Indeks Kesukaran Daya Pembeda

Nurul Imamah, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Ctl Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Tanaman Dan Pertumbuhannya Di Smk Negeri 2 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu koefisien reliabilitas instrumen. Perhitungan koefisien reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown Arikunto,

2007: 93 berikut:

Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas 2 1 2 1 r = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. Koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guliford Suherman, 2003: 139 sebagai berikut: r 11 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ r 11 0,40 derajat reliabilitas rendah 0,40 ≤ r 11 0,70 derajat reliabilitas sedang 0,70 ≤ r 11 0,90 derajat reliabilitas tinggi 0,90 ≤ r 11 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi.

c. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran menyatakan sukar atau mudahnya sebuah soal. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran tiap butir soal adalah sebagai berikut Arikunto, 2007: 208: JS B P  r 1 2r r 2 1 2 1 2 1 2 1 11   Nurul Imamah, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Ctl Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Tanaman Dan Pertumbuhannya Di Smk Negeri 2 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Keterangan: P = indeks kesukaran butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengetahui interpretasi indeks kesukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut Arikunto,2007:210: 1,00 IK ≤ 0,30 soal sukar 0,30 IK ≤ 0,70 soal sedang 0,70 IK ≤ 1,00 soal mudah

d. Daya Pembeda

Arikunto 2007: 211, menyatakan “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah”. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut : Pb Pa Jb Bb Ja Ba D     Keterangan : D = Daya Pembeda Ja = banyaknya peserta kelompok atas Nurul Imamah, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Ctl Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengidentifikasi Tanaman Dan Pertumbuhannya Di Smk Negeri 2 Cilaku Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Jb = banyaknya peserta kelompok bawah Ba = banyaknya kelompok peserta atas yang menjawabsoal dengan benar Bb = banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawabsoal dengan benar Pa = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. Pb = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah sebagai berikut Arikunto, 2007: 218: 0,00 DP ≤ 0,20 jelek 0,20 DP ≤ 0,40 cukup 0,40 DP ≤ 0,70 baik 0,70 DP ≤ 1,00 sangat baik

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui tes tertulis dan observasi. Data yang diperoleh dengan tes dan lembar observasi tersebut dikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Adapun analisis data yang digunakan yaitu: 1. Analisis tes tertulis Tes tertulis digunakan untuk mengukur prestasi belajar pada aspek kognitif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan menggunakan deskripsi proses pembelajaran dan anlisis

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARATIF ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN TRADISIONAL DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

2 15 287

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII.3 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 GADINGREJO KAB. PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 58

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 MARTAPURA KABUPATEN OKU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2014/2015

0 6 88

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PASAR SASARAN SISWA KELAS X PEMASARAN 2 SMK N 9 SEMARANG (Studi Pada Tahun Ajaran 2015 2016)

0 8 163

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ANIMASI 2 DIMENSI

2 26 202

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14