Sutinah Nuragustiani, 2014
Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
H. Analisis Data
Setelah data yang berkaitan telah terkumpul, tahapan selanjutnya adalah melaksanakan pengolahan data dengan langkah sebagai berikut.
1. Mengadakan pengecekan instrumen meliputi pengisian, kejelasan informasi
dan kebenaran mengisi, dan mengecek validitas serta reliabilitas angket. 2.
Menabulasikan data, langkah ini dimaksudkan untuk memperoleh frekuensi jawaban dan kecenderungan alternatif jawaban pada setiap pertanyaan yang
ada pada instrumen. Menghitung kecenderungan umum skor respon dengan masing-masing variabel dengan rumus Weight Mean Score WMS yakni
Akdon 2008;187 :
̅=
∑
dengan
̅
= rata-rata responden, x = jumlah skor dari jawaban responden, dan N = jumlah responden. Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan
data dengan menggunakan rumus WMS ini sebagai berikut. a.
Memberi bobot nilai untuk setiap alternative jawaban dengan menggunakan skala Likert.
b. Menghitung ferekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.
c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item langsung dikaitkan
dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. d.
Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan hasil
perhitungan WMS pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Daftar Kriteria Hasil Perhitungan WMS Rentang Nilai
Kriteria
4,01 – 5,00
Sangat Baik 3,01
– 4,00 Baik
2,01 – 3,00
Cukup Baik 1,01
– 2,00 Rendah
3.4
Sutinah Nuragustiani, 2014
Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
0,00 – 1,00
Sangat rendah Sumber : Sudjana, 2005:91
3. Teknik Hipotesis Penelitian dilakukan untuk menganalisis data yang sesuai
dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu
sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan pengolahan data tersebut parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini
perhitungan uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov p. Cara mengetahui signifikan atau
tidak hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikas Sig.. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku
adalah : 1
Dengan mengambil maksimum galat sebesar 5 maka tetapan taraf signifikan
si uji yaitu α = 0,05 ; 2
Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh α, maka sampel berasa dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
3 Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabe X dan variabel Y. Sugiyono 2011 :183 menyatakan
“Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka H
a
diterima dan H ditolak
”. Langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan
tabel kriteria harga koefisien korelasi seperti pada Tabel 3.8.
Sutinah Nuragustiani, 2014
Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Kesimpulan
0,80 – 1,00
Sangat Kuat 0,60
– 0,79 Kuat
0,40 – 0,59
Cukup Kuat 0,20
– 0,39 Rendah
0,00 – 0,19
Sangat Rendah Sumber : Sugiyono, 2011 : 184
c. Uji Signifikansi
Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikansi keterkaitan antara variabel X dan Y. Untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dengan Y digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008 :188 berikut.
√ √
dengan = nilai t, r = nilai koefisien korelasi, dan n = jumlah sampel.
Membandingkan dengan
untuk α = 0,05 , uji satu pihak dan derajat kebebasan dk = n- 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut.
≥
, H ditolak artinya signifikan, dan
≤
, H diterima artinya tidak signifikan
d. Uji Koefisien Determinasi
Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya konstribusi variabel X terhadap variabel Y untuk menguji
dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008 :188 sebagai berikut.
dengan KP = nilai koefisien determinan, dan = nilai koefisien korelasi.
3.5
3.6
Sutinah Nuragustiani, 2014
Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Mekanisme Praktik Industri PI Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Pendidikan
Indonesia yang
mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi sudah berjalan dengan baik. Namun, sebagian mahasiswa menyatakan peningkatan keterampilan bidang keahlian kurang
optimal. Ini disebabkan oleh waktu yang terbatas dan kualitas praktikum menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik industri. Selain itu, faktor
perusahaan tempat melaksanakan praktik industri juga mempunyai pengaruh besar dalam pelaksanaan praktik industri.
2. Sebagian besar mahasiswa menyatakan siap mengajar di Sekolah
Menengah Kejuruan dengan merencanakan rencana belajar, pelaksanaan kegiatan atas proses belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi belajar
dengan baik. Dengan demikian, kesiapan mengajar calon guru SMK menunjukkan tingkat yang baik dikarenakan faktor dukungan pelaksanaan
yang baik dari praktik industri. 3.
Pengalaman praktik industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Mengajar. Terbukti hopotesis ini dapat memberikan informasi
bahwa semakin
tinggi pengalaman
Praktik Industri yang dimiliki
mahasiswa Departemen
Pendidikan Teknik
Elektro Universitas
Pendidikan Indonesia maka semakin kuat pula bekal kesiapan mengajar sebagai calon guru SMK. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan pengalaman praktik industri adalah pemantapkan hasil belajar didunia kerja, pembentukan sikap, penghayatan dan pengenalan
atau adaptasi lingkungan kerja, penganalisisan masalah serta kemampuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan bidangnya.