR method showed that 23 questions fulfilled the criteria with CVI 0,91. Based on the reliability on the first and second trial showed that the result of the reliability were 0,69 and 0,76. Furthermore, the level of difficulty and the ability to differentiate the questions that are developed belong to easy and good category. The measurement result of the students’ knowledge dimension on factual knowledge, conceptual, and procedural were 83,5%, 66,4%, and 54,4%. The students gave positive response toward the pictorial test which was developed by the researcher.

Key words: Knowledge Dimension, Electrolyte and Non Electrolyte Solution, Pictorial Test.


(7)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Pembatasan Masalah... F. Struktur Organisasi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan Tes ... B. Kualitas Tes ... 1. Validitas ... 2. Reliabilitas ... 3. Tingkat Kesukaran ... 4. Daya Pembeda ... C. Tes Piktorial ... D. Dimensi Pengetahuan ... E. Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ...

i ii iii iv vi viii x 1 3 4 4 4 5 7 9 9 11 12 13 14 16 21 29 29


(8)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Alur Penelitian ... D. Instrumen Penelitian ... E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kesulitan Dalam Pengembangan Tes Piktorial ... B. Kualitas Soal Tes Piktorial ... C. Hasil Pengukuran Dimensi Pengetahuan... D. Tanggapan Siswa Terhadap Tes Piktorial ...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ... 30 33 34

38 41 74 78

81 83 84 87


(9)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

2.1 Indeks CVR untuk Validitas Isi ... 11

2.2 Nilai Minumum CVR ... 11

2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 12

2.4 Pedoman Penafsiran Tingkat Kesukaran ... 13

2.5 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 14

2.6 Taksonomi Bloom Revisi ... 16

2.7 Taksonomi Pendidikan ... 16

2.8 Dimensi Pengetahuan Menurut Revisi Taksonomi Bloom ... 18

2.9 Dimensi Pengetahuan Menurut Revisi Taksonomi Bloom Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit ... 20

2.10 Perbedaan Larutan Elekrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit ... 26

2.11 Contoh Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya ... 26

3.1 Penafsiran Ketercapaian Pokok Uji Dimensi Pengetahuan ... 36

3.2 Skor Kategori Skala Likert ... 36

3.3 Tafsiran Persentase Lembar Observasi ... 37

4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit ... 39

4.2 Indikator Pembelajaran Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit .... 39

4.3 Nilai CVR Setiap Butir Soal yang Dikembangkan ... 41

4.4 Revisi Butir Soal No.1 ... 43

4.5 Revisi Butir Soal No.2 ... 45

4.6 Revisi Butir Soal No.3 ... 46

4.7 Revisi Butir Soal No.8 ... 48

4.8 Revisi Indikator No.8 dan 9 ... 49

4.9 Revisi Butir Soal No.10 ... 49

4.10 Revisi indikator No.11, 12, 13, dan 14 ... 49


(10)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.12 Revisi Butir Soal No.14 ... 50 4.13 Revisi Butir Soal No.22 ... 51 4.14 Revisi Butir Soal No.23 ... 52 4.15 Revisi Butir Soal No.6 ... 4.16 Revisi Butir Soal No.7 ... 64 4.17 Persentase Siswa yang Menjawab Benar pada Pokok Uji Pengetahuan

Faktual ... 74 4.18 Persentase Siswa yang Menjawab Benar pada Pokok Uji Pengetahuan

Konseptual ... 75 4.19 Persentase Siswa yang Menjawab Benar pada Pokok Uji Pengetahuan

Prosedural ... 76 4.20 Hasil Pengukuran Dimensi Pengetahuan ... 76 4.21 Produk Akhir Butir Soal Tes untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan


(11)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Set Alat Uji Daya Hantar Listrik ... 22

2.2 Model Mikroskopik Larutan Elektrolit ... 22

2.3 Model Mikroskopik Larutan Nonlektrolit ... 23

2.4 Model Mikroskopik Pergerakan Anion dan Kation pada Larutan Elektrolit .. 24

2.5 Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantarnya ... 25

2.6 Proses Hidrasi Senyawa NaCl ... 27

3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 29

3.2 Bagan Alur Penelitian ... 30

4.1 Tingkat Kesukaran Uji Coba I ... 53

4.2 Daya Pembeda Soal Uji Coba I ... 54

4.3 Tingkat Kesukaran Uji Coba II ... 56

4.4 Daya Pembeda Soal Uji Coba II ... 57

4.5 Kualitas Butir Soal 1 ... 58

4.6 Kualitas Butir Soal 2 ... 58

4.7 Kualitas Butir Soal 3 ... 59

4.8 Kualitas Butir Soal 4 ... 59

4.9 Kualitas Butir Soal 5 ... 60

4.10 Kualitas Butir Soal 6 ... 61

4.11 Kualitas Butir Soal 7 ... 62

4.12 Kualitas Butir Soal 8 ... 64

4.13 Kualitas Butir Soal 9 ... 65

4.14 Kualitas Butir Soal 10 ... 65

4.15 Kualitas Butir Soal 11 ... 66

4.16 Kualitas Butir Soal 12 ... 66

4.17 Kualitas Butir Soal 13 ... 67

4.18 Kualitas Butir Soal 14 ... 68


(12)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.20 Kualitas Butir Soal 16 ... 69

4.21 Kualitas Butir Soal 17 ... 69

4.22 Kualitas Butir Soal 18 ... 70

4.23 Kualitas Butir Soal 19 ... 71

4.24 Kualitas Butir Soal 20 ... 71

4.25 Kualitas Butir Soal 21 ... 72

4.26 Kualitas Butir Soal 22 ... 73

4.27 Kualitas Butir Soal 23 ... 73

4.28 Ketercapaian Dimensi Pengetahuan ... 76


(13)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A1 Kisi-kisi Soal ... 87

A2 Format Validasi ... 90

A3 Hasil Validasi ... 115

A4 Perhitungan Hasil Validasi Isi ... 122

A5 Soal Uji Coba I ... 125

A6 Soal Uji Coba II ... 137

A7 Angket ... 149

Lampiran B B1 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba I ... 150

B2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Uji Coba I ... 154

B3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba I ... 155

B4 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba II ... 157

B5 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Uji Coba II ... 161

B6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba II ... 162

Lampiran C C1 Surat Izin Penelitian ... 165


(14)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal ini karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan hidup manusia. Oleh karena itu, kurikulum sebagai rancangan pendidikan menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia, salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan adalah melakukan perubahan kurikulum pendidikan dari Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013. Perubahan tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan antara kurikulum yang ada dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL (Kemendikbud, 2012).

Dalam peraturan pemerintah No. 54 tahun 2013, tentang standar kompetensi lulusan pendidikan menengah menyatakan bahwa siswa dituntut untuk memiliki 4 dimensi pengetahuan yakni pengetahuan konseptual, faktual, prosedural, dan metakognitif. Jenis-jenis pengetahuan ini menunjukkan penjenjangan dari yang sifatnya konkret (faktual) sampai yang sifatnya abstrak (metakognitif). Salah satu model taksonomi yang digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah model taksonomi Bloom revisi. Menurut Anderson dan Krathwohl (2010), model taksonomi Bloom revisi memandang tujuan pembelajaran dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Interelasi diantara keduanya disebut dengan Tabel Taksonomi.


(15)

2

Dimensi proses kognitif terdiri dari enam kategori yaitu C1-mengingat, C2-memahami, C3-mengaplikasikan, C4-menganalisis, C5-mengevaluasi, C6-mencipta. Dimensi pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Taksonomi Bloom revisi pada dimensi pengetahuan dapat digunakan oleh guru untuk menentukan hasil belajar, menentukan proses pembelajaran yang akan dilakukan, dan menentukan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Anderson & Krathwohl, 2010). Salah satu cara untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa adalah dengan tes piktorial bentuk pilihan ganda.

Piktorial adalah sebuah ilustrasi yang berisi banyak gambar. Ilustrasi berfungsi untuk memperjelas konsep dan dapat disajikan dalam bentuk deskripsi dan grafis (Toharudin, 2008), sedangkan tes piktorial adalah tes yang melibatkan bahan-bahan media gambar untuk menggambarkan suatu keadaan. Menurut Abadzivor (2006), tes piktorial dapat berupa gambar, angka, grafik, bagan maupun tabel. Pada penelitian ini bentuk tes piktorial yang dikembangkan terdiri dari gambar dan tabel. Gambar berfungsi untuk menjelaskan sebuah keadaan baik secara fisik (tampak) maupun secara kimia (terjadi perubahan pada tingkat molekuler), sedangkan tabel berfungsi untuk menampilkan prosedur suatu percobaan dan menampilkan data keadaan baik sebelum maupun setelah dilakukan percobaan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Octafiani (2009) pada materi sistem koloid, menunjukkan bahwa keberadaan gambar dalam pokok uji bentuk pilihan ganda piktorial dapat memudahkan siswa untuk memahami masalah yang ada dalam pokok uji. Hasil penelitian tersebut menjadi dasar dan alasan untuk mengembangkan tes piktorial.

Menurut Chittleborough (2004), kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari, karena terdiri dari konsep-konsep yang abstrak. Terlebih lagi, apabila tingkat abstraksi suatu materi pelajaran tersebut semakin tinggi. Menurut Munadi (2008) menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengurangi tingkat keabstrakan suatu materi pelajaran adalah dengan penggunaan gambar sebagai alat bantu untuk mengurangi tingkat keabstrakannya. Salah satu materi kimia


(16)

3

yang terdiri dari konsep-konsep abstrak adalah materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Selain itu, materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat diterapkan dalam bentuk gambar. Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit terdiri dari pengetahuan faktual contohnya mengklasifikasikan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan gambaran gejala daya hantar listriknya, pengetahuan konseptual contohnya mengidentifikasi partikel-partikel larutan yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, dan pengetahuan prosedural contohnya pada percobaan penentuan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Oleh karena itu, materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi larutan elektrolit dan nonelektrolit untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa.

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai “Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, menunjukkan bahwa perlunya dikembangkan suatu alat ukur yang bergambar. Perhatian dalam mengembangkan tes ini adalah bagaimana bentuk tes piktorial pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang memenuhi kualitas soal yang baik sebagai instrumen yang dapat mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA.

Berkaitan dengan pengembangan tes piktorial yang dapat mengukur dimensi pengetahuan siswa, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kesulitan yang dialami saat mengembangkan tes piktorial untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit?

2. Bagaimana kualitas tes piktorial yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda?


(17)

4

3. Bagaimanakah hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa SMA dengan tes piktorial pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit?

4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen tes piktorial yang baik untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa

Siswa dapat termotivasi dalam mengerjakan soal bentuk yang baru, sehingga siswa tidak merasa sulit dalam mengerjakannya.

2. Bagi Guru

Tes piktorial yang dikembangkan ini dapat dijadikan alat evaluasi baru untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa. Hasil informasi yang diperoleh dari penelitian ini pun dapat dijadikan referensi oleh guru untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi yang sama. 3. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan tes piktorial dengan mengkombinasikannya dengan kurikulum yang berlaku.

E. Pembatasan Masalah

Karena memungkinkan masalahnya yang cukup luas, maka permasalahan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Jenis tes piktorial yang dikembangkan adalah tes piktorial tipe pilihan ganda.


(18)

5

2. Dimensi pengetahuan yang dianalisis terdiri dari tiga kategori saja, yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, dan pengetahuan prosedural.

3. Tes piktorial yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan KD 3.8 dan 4.8 kelas X Kurikulum 2013.

4. Siswa SMA yang mengikuti penelitian ini adalah siswa kelas XI program MIA di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat yang telah mendapatkan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

5. Uji validitas hanya difokuskan pada validitas isi.

6. Kesulitan yang dibahas berdasarkan pada pengembangan tes yang dikemukakan oleh Susetyo (2011).

F. Struktur Organisasi

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Tes Piktorial untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa SMA pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit” terdapat dalam lima Bab.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan struktur organisasi. Latar belakang penelitian berisi penjelasan tentang pentingnya masalah yang diteliti dalam penelitian. Identifikasi dan perumusan masalah berisi massalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Tujuan penelitian berisi hasil penelitian yang ingin dicapai. Manfaat penelitian berisi asas manfaat sebagai rujukan penelitian setelah penelitian ini selesai. Pembatasan masalah berisi pembatasan ruang lingkup penelitian.

Bab II merupakan bab kajian pustaka yang menjelaskan landasan teoritik dalam penyusunan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kajian pustaka terdiri dari pengembangan tes, kualitas tes, tes piktorial, dimensi pengetahuan, dan deskripsi materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Bab III merupakan bab metode penelitian yang menjelaskan secaraa rinci mengenai metode penelitian yang dilakukan. Pada bab terdiri dari Lokasi dan


(19)

6

objek penelitian, desain penelitian, alur penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, serta pengolahan dan analisis data.

Bab IV merupakan bab hasil penelitian dari pengolahan data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan yang berkaitan dengan kajian pustaka. Bab ini terdiri dari pengembangan tes soal tes piktorial, kualitas soal tes piktorial baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa, serta tanggapan siswa terhadap tes piktorial.

Bab V merupakan bab simpulan dan saran. Simpulan menjelaskan hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah pada bab I, sedangkan saran menjelaskan saran penulis untuk memperbaiki penelitian pengembangan tes piktorial yang akan datang.

Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi.

Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam keperluan penelitian.


