Aplikasi Pengolahan Data Kepangkatan Pegawai Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat

(1)

APLIKASI PENGOLAHAN DATA KEPANGKATAN

PEGAWAI SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN

NASIONAL WILAYAH II PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika

Oleh :

Haris Darmawan 10109319 Muhamad Saeful 10109352 Muh. Fahmi Husein 10109353

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LAMPIRAN E

LEMBAR PENGESAHAN


(3)

(4)

LAMPIRAN F


(5)

(6)

LAMPIRAN G


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Haris Darmawan

NIM : 10109319

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung,01 Februari 1991 Jurusan/Program : Teknik Informatika/S1

Alamat : Jl. Panca Tengah Raya, RT 002 RW 005, Kel: Cisaranten Kulon, Kec : Arcamanik, Prov : Jawa Barat No. Tlp : 085624272056

Email : [email protected] Jenis Kelamin : Laki - Laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Judul Kerja Praktek : Aplikasi Pengolahanan Data Kepangkatan Pegawai Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Riwayat Pendidikan

Tahun Instansi Pendidikan Program/Jurusan

1997-2003 SDN Cisaranten Kulon 4 -

2003-2006 SMPN 49 Bandung -

2006-2009 SMAN 10 Bandung IPA


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhamad Saeful

NIM : 10109352

Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 26 Oktober 1991 Jurusan/Program : Teknik Informatika/S1

Alamat : Jalan Bangbayang No 9/157 C , Bandung - Jawa Barat No. Tlp : 085224737434

Email : [email protected] Jenis Kelamin : Laki - Laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Judul Kerja Praktek : Aplikasi Pengolahanan Data Kepangkatan Pegawai Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Riwayat Pendidikan

Tahun Instansi Pendidikan Program/Jurusan 1997-2003 SDN 2 Sumber -

2003-2006 SMPN 1 Sumber -

2006-2009 SMAN 1 Sumber IPA


(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muh. Fahmi Husein

NIM : 10109353

Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 29 Desember 1989 Jurusan/Program : Teknik Informatika/S1

Alamat : KOMP. PU B-93 Cipagalo, RT 007 RW 008, Kel: Kujangsari , Kec :Bandung Kidul, Prov : Jawa Barat No. Tlp : 087821643938

Email : [email protected] Jenis Kelamin : Laki - Laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Judul Kerja Praktek : Aplikasi Pengolahanan Data Kepangkatan Pegawai Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Riwayat Pendidikan

Tahun Instansi Pendidikan Program/Jurusan

1996-2002 SDN 2 Bogor -

2002-2005 SMPN 1 Bogor -

2005-2008 SMAN 1 Bogor IPA


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR SIMBOL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tempat Kerja Praktek ... 8

2.1.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 8

2.1.2 Visi & Misi ... 9

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Pengertian Sistem ... 11

2.2.1.1 Elemen Sistem ... 11


(11)

2.2.2 Pengertian Informasi ... 14

2.2.2.1 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.2.4 Alat Bantu Analisis ... 16

2.2.4.1 Flow Map ... 16

2.2.4.2 Diagram Konteks ... 18

2.2.4.3 Data Flow Diagram ... 19

2.2.4.4 Kamus Data ... 20

2.2.5 Basis Data ... 21

2.2.6 Borland Delphi 7 ... 25

2.2.7 Database MySQL ... 27

2.2.7.1 Interaksi ODBC ... 29

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem ... 30

3.1.1 Analisis Masalah ... 30

3.1.2 Analisis Fungsional Yang Sedang Berjalan ... 31

3.1.2.1 Prosedur Pengolahan Data Kepangkatan Pegawai ... 31

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 33

3.1.3.1 AnalisisPengguna ... 33

3.1.3.2 Analisis Perangkat Keras ... 33

3.1.3.3 Analisis Perangkat Lunak ... 34

3.1.4 Analisis Basis Data ... 34

3.1.4.1 Entity Relationship Diagram ... 34

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 35


(12)

3.1.5.2 Diagram Konteks ... 36

3.1.5.3 DFD Level 1 ... 36

3.1.5.4 DFD Level 2 Proses 1 ... 38

3.1.5.5 DFD Level 2 Proses 2 ... 39

3.1.5.6 DFD Level 2 Proses 3 ... 40

3.1.5.7 DFD Level 2 Proses 4 ... 41

3.1.5.8 DFD Level 2 Proses 5 ... 42

3.2. Perancangan Sistem ... 42

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 42

3.2.1.1 Kamus Data ... 43

3.2.1.2 Skema Relasi ... 44

3.3 Spesifikasi Proses ... 45

3.4 Perancangan Interface ... 54

3.5 Perancangan Prosedural ... 59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 62


(13)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam tercurah kepada jungjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya sehingga pada akhirnya dapat diselesaikannya laporan kerja praktek ini dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Kepangkatan Pegawai Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat” yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pada mata kuliah Kerja Praktek di jurusan Teknik Informatika, Program studi Strata Satu di Universitas Komputer Indonesia.

Terselesaikannya laporan dan aplikasi ini tentunya karena banyak pengertian serta bantuan dari berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi baik berupa semangat, moril, maupun materil.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih karena telah mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala hormat dan kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih kepada :

Orangtua tercinta dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga pelaksaan dan pembuatan laporan kerja praktek ini dapat berjalan dengan baik.

Ibu Nelly Indriani selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pemikirannya selama pembuatan laporan ini hingga selesai.


(14)

Ibu Sri Kusbandini selaku pembimbing kerja praktek dan seluruh karyawan di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II, Bina Marga yang sangat membantu saat pelaksanaan kerja praktek.

Seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan kerja praktek dan laporan ini khususnya teman-teman IF8 angkatan 2009.

Dalam penulisan serta perancangan aplikasi ini, sepenuhnya kami menyadari akan kekurangan baik dalam segi materi penulisan, susunan bahasa, maupun penyajian. Hal ini dikarenakan keterbatasan sebagai manusia yang harus banyak belajar, untuk semua hal itu dengan senang hati terbuka kami mengharapkan kritikan dan saran membangun untuk pembelajaran selanjutnya.

Akhir kata penulis hanya dapat berharap dan semoga saja sajian yang sederhana ini dapat membantu dan bermanfaat khususnya bagi pihak lain yang membutuhkan.

