41
EUIS NUR SA’ ADAH, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
4 Analisis Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dari tiap item soal dihitung berdasarkan jawaban seluruh siswa yang mengikuti tes. Rumus yang digunakan untuk menghitung
tingkat kesukaran adalah :
N B
TK
Arikunto, 2005 Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5. Kategori Interpretasi Indeks Kesukaran Batasan
Kategori
TK ≤ 0,00 Terlalu sukar
0,00 TK ≤ 0,30 Sukar
0,30 TK ≤ 0,70 Sedang
0,70 TK ≤ 1,00 Mudah
TK ≤ 1,00 Terlalu mudah
E. Teknik Analisis Data
1. Jenis Data
Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriftif untuk menemukan kecenderungan-kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Data
kuantitatif dianalisis dengan uji statistik untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata pemahaman representasi submikroskopik, keterampilan
generik sains, dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru.
42
EUIS NUR SA’ ADAH, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Pengolahan Data
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman representasi submikroskopik, keterampilan generik sains, dan keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan
melalui model pembelajaran berbantuan multimedia dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
dalam menginterpretasikan perolehan gain masing-masing mahasiswa. Untuk memperoleh skor gain yang dinormalisasi digunakan rumus yang dikembangkan
oleh Hake dalam Cheng, et.al, 2004 berikut, yaitu: N-gain =
�
�� −��
�
���
−�
�
�100 dimana, S
post
adalah skor postes, S
pre
adalah skor pretes, S
max
adalah skor maksimum yang dapat diperoleh oleh mahasiswa. Berikut ini merupakan tabel
klasifikasi N-gain.
Tabel 3.6. Klasifikasi N-gain Hake dalam Cheng, et. al, 2004
No Kategori Perolehan N-gain
Keterangan
1 N-gain 0,70
Tinggi 2
0,3 N-gain 0,70 Sedang
3 N-gain 0,3
Rendah
Nilai N-gain yang diperoleh dapat digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman representasi submikroskopik, keterampilan generik sains, dan
keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan pengujian statistik berupa uji
normalitas, uji homogenitas varian data sebagai berikut: a
Uji Normalitas dengan menggunakan persamaan:
43
EUIS NUR SA’ ADAH, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
X
2
= ∑
−
2
b Uji Homogenitas yang didasarkan pada rumus statistik berikut Ruseffendi,
1998; F =
�1
2
�2
2
Dengan F adalah nilai F hitung, S1
2
adalah varians terbesar, sedangkan S2
2
adalah varians terkecil c
Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata pemahaman representasi submikroskopik, keterampilan generik sains, dan keterampilan berpikir kritis
mahasiswa dilakukan dengan analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametrik uji t satu ekor dengan α = 0,05 untuk sebaran data
berdistribusi normal dan homogen. Persamaan yang digunakan adalah
2 1
2 1
1 1
S t
n n
gab
Arikunto, 2005 Apabila sebaran data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non
parametrik uji Mann Whiteney. d
Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kuantitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif untuk pernyataan yang bersifat positif kategori SS
Sangat Setuju diberi skor tertinggi 5, makin menuju ke STS Sangat Tidak Setuju skor yang diberikan berangsur-angsur menurun dari skala 4-1.
Kemudian masing-masing dipersentasekan.
114
EUIS NUR SA’ ADAH, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN