1.7. MetodePenelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa data sekunder dan observasi lapangan yang meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
1.7.1. Daerah Penelitian
Lokasi pemilihan daerah penelitian meliputi seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kota Salatiga, yang dipilih secara purposive sampling Bintarto, 1982
yaitu penentuan pemilihan daerah penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah : Kota Salatiga merupakan salah satu dari 8 kawasan
industri di Provinsi Jawa Tengah, adanya peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDRB di Kota Salatiga serta temuan dilapangan menunjukan adanya
konsentrasi kegiatan industri terdapat pada kawasan atau wilayah tertentu yang belum tentu cocok.
1.7.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi-inslansi terkait seperti: 1. Data mengenai jumlah dan jenis industri Kanwil Perindustrian dan Kandep
Perindustrian, 3. Rencana Umum Tata Ruang Kota dan Peta BAPPEDA, DPU,
4. Data Kota Salatiga Dalam Angka Biro Pusat Statistik, 5. Monografi Kecamatan Kantor Kecamatan, dan
6. Data dari instansi lain yang terkait dengan penelitian.
1.7.3.Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakaan dalam penentuan lokasi industri meliputi:
1. Kelerengan Lereng
Kelerengan berpengaruh penting terhadap kelancaran proses kegiatan industri, dan beberapa peta lokasi wilayah industri menunjukkan wilayah industri
biasanya berasosiasi dengan wilayah yang bertopografi datar. Tingkat kelerengan menggunakan kriteria yaitu wilayah yang digunakan untuk kawasan industri
mempunyai kemiringan lereng kurang dari 8 . sumber: Van Zuidam 1979
2. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat juga berpengaruh penting terhadap kelancaran proses kegiatan industri. Semakin tinggi lokasi yang akan digunakan semakin
menghambat aktivitas industri. Ketinggian tempat menggunakan kriteria yaitu wilayah tersebut mempunyai ketinggian di bawah 100 meter.sumber Van Zuidam
1979
3. Penggunaan Lahan Lahan Kering Tegalan
Penggunaan lahan digunakan untuk melihat daya dukung lahan yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sumber daya lahan untuk suatu penggunaan
tertentu, seperti lokasi industri. Penggunaan tanah yang cocok untuk kawasan industri adalah lahan kering, yaitu lahan yang bukan untuk pertanian dan
permukiman. Lahan yang dimaksud adalah lahan kering tegalan. sumber Van Zuidam 1979
4. Kctcrsediaan Air
Wilayah yang mempunyai ketersediaan air tinggi memberikan kemudahan dalam penyediaan air untuk industri, karena air sangat diperlukan untuk proses
rangkaian kegiatan industri. Ketersediaan air ini dapat berupa air tanah, air sungai, atau air PAM. Kriteria yang digunakan adalah ketersediaan air dari besarnya debit
air tanah pada tiap wilayah kecamatan debit air tanah didapatkan pada data sekunder.
5. Daerah Rawan Erosi
Daerah yang mempunyai kecenderungan terkena bencana alam kurang menguntungkan untuk dijadikan tempat industri. Kriteria daerah rawan erosi ini
berupa lokasi kawasan rawan erosi yang ada di Kota Salatiga.
6. Penduduk Angkatan Kerja