(20)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat pada tahun ajaran 2014-2015. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI MIA yang telah mempelajari materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Untuk uji coba I melibatkan 30 siswa, sedangkan pada uji coba II melibatkan 65 siswa. Objek penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah soal tes piktorial bentuk pilihan ganda.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes piktorial yang baik untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan desain penelitian yang berupa langkah-langkah yang akan dilakukan seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Tahap

Pengembangan Tahap Uji Coba

Tahap Penyimpulan


(21)

30

C. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan gambaran mengenai bagaimana penelitian akan dilaksanakan.

Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian

T aha p P enge m b angan T aha p U ji C oba

Revisi I Revisi II

Uji Coba Terbatas

Uji Coba Lebih Luas Angket

Pengolahan Data

Temuan & Pembahasan

Kesimpulan Analisis KI dan KD

pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Studi Kepustakaan mengenai Dimensi

Pengetahuan

Penyusunan Kisi-kisi Soal

Pembuatan Soal

Validasi isi oleh para ahli Studi Kepustakaan

mengenai Tes Piktorial Indikator Pembelajaran T aha p Penyi m pu lan


(22)

31

Penjelasan mengenai alur penelitian di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Pengembangan Pada tahap ini, meliputi:

a. Studi kepustakaan mengenai dimensi pengetahuan b. Studi kepustakaan mengenai tes piktorial

c. Analisis KI dan KD pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit d. Menentukan indikator pembelajaran

Setelah menganalisis kurikulum 2013 dan materi elektrolit dan nonelektrolit, selanjutnya menentukan indikator pembelajaran pada materi elektrolit dan nonelektrolit.

e. Penyusunan kisi-kisi soal tes piktorial

Berdasarkan hasil analisis KI dan KD yang telah dilakukan, maka dilakukan penyusunan kisi-kisi tes berdasarkan indikator sesuai dengan dimensi pengetahuan.

f. Pembuatan soal tes piktorial

Mengacu pada kisi-kisi yang telah disusun, maka dirancangkalah tes yang sesuai dengan kisi-kisi tersebut. Pembuatan soal tes piktorial pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit sesuai dengan indikator yang dikembangkan berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kururikulum 2013.

g. Melakukan uji validitas isi

Setelah instrumen tes piktorial disusun, kemudian dilakukan uji validitas isi. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes dapat mengukur apa yang hendak diukur (Firman, 2000). Validasi isi dilakukan oleh para ahli yang berkompeten dibidangnya.

h. Proses revisi I

Proses revisi I dilakukan setelah mendapatkan hasil uji validitas isi berdasarkan para ahli. Hasil uji validitas dari para ahli dianalisis yang


(23)

32

kemudian diperbaiki. Proses revisi meliputi kesesuaian indikator dengan butir soal, ketepatan gambar dengan butir soal, keterbacaan soal, dan penulisan soal. Setelah melakukan proses revisi I, soal tes piktorial siap digunakan untuk uji coba I.

2. Tahap Uji Coba

a. Uji coba terbatas (uji coba I)

Uji coba I dilakukan pada siswa SMA Kelas XI yang telah mengikuti pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui reliabilitas tes piktorial yang dikembangkan.

b. Revisi II

Proses revisi II dilakukan setelah melakukan uji coba I. Proses revisi II untuk memperbaiki keterbacaan soal dan kejelasan gambar yang dianggap masih membingungkan siswa. Soal piktorial yang telah direvisi diuji cobakan kembali. Tes yang telah direvisi kemudian di uji coba ke lapangan (uji coba lebih luas).

c. Uji coba lebih luas (uji coba II)

Soal piktorial yang telah direvisi digunakan untuk uji coba lebih luas (uji coba II) kepada siswa kelas XI yang berbeda dari siswa yang melakukan uji coba I.

d. Angket

Angket diberikan kepada siswa yang telah mengikuti uji coba II, pemberian angket dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial.

3. Tahap Penyimpulan

a. Melakukan pengolahan dan analisis data secara keseluruhan. b. Membahas hasil temuan dan melaporkannya.


(24)

33

D. Instrumen Peneltitian

Untuk mendapatkan data yang dapat menjawab rumusan masalah pada Bab I, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, soal tes, dan angket.

1. Lembar Validasi

Lembar validasi berupa kesesuaian indikator dengan butir soal dan ketepatan gambar dengan butir soal yang dikembangkan. Lembar validasi digunakan untuk menentukan validitas isi dengan meminta pertimbangan “judgement” para ahli di bidangnya.

2. Soal Tes

Soal tes yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes piktorial dalam bentuk pilihan ganda pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Menurut Sudijono (2007), tes objektif tipe pilihan ganda merupakan salah satu tes objektif yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari lima kemungkinan jawaban yang telah disediakan.

