1.5.2. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.2. berikut ini :
Tabel 1.2. Hasil Penelitian Kawasan Industri Peneliti
Tujuan Metode
Hasil
Herry Nugroho
1996 1. Mencari lokasi
potensial un- tuk kawasan
industri di Ka- bupaten Ken-
dal,
2.
Mengetahui jenis industri
yang cocok pada lokasi
terpilih Metode Penelitian
yang digunakan survei,
dengan menggunakan dua
jenis data yaitu data primer dan
data sekunder. Lokasi kawasan industri di Kabupa-
ten Kendal meliputi keadaan fisik, lingkungan binaan, Aksessibilitas,
kemudahan memperoleh sarana, dan aspek sumber daya manusia.
Sedangkan identifikasi jenis industri memakai kriteria jenis industri. Se-
telah diklasifikasi dan diskoring dari semua variabel yang mempunyai ni-
lai tertinggi cocok untuk kawasan industri, sedang untuk jenis industri
dicocokkan dengan sumber daya alam yang ada pada kecamatan ter-
pilih. Tono
Junaedi 1997
Mengetahui wilayah kecamatan
yang cocok untuk kawasan industri
di Kabupaten
Kulon Progo
dengan melihat mengevaluasi
kebijaksanaan - kebijaksanaan
pemerintah dalam menentukan
kawasan industri. Metode Penelitian
yang digunakan survei,
dengan menggunakan dua
jenis data yaitu data primer dan
data sekunder Dalam penelitian ini faktor penentu
lokasi industri dijabarkan menjadi 9 variabel yaitu kelerengan, ketinggian
tempat, ketersediaan lahan kering, bencana alam yang tejadi, ketersediaan
air, penduduk usia kerja, prasarana jalan, fasilitas kesehatan, telepon dan
aksesibilitas. Keunggulan dari teori Glasson ini adalah faktor -faktor
penentu lokasi industri lebih lengkap dibanding teori lain. Kelemahannya
adalah belum adanya faktor-faktor menurut Renner 1957 yaitu modal,
bahan mentah, harga lahan, perundang- undangan, iklim, perpajakan dan sisa
hasil produksi serta faktor kondisi ekonomi setempat. Hal ini mengingat,
kelemahan variabel
tersebut merupakan variabel yang menentukan
dalam pengembangan suatu industri, sedangkan 9 variabel diatas adalah
variabel untuk menentukan kawasan potensi industri.
Rudi Dwi Identifikasi lokasi Metode Penelitian Berdasarkan Teori Glsson tersebut,
Setyawan 1998
potensi industri di Kabupaten
Sukoharjo dengan menggunakan 9
variabel menurut Glasson
yang digunakan survei,
dengan menggunakan dua
jenis data yaitu data primer dan
data sekunder maka faktor yang berpengaruh
terhadap lokasi industri di Kabupaten Sukoharjo
adalah kelerengan,
ketinggian tempat, ketersediaan lahan kering, bencana alam yang tejadi,
ketersediaan air, penduduk usia kerja, prasarana jalan, fasilitas kesehatan,
telepon dan aksesibilitas yang menunjukan adanya variasi wilayah
lokasi industri. Berdasarkan uji variabel tersebut, wilayah yang
merupakan kawasan potensi industri adalah Kecamaatan Nguter, Kartasura
dan Grogol.
Beberapa hasil penelitian di atas dijadikan acuan dan rujukan untuk melakukan penelitian di Kota Salatiga guna mendapatkan lokasi strategis kawasan
industri besar dan persebarannya. Sedangkan perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terlatak pada hasil yaitu lokasi persebaran industri
di Kota Salatiga dan menitik beratkan pada hasil persebaran lokasi kawasan industri besar, sedangkan penelitian sebelumnya hanya menghasilkan bahan
rujukan untuk industri pada lokasi penelitian masing-masing.
1.6. Kerangka Pemikiran