Pengasuhan Orang tua terhadap anak tunarunggu : studi kasus di slb nurasih ciputat

PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
TUNARUNGU
CStndi Kasns DI SLD NURllSIH CIPUTl\TJ

Oleh:
FARID AH INDRIY AN!
100071020106

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2004 1\1 I 1425 H

PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNARUNGU
(STUDI KASUS DI SLB NURASIH CIF'UT AT)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psiko/ogi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Psikologi

Oleh:
FAR!DAH INDRIYANI

NIM : 0071020106

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Pembimbing I

DR. Lily Suravya Eka Putri

Ora. Agustyawati,

NIP:

. Phil. Sne

N!P: 132 121 898

FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA
1425 H/ 2004

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
TUNARUNGU (STUDI KASUS DI SLB NURASIH CIPUTAT)

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikilogi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2004.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi

)

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua me a gkap anggota

M.Si


Sekretaris merangkap anggota

Ora. H'. Zahr tun
NIP. 150 238 773

Anggota
Penguji I

Ora. H'. Zahra
NIP.150238 73

Pembimbing I

DR Lily Sur vva Ekaputri

Penguji II

DR. Lily Suravva Ekaputri


Pembimbing II

Ora. Agustyawati, M. Phil. Sne
NIP. 132 121 898

KATA PENGANTAR

セ@

)\ 0-=>-)\ ...& I セ@

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dicurahkan kepada Nabi
Muhammad saw, keluarga, para sahabat serta kaum muslimin yang masih
berpegang teguh kepada risalahnya sehingga hari akhir.

Dalarn proses penyusunan skripsi ini tentunya rnelibatkan banyak pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin rnenyampaikan ucapan terirna
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada sernua pihak yang

telah rnernbantu rnenyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

1. lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M. Si dan lbu Dra. Hj. Zal1rotun Nihayah, M. Si ,
Dekan dan Pernbantu Dekan pada Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. lbu DR. Lily Surayya Eka Putri dan lbu Dra. Agustyawati, M. Phil. Sne,
selaku pernbirnbing yang ditengah kesibukannya, telah rnernberikan
saran, petunjuk dan birnbingannya kepada penulis hingga selesainya
penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Mustam. R, Kepala Sekolah SLB NURASIH Ciputat ::Ian
seluruh stafnya yang telah memberikan kemudahan dalam pencarian
data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini.
4. Wali Murid SLB/B NURASIH Ciputat yang telah bersedia menjadi
responden, dan telah memberikan kemudahan dalam memperoleh datadata yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini.
5. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah,
Perpustakaan Fakultas Psikologi dab Perpustakaan Universitas Negeri
Jakarta, yang telah banyak memberi kemudahan bagi penulis untuk
menelusuri literatur yang penulis butuhkan.
6. Terima kasih yang tak terhingga kepada Abah, my beloved single parent,

atas kasih sayang serta mau'izhoh hasanah yang menjadi motivator bagi
penulis untuk rnenyelesaikan skripsi ini. No father like you . .. Juga untuk
Almarhummah lbunda, semoga dilapangkan kuburnya, I miss you

mom .....
7. Kakakku Azi.zah Alawiyyah dan Ulfah Shihah, terirna kasih alas segala
dukungannya ..... maz adi. .. you are my unforgetable prince and never

forget our we spend together.

8. Sahabat/sahabati angkatan 2000 Fakultas Psikologi. Dwi, Popon, Niqo,
Aka ... .. glad you are my best friend, Ai, Eri, Aci kapan kita janjian lagi.

Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah swt semoga amal baik mereka
diterima di sisi-Nya dan diberikan balasan yang berlipat ganda serta sei-noga
skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, dan pembaca pada
umumnya. Jaza kumul/ah khoiron katsiron

Jakarta, Juli 2004


Penulis

111

ABSTRACT

A Fakultas Psikologi
B. Jakarta, 9 Juli 2004
C. Faridah lndriyani
D. Pengasuhan Orang Tua Terhadap Anak Tunarungu (Studi Kasus Di SLB
Nurasih Ciputat)
E. x + 89 Halaman
F. Latar belakang: Kelahiran anak dalam keluarga merupakan suatu karunia
sekaligus amanat dari Tuhan. Disebut sebagai karunia, karena ditinjau
secara psikologis maupun sosiologis bahwasanya anak menempati posisi
yang sangat penting, mengingat ia dapat menjadi hiasan dan tumpuan
kasih sayang bagi rumah tangga. Disebut sebagai amanat dari Tuhan,
karena orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat
besar untuk mengasuh, memelihara, membimbing dan terutama mendidik
anak dengan sebaik-baiknya.