3. Angket

Menurut Sugiyono (2010), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk skala Likert, yaitu bentuk sebuah pernyataan, baik pernyataan positif maupun negatif diikuti oleh kolom lainnya yang menunjukkan tingkatan mulai dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak tahu (TT), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Sudjana, 2009). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai tes piktorial.


(25)

34

E. Teknik Pengolahan & Analisis Data 1. Tes Tertulis

Semua data yang diperoleh dari hasil pengujian soal, diolah dan di analisis untuk diuji kualitas soalnya. Adapun langkah-langkah untuk mengolah data tes tertulis adalah sebagai berikut:

a. Menilai hasil jawaban siswa.

b. Menganalisis kualitas tes yang baik dengan menghitung validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

Untuk mengetahui bagaimana kualitas soal yang dikembangkan, maka dilakukan pengujian-pengujian berikut:

1.1.Uji Validitas Isi

Untuk mengolah data hasil validasi isi dari para ahli (validator), teknik yang digunakan untuk mngolahnya dengan menggunakan CVR (Content Validity Ratio). Persamaan untuk menghitung nilai CVR pada setiap butir soal tercantum dalam bab 2 halaman 10. hasil perhitungan CVR kemudian dibandingkan dengan nilai minimum CVR pada bab 2, tabel 2.2 halaman 11.

1.2.Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji coba soal, selanjutnya menghitung reliabilitas soal yang telah dikembangkan. Pada penelitian ini, nilai reliabilitas dihitung dengan persamaan KR#20. Persamaan ini terdapat dalam bab 2 halaman 11. Setelah didapatkan nilai reliabilitasnya, kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria yang tercantum dalam bab 2 halaman 12 pada tabel 2.3.

1.3.Tingkat Kesukaran

Setelah menghitung reliabilitas soal, selanjutnya menghitung tingkat kesukaran soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran pada setiap butir soal dapat menggunakan persamaan pada bab 2 halaman 12. Setelah didapatkan


(26)

35

nilai tingkat kesukaran pada setiap butir soal, kemudian ditafsirkan dalam kriteria yang tercantum dalam bab 2 halaman 13 pada tabel 2.4.

1.4.Daya Pembeda

Selanjutnya adalah menghitung daya pembeda soal. Untuk menghitung daya pembeda soal, terlebih dahulu menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Masing-masing kelompok diambil 27% dari subyek penelitian. Kemudian menghitung daya pembeda soalnya dengan menggunakan persamaan pada bab 2 halaman 13. Setelah didapatkan nilai daya pembeda soal, kemudian ditafsirkan dalam kriteria yang tercantum dalam bab 2 halaman 14 pada tabel 2.5.

1.5.Ketercapaian Dimensi Pengetahuan

Setelah menghitung masing-masing jumlah jawaban siswa, maka dilakukan pengolahan data sebagai berikut :

1) Menghitung persentase jumlah jawaban siswa pada kelompok atas dan kelompok bawah.

Persentase jawaban siswa yang menjawab benar pada pokok uji kemampuan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural pada setiap kelompok. Persentase siswa yang menjawab benar dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

%B = ∑ �

� x % Keterangan :

%B : persentase siswa yang menjawab benar ∑B : jumlah siswa yang menjawab soal benar

N : jumlah seluruh siswa pada setiap kelompok prestasi

2) Setelah didapatkan persentase siswa yang menjawab benar (%B), kemudian ditafsirkan sesuai dengan kriteria tabel 3.2 berikut.


(27)

36

Tabel 3.1. Penafsiran Ketercapaian Pokok Uji Dimensi Pengetahuan

Persentase (%B) Tafsiran

0 – 25 Sebagian Kecil 26 – 49 Hampir Separuhnya

50 Separuhnya

51 – 75 Sebagian Besar 76 – 99 Hampir Seluruhnya

100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat (1990)

2. Angket

Setelah dilakukan uji coba lebih luas (uji coba II), kemudian dilanjutkan dengan pemberian angket kepada siswa. Proses pemberian angket ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes yang dikembangkan.

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk skala Likert, yaitu bentuk sebuah pernyataan, baik pernyataan positif maupun negatif diikuti oleh kolom lainnya yang menunjukkan tingkatan mulai dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak tahu (TT), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Sudjana, 2009). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai tes piktorial serta digunakan untuk memperkuat data hasil penelitian. Siswa diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Skor yang diberikan pada pilihan tersebut, dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2.

Skor Kategori Skala Likert

Pernyataan Skor

SS S TT TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Setelah menghitung jumlah masing-masing jawaban yang diisi oleh responden (siswa), kemudian menghitung bobot untuk masing-masing jawaban yang sesuai dengan tabel penyekoran (tabel 3.2), yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus persentase berikut.