Bandung, 17 Januari 2013


(15)

DAFTAR PUSTAKA

[1] H.M., Davis. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi. Andi Offset, Yogyakarta, 1990

[2] Sutanta, Edhy. Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011.

[3] Http://id.wikipedia.org/wiki/Database 12 November 2012

[4] Martine, Inge, Ir. 36 Jam Belajar Delphi. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta,1990.

[5] Pohan, Iskandar Husni, Kusnassriyanto Saiful Bahri, Pengantar Perancangan Sistem. Erlangga, Jakarta, 1997

[6] Adelheid, Andera & Nst, Khairil. Buku Pintar Menguasai PHP MySQL. Mediakita, Jakarta Selatan, 2012.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Tugas utama Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat adalah untuk penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kebinamargaan yang meliputi perencanaan dan penyusunan program, teknik, pembangunan, pemeliharaan, dan penanganan bencana alam serta pengawasan pemanfaatan.

Bina marga mempunyai beberapa kelembagaan yang salah satunya adalah Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebinamargaan, berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat adalah salah satu lembaga dari Bina Marga mempunyai beberapa divisi / bagian yang salah satunya adalah divisi / bagian kepegawaian.

Sekarang ini sistem yang berjalan masih manual dimana proses pengolahan data pegawai baik dalam penginputan data, pencarian data, cetak laporan data urut kenaikan pangkat masih menggunakan aplikasi windows Microsoft office excel. Pada sistem yang berjalan ditemukan berapa kendala antara lain aplikasi Microsoft office excel mudah terkena virus sehingga seringkali banyak data yang hilang menyebabkan kesulitan bagian staf kepegawaian dikarenakan jumlah data pegawai yang besar dan belum terstruktur dan


(17)

belum adanya database untuk menyimpan data-data pegawainya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut kami mencoba memperbaiki beberapa sistem yang telah ada dan membuat suatu aplikasi untuk memudahkan proses admintrasi dan pencetakan laporan yang didalamnya dapat melakukan pengolahan data-data pegawai serta pencetak laporan data urut kepangkatan pegawai yang secara otomatis ter-upadate tiap tahunnya atas kenaikan pangkat pada pegawai dan semua datanya akan tersimpan dalam sebuah database .

Aplikasi ini di harapkan mampu memberi kemudahan dari mulai proses pengolahan data pegawai baik dalam penginputan, pencarian, penyimpanan data-data yang sudah ter-update kenaikan pangkatnya hingga mencetak hasil laporan data pegawainya.

Berdasarkan apa yang telah kami uraikan di atas, kami tertarik memberi judul Laporan Kerja Praktek dengan tema “Aplikasi Pengolahan Data Kepangkatan pegawai di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan, bagaimana Staf kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat ini lebih mudah dalam pengelolaan, pengaksesan dan penyimpanan data pegawai beserta pengelolaan kepangkatan pegawainya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan Kerja Praktek adalah membangun sebuah aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai dibagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari pembangunan aplikasi adalah dapat membantu kelancaran bagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional


(18)

Wilayah II Provinsi Jawa Barat dalam mengolah data kepangkatan pegawai sesuai dengan kebutuhan.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok masalah, maka yang dilakukan adalah mengambil langkah dengan membatasi pembahasan permasalahan sebagai berikut:

1. Data yang di olah dalam aplikasi ini berupa data pegawai yang berada di bagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat. 2. Aplikasi ini berfungsi menyimpan data-data ter-update mengenai kenaikan pangkat

pegawai hingga mencetak hasil laporan data pegawai di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

3. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan aliran data terstruktur, berupa flowmap dan E-RD, dan untuk menggambarkan diagram proses adalah dengan menggunakan DFD (Data Flow Diagram)

4. Laporan yang dihasilkan adalah laporan kepangkatan pegawai di bagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

5. Aplikasi ini dibangun menggunakan Tools Borland Delphi 7, DBMS MySQL, dan bahasa pemrograman Pascal.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah perancangan, analisis perancangan dan implementasi. Adapun metode penelitian dalam mengumpulkan data yaitu :

1. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :


(19)

Studi Pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dan mempelajari dokumentasi yang ada pada perusahaan.

b. Wawancara

Wawancara, yaitu mengadakan Tanya jawab langsung kepada pihak yang berhubungan dengan permasalahan sistem kepegawaian yang akan dikaji.

c. Observasi

Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti terhadap sistem yang ada untuk memperoleh gambaran tentang kepegawaian. 2. Tahap Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Watelfall. Adapun proses yang mencakup dalam metodologi Waterfall dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan tahapannya sebagai berikut :

a. Sistem Enginering

Langkah pertama yang diambil dalam metode rekayasa sistem adalah pembuatan suatu perangkat lunakyang merupakan bagian besar dari suatu proyek dan pengambilan data untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai.

b. Analysis

Merupakan tahap dimana sistem menganalisis data yang dibutuhkan dengan sedemikian rupa, sehingga tidak akan terjadi suatu kesalahan yang akan menghambat atau berpengaruh terhadap proses selanjutnya.

c. Design

Tahapan ini merupakan tahap perancangan dari program yang akan dibuat untuk membangun suatu aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai, maka dibutuhkan metode desain untuk membuat tampilan yang menarik dan mudah dimengerti oleh pemakai.


(20)

d. Coding

Tahapan ini menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang dirancang kedalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.

e. Testing

Setelah program selesai dibuat maka tahap berikutnya adalah uji coba terhadap program yang telah dibuat, apakah program tersebut telah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Apabila dalam proses terjadi error maka dapat kita lihat di metode-metode sebelumnya.

f. Maintenance

Pada tahap ini akan dilakukan penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan atau perawatan terhadap sistem yang sedang digunakan atau berjalan, jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.


(21)

1.6 Sistematika Penulisan

Pada penulisan kerja praktek ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan gambaran umum latar belakang permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tempat dimana dilakukan penelitian diantaranya adalah sejarah perusahaan dan juga menjelaskan teori yang akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM.

Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan sistem yang akan di buat. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran dari permasalah, yang telah dibahas pada bab sebelumnya.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat yang telah mengalami beberapa perubahan sampai dengan perubahan terkahir melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan Perda Prov. Jawa Barat Nomor21 Tahun 2008 tersebut di atas, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh Kepala, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Secara umum, dinas daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk menjabarkan tugas pokok dinas daerah tersebut, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat memiliki tugas pokok, fungsi, rincian tugas dan Tata kerja yang diaturmelalui Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2009.

Berdasarkan Pergub Jawa Barat Nomor 34Tahun 2009 tersebut di atas, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebinamargaan, berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Dinas mempunyai fungsi :


(23)

a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknik kebinamargaan.

b. Penyelenggaraan kebinamargaan yang meliputi perencanaan dan penyusunan program, teknik, pembangunan, pemeliharaandan penanganan bencana alam serta pengawasan pemanfaatan.

c. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kebinamargaan yang meliputi perencanaan dan penyusunan program, teknik, pembangunan, pemeliharaan dan penanganan bencana alam serta pengawasan pemanfaatan.

d. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.

e. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.2 Visi dan Misi

1. Visi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

Terwujudnya prasarana jalan yang mantap guna mendukung tercapainya masyarakat jawa barat yang mandiri, dinamis, dan Prasarana Jalan adalah jalan sebagai prasarana transportasi jalan raya yang meliputi jalan dan jembatan serta ruang pengawasan jalan. Prasarana jalan diharapkan dalam kondisi yang mantap yang berarti suatu kondisi jalan yang dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan pada pengguna dengan kriteria teknis tertentu.

Pengertian dari mandiri, dinamis, dan sejahtera sesuai dengan visi Gubernur Jawa Barat yang merupakan tujuan dari pelaksanaan tugas dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

2. Misi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

a. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Profesional.

b. Mewujudkan Perencanaan Yang Efektif Dan Efisien Serta Berkesinambungan c. Mempertahankan Kemantapan Jalan Sesuai Dengan Umur Rencana

d. Meningkatkan Kapasitas Dan Kualitas Jaringan Jalan Jalan


(24)

3. Fungsi

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi.

4. Rincian Tugas

a. Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum penataan daerah, meliputi pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah

c. Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

d. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

e. Melaksanakan pengelolaan data teknis penataan daerah otonom dan pembentukan kecamatan di kabupaten/kota

f. Melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi pembentukan kecamatan di kabupaten/kota

g. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian fasilitasi penataan daerah dan evaluasi otonomi daerah provinsi

i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait


(25)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Sistema” yang berarti kesatuan. Sitem adalah sekumpulan objek, alat dan metode atau aturan-aturan yang berhubungan satu dengan yang lainnya secara fungsional dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya secara fungsional dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang membentuk suatu kesatuan yang saling berhubungan sehingga sasaran dan tujuan sistem tersebut dapat tercapai.

Suatu sistem dapat berupa abstrak maupun fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur, gagasan dan konsepsi yang saling tergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama unsur - unsur yang dimiliki suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output).

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. [ Menurut Jogiyanto (2001 : 684) ]

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. [Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) ]

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.1.1Elemen Sistem

Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun diantaranya: [Menurut Jogiyanto (2005:42) ]


(26)

1. Tujuan

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem, karena suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

2. Batasan

Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

5. Proses

Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan, misalnya laporan.

7. Umpan Balik

Dalam sebuah sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

2.2.1.2Karakteristik Sistem


(27)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan.

2. Sifat-sifat

Sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempunyai sistem yang lain secara keseluruhan.

3. Batasan (Boundary) Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. 4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Adalah apapun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

5. Penghubung (Interface) Sistem

Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainya. 6. Masukkan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukkan perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input), maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran. 7. Keluaran Sistem (Output)

Adalah hasil energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain kepada supra sistem.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan (Goal). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem.


(28)

2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. [Menurut Jogiyanto (2005:8) ]

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. [Menurut Abdul Kadir (2003:26) ]

Dari definisi informasi diatas maka penyusun mengambil kesimpulan sebagai berikut, Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi penerima dan dapat bermanfaat untuk mengambil keputusan.

2.2.2.1Siklus Informasi

Data diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai siklus informasi (Information Cycle). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada gambar berikut ini:


(29)

Gambar 2.1 Siklus Informasi [ Jogiyanto 2001 . Sistem Teknologi Informasi]

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-kompenen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi. [ Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) ]

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.. [ Jogiyanto (2005:11) ]

Dari definisi diatas sistem informasi dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai komponen yang saling terintegrasi satu sama lain dan mempunyai tujuan yaitu untuk memproses data menjadi suatu informasi yang diperlukan.

2.2.3.1Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan, antara lain: [Jogiyanto (2003:41-46) ]


(30)

1. Komponen Input

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu distorage dalam bentuk basis data (database).

2. Komponen Output

Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model tertentu.

3. Komponen Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

2.2.4 Alat Bantu Analisis 2.2.4.1Flow Map

Flowmap adalah diagram yang menunjukkan aliran data berupa formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Flowmap dibuat untuk menggambarkan aliran–aliran dokumen yang mengalir dalam sebuah sistem, sehingga dalam perancangan sistem yang baru ,kita harus mempelajari flowmap dulu, agar kita mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah perancangan sistem baru. Bagan alir dokumen digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:


(31)

Gambar 2.2 Simbol Flow map a. Simbol Dokumen Manual

Menunjukkan dokumen input dan output balik untuk proses manual, mekanik, ataupun komputer.

b. Simbol Proses Manual


(32)

c. Kondisi

Menunjukkan ada suatu kondisi yang harus diperiksa untuk melihat hasil keluaran d. Arsip

Menunjukkan kumpulan – kumpulan dokumen sejenis yang disimpan. e. Simbol Arah Aliran Dokumen

Menunjukkan arah aliran dokumen antar bagian yang terkait pada suatu sistem. Dapat dari sistem ke sistem, dari sistem keluar, dari luar ke sistem dan antar bagian diluar sistem. f. Data

Menunjukan data untuk membentuk dokumen komputerisasi. g. Proses Komputerisasi

Menggambarkan proses yang menggunakan bantuan komputer. h. File / Database

Menggambarkan penyimpanan jika menggunakan proses komputerisasi 2.2.4.2Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gafik yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungansistem. Untuk dapat menggambarkan diagram konteks, terlebih dahulu data dideskripsikan sehingga data apa saja yang akan di butuhkan oleh sistem dan dari mana sumber data, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan aleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang ada dalam diagram konteks: [Menurut Jogiyanto (2005:8) ]


(33)

a. Proses

Merupakan komponen utama dalam model ini karena proses dinamakan sebagai suatu fungsi dan tranformasi dari masukan (Input) maupun keluaran (Output), dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya.

b. Entitas

Merupakan suatu komponen berikutnya yang direpresentasikan dengan menggunakan persegi panjang yang mewakili suatu entity luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi seperti dilambangkan dengan orang ataupun kelompok.

c. Aliran Data

Merupakan suatu komponen yang dipresentasikan dengan mempergunakan suatu panah yang menuju dari ataupun ke proses, hal ini digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data ataupun informasi dari satu bagian kepada bagian lain dari suatu sistem yang dimana penyimpannya mewakili lokasi penyimpanan data.

2.2.4.3Data Flow Diagram

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Data flow diagram yang diusulkan merupakan penjelasan yang lebih mendetail dari diagram konteks, dimana pada data flow diagram proses yang terjadi pada sistem informasi poliklinik yang ada di pecahkan menjadi beberapa proses.Lalu sistem tersebut menerima input dalam berbagai cara, mengaplikasikan perangkat keras dan elemen manusia untuk mentransformasikan input menjadi output dan memproduksi output dalam berbagai bentuk. Input dapat berupa sebuah sinyal kontrol yang ditrasmisikan pada suatu sambungan jaringan atau file data isian yang diolah dari CD-ROM. Transformasi tersebut dapat berwujud perbandingan operasi tunggal, algoritma numeris kompleks atau pendekatan rule-inference dari suatu sistem. Output dapat menghidupkan sebuah LED tunggal atau menghasilkan sebuah laporan 200 halaman. Akibatnya, kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melalui ukuran dan kompleksitasnya.


(34)

Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan.[ Roger S Pressman (2002:363) ]

a. File / Arsip Data

Simpanan data (Data Storage / Arsip Data) adalah suatu wadah / storage untuk menyimpan data yang telah diproses.

b. Sumber / Entitas

Pada setiap sistem informasi pasti memilki suatu batas sistem (Boundary) yang

memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (Eksternal Entity) merupakan kesatuan (Entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada diluar lingkungan yang akan memberikan atau menerima input dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

c. Proses

Semua proses adalah jenis kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh seseorang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses yang dinotasikan dengan simbol lingkaran. d. Aliran Data

Arus Data (Data Flow) berfungsi untuk menunjukkan arus data yang didapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk seperti formulir atau dokumen yang digunakan oleh suatu perusahaan, laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.

2.2.4.4Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Berikut cara mendefiniskan kamus data yaitu:


(35)

a. Mengambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk oleh DFD. b. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu kumpulan

komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer. c. Menggambarkan data yang tersimpan.

d. Menentukan nilai bagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan data storenya.

2.2.5 Basis Data

Basis data merupakan salah satu penunjang terciptanya sistem yang akan dibuat atau dirancang dalam penelitian yang dilakukan. Adapun perancangan basis data yang digunakan terdiri dari :

a. Normalisasi

“Normalisasi merupakan sebuah upaya untuk memperoleh sebuah basis data dengan struktur yang baik (yang ruang penyimpanannya efisien) dengan cara menerapkan sejumlah aturan (bentuk normal) pada setiap table yang menjadi anggota basis data tersebut”. [ Fathansyah (2007:50) ]

Bentuk-bentuk normalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.


(36)

2. Bentuk Normal Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada attribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai dari attribut tidak ada yang bernilai ganda.

3. Bentuk Normal Kedua

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian (Partial Functional Dependency).

4. Bentuk Normal Ketiga

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap attribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Hubungan antar tabel didasarkan pada suatu field yang umumnya pada dua tabel. Setiap field harus mempunyai suatu field yang disebut primary key atau kunci primer. Kunci primer harus mengidentifikasikan secara unik setiap record dalam tabel. Database relational, yaitu suatu kumpulan tabel yang menyimpan sekumpulan informasi yang berlainan atau mempunyai ciri-ciri tersendiri yang dihubungkan oleh field data umum.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara entitas. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang berhubungan satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.


(37)

Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram hubungan entitas digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS (Database Management system).

Diagram hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan. Simbol-simbol yang terdapat pada ERD diantaranya sebagai berikut:

Gambar 2.3 Simbol ER-D [ Fathansyah (2007:50) ] 1. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai. Sebagai contoh pelanggan, pegawai, dan lain-lain.

2. Atribut

Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas. Misalnya untuk entitas pegawai mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama,


(38)

alamat, gaji pokok. Setiap diagram hubungan entitas bisa terdapat lebih dari satu atribut.

3. Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

4. Garis Relasi

Garis relasi menggambarkan hubungan entitas dan relasi atau entitas dengan atribut. 5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat terdiri dari:

a. Satu ke satu (one to one)

Adalah satu entitas anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entitas anggota gugus lain.

1 1

Gambar 2.4 Simbol relasi satu ke satu (one to one) [ Fathansyah (2007:50) ]

b. Satu ke banyak (one to many)

Adalah satu entitas anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas anggota gugus lain. Sebaliknya satu entitas anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu entitas anggota gugus pasanagannya


(39)

1 M

Gambar 2.5 Simbol relasi satu ke banyak [ Fathansyah (2007:50)] c. Banyak ke satu (many to one)

Adalah satu entitas anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas anggota gugus lain. Sebaliknya satu entitas anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu entitas anggota gugus pasanagannya.

1 M

Gambar 2.6 Simbol relasi banyak ke satu [ Fathansyah (2007:50) ]

d. Banyak ke banyak (many to many)

Adalah satu entitas anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas anggota gugus yang lain. Sebaliknya satu entitas anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu entitas anggota gugus lain.

M M

Gambar 2.7 Simbol relasi banyak ke banyak[ Fathansyah (2007:50) ]

2.2.6 Borland Delphi7

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh Borland. Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan disistem operasi Mac OS X dan Windows CE Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat


(40)

lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur Borland Delphi memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada:

- Kualitas pengembangan lingkungan visual - Produktivitas

- Kwantitas

- Pengembangan perangkat lunak - Kecepatan kompilasi

- Desain menarik

- Kecepatan eksekusi program - Terstruktur

- Berbasis window

Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database Paradox, dBase, Ms. Access, ODBC, SyBASE, MySql, Oracle dan lain-lain. Delphi 7 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi, termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Bahasa pemrograman Delphi merupakan pengembangan dari bahasa Pascal. Tetapi bukan berarti untuk mempelajari bahasa pemrograman Delphi harus mempelajari Pascal terlebih dahulu, karena Borland Delphi 7 sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi seorang pemula untuk merancang aplikasi berbasis Windows dengan Borland Delphi 7.