Tujuan: Mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam mengasuh anak
tunarungu dan mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan orang
tua dalam mengasuh anaknya yang tunarungu.
Sampel: Karakteristik subyek dalam penelitian ini adalah anak
penyandang tunarungu yang tergolong tuli dan orang tua yang tidak
bekerja (ibu rumah tangga). Menurut Strauss, tidak ada ketentuan baku
mengenai jumlah minimal subyek yang harus dipenuhi di dalam suatu
penelitian kuaiitatif (Poerwandari,2001 ). Dalam penelitian ini jumlah
sampel yang diambil sebanyak 3 orang yaitu 20% dari jumlah populasi
sebanyak 15 orang.
Hasil: Pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu sangat dibutuhkan
dalam setiap aspek kehidupan baik secara fisik, psikis maupun sosial.
Jika pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu dilakukan secara
maksimal, maka perkembangan dan pertumbuhan pada anak akan
mengalami kemajauan sesuai dengan kemampuan anak tersebut. Jika
pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu dilakukan secara kurang
maksimal, maka perkembangan dan pertumbuhan pada anak menjadi
terhambaUterlambat.
G. Bahan Bacaan: 21( 1975-2003)


JV

ABSTRACT
A. Faculty Of Psychology
B. Jakarta, 9 July 2004

C. Faridah lndriyani
D. Mothering [ofl Old Fellow To Child Hearing lmparment (Case Study [In]
SLB Nurasih Ciputat)
E. x + 89 Page;Yard
F. Background: Birth [of] Child in family represent a[n grant from above at the
same time commendation from God. Conceived of [by] grant from above,
because evaluated psychologically and also sosiologis its it[him] child
occupy very important position, considering he earn to become affection
fulcrums and decoration to household. Conceived of [by] commendation
from God, because old fellow have very big responsibility and duty to take
care of, to looking after, guiding and especially educate child as well as
possible
Target: Knowing how old fellow role in mothering hearing imparment child
and know the effort any kind of which [is] [done/conducted] [by] old fellow

in mothering its child which [is] Hearing lmparment.
Sample : Characteristic Subyek in this research [is] deaf pertained hearing
imparment child and old fellow which [do] not work (housewife).
According to Strauss, [there] no standard rule [regarding/ hit] minimum
amount [of] subyek which must fulfill in a research qualitative
( Poerwandari,2001 ). In this research [is] amount of taken [by] sample
counted 3 people that is 20% from amount of population counted 15
people
Result: Mothering [of] old fellow to hearing imparment child very required
in each;every life aspect either through physical, social and also psychical.
If mothering [of] old fellow to hearing imparment child [done/conducted]
maximally, hence growth and growth [at] child will experience of progress
as according to ability [of] the child. If mothering [of] old fellow to hearing
imparment child (done/conducted] lessly maximal, hence growth and
growth [at] child become to be pursued is I overdue
G. Materials Reading: 21 ( '1975-2003)

v

DAFTAR ISi


KATA PENGANTAR
ABSRTRACT

v

DAFTAR ISi

vi

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BAB1

1-6

PENDAHULUAN

1. 1. Latar belakang masalah ............................................. 1
1. 2. ldentifikasi masalah .................................................... 3
1. 2. 1. Pembatasan masalah ..................................... 4
1. 2. 2. Perumusan masalah ................................. 4
1. 3. Tujuan dan kegunaan penelitian .......................... 4
1. 3. 1. Tujuan Penelitian ..................................... 4
1. 3. 2. Kegunaan Penelitian............................... 4
1. 4. Sistematika penulisan ................................................. 5

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

7-37

1. 2. Deskripsi Teori. ........................................................... 7
2. 1. 1. Pengertian anak tunarungu ............................. 7',
2. 1. 2. Klasifikasi Tunarungu ................................... 11
VI

BAB 3

2. 1. 3. Penyebab Tunarungu...................................

15

2 1. 4. Karakteristik anak Tunarungu.. .... ... ... ... .... .. .

18

2 2. Hakikat Orang Tua.................... . . .. ... ... .. ... ... ... ...

22

2. 3. Hakikat Pengasuhan... .. ... ... ... ... .... ... ... ..... ... ... ..... ...

29

2. 4. Kerangka berfikir.. ..... ....... ... ... ... .. ...... ... .. ... .... .. . ... .. ...

36

METODOLOGI PENELITIAN

38-46

3. 1. Pendekatan penelitian ..................................... .

38

3. 1. 1. Jen is Penelitian.... .. ... .. . ...... ... ... . .... . .... .. . .. ... . 38
3. 1. 2. Metode Penelitian ............................. .

38

3. 2. Variabel penelitian .......................................... .

39

3. 3. Populasi dan sampel. ......................................... .

39

3. 3. 1. Populasi. .. .. .... ... ... .. ... ... ... .. ... ... .. ........ ... .... .. .

39

3. 3. 2. Sampel.. .. . ........... ... ... ... .. ... .. .... ... .. .... ... ...

39

3. 4. Metode pengumpulan data..................................

40

3. 5. lnstrumen penelitian. .. .. .... ...... ... ... ...... ... . ..... .... ... ...

42

3. 6. Analisa data.....................................................

43

3. 7. Prosedur penelitian ........................................ .

44

3. 7. 1. Tahapan persiapan penelitian ..

44

3. 7. 2. Tahapan pelaksanaan Penelitian ............. .

45

VII

BAB 4

BAB 5

HASIL PENELITIAN

47-87

4. 1. Gambaran umum subyek penelitian..............

47

4. 2. Analisis kasus.... ...... .. .......... ............ .... .. .... ........ ......

49

4. 2. 1. Kasus Adit.. .. ........... ...... . .... ......

49

4. 2. 2. Kasus Mawar..................................... .

58

4. 2. 3. Kasus Melati. .. .

66

4. 3. Perbandingan Lintas kasus ........... ..

74

KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN

89-94

5. 1. Kesimpulan ................................... .

89

5. 2. Saran ........................... ..

91

5. 3 Diskusi... ...... .... ..... .......... .. ............................... ..

93

DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 4.1. 1. Date Anak .................................... .

....... .49

Tabel 4. 1. 2. Data Orang Tua(lbu)...... .. . . .. .. . .. . . .. . .

..49

Bagan 4. 2. 1. Kasus 1 (Adil) .............................................. 75
Bagan 4. 2. 2. Kasus 2 (Mawar).. . . . .

. . . .. .. .. . . .. .. . .. .

Bagan 4. 2. 3. Kasus 3 (Melati).. . .. . .. . . . . . . . . . .. . .

. .76
77

Tabel 4. 3. Tabel Perbandingan Lintas Kasus ..................... .78

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pernyataan kesediaan
2. Lembar Pedoman wawancara
3. Lembar Observasi
4. Surat lzin pelaksanaan Penelitian

BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH

Keinginan kebanyakan orang tua yang pertama dan terpenting adalah
melakukan yang terbaik bagi anak-anak mereka, tak ada orang tua yang
dengan sengaja rnenjadi orang tua yang buruk, semua ingin anaknya
bahagia. Bahkan saat ada orang tua yang melakukan kesa\ahan, biasanya itu
bukan disebabkan oleh ketidakpedulian mereka, melainkan malah karena
mereka terlalu peduli.

Kelahiran anak dalam keluarga merupakan suatu karunia sekaligus amanat
dari Tuhan. Disebut sebagai karunia, karena ditinjau secara psikologis
maupun sosiologis bahwasanya anal< menempati posisi yang sangat penting,
mengingat ia dapat menjadi hiasan dan tumpuan kasih sayang bagi rumah
tangga. Disebut sebagai amanat dari Tuhan, karena orang tua mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mengasuh, memelihara,
membimbing dan terutama mendidik anak dengan sebaik-baiknya.

Ketunarunguan adalah sebagai suatu keadaan kehilangan penden9C11 an
yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai
rangsangan, terutama melalui indera pendengarannya (Ora. H. T. Sutjahati

2

somantri, psych: 1996). Seseorang yang tidak atau kurang mampu
mendengar suara dikatakan tunarungu. Ketunarunguan seseorang dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).
Tuli adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan
dalam taraf berat sehingga pendengarannya tidak berfungsi Jagi. Sedangkan
kurang dengar adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami
kerusakan, tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan
maupun tan pa menggunakan alat bantu dengar (Andreas Dwidjosumarto:
1990)

Anak dengan gangguan pendengaran (tunarungu) seringkali menimbulkan
masalah tersendiri, terutama masalah komunikasi. Ketidakmampuannya
untul< berkomunikasi berdampak luas, baik pada segi ketrampilan bahasa,
membaca, menulis maupun penyesuaian social serta prestasi sekolahnya.
Nai;nun derriikian apabila dicermati, sebenarnya bukan hanya aspek-aspek itu
saja yang terpengaruh melainkan seluruh aspek perkembangannya dan
aspek kehidupanya juga terpengaruh.

Ketidakmampuannya menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, kebutuhan
dan kehendaknya pada orang lain, sehingga menimbulkan dampak
kebutuhan mereka tidak terpuaskan secara sempurna. Disamping tidak
dimengerti orang lain, anak tunarungu pun sukar memahami orang lain
'

'

,:Lo'

0

.J

sehingga tidak jarang mereka merasa terkucil atau terisolasi dari lingkungan
sosialnya.

Orang tua adalah orang pertama yang memikul tanggung jawab pengasuhan
untuk anak-anaknya terutama pada anak penyandang tunarungu. Peran
orang tua sangat penting dalam mengasuh anaknya terutama bagi anak
penyandang tunarungu agar seorang anak tunarungu dapat berkembang
secara maksimal.

Berdasarkan fenomena diatas, dimana peranan orang tua sangat penting
dalam mendidik anak penyandang tunarungu. Peneliti merasa tertarik untuk
mengetahui secara lebih dalam mengenai peranan orang tua dalam
mengasuh anak penyandang tunarungu, yang peneliti tuangkan dalam judul :
"PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNARUNGU DI SLB
NURASIH CIPLJTAT".

1. 2. MASALAH
1. 2. 1. ldentifikasi Masalah

masalah yang menjadi fokus penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu?
b. Adakah kesulitan yang dialami orang tua dalam mengasuh anak
tunarungu?

4

c. Bagaimana hasil dari usaha orang tua dalam mengasuh anak tunarungu?

1. 2. 2. Batasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan
sebagai berikut:
a. Pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu dibatasi pada ibu yang
tidak bekerja diluar rumah.
b. Anak tunarungu yang dimaksud adalah yang tergolong tuli sejak lahir.

1. 2. 3. Rumusan Masalah

Dengan mengetahui batasan masalah tersebut diatas, maka penulis
menetapkan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana pengasuhan orang tua terhadap anak tunarungu di SLB
NURASIH Ciputat ?
b. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan orang tua dalam mengasuh
anaknya yang tunarung1J ?

1. 3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. 3. 1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

5

a. Mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam mengasuh anaknya
yang tunarungu .
b. Mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan orang tua dalam
mengasuh anaknya yang tunarungu.

1. 3. 2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan pengalaman berharga bagi peneliti, karena dapat
mengaplikasikan secara langsung ilmu psikologi serta metode penelitian
dalam praktek sebenarnya
b. Memberikan manfaat bagi orang tua dalam mengasuh, merawat,
membimbing dan mendidik anaknya yang menyandang

エオョ。イᄋセ@

dengan

sebaik-baiknya.

1. 4. Sisternatika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan gambaran singkat dari masingmasing bagian atau bab agar diperoleh kejelasan secara keseluruhan dari isi
skripsi. Skripsi i:ii dibagi menjadi lima bagian/bab dan masing-masing bRb
dibagi lagi menjadi sub bab, dan dilengkapi dengan kata pengantar, daftar isi,
lampiran, serta daftar pustaka. Adapun sistematika penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut:

6

Bab 1

PENDAHULUAN
meliputi latar belakang masalah/alasan memilih

judul,

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab 2

KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis rnenguraikan tentang landasan teori
yang digunakan, rneliputi deskripsi teoritik yaitu pengertian
tunarungu, klasifikasi tunarungu, factor penyebab
tunarungu, definisi orang tua, definisi pengasuhan,
ke•angka berfikir dan hipotesis.

Bab 3

METODE PENELITIAN
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang desain
penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan
dan analisis data.

Bab 4

HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang gambaran
umum penelitian. riwayat kasus, analisa kasus.

Bab 5

PENUTUP
Pada bab ini, penulis menyimpulkan apa yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta dikemukakan
saran-saran yang sifatnya konstruktif.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1. DESKRIPSI TEORI
2.1. 1. Pengertian dan Konsep Dasar Anak Tunarungu

Banyak istilah yang kita kenal untuk anak yang mengalami kelainan
pendengaran, misalnya dengan istilah: "tuli, bisu, tunawicara, cacat dengar,
kurang dengar ataupun tunarungu". lstilah-istilah dan pandangan tersebut
tidak sernuanya benar, sebab pengertiannya masih kabur dan tida.k
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. lstilah yang sekarang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan luar biasa adalah
tunarungu (Dra.H. T.Sutjati Somantri: 1996).

lstilah tunarungu diambil dari kata "Tuna" dan "Rungu" tuna artinya kurang
dan rungu artinya pendengaran. Orang atau anak dikatakan tunarungu
apabila ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar suara
(Ora. H. T. Sutjati Somantri: 1996).

Be.rbagai batasan telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian
tunarungu atau dalam bahasa asingnya "Hearing Impairment" yang meliputi
The Deaf (tuli) dan Hard of Hearing (kurang dengar), diantaranya menurut
Daniel F. Hallahan dan James H.Kauffman (1991):

8

"Hearing imparment. A generic ter indicating a hearing disability that
may range in severity from mi/cf lo profounnd it includes the subsets of
deaf and hard of hearing.
A deaf person in one whose hearing disability precludes succesful
proccessing of linguistic information trough audition, with or' without
hearing aid.
A hard of hearing is one who generally with use of hearing aid, has
residual hearing sufficient to enable successful processing of linguistic
information trough audition"

Dari pernyatan tersebut diatas dapat diartikan bahwa tunarungu adalah suatu
istilah umum yang menunjukan kesulitan mendengar, yang meliputi
keseluruhan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat,
digolongkan kedalam bagian tuli dan kurang dengar.

Orang tuli adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar
sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik
memakai ataupun tidak memakai alat bantu mendengar. Sedangkan
seseorang yang kurang dengar adalah seseorang biasanya dengan
menggunakan alat bantu mendengar, sisa pendengarannya cukup
memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran.

9

Menurut Donald F. Morres, orang tuli adalah seseorang yang ke:hi1angan
kemampuan mendengar pada tingkat 70 dB ISO atau lebih sehingga ia tidak
dapat mengerti pembicaraan orang lain melalui pendengarannya sendiri,
tanpa atau menggunakan alat bantu mendengar. Orang kurang dengar
adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar pada tingkat 35
dB sampai 69 dB ISO sehingga ia mengalami kesulitan untuk menge1·ti
pembicaraan orang lain melalui pendengarannya sendiri, tanpa atau denga
alat bantu mendengar.

Andreas Dwijosumarto dalam seminar ketunarunguan di Bandung (1988)
mengemukakan "Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan
kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat
menangkap berbagai perangsang terutama melalui indera pendengaran".

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut ternyata didasarkan pada
beberapa sudut pandang ada yang melihat dari segi pedagogis dan medis,
ada yang berdasarkan pengelompokan dengan batas yang telah ditentukan
secara internasional, ada pula yang mengelompokan tetapi menentukan
batas kehilangan kemampuan pendengarannya namun menjelaskan secara
gamblang bahwa seseorang dalam kondisi tertentu dikatakan tunarungu.

10

Dari beberapa batasan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian
anak tunarungu, maka dapat disimpu/kan bahwa pengertian tunarungu
adalah seseorang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan
mendengar baik sebagian atau se/uruhnya yang diakibatkan karena tidak
berfungsinya sebagian atau se/uruh a/at pendengaran, sehingga ia tidak
dapat menggunakan pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari yang
membawa dampak terhadap kehidupannya secara komplek.

Dampak terhadap kehidupannya secara komplek mengandung arti bahwa
akibat ketunarunguan maka perkembangan anak menjadi terhambat,
sehingga menghambat terhadap perkembangan kepribadian secara
keseluruhan misalnya perkembangan intelegensi, emosi dan sosial.

Akibat kurang berfungsinya pendengaran, anak tunarungu mengalihkan
pengamatannya kepada mata, me/alui mata anak tunarungu memahami
bahasa lisan atau oral, selain melihat gerakan dan ekspresi wajah lawan
bicaranya mata anak tunarungu juga digunakan untuk membaca gerak bibir
orang yang berbicara. Pada anak mendengar ha/ tersebut tidak terla/u
penting, tetapi pada anak tunarungu untuk dapat memahami bahasa orang
lain sangatlah penting. Dengan a/asan tersebut anak tunarungu /ebih banyak
membutuhkan waktu. Berapa waktu yang dibutuhkan o/eh anak tunarungu
untuk be/ajar memahami bahasa orang lain dan untuk be/ajar berbicara ?, hal

ll

ini tergantung kepada kernarnpuan rnasing-masing individu serta bantuan dari
orang-orang disekelilingnya.

Kelainan pendengaran atau ketunarunguan secara fisik tidak terlihat dengan
jelas jika dibandingkan dengan tunanetra dan tunadaksa. Hal ini kadangkadang rnenguntungkan tetapi kadang-kadang rnerupakan teka-teki bagi
orang yang tidak ada hubungannya dengan anak tunarungu, sehingga
seringkali rnenirnbulkan sikap yang rnerugikan , rnenyakiti atau sikap kejarn
terhadap anak.

2.1. 2. l