Laras Bethari Raga Sukmasuci, 2013 Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembatuan Keputusan Karir Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
gambaran dirinya.
TS Peserta didik merasa bahwa pernyataan tidak sesuai dengan
gambaran dirinya.
4. Uji Kelayakan Instrumen
Instrumen kemampuan pembuatan keputusan karir disusun melalui beberapa tahap uji kelayakan, yaitu penimbangan instrumen oleh pakar dan
praktisi, uji keterbacaan, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. a.
Penimbangan Instrumen oleh Pakar dan Praktisi
Instrumen yang telah dibuat, terlebih dahulu diuji kelayakannya oleh para pakar. Uji kelayakan tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan
instrumen dari sisi bahasa, konstruk dan isi. Pertimbangan dilakukan oleh tiga ahli dan dua praktisi. Tiga dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu SA. Lily Nurillah dan Amin Budiamin sebagai ahli bidang kemampuan pembuatan
keputusan karir serta SW. Indrawati sebagai ahli instrumen. Dua praktisi Bimbingan dan Konseling di SMPN 9 Bandung yaitu Rosmawarni dan Susan
Amelia. Pertimbangan dilakukan untuk mendapatkan angket yang sesuai dengan
penelitian dan untuk mengetahui memadai atau tidaknya pernyataan dalam instrumen dengan menilai dari sisi bahasa, konstruk dan isi. Pernyataan yang
dinilai M memadai bisa langsung digunakan namun pada pernyataan yang TM tidak memadai perlu diubah dari segi bahasa, konstruk maupun isi atau dibuang
sesuai dengan pertimbangan para ahli. Berdasarkan hasil uji kelayakan