(41)

2.2.7 Database Mysql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:database management system) atau DBMS yang multi thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan di sponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui daricara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server,MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user,kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari Post gre SQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.


(42)

Berikut ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh MySQL: 1. Probability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, dan lain-lain.

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara Open Source, sehingga ddapat digunakan secara bebas.

3. Multi-user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. Hal ini memungkinkan sebuah database MySQL dapat diakses client secara bersamaan.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

5. Column Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned, nteger, float, char, varchar, text, blob, date, time, timestamp, year, set, enum.

6. Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security

MySQL memiliki lapisan – lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan system perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.


(43)

2.2.7.1Interaksi ODBC

MySQL memiliki kelebihan dalam berinteraksi dengan database lain, seperti Ms. Access, MSQL, dan sebagainya untuk saling berkomunikasi. MySQL menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

ODBC (Open Database Connectivity) merupakan protocol standar yang dapat duigunakan untuk mengakses informasi dari SQL database server, ODBC memungkinkan suatu aplikasi memanggil fungsi-fungsi interface yang mengimplementasikan pada modul – modul yang disebut driver.

Pada Prinsipnya, ODBC merupakan penghubung dengan berbagai database server yang lainnya untuk saling berkomunikasi.


(44)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Sistem

Analisi sistem (System Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga diusulkan perbaikan-perbaikan. 3.1.1 Analisis Masalah

Pada pengelolaan data pegawai di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jabar yang didalamnya terdapat proses kenaikan pangkat pegawai yang telah ada masih menggunakan sistem manual yang belum tersinkorinisasi dalam database sehingga rentan banyak terjadi kehilangan data yang menyulitkan staf kepegawaian dalam melakukan pengelolaan pegawai maupun saat proses pengelolaan kenaikan pangkat pegawai dimana dalam Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jabar sendiri memiliki banyak pegawai. Berdasarkan hal diatas maka diperlukan pengembangan sistem untuk pengelolaan, pengaksesan dan penyimpanan data pegawai beserta pengelolaan kepangkatan pegawainya.

Tahap analisis ini dilakukan pada saat melakukan kerja praktek dan wawancara yang bertujuan untuk memahami cara kerja dari sistem yang ada dan dimaksudkan juga untuk mempelajari secara terperinci bagaimana sistem tersebut berjalan.


(45)

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur atau proses sistem memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. 3.1.2.1Prosedur Pengolahan Data Kepangkatan Pegawai

Berikut merupakan prosedur pengisian data kepangkatan pegawai : 1. Staf Kepegawaian memberikan form pengisian data pegawai.

2. Pegawai mengisi form pengisian data pegawai. 3. Staf Kepegawaian memeriksa kelengkapan formulir.

4. Apabila formulir kurang lengkap dikembalikan kepada pegawai.

5. Apabila formulir sudah lengkap Staf Kepegawaian menyimpan arsip formulir tersebut. Berikut dapat dilihat penjelasan mengenai prosedur pengisian data pegawai seperti dibawah ini:


(46)

Kepegawaian Satuan Kerja Bina Marga Staf Kepegawaian Pegawai

Formulir data pegawai kosong Formulir data

pegawai kosong

Pengisian formulir pegawai

Formulir data pegawai terisi

Formulir data pegawai terisi

Cek kelengkapan

Formulir data pegawai terisi

lengkap Formulir data

pegawai terisi tidak lengkap

Pembuatan laporan data pegawai

Laporan data pegawai Tidak

Ya

A1


(47)

Keterangan :

A1 : Arsip Data Pegawai

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan dihasilkan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika di implementasikan. Analisis ini diperlukan untuk menemukan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

3.1.3.1Analisis Pengguna

Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian maka yang menggunakan aplikasi ini yaitu Staf Kepegawaian di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional II. User (Staf Kepegawaian) harus mampu mengoperasikan komputer dan memahami fungsi yang ada sehingga dapat menggunakan sistem ini sesuai dengan fungsinya.

3.1.3.2Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang ada saat ini di bagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jabar sudah memenuhi standar untuk menjalankan aplikasi sistem yang dibangun. Adapun spesifikasinya sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel Spesifikasi Perangkat Keras Processor Pentium IV 3 GHz atau setara

RAM 1 GB

VGA 512 MB

Harddisk 40 GB

CD-ROM Asus 52 X

Monitor 15”

Keyboard Logitec


(48)

-3.1.3.3Analisis Perangkat Lunak

Sistem operasi yang digunakan di bagian kepegawaian Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jabar adalah Sistem Operasi Windows 7, paket Aplikasi database MySQL, sedangkan perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem adalah Borland Delphi 7 dengan Bahasa Pemrograman PASCAL. Adapun spesifikasi perangkat lunak tersebut adalah :

Tabel 2. Tabel Spesifikasi Perangkat Keras Sistem Operasi Windows® 7 Home Premium

DBMS My SQL 5.1.16 for Windows

Development Tools Borland Delphi 7

Bahasa Pemograman Pascal

3.1.4 Analisis Basis Data

Usulan untuk diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (primary key) pada setiap entitas (tabel induk) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya sehingga tabel tersebut dapat dijadikan referensi untuk tabel yang lainnya. Usulan untuk tabel yang akan dibuat untuk membantu dalam pengolahan data pemrosesan adalah user, data perusahaan dan data pemesanan. Dari usulan diatas maka dapat dibuat diagram E-R untuk sistem baru yang terdiri dari beberapa tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan data.

3.1.4.1Entity Relationship Diagram

ERD digunakan dalam membangun basis data untuk menggambarkan relasi atau hubungan dari dua field atau dua tabel. ERD terdiri dari 2 komponen utama yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut dideskripsikan lebih jauh melalui atribut-atribut atau properti. Hubungan antar entitas yang terjadi dapat dilihat pada Entity Relationship Diagram berikut ini :


(49)

memiliki Unit Pegawai memiliki tempatkan Pangkat Wilayah 1 N N 1 N 1 nip nama ttl jenjang jurusan tamat keterangan diklat berjenjang berkala_terakhir kode_pangkat nama_pangkat golongan nama_unit kode_unit kode_wilayah nama_wilayah

Gambar 3.2 E-RD 3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis Kebutuhan Fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yag utuh dan befungsi. Tahapan ini menyangkut pengkonfigurasian dari komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi, sistem akan benar – benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analsis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang megalir pada sistem.


(50)

3.1.5.1DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan proses-proses dalam sebuah sistem dan aliran data yang masuk dan keluar dari proses tersebut tanpa harus mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

3.1.5.2Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan gambaran secara umum mengenai sistem yang dirancang secara global yang mengambarkan hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem. Sistem tersebut ditunjukan dalam satu lingkungan yang mengambarkan keseluruhan proses sistem yang erat hubungannya dengan entitas, dalam hal ini Staf Kepegawaian sebagai usernya.

User

Sisitem kepangkatan

pegawai Data pegawai

Info pangkat Data pangkat

Data unit

Infoi unit Data wilayah

Info wilayah

Info pegawai

Gambar 3.3 Diagram Konteks 3.1.5.3DFD Level 1

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian yang ada. Arus data pada Data Flow Diagram (DFD) dapat berupa masukan untuk sistem ataupun keluaran dari sistem, sehingga akan menghasilkan sebuah keluaran yang akan disampaikan kepada pengguna sistem.Adapun model fungsional dari sistem yang kami bangun adalah sebagai berikut:


(51)

Login 1 Olah pegawai 2 Olah pangkat 3 Olah unit 4 Olah wilayah 5 User Data login Info login Data pegawai Info pegawai Data pangkat Info pangkat Data unit Info unit Data wilayah Info wilayah Tb login Tb pegawai Tb pangkat Tb unit Tb wilayah Info login Data login Data pegawai Info pegawai Info pangkat Data pangkat Infoi unit Data unit Data wilayah Info wilayah


(52)

3.1.5.4DFD Level 2 Proses 1

User

Verifikasi username

Verifikasi password Info username

Data password Info password

Data username

Tb login Data password

Info password Data username

Info usernam


(53)

3.1.5.5DFD Level 2 Proses 2 Tambah pegawai 2.1 Ubah pegawai 2.2 Hapus pegawai 2.3 Lihat pegawai 2.4 Cari pegawai 2.5 User Info pegawai Data pegawai Info pegawai Data pegawai Data pegawai Info pegawai Info pegawai Tb pegawai Data pegawai Info pegawai Data pegawai Info pegawai Data pegawai info pegawai Info pegawai Info pegawai Cetaklaporan pegawai 2.6 Info pegawai


(54)

3.1.5.6DFD Level 2 Proses 3

Tambah pangkat

3.1

Ubah pangkat

3.2

Hapus pangkat 3.3

Lihat pangkat

3.4 User

Data pangkat Info pangkat

Data pangkat Info pangkat

Data pangkat

Info pangkat

Tb pangkat Data pangkat

Infoi pangkat

Data pangkat Info pangkat

Data pangkat

Info pangkat

Info pangkat Info pangkat


(55)

3.1.5.7DFD Level 2 Proses 4

Tambah unit 4.1

Ubah unit

4.2

Hapus unit

4.3

Lihat unit 4.4

User Tb unit

data unit Info unit

Data unit Infoi unit

Data unit Info unit

Info unit

Data unit Info unit

Data unit

Data unit

Info unit

Info unit Informasi unit


(56)

3.1.5.8DFD Level 2 Proses 5 Tambah wilayah 5.1 Ubah wilayah 5.2 Hapus wilayah 5.3 Lihat wilayah 5.4

User Tb wilayah

Data wilayah Info wilayah Data wilayah Info wilayah Info wilayah Info wilayah Data wilayah Info wilayah Data wilayah Data wilayah Info wilayah Info wilayah Data wilayah Info wilayah

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 5 (Pengolahan Wilayah) 3.2Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi penelitian pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahap analisis. Perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci. Perancangan sistem diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada.

3.2.1 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai perancangan basis data dibuat dengan tujuan untuk megidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang digunakan pada basis data. Perancangan basis data terdiri atas skema relasi dan perancangan struktur tabel


(57)

3.2.1.1Kamus Data

Kamus data dibuat agar dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat program. Dalam kamus data tercantum tabel-tabel yang ada dalam basis data beserta detailnya.

Tabel 3. Tabel Kamus Data

No Kamus Keterangan

1 Nama Aliran Data Data _login

Deskripsi Berisi Data login

Struktur Data Username+password

Username Password

[A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] 2 Nama Aliran Data Data _pegawai

Deskripsi Berisi Data pegawai

Struktur Data NIP+nama+ttl+jenjang+jurusan+tahun_lulus+ko de_pangkat+nama_pangkat+golongan+tamat+ber kala_terakhir+kode_unit+nama_unit+kode_wilay ah+nama_wilayah+diklat_berjenjang+keterangan NIP Nama TTL Jenjang Jurusan Tahun_lulus Kode_pangkat Tamat Berkala_terakhir Kode_unit Kode_wilayah Diklat_berjenjang [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [0-9] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.]


(58)

Keterangan [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] 3 Nama Aliran Data Data _pangkat

Deskripsi Berisi Data pangkat

Struktur Data Kode_pangkat+nama_pangkat+golongan Kode_pangkat

Nama_pangkat Golongan

[A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] 4 Nama Aliran Data Data _unit

Deskripsi Berisi Data unit

Struktur Data Kode_unit+nama_unit Kode_unit

Nama_unit

[A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] 5 Nama Aliran Data Data _wilayah

Deskripsi Berisi Data wilayah

Struktur Data Kode_wilayah+nama_wilayah Kode_wilayah

Nama_wilayah

[A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] [A-Z|a-z|0-9|@|_|-|.] 3.2.1.2Skema Relasi

Skema relasi menggambarkan suatu hubungan antar table yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun keterkaitan tabel relasi yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :


(59)

Pegawai

nip <PK> nama ttl jenjang jurusan tahun_lulus berkala_terakhir diklat_berjenjang keterangan kode_pangkat kode_unit kode_wilayah Pangkat

kode_pangkat <PK> nama_pangkat golongan

Unit

kode_unit <PK> nama_unit

Wilayah

kode_wilayah <PK> nama_wilayah

Gambar 3.10 Skema Relasi

3.3Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terjadi pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas menjelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Tabel Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1 No.Proses 1

Nama Proses login

Source (sumber) Staf kepegawaian


(60)

Output Info login

Logika Proses 1. Staf kepegawaian memasukan data login 2. Databases merespon data masukan. 3. Jika username dan password benar maka antarmuka akan terbuka..

4. Jika username dan password salah maka akan menampilkan pesan error “ Login gagal, Ulangi lagi”.

5. Jika username dan password tidak diisi maka akan menampilkan pesan error “Anda belum mengisi username dan password”.

2 No.Proses 1.1

Nama Proses Validasi password

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_login

Output Info_login

Logika Proses 1. Staf kepegawaian memasukan data password 4. Jika password salah maka akan

menampilkan pesan error “ Login gagal, Ulangi lagi”.

5. Jika password tidak diisi maka

akan menampilkan pesan error “Anda belum mengisi password”.

3 No.Proses 1.2

Nama Proses Validasi username

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_login

Output Info_login


(61)

4. Jika username salah maka akan

menampilkan pesan error “ Login gagal, Ulangi lagi”.

5. Jika username tidak diisi maka

akan menampilkan pesan error “Anda belum mengisi password”.

4 No.Proses 2

Nama Proses Olah_ pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input

Data_pegawai

Output Info_pegawai

Logika Proses Staf kepegawaian memasukan data pegawai seperti nip, nama, ttl, golongan, tamat, berkala_terakhir, jenjang, jurusan, tahun_lulus, diklat_berjenjang, wilayah, unit, keterangan

5 No.Proses 2.1

Nama Proses Tambah pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pegawai

Output Info_pegawai

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button tambah 2. Staf kepegawaian memasukan data pegawai

seperti nip, nama, ttl, gol, tamat, berkala_terakhir, jenjang, jurusan, tahun_lulus, diklat_berjenjang, wilayah, unit, keterangan

3. Kemudian menekan button simpan


(62)

Nama Proses Ubah_pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pegawai

Output Info_pegawai

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button ubah

2. Kemudian staf kepegawaian merubah data pegawai sesuai yang di inginkan

3. Kemudian staf kepegawaian button simpan

7 No.Proses 2.3

Nama Proses Hapus_pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pegawai

Output Info_pegawai

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button hapus

2. Staf kepegawaian memilih data pegawai yang akan di hapus.

3. Kemudian memilih button simpan

8 No.Proses 2.4

Nama Proses Lihat_pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input -

Output Info_pegawai

Logika Proses Staf kepegawaian dapat melihat daftar data pegawai

9 No.Proses 2.5

Nama Proses Cari_pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pegawai_yang_dicari Output Info_pegawai_yang_dicari


(63)

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih menu pencarian

berdasarkan nip atau nama pegawai yang akan dicari 2. Kemudian memilih button cari

10 No.Proses 2.6

Nama Proses Cetak_laporan_pegawai

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input -

Output Laporan_pegawai

Logika Proses

Staf kepegawaian memilih button cetak laporan pegawai Kemudian muncul tampilan laporan pegawai yang siap dicetak / print

11 No.Proses 3

Nama Proses Olah_pangkat

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pangkat

Output Info_pangkat

Logika Proses

Staf kepegawaian memasukan data pangkat seperti kode_pangkat, nama_pangkat, golongan

12 No.Proses 3.1

Nama Proses Tambah_pangkat

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pangkat

Output Info_pangkat

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button tambah 2. Staf kepegawaian memasukan data pangkat

seperti kode_pangkat, nama_pangkat, golongan


(64)

3. Kemudian menekan button simpan

13 No.Proses 3.2

Nama Proses Ubah_pangkat

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pangkat

Output Info_pangkat

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button ubah 2. Kemudian staf kepegawaian merubah data

pangkat sesuai yang di inginkan

3. Kemudian staf kepegawaian button simpan

14 No.Proses 3.3

Nama Proses Hapus_pangkat

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_pangkat

Output Info_pangkat

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button hapus 2. Staf kepegawaian memilih data pangkat yang

akan di hapus.

3. Kemudian memilih button simpan

15 No.Proses 3.4

Nama Proses Lihat_pangkat

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input -

Output Info_pangkat

Logika Proses Staf kepegawaian dapat melihat daftar data pangkat

16 No.Proses 4

Nama Proses Olah_unit


(65)

Input Data_unit

Output Info_unit

Logika Proses Staf kepegawaian memasukan data unit seperti kode_unit, nama_unit

17 No.Proses 4.1

Nama Proses Tambah_unit

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_unit

Output Info_unit

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button tambah 2. Staf kepegawaian memasukan data unit seperti

kode_unit, nama_unit

3. Kemudian menekan button simpan

18 No.Proses 4.2

Nama Proses Ubah_unit

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_unit

Output Info_unit

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button ubah

2. Kemudian staf kepegawaian merubah data unit sesuai yang di inginkan

3. Kemudian staf kepegawaian button simpan

19 No.Proses 4.3

Nama Proses Hapus_unit

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Dat_unit

Output Info_unit

Logika Proses


(66)

2. Staf kepegawaian memilih data unit yang akan di hapus.

3. Kemudian memilih button simpan

20 No.Proses 4.4

Nama Proses Lihat_unit

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input -

Output Info_unit

Logika Proses Staf kepegawaian dapat melihat daftar data unit

21 No.Proses 5

Nama Proses Olah_wilayah

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_wilayah

Output Info_wilayah

Logika Proses Staf kepegawaian memasukan data wilayah seperti kode_wilayah, nama_wilayah

22 No.Proses 5.1

Nama Proses Tambah_wilayah

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Data_wilayah

Output Info_wilayah

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button tambah 2. Staf kepegawaian memasukan data wilayah

seperti kode_wilayah, nama_wilayah 3. Kemudian menekan button simpan

23 No.Proses 5.2

Nama Proses Ubah_wilayah


(67)

Input Data_wilayah

Output Info_wilayah

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button ubah 2. Kemudian staf kepegawaian merubah data

wilayah sesuai yang di inginkan

3. Kemudian staf kepegawaian button simpan

24 No.Proses 5.3

Nama Proses Hapus_wilayah

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input Dat_wilayah

Output Info_wilayah

Logika Proses

1. Staf kepegawaian memilih button hapus 2. Staf kepegawaian memilih data pangkat yang

akan di hapus.

3. Kemudian memilih button simpan

25 No.Proses 5.4

Nama Proses Lihat_wilayah

Source (sumber) Staf kepegawaian

Input -

Output Info_wilayah


(68)

3.4Perancangan Interface

Spesifikasi antarmuka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user.

1. Perancangan interface login


(69)

2. Perancanga interface data pegawai

Gambar 3.12 Tampilan data pegawai

3. Perancangan interface input data pegawai


(70)

4. Perancangan interface data pangkat

Gambar 3.14 Tampilan data pangkat

5. Perancangan interface input data pangkat


(71)

6. Perancangan interface data unit

Gambar 3.16 Tampilan data unit

7. Perancangan interface input data unit


(72)

8. Perancangan interface data wilayah

Gambar 3.18 Tampilan data wilayah

9. Perancangan interface input data wilayah


(73)

3.5Perancangan Prosedural

Perancangan procedural merupakan perancangan bagi prosedur yang dipakai dalam sistem. Dalam sistem, prosedur dibuat berdasarkan aturan data yang diinginkan sesuai kebutuhan user kemudian diwujudkan melalui perintah yang dapat membuat sistem melakukan apa yang diinginkan

Pencocokan Username dan Password dengan

daatabase Mulai

Input Username

dan Password

Apakah cocok dan ditemukan?

Masuk ke menu utama

Tampilkan pesan kesalahan

Selesai


(74)

Pemeriksaan data yang dimasukan

Mulai

Input data kepangkatan pegawai

yang akan ditambah

Isian sudah lengkap & benar?

Tampilkan Pesan “Berhasil Disimpan”

Tampilkan pesan kesalahan

Selesai File pegawai


(75)

Pencarian berdasarkan kata

kunci yang dimasukan

Input kata kunci

Apakah ditemukan?

Tampilkan data yang dicari

Tampilkan pesan “Tidak ditemukan”

Selesai Mulai


(76)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Analisis aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai di satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah II provinsi jawa barat merupakan pilihan penulis untuk membantu membuat aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai, karena masih menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengolahan data kepangkatan pegawainya masih menggunakan Microsoft Excel sehingga proses pengolahan datanya masih menyusahkan bagian kepegawaiannya karena setiap tahun nya kenaikan pangkat pegawainya selalu mengalami perubahan. 2. Aplikasi yang diusulkan dapat membantu satuan kerja pelaksanaan jalan nasional

wilayah II provinsi jawa barat dalam pengolahan data kepangkatan pegawainya, selain itu dapat memudahkan bagian kepegawaian untuk menyimpan data-data pegawai serta menginputkan data dan mencetak laporan data pegawai yang secara otomatis ter-update tiap tahunnya atas kenaikan pangkat pada pegawainya.

5.2 Saran

Adapun saran mengenai analisis pengolahan data kepangkatan pegawai satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah II provinsi jawa barat agar lebih berkembang yaitu: 1. Sebelum aplikasi yang baru diusulkan diimplementasikan, perlu diadakan pelatihan dan

pengenalan aplikasi yang baru agar dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Demi kelancaran pemakaian aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai yang di buat diperlukan seorang administrator yang akan mengawasi dan mengecek secara berkesinambungan untuk memantau proses kenaikan kepangkatan pegawai yang terjadi.


(1)

57

6. Perancangan interface data unit

Gambar 3.16 Tampilan data unit

7. Perancangan interface input data unit


(2)

58

8. Perancangan interface data wilayah

Gambar 3.18 Tampilan data wilayah

9. Perancangan interface input data wilayah


(3)

59

3.5Perancangan Prosedural

Perancangan procedural merupakan perancangan bagi prosedur yang dipakai dalam sistem. Dalam sistem, prosedur dibuat berdasarkan aturan data yang diinginkan sesuai kebutuhan user kemudian diwujudkan melalui perintah yang dapat membuat sistem melakukan apa yang diinginkan

Pencocokan Username dan Password dengan daatabase Mulai Input Username dan Password Apakah cocok dan ditemukan? Masuk ke menu utama Tampilkan pesan kesalahan Selesai


(4)

60

Pemeriksaan data yang dimasukan

Mulai

Input data kepangkatan pegawai

yang akan ditambah

Isian sudah lengkap & benar?

Tampilkan Pesan “Berhasil Disimpan”

Tampilkan pesan kesalahan

Selesai File pegawai


(5)

61 Pencarian berdasarkan kata

kunci yang dimasukan

Input kata kunci

Apakah ditemukan?

Tampilkan data yang dicari

Tampilkan pesan “Tidak ditemukan”

Selesai Mulai


(6)

62

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Analisis aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai di satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah II provinsi jawa barat merupakan pilihan penulis untuk membantu membuat aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai, karena masih menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengolahan data kepangkatan pegawainya masih menggunakan Microsoft Excel sehingga proses pengolahan datanya masih menyusahkan bagian kepegawaiannya karena setiap tahun nya kenaikan pangkat pegawainya selalu mengalami perubahan. 2. Aplikasi yang diusulkan dapat membantu satuan kerja pelaksanaan jalan nasional

wilayah II provinsi jawa barat dalam pengolahan data kepangkatan pegawainya, selain itu dapat memudahkan bagian kepegawaian untuk menyimpan data-data pegawai serta menginputkan data dan mencetak laporan data pegawai yang secara otomatis ter-update tiap tahunnya atas kenaikan pangkat pada pegawainya.

5.2 Saran

Adapun saran mengenai analisis pengolahan data kepangkatan pegawai satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah II provinsi jawa barat agar lebih berkembang yaitu: 1. Sebelum aplikasi yang baru diusulkan diimplementasikan, perlu diadakan pelatihan dan

pengenalan aplikasi yang baru agar dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Demi kelancaran pemakaian aplikasi pengolahan data kepangkatan pegawai yang di buat diperlukan seorang administrator yang akan mengawasi dan mengecek secara berkesinambungan untuk memantau proses kenaikan kepangkatan pegawai yang terjadi.