PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN CALON GURU UNTUK MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

(1)

[Type text]

PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN CALON

GURU UNTUK MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :

Sutinah Nuragustiani E.0451.1001150

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

[Type text]

Di Sekolah Menengah Kejuruan

Oleh

Sutinah Nuragustiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Sutinah Nuragustiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Abstrak………. i

Kata Pengantar……… ii

Ucapan Terima Kasih……….. iii

Daftar Isi………... iv

Daftar Tabel……….. vi

Daftar Gambar………. vii

Daftar Rumus………... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1

B. Identifikasi Masalah………. 4

C. Rumusan Masalah………. 4

D. Pembatasan Masalah………. 4

E. Tujuan Penelitian………... 5

F. Manfaat Penelitian………. 5

G. Struktur Organisasi Penelitian……….. 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori……….. 7

B. Kerangka Berpikir ……… 30

C. Hipotesis……….. ………. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi ,Populasi,Dan Sampel……… 32

B. Desain Penelitian……… 35

C. Metode & Pendekatan Penelitian………... 37

D. Definisi Operasional………. 38

E. Instrumen Penelitian………. 38

F. Pengembangan Instrumen………. 40

G. Teknik Pengumpulan Data……… 45


(5)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………. 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian……… 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… 85

B. Saran……….. 86

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mak alah ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh prak tik industri terhadap k esiapan lulusan Departemen Pendidik an Tek nik Elek tro Universitas Pendidik an Indonesia yang merupak an calon guru untuk mengajar di SMK.Metode penelitian yang digunak an yaitu metode dek sriptif dengan pendek atan k uantitatif.Hipotesis penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh yang positif dan signifik an antara Pengalaman Prak tik Industri terhadap Kesiapan Mengajar Calon Guru SMK” diterima. Hal tersebut diperoleh dari hasil uji k orelasi yang berada pada rentan berk orelasi cuk up k uat.

Kata k unci: Prak tik Industri, Kesiapan Mengajar.

This paper is made to identify how much industry practices affect on the readiness of graduates Department of Electrical Engineering Indonesia University of Education who are prospective teachers to teach in vocational school.The method used is descriptive method with a quantitative approach. The hypothesis in this study is "There is a positive and significant effect between Industrial Practice Experience of Prospective Teachers Teaching Vocational Readiness" acceptable.This is obtained from the correlation test results are in susceptible correlated strong enough.


(7)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Praktik industri (PI) merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional (Djojonegoro W,1998:79). Praktik industri atau dibeberapa lembaga pendidikan disebut dengan On The Job Training (OJT) merupakan modal pelatihan yang di selenggarakan di lapangan. Hal ini sangat berguna untuk para mahasiswa agar dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Praktik Industri di Departemen Pendidikan Teknik Elektro (S1) merupakan mata kuliah wajib mahasiswa dalam proses pendidikannya. Mata Kuliah ini setara dengan 2 (dua) SKS. Adapun tujuan dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa memiliki gambaran dan pengalaman secara langsung dari industri mengenai ilmu terapan didalam bidang rekayasa. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan memiliki kompetensi dalam menganalisis ilmu-ilmu sains terapan dalam industri hingga menghasilkan inovasi baik yang dikembangkan dalam Tugas Akhir mahasiswa maupun usul dan saran pada industri terkait.

Lingkup praktik industri yang harus ditempuh mahasiswa selama proses praktik di industri adalah mengamati, berperan aktif, dan mengkaji hal-hal ditemukan pada dunia industri. Pada pelaksanaannya mahasiswa dapat mengkaji aspek sejarah perusahaan, administrasi, struktur dan organisasi perusahaan, operasi dan produksi perusahaan, sistem pengendalian mutu perusahaan, sistem keamanan, perawatan dan pemeliharaan, dan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan.


(8)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan salah satu pendidikan formal menengah yang menuntut pengajar untuk lebih memiliki kompetensi dan keterampilan yang cukup memadai, baik dalam keilmuan maupun proses pengajaran. Seorang guru sekolah kejuruan dituntut untuk memiliki perbedaan kompetensi dibandingkan dengan guru sekolah pada umumnya. Sekolah kejuruan memiliki mata pelajaran yang sudah spesifik serta metode pengajaran yang berorientasi pada keterampilan dan keahlian siswa. Inilah yang menyebabkan SMK lebih membutuhkan guru-guru yang berkompeten. Pengalaman dan pengetahuan guru-guru sekolah menengah kejuruan atau SMK yang bersentuhan dengan dunia usaha dan industri masih minim. Padahal, pembelajaran di SMK yang mengutamakan penguasaan kompetensi dan keterampilan itu membutuhkan para pendidik yang memahami perkembangan di dunia luar sekolah. Melalui harian Kompas Marlock, Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3KI) di Jakarta (Selasa, 26 September 2008)

menyampaikan bahwa “Kondisi minimnya pengalaman calon guru SMK

terutama karena guru SMK umumnya tidak banyak yang punya pengalaman terjun di dunia usaha dan industri yang terus berubah dan berkembang, Diperkirakan tidak sampai 50 persen guru SMK di Indonesia yang benar-benar memahami kebutuhan dunia kerja dan industri. Kenyataan ini terlihat dari berbagai pelatihan yang dilaksanakan FP3KI, lembaga yang didirikan sejumlah pengusaha yang terdorong untuk meningkatkan mutu guru dan pembelajaran di SMK, sejak tahun 1997. Peningkatan mutu pendidik SMK itu juga harus jadi fokus utama. Bagaimana para guru ini bisa mentransfer keterampilan dan informasi perkembangan teknologi terbaru yang dipakai perusahaan-perusahaan, jika mereka terbatas untuk bisa bersentuhan dengan kalangan industri”.

Persoalan lainnya, guru SMK masih belum mampu menerapkan pembelajaran yang aplikatif di dunia kerja. Misal dalam pembelajaran Bahasa


(9)

3

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Inggris di SMK, guru sering terjebak pada gaya pembelajaran di SMA yang lebih banyak mengajarkan teori. Padahal, kebutuhan siswa SMK harus bisa menggunakannya untuk berkomunikasi sesuai bidang keahlian. Selain itu, kemampuan dasar yang harus dimiliki calon guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (Hamalik O, 2005:21). Kemampuan ini dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinaksikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian evaluasi. Pada tahap berikutnya adalah tindakan atau praktik mengajar. Menurut James Mursel dalam Priyoyuwono (1991) menyatakan bahwa upaya untuk meningkatkan mutu lulusan SMK agar dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran serta dari seorang guru. Guru yang diikutkan dalam hal ini adalah guru yang mau melakukan persiapan pengajaran. Guru yang yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah guru yang profesional. Guru-guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan baik di sekolah maupun industri. Adanya pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru SMK semakin siap untuk melaksanakan pembelajaran.

Mengacu pada tujuan praktik industri dan indikator kesiapan mengajar, tampak adanya keterkaitan antara keduanya. Keterkaiatan tersebut adalah calon guru harus memiliki pengetahuaan serta keterampilan untuk menjadi bekal meningkatkan kompetensi dan kemampuan-kemampuan dasar. Keterampilan dan pengetahuan yang didapat pada pelaksanaan praktik industri mempunyai kapasitas dalam pelaksanaan pembelajaran yang dibutuhkan oleh calon guru dalam pencapain tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis berminat untuk mengetahui pengaruh praktik industri terhadap kesiapan calon guru Sekolah Menengah


(10)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kejuruan. Oleh karena itu, penulis memberi judul skripsi : “PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN CALON GURU UNTUK MENGAJAR DI SMK (Studi Kasus pada Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Tidak diketahuinya hasil monitoring secara berkala pada praktik industri di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Kurangnya pengalaman calon guru SMK untuk mengajar murid SMK. 3. Sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang penerapan ilmu yang didapat

saat kuliah dengan aplikasinya terhadap dunia kerja sebagai bahan ajar mereka di SMK.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana pelaksanaan praktik industri di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia ?

2. Bagaimana kesiapan mengajar mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia ?

3. Seberapa besar pengaruh praktik industri terhadap kesiapan mengajar mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia ?


(11)

5

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu D. Pembatasan Masalah

Agar cakupan penelitian ini tidak meluas, penulis membatasi permasalahan pada pelaksanaan praktik industri Departemen Pendidikan Teknik Elektro di Universitas Pendidikan Indonesia dan pengaruhnya terhadap kesiapan lulusannya yang merupakan calon guru untuk mengajar di SMK. E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Memperoleh mekanisme pelaksanaan praktik industri Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Menganalisis kesiapan mengajar lulusan Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia yang merupakan calon guru di SMK.

3. Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh praktik industri terhadap kesiapan lulusan Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia yang merupakan calon guru untuk mengajar di SMK.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Kegunaan Praktis

 Bagi Departemen Pendidikan Teknik Elektro, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan praktik industri.