(28)

37

P = �

� x %

Keterangan : P = persentase jawaban siswa F = jumlah skor jawaban siswa

N = jumlah skor maksimal jawaban siswa

Untuk menafsirkan pengolahan skor yang diperoleh, dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Tafsiran Persentase Lembar Observasi

Rentang Persentase Kriteria

0% - 20% Sangat Lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat Kuat


(29)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam pengembangan tes piktorial terjadi pada beberapa tahap, yaitu pada tahap analisis KI & KD yaitu sempitnya cakupan KI & KD, sehingga kesulitan untuk menurunkan indikator pembelajaran. Pada tahap penyusunan indikator, kesulitan yang dialami adalah menentukan kata kerja operasional yang tepat dan sesuai dengan tuntutan KD yang berhubungan dengan tuntutan jenjang kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada tahap penulisan awal soal (draft soal), kesulitan yang dialami adalah pemilihan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan interpretasi ganda, serta menggambarkan soal pada aspek faktual, konseptual, dan prosedural. Pada tahap validasi isi, kesulitan yang dialami adalah penentuan validator yang sesuai dengan bidangnya yang akan memberikan penilaian terhadap tes piktorial yang dikembangkan dan waktu yang dibutuhkan oleh validator untuk memvalidasi butir soal membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Kualitas soal tes piktorial yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, hasil uji validitas isi 23 butir soal yang dikembangkan memiliki CVI sebesar 0,91. Secara kuantitatif, hasil uji coba I memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,69 yang termasuk ke dalam kategori tinggi, tingkat kesukaran soal sebagian besar berada dalam kategori sedang, dengan daya pembeda soal berada dalam kategori yang kurang baik. Hasil uji coba II, soal tes piktorial yang


(30)

82

dikembangkan memiliki nilai reliabilitas 0,76 dengan kategori tinggi, tingkat kesukaran soal sebagian besar berada dalam kategori mudah, dengan daya pembeda soal berada dalam kategori yang cukup baik.

3. Hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditentukan dengan menghitung rata-rata ketercapaian dari setiap dimensi pengetahuan. Hasil yang diperoleh yaitu ketercapaian pengetahuan faktual sebesar 83,5%; pengetahuan konseptual sebesar 66,4%; dan pengetahuan prosedural sebesar 54,4%.

4. Siswa menyatakan positif terhadap tes piktorial yang dikembangkanbahwa. Berdasarkan persentase tanggapan siswa, siswa lebih mengerti soal yang disertai dengan gambar sebesar 67,7%; siswa yang lebih mudah menjawab soal/pertanyaan yang disertai dengan gambar sebesar 63,1%; dan siswa yang dapat dengan jelas memahami dari soal yang pertanyaan dengan adanya gambar sebesar 61,7%.


(31)

83

B. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah rekomendasi yang dapat diajukan:

1. Subyek yang digunakan untuk peneltian selanjutnya sebaiknya lebih banyak.

2. Materi kimia yang menjadi kajian untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih luas lagi.

3. Soal setara yang dibuat sebaiknya lebih variatif.

4. Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih banyak pada pengetahuan konseptual, sedangkan pada pengetahuan faktual dan prosedural lebih sedikit. Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan butir soal tes yang merata pada tiap tingkatannya. 5. Setiap soal tes piktorial yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya

mengukur satu dimensi pengetahuan. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan setiap soal mampu mengukur seluruh dimensi pengetahuan. 6. Tingkat kesukaran soal tes piktorial yang dikembangkan lebih dominan

pada kategori mudah dan sedang, untuk penelitian yang akan datang diharapkan tingkat kesukaran butir soal komposisi mudah, sedang, dan sukar seimbang.

7. Untuk penelitian selanjutnya, dalam menerapkan gambar kedalam bentuk soal gunakanlah gambar yang lebih sederhana.


(32)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Abadzivor. (2006). Assessment of pictorial materials in Ghanaian pre-school education (a case study in Kumasi metropolis). [Online]. Ba Publishing (Industrial Art)

Anderson, L.W. Dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://hebateni.files.wordpress.com/2010/04/gambar-rangkuman.jpg. [13 Oktober 2014].

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://refdt.ru/tw_files2/urls_237/2/d-1920/1920_html_m69e7078c.jpg. [13 Oktober 2014].

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id/learning.php. [13 Oktober 2014].

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Brady, J. (1986). Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Edisi Kelima Jilid Satu. Tangerang: Bina Rupa Aksara Publisher.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis. Science and Mathematics Education Centre.


(33)

85

Devi, K. P., dkk. (2009). Kimia 1: Kelas X SMA dan MA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Firman, Harry. (2000). Penilaian Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Ginting, R. (2005). Analisis Representasi Teks dan Gambar Topik Sel di Buku SMA dan Biologi Umum (Studi Analisis Wacana Pedagogi Materi Subyek). (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hermawan, dkk. (2009). Aktif Belajar Kimia. Jakarta: CV Mediatama.

Jones, L. (2003). Supporting listening comprehension and vocabulary acquisition with multimedia annotations: The students' voice. CALICO, 21(1), 41-65.

Kellogg, G., & Howe, M. J. (1971). Using words and pictures in foreign language learning. Alberta Journal of Educational Research, 17(2), 87-94.

Kemendikbud. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Lawshe, C.H (1975). “A Qualitative Approach to Content Validity”. Personel Psycology. 28, 563-573

Mayer, R. E. (1997). Multimedia learning: Are we asking the right questions?. Educational Psychologist, 32(1), 1-19.

Mayer, R. E. (2001). Multimedia learning. Cambridge, England: Cambridge University Press.

Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality untuk Meningkatkan Kualitas Layanan BK. (Tesis). Jurusan BK Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(34)

86

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

Octafiani, F. (2009). Pengaruh Gambar Dalam Pokok Uji Pilihan Ganda Terhadap Taraf Kemudahan dan Daya Pembeda Soal Pada Bahan Kajian Sistem dan Sifat Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Oxford, R., & Crookall, D. (1990). Vocabulary learning: A critical analysis of techniques. TESL Canada Journal, 7(2), 9-30.

Paivio, A. (1986). Mental Representations: A dual coding approach. Oxford, England: Oxford University Press.

Riduwan. (2007). Metode dan Teknik Menyususn Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.

Toharudin, Uus. (2008). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi Sains Tingkat Sekolah Dasar. Bandung: UPI

Underwood, J. (1989). HyperCard and Interactive Video. CALICO, 6(3), 7-20.

Urip. (2013). Soal UN Kimia Tahun 2013 dan Pembahasannya. [Online]. Tersedia: http://urip.files.wordpress.com/2013/04/soal-un-2013-pembahasan2.pdf. [13 Oktober 2014].

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-19.


(1)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam pengembangan tes piktorial terjadi pada beberapa tahap, yaitu pada tahap analisis KI & KD yaitu sempitnya cakupan KI & KD, sehingga kesulitan untuk menurunkan indikator pembelajaran. Pada tahap penyusunan indikator, kesulitan yang dialami adalah menentukan kata kerja operasional yang tepat dan sesuai dengan tuntutan KD yang berhubungan dengan tuntutan jenjang kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada tahap penulisan awal soal (draft soal), kesulitan yang dialami adalah pemilihan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan interpretasi ganda, serta menggambarkan soal pada aspek faktual, konseptual, dan prosedural. Pada tahap validasi isi, kesulitan yang dialami adalah penentuan validator yang sesuai dengan bidangnya yang akan memberikan penilaian terhadap tes piktorial yang dikembangkan dan waktu yang dibutuhkan oleh validator untuk memvalidasi butir soal membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Kualitas soal tes piktorial yang dikembangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, hasil uji validitas isi 23 butir soal yang dikembangkan memiliki CVI sebesar 0,91. Secara kuantitatif, hasil uji coba I memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,69 yang termasuk ke dalam kategori tinggi, tingkat kesukaran soal sebagian besar berada dalam kategori sedang, dengan daya pembeda soal berada dalam kategori yang kurang baik. Hasil uji coba II, soal tes piktorial yang


(2)

dikembangkan memiliki nilai reliabilitas 0,76 dengan kategori tinggi, tingkat kesukaran soal sebagian besar berada dalam kategori mudah, dengan daya pembeda soal berada dalam kategori yang cukup baik.

3. Hasil pengukuran dimensi pengetahuan siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditentukan dengan menghitung rata-rata ketercapaian dari setiap dimensi pengetahuan. Hasil yang diperoleh yaitu ketercapaian pengetahuan faktual sebesar 83,5%; pengetahuan konseptual sebesar 66,4%; dan pengetahuan prosedural sebesar 54,4%.

4. Siswa menyatakan positif terhadap tes piktorial yang dikembangkanbahwa. Berdasarkan persentase tanggapan siswa, siswa lebih mengerti soal yang disertai dengan gambar sebesar 67,7%; siswa yang lebih mudah menjawab soal/pertanyaan yang disertai dengan gambar sebesar 63,1%; dan siswa yang dapat dengan jelas memahami dari soal yang pertanyaan dengan adanya gambar sebesar 61,7%.


(3)

83

B. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah rekomendasi yang dapat diajukan:

1. Subyek yang digunakan untuk peneltian selanjutnya sebaiknya lebih banyak.

2. Materi kimia yang menjadi kajian untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih luas lagi.

3. Soal setara yang dibuat sebaiknya lebih variatif.

4. Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih banyak pada pengetahuan konseptual, sedangkan pada pengetahuan faktual dan prosedural lebih sedikit. Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan butir soal tes yang merata pada tiap tingkatannya. 5. Setiap soal tes piktorial yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya

mengukur satu dimensi pengetahuan. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan setiap soal mampu mengukur seluruh dimensi pengetahuan. 6. Tingkat kesukaran soal tes piktorial yang dikembangkan lebih dominan

pada kategori mudah dan sedang, untuk penelitian yang akan datang diharapkan tingkat kesukaran butir soal komposisi mudah, sedang, dan sukar seimbang.

7. Untuk penelitian selanjutnya, dalam menerapkan gambar kedalam bentuk soal gunakanlah gambar yang lebih sederhana.


(4)

Putriani, Utari Eka. 2014

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Abadzivor. (2006). Assessment of pictorial materials in Ghanaian pre-school education (a case study in Kumasi metropolis). [Online]. Ba Publishing (Industrial Art)

Anderson, L.W. Dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://hebateni.files.wordpress.com/2010/04/gambar-rangkuman.jpg. [13 Oktober 2014].

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://refdt.ru/tw_files2/urls_237/2/d-1920/1920_html_m69e7078c.jpg. [13 Oktober 2014].

Anonim. (2010). Larutan Elektrolit. [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id/learning.php. [13 Oktober 2014].

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Brady, J. (1986). Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Edisi Kelima Jilid Satu. Tangerang: Bina Rupa Aksara Publisher.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis. Science and Mathematics Education Centre.


(5)

85

Devi, K. P., dkk. (2009). Kimia 1: Kelas X SMA dan MA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Firman, Harry. (2000). Penilaian Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Ginting, R. (2005). Analisis Representasi Teks dan Gambar Topik Sel di Buku SMA dan Biologi Umum (Studi Analisis Wacana Pedagogi Materi Subyek). (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hermawan, dkk. (2009). Aktif Belajar Kimia. Jakarta: CV Mediatama.

Jones, L. (2003). Supporting listening comprehension and vocabulary acquisition with multimedia annotations: The students' voice. CALICO, 21(1), 41-65.

Kellogg, G., & Howe, M. J. (1971). Using words and pictures in foreign language learning. Alberta Journal of Educational Research, 17(2), 87-94.

Kemendikbud. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Lawshe, C.H (1975). “A Qualitative Approach to Content Validity”. Personel Psycology. 28, 563-573

Mayer, R. E. (1997). Multimedia learning: Are we asking the right questions?. Educational Psychologist, 32(1), 1-19.

Mayer, R. E. (2001). Multimedia learning. Cambridge, England: Cambridge University Press.

Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality untuk Meningkatkan

Kualitas Layanan BK. (Tesis). Jurusan BK Sekolah Pascasarjana,


(6)

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

Octafiani, F. (2009). Pengaruh Gambar Dalam Pokok Uji Pilihan Ganda Terhadap Taraf Kemudahan dan Daya Pembeda Soal Pada Bahan Kajian Sistem dan Sifat Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Oxford, R., & Crookall, D. (1990). Vocabulary learning: A critical analysis of techniques. TESL Canada Journal, 7(2), 9-30.

Paivio, A. (1986). Mental Representations: A dual coding approach. Oxford, England: Oxford University Press.

Riduwan. (2007). Metode dan Teknik Menyususn Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.

Toharudin, Uus. (2008). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi Sains Tingkat Sekolah Dasar. Bandung: UPI

Underwood, J. (1989). HyperCard and Interactive Video. CALICO, 6(3), 7-20.

Urip. (2013). Soal UN Kimia Tahun 2013 dan Pembahasannya. [Online]. Tersedia: http://urip.files.wordpress.com/2013/04/soal-un-2013-pembahasan2.pdf. [13 Oktober 2014].

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-19.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN PENGETAHUAN FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 6 37

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER BERBASIS PIKTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

8 20 31

Pengembangan Tes Piktorial Bentuk Pilihan Berganda Sebagai Instrumen Dalam Mengukur Dimensi Pengetahuan Siswa Sma Pada Materi Kesetimbangan Kimia.

0 3 34

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA SMA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA.

0 1 35

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA SMA PADA MATERI KONSEP MOL.

0 2 34

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi.

0 4 27

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

16 34 25

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER BERBASIS PIKTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT - repository UPI S KIM 1100346 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT - repository UPI S KIM 1003296 title

0 0 4

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER BERBASIS PIKTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

0 0 6