(12)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

 Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti program perkuliahan Pendidikan Teknik Elektro pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Kegunaan Akademis

 Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademika. G. Struktur Organisasi Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, dimana Bab I berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah , pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II berisi tentang teori-teori pendukung dalam menguraikan definisi atau prinsip dasar praktik industri, pelaksaan praktik industri, serta konsep kesiapan mengajar di SMK.

Bab III membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen , teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV berisi tentang uraian hasil penelitian berupa hasil uji instrumen penelitian, deskripsi data, analisis data lembar observasi dan temuan serta pembahasan hasil penelitian. Yang terakhir adalah Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.


(13)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel

Tempat penelitian ini adalah Departemen Pendidikan Teknik Elektro prodi Departemen Pendidikan Teknik Elektro S1 dengan subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2010 semester 8 tahun pelajaran 2013/2014.

Adapun populasi target populasi adalah mahasiswa pendidikan teknik elektro sebanyak 356 mahasiswa, untuk memperjelas proporsi populasi mahasiswa disajikan pada Tabel 3.1

No Tahun Angkatan Jumlah mahasiswa

1 2010 97

2 2011 77

3 2012 80

4 2013 102

Jumlah Total 356

Sumber : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan - UPI

Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara sampel kelompok (Cluster Sample) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok yang telah ditentukan dari anggota populasi (Arikunto ,2010). Dari populasi tersebut sampel diambil dari pengelompokan mahasiswa yang telah melaksanakan Praktik Insudtri (PI) dan Program Latihan Profesi (PLP). Untuk mengetahui besarnya sampel yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, maka digunakan Rumus Taro Yamane (Riduwan, 2009) yaitu :

Tabel 3.1 Matrix Proporsional Populasi Terjangkau


(14)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan n = jumlah sampel, N = jumlah populasi mahasiswa, d2 = presisi yang ditetapkan. Apabila populasi lebih dari 100 orang maka nilai presisi minimal yaitu 15%. Sesuai rumus 3.1 jumlah sampel minimum yang diperlukan sebagai berikut.

Dengan demikian, jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 40 sampel (responden).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstuktur kepada peneliti dalam melakukan penelititannya. Desain penelitian ditunjukan pada Gambar 3.1.

Berdasarkan Gambar 3.1, tahap pertama yang dilakukan adalah studi literatur untuk mendapatkan informasi dengan memanfaakan literatur relevan dengan

penelitian ini yaitu dengan cara membaca, memperlajari, menela’ah, mengutip

pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya. Pada tahap perencanaan dilakukan penyusinan uji coba angket berdasarkan aspek yang diungkap pada setiap variabel. Setelah melalui uji validitas dan reliabilitas angket dapat disebarkan pada sampel untuk memperoleh data yang kemudian diolah secara statistik. Tahap akhir pada penelitian in yaitu penyusunan laporan hasil pengolahan analisis data dan kemudian disimpulkan.


(15)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(16)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu C. Metode Dan Pendekatan Penelitian

a. Metode Penelitian

Menurut Sukardi (2009:14) metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian. Penelitian deskriptif ini juga disebut dengan penelitian pra eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Penelitian deskriptif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.

Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menggambarkan permasalahan yang terjadi yakni untuk mengetahui sejauh mana pengaruh praktik industri terhadap kesiapan mengajar.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai dasar penelitian, pengumpulan dan pengolahan data. Pendekatan kuantitatif dipilih dengan adanya asumsi bahwa realita yang terjadi dan akan diteliti itu dapat dipisahkan satu sama lain, tidak berubah cepat, dan dapat ditelaah.

Dalam proses penelitiannya nanti penulis tidak bertindak sebagai instrumen pengumpulan data langsung, melainkan diwakili oleh instrumen yang dibuat nanti berupa kuesioner yang akan disebarkan kepada pihak responden yang bersangkutan. Dalam proses pengolahan datanya penulis menggunakan rumus-rumus statistik.


(17)

32

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian, perlu dijelaskan istilah- istilah berikut. 1. Praktik Industri

Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa praktik industri (PI) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia usaha atau dunia industri (DU/DI), secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional (1998:79).

2. Kesiapan

Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan bahwa kesiapan adalah seluruh kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

3. Mengajar

Menurut Drs. Moh. Ezer Usman dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru professional bahwa mengajar yaitu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat penting untuk memperoleh data. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Kuesioner/angket

Kuisioner/angket tertulis memerlukan tanggapan baik kesesuaian maupun ketidaksesuaian dari sikap objek yang diteliti. Pertanyaan atau pernyataan yang ditulis dalam angket dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan pada setiap variabel tertentu. Alasan pemilihan metode angket disebagai alat pengumpulan data adalah karena angket memiliki kelebihan dan efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang respondennya cukup banyak dan tersebar dalam


(18)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

wilayah yang cukup luas. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Kisi-kisi angket disajikan pada Tabel 3.2.

Variabel Penelitian

Indikator Sub Indikator No item

Variabel X Praktik Industri

Pengorganisasian Praktik Industri

Penempatan sesuai dengan konsentrasi dan keterampilan yang

dikuasai

1,2,5

Pembimbing dari jurusan sesuai dengan konsentrasi jurusan dan mampu membimbing penempatan

praktik inudstri

3 & 4

Pelaksanaan Praktik Industri

Penerapan dan pematangan hasil belajar dikampus

6-9

Interaksi dengan lingkungan dan teman kerja

10-13 & 17

Pembentukan sikap (etos kerja, manajemen waktu, dan target

pekerjaan)

14-16,18-21, 23

Memiliki kompetensi dan keahlian sesuai konsentrasi mahasiswa

22,24,25

Penguasaan mahasiswa terhadap penerapan prinsip-prinsip dalam

materi pelatihan

29

Evaluasi Praktik Industri

Penguasaan mahasiswa mengkaji suatu masalah dan upaya

pemecahannya

30

Kemampuan peserta mengenai kegiatan dan produk yang

dihasilkan

28

Tata tulis laporan 26&27


(19)

34

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket (Lanjutan)

Variabel Y Kesiapan Mengajar

Sebagai

demonstrator Mampu dan terampil memberikan

informasi kepada kelas

1

Mampu meperagakan apa yang diajarkan agar ilmu tersampaikan

2,3

Sebagai Pengelola kelas

Mampu menggunakan alat-alat atau fasilitas kelas

4

Mampu mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif

dalam kelas

5-11

Sebagai Mediator dan Fasilitator

Mampu menggunakan pengetahuan tentang bagaimana pengalaman

pada dunia kerja

12-15

Memiliki keterampilan memlilih dan menggunakan media pembelajaran dengan baik

16-20

Sebagai Motivator dan

Evaluator

Mampu memotivasi peserta didik secara berkelanjutan seperti bersikap disiplin dan memberikan contoh yang baik dalam dunia kerja

jua kehidupan sehari-hari

21-25

Mampu dan terampil melaksanakan penilaian sehingga mengetahui

prestasi yang dicapai setelah melaksanakan proses belajar


(20)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu F. Pengembangan Instrumen

Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data melainkan diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasi terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang telah siap untuk digunakan namun belum di ujicobakan seringkali memiliki beberapan kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, maupun pengukurannya. Dalam uji coba angket ini adalah untuk memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas dari instrumen.

1. Pengujian Validitas

Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang menyangkut uji validitas konstruksi dan uji validitas isi. Uji validitas konstruksi dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Uji validditas isi dilakukan dengan membandingkan dengan dasar teori atau konsep yang relevan. Dalam praktiknya uji validitas konstruksi dan validitas isi dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi instrumen yang didalamnya terdapat variabel yang diteliti berserta dimensi yang dituangkan dalam item-item pernyataan sebagai jabaran dari indikator. Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dengan besar 0,3 ke atas, maka faktor tersebut marupakan sonstruct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis factor tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki valididtas konstruksi yang kuat (Sugiyono, 2004: 178).Rumus yang digunakan korelasi Pearson Product Moment (Kasmadi, 2013) sebagai berikut.


(21)

36

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan rxy = koefisien korelasi antara variabel, X = skor butir soal tertentu untuk

setiap responden, Y = skor total (seluruh soal) untuk setiap uji coba, dan n = banyaknya responden. Sedangkan patokan yag digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan taraf signifikan yang digunakan yaitu 95% (taraf kesalahnya 5%) dengan N (Jumlah responden) sebanyak 40, sehingga batas minimal yang terdapat dalam Rtabel adalah 0,312. Dengan demikian ketentuan yang diperoleh sebagai

berikut.

 Rhitung > Rtabel maka item valid  Rhitung < Rtabel maka item tidak valid

Hasil uji validitas untuk variable X pada Tabel 3.3 dan Y pada Tabel 3.4 sebagai berikut.

a. Uji Validitas Variable X (Praktik Industri)

Hasil uji validitas varibael X terdapat 5 item yang tidak valid. Oleh karena itu, item-item tersebut tidak diikutsertakan dalam instrumen penelitian. Hasil uji validitas variabel X bisa dilihat pada Tabel 3.3.

No.Item Rhitung Rtabe l (15%) Kesimpulan

1 0,501 0,312 Valid

2 0,382 0,312 Valid

3 0,488 0,312 Valid

4 0,388 0,312 Valid

5 0,322 0,312 Valid

6 0,531 0,312 Valid

7 0,439 0,312 Valid

8 0,439 0,312 Valid

9 0,450 0,312 Valid

10 0,458 0,312 Valid

11 0,359 0,312 Valid

12 0,177 0,312 Tidak Valid

13 0,430 0,312 Valid

14 0,416 0,312 Valid


(22)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu b. Uji

Validitas Variabel Y (Kesiapan Mengajar)

Hasil perhitungan uji validitas variable Y terdapat 3 item yang tidak valid. Oleh karena itu, item-item tersebut tidak diikutsertakan dalam instrumen penelitian. Hasil uji validitas variabel Y bisa dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Uji Validitas Variabel Y No.Item Rhitung Rtabel (15%) Kesimpulan

1 0,580 0,312 Valid

2 0,647 0,312 Valid

3 0,455 0,312 Valid

4 0,620 0,312 Valid

5 0,439 0,312 Valid

6 0,392 0,312 Valid

7 0,427 0,312 Valid

8 0,392 0,312 Valid

9 0,427 0,312 Valid

10 0,375 0,312 Valid

11 0,647 0,312 Valid

12 0,580 0,312 Valid

13 0,647 0,312 Valid

15 0,450 0,312 Valid

16 0,450 0,312 Valid

17 0,221 0,312 Tidak Valid

18 0,576 0,312 Valid

19 0,576 0,312 Valid

20 0,196 0,312 Tidak Valid

21 0,474 0,312 Valid

22 0,501 0,312 Valid

23 0,221 0,312 Tidak Valid

24 0,317 0,312 Valid

25 0,234 0,312 Tidak Valid

26 0,434 0,312 Valid

27 0,619 0,312 Valid

28 0,434 0,312 Valid

29 0,430 0,312 Valid


(23)

38

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

14 0,455 0,312 Valid

15 0,620 0,312 Valid

16 0,483 0,312 Valid

17 0,441 0,312 Valid

18 0,257 0,312 Tidak Valid

19 0,404 0,312 Valid

20 0,526 0,312 Valid

21 0,646 0,312 Valid

22 0,284 0,312 Tidak Valid

23 0,566 0,312 Valid

24 0,275 0,312 Tidak Valid

25 0,526 0,312 Valid

26 0,646 0,312 Valid

27 0.526 0,312 Valid

28 0,324 0,312 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau tidak berubah-ubah (Arikunto, 2010:87). Rumus yang digunakan adalah korelasi Alpha Cronbach (Kasmadi, 2013:178).

dengan rxy = reliabilitas, n = jumlah item yang valid, ∑ = jumlah varians skor

tiap-tiap item, dan = varians total.

Kriteria reliabilitasnya adalah “Rhitung > Rtabe l”. Hasil perhitungan reliabilitas disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Reliabilitas Variabel

Variabel Rhitung Rtabe l Kesimpulan

X 0,808 0,312 Reliabel

( 3.3 ) Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Y (Lanjutan)


(24)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Y 0.882 0,312 Reliabel

Berdasarkan nilai reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam penelitian ini reliabel atau konsisten.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain : pengorganisasian praktik industri, pelaksanaan praktik industri, evaluasi praktik industri, kesiapan mengajar mahasiswa pendidikan teknik elektro. 2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari,

menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi,

internet dan sumber lainnya. 3. Observasi

Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan terhadap masalah yang ada pada pelaksanaan praktik industri serta kesiapan mengajar mahasiswa pendidikan teknik elektro.

4. Angket

Jenis angket yang digunakan adalh angket tertutup dalam arti elternatif jawaban sudah tersedia. Untuk menghitung kecenderungan rata-rata dan menentukan gambaran umum atau kecenderungan umum dari variabel X dan Y pada penelitian ini digunakan model likert dengan skala deskriptif. Dasar dari skala deskriptif ini yaitu merespon seseorang terhadap sesuatu yang dapat ditanyakan dengan pernyataan. Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian yang mempunyai antara 1 sampai 5 yang tertera pada Tabel 3.6.


(25)

40

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Skala Likert

5. Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada koordinator praktik industri departemen pendidikan teknik elekro Universitas Pendidikan Indonesia. Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data sebagai berikut.

a. Alur proses pelaksanaan praktik industri b. Prosedur pelaksanaan praktik industri c. Proses bimbingan praktik industri d. Evaluasi praktik industri

e. Penguasaan perencanaan pembelajaran mahasiswa f. Penguasaan pelaksanaan pembelajaran mahasiswa

g. Kesiapan mengajar mahasiswa sebagai calon guru di SMK.

6. Dokumentasi

Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil, dengan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan atau kebijakan, laporan kegiatan, serta sumber data lainnya yang relevan dengan penelitian.

Alternatif Jawaban Variabel Bobot

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Kurang Setuju (KS) 2

Tidak Setuju (TS) 1


(26)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Setelah data yang berkaitan telah terkumpul, tahapan selanjutnya adalah melaksanakan pengolahan data dengan langkah sebagai berikut.

1. Mengadakan pengecekan instrumen meliputi pengisian, kejelasan informasi dan kebenaran mengisi, dan mengecek validitas serta reliabilitas angket. 2. Menabulasikan data, langkah ini dimaksudkan untuk memperoleh frekuensi

jawaban dan kecenderungan alternatif jawaban pada setiap pertanyaan yang ada pada instrumen. Menghitung kecenderungan umum skor respon dengan masing-masing variabel dengan rumus Weight Mean Score (WMS) yakni (Akdon 2008;187) :

̅

=

dengan ̅ = rata-rata responden, x = jumlah skor dari jawaban responden, dan N = jumlah responden. Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini sebagai berikut.

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternative jawaban dengan menggunakan skala Likert.

b. Menghitung ferekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih. c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item langsung dikaitkan

dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing- masing kolom. e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan hasil

perhitungan WMS pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Daftar Kriteria Hasil Perhitungan WMS Rentang Nilai Kriteria

4,01 – 5,00 Sangat Baik

3,01 – 4,00 Baik

2,01 – 3,00 Cukup Baik

1,01 – 2,00 Rendah


(27)

42

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 0,00 – 1,00 Sangat rendah Sumber : Sudjana, (2005:91)

3. Teknik Hipotesis Penelitian dilakukan untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan pengolahan data tersebut parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini perhitungan uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov (p). Cara mengetahui signifikan atau tidak hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikas (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah :

1) Dengan mengambil maksimum galat sebesar 5% maka tetapan taraf signifikansi uji yaitu α = 0,05 ;

2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasa dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

3) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabe X dan variabel Y. Sugiyono (2011 :183) menyatakan “Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak ”.

Langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi seperti pada Tabel 3.8.


(28)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Interval Koefisien Kesimpulan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah Sumber : Sugiyono, (2011 : 184)

c. Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikansi keterkaitan antara variabel X dan Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dengan Y digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008 :188) berikut.

dengan = nilai t, r = nilai koefisien korelasi, dan n = jumlah sampel. Membandingkan dengan untuk α = 0,05 , uji satu pihak dan derajat kebebasan (dk) = n- 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut.

 ≥ , H0 ditolak artinya signifikan, dan  ≤ , H0 diterima artinya tidak signifikan

d. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya konstribusi variabel X terhadap variabel Y untuk menguji dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008 :188) sebagai berikut.

dengan KP = nilai koefisien determinan, dan = nilai koefisien korelasi. (3.5)


(29)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mekanisme Praktik Industri (PI) Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sudah berjalan dengan baik. Namun, sebagian mahasiswa menyatakan peningkatan keterampilan bidang keahlian kurang optimal. Ini disebabkan oleh waktu yang terbatas dan kualitas praktikum menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik industri. Selain itu, faktor perusahaan tempat melaksanakan praktik industri juga mempunyai pengaruh besar dalam pelaksanaan praktik industri.

2. Sebagian besar mahasiswa menyatakan siap mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan dengan merencanakan rencana belajar, pelaksanaan kegiatan atas proses belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi belajar dengan baik. Dengan demikian, kesiapan mengajar calon guru SMK menunjukkan tingkat yang baik dikarenakan faktor dukungan pelaksanaan yang baik dari praktik industri.

3. Pengalaman praktik industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Mengajar. Terbukti hopotesis ini dapat memberikan informasi bahwa semakin tinggi pengalaman Praktik Industri yang dimiliki mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia maka semakin kuat pula bekal kesiapan mengajar sebagai calon guru SMK. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengalaman praktik industri adalah pemantapkan hasil belajar didunia kerja, pembentukan sikap, penghayatan dan pengenalan atau adaptasi lingkungan kerja, penganalisisan masalah serta kemampuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan bidangnya.


(30)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut.

1. Untuk Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elekro Universitas Pendidikan Indonesia dalam melaksanakan praktik industri harus lebih mementingkan peningkatan keterampilan dalam bidang keahliannya sesuai dengan konsetrasi masing-masing, beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan lebih mendapatkan gambaran penerapan prinsip-prinsip ilmu dalam dunia kerja. Dimana hal tersebut mampu menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas mengajar sebagai calon guru profesional.

2. Untuk Pihak Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia sebagai penyelanggara praktik industri mahasiswa, diharapkan untuk lebih memperhatikan proses penyelenggaraan praktik industri dengan monitoring secara berkala untuk meminimalisir adanya ketidaksesuaian proses praktik industri.

3. Untuk Peneliti diharapkan penelitian ini mampu menjadi pengalaman konktrit di dalam penerapan ilmu selama proses perkuliahan. Penelitian ini juga menjadi salah satu modal melanjutkan langkah peneliti baik itu meneruskan studi berikutnya maupun untuk terjun kedalam dunia kerja.


(31)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penenlitian untuk administrasi dan Manajemen. Abndung: Dewa Ruchi.

Ali,Muhammad . (1999) Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Angkasa

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Boud, D dan Nicky Solomo. (2003). Work Based Learning A New Higher Education. USA: Philadelphia,PA.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press

Depdikbud (1997). Mentoring Dan Evaluasi Pendidikan Sistem Ganda SMK. Jakarta: Depdikbud

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (1983) . SK Dirjen Dikti No. 32/DJ/Kep. Jakarta:Dikti

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2003) . Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta:Dikti

Djamarah. (2002). Teori Motivasi,. Jakarta : Bumi Aksara

E, Mulyasa, (2003). Kurikulum berbasis kompetensi: konsep,karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

E, Prihatini (2009). Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (LPTK) dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Terdidik dan Terampil . Jurnal Inovasi dan Aplikasi Teknologi Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009, ISSN: 1411-554, Hlm: 193-202.

Hadari, Nawawi. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press


(32)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kasmadi. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Maria Dwi Wijayanti. (2010). Pengaruh Praktik Kerja Industri, Lingkungan

Keluarga, Minat Masuk Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri Di DIY. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak Diterbitkan

Nana Sudjana & Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo

Nasution. (2004). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjan. Jakarta: Bumi Aksara.

Raelin JA (2008). Work Base Learning : Bridging Knowledge And Action In The Workplace. San Francisco:Jossey-Bass A Wiley Company.

Riduwan, (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta

Sari R (2012) Peran Praktik Industri dalam Menunjang kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XI program keahlian busana SMK Karya Rini, Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.

Seomanto (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2006). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito


(33)

89

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & RND. Bandung: Alfabeta

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya . Jakarta: Bumi Aksara

Tika, Pabundu (2006). Metodologi Riset. Jakarta: Bumi Aksara Udin Sa’ud (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Usman Uzer. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Wahyu Nurhajatmo (2008). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem

Ganda di Sekolah Kujuruan, Jurusan Administrasi Negara. Tesis. FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Wardiman Djoyonegoro (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta : Agus Offset


(1)

43

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Kesimpulan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah Sumber : Sugiyono, (2011 : 184)

c. Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikansi keterkaitan antara variabel X dan Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dengan Y digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008 :188) berikut.

dengan = nilai t, r = nilai koefisien korelasi, dan n = jumlah sampel. Membandingkan dengan untuk α = 0,05 , uji satu pihak dan derajat kebebasan (dk) = n- 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut.

 ≥ , H0 ditolak artinya signifikan, dan  ≤ , H0 diterima artinya tidak signifikan

d. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya konstribusi variabel X terhadap variabel Y untuk menguji dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008 :188) sebagai berikut.

dengan KP = nilai koefisien determinan, dan = nilai koefisien korelasi.

(3.5)


(2)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mekanisme Praktik Industri (PI) Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sudah berjalan dengan baik. Namun, sebagian mahasiswa menyatakan peningkatan keterampilan bidang keahlian kurang optimal. Ini disebabkan oleh waktu yang terbatas dan kualitas praktikum menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik industri. Selain itu, faktor perusahaan tempat melaksanakan praktik industri juga mempunyai pengaruh besar dalam pelaksanaan praktik industri.

2. Sebagian besar mahasiswa menyatakan siap mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan dengan merencanakan rencana belajar, pelaksanaan kegiatan atas proses belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi belajar dengan baik. Dengan demikian, kesiapan mengajar calon guru SMK menunjukkan tingkat yang baik dikarenakan faktor dukungan pelaksanaan yang baik dari praktik industri.

3. Pengalaman praktik industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Mengajar. Terbukti hopotesis ini dapat memberikan informasi bahwa semakin tinggi pengalaman Praktik Industri yang dimiliki mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia maka semakin kuat pula bekal kesiapan mengajar sebagai calon guru SMK. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengalaman praktik industri adalah pemantapkan hasil belajar didunia kerja, pembentukan sikap, penghayatan dan pengenalan atau adaptasi lingkungan kerja, penganalisisan masalah serta kemampuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan bidangnya.


(3)

86

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut.

1. Untuk Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elekro Universitas Pendidikan Indonesia dalam melaksanakan praktik industri harus lebih mementingkan peningkatan keterampilan dalam bidang keahliannya sesuai dengan konsetrasi masing-masing, beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan lebih mendapatkan gambaran penerapan prinsip-prinsip ilmu dalam dunia kerja. Dimana hal tersebut mampu menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas mengajar sebagai calon guru profesional.

2. Untuk Pihak Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia sebagai penyelanggara praktik industri mahasiswa, diharapkan untuk lebih memperhatikan proses penyelenggaraan praktik industri dengan monitoring secara berkala untuk meminimalisir adanya ketidaksesuaian proses praktik industri.

3. Untuk Peneliti diharapkan penelitian ini mampu menjadi pengalaman konktrit di dalam penerapan ilmu selama proses perkuliahan. Penelitian ini juga menjadi salah satu modal melanjutkan langkah peneliti baik itu meneruskan studi berikutnya maupun untuk terjun kedalam dunia kerja.


(4)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penenlitian untuk administrasi dan Manajemen. Abndung: Dewa Ruchi.

Ali,Muhammad . (1999) Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Angkasa

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Boud, D dan Nicky Solomo. (2003). Work Based Learning A New Higher Education. USA: Philadelphia,PA.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press

Depdikbud (1997). Mentoring Dan Evaluasi Pendidikan Sistem Ganda SMK. Jakarta: Depdikbud

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (1983) . SK Dirjen Dikti No. 32/DJ/Kep. Jakarta:Dikti

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2003) . Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta:Dikti

Djamarah. (2002). Teori Motivasi,. Jakarta : Bumi Aksara

E, Mulyasa, (2003). Kurikulum berbasis kompetensi: konsep,karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

E, Prihatini (2009). Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (LPTK) dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Terdidik dan Terampil . Jurnal Inovasi dan Aplikasi Teknologi Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009, ISSN: 1411-554, Hlm: 193-202.

Hadari, Nawawi. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press


(5)

88

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kasmadi. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Maria Dwi Wijayanti. (2010). Pengaruh Praktik Kerja Industri, Lingkungan

Keluarga, Minat Masuk Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri Di DIY. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak Diterbitkan

Nana Sudjana & Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo

Nasution. (2004). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjan. Jakarta: Bumi Aksara.

Raelin JA (2008). Work Base Learning : Bridging Knowledge And Action In The Workplace. San Francisco:Jossey-Bass A Wiley Company.

Riduwan, (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta

Sari R (2012) Peran Praktik Industri dalam Menunjang kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XI program keahlian busana SMK Karya Rini, Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.

Seomanto (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2006). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito


(6)

Sutinah Nuragustiani, 2014

Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Calon Guru Untuk Mengajar D i Sekolah Menengah Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & RND. Bandung: Alfabeta

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya . Jakarta: Bumi Aksara

Tika, Pabundu (2006). Metodologi Riset. Jakarta: Bumi Aksara Udin Sa’ud (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Usman Uzer. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Wahyu Nurhajatmo (2008). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem

Ganda di Sekolah Kujuruan, Jurusan Administrasi Negara. Tesis. FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Wardiman Djoyonegoro (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta : Agus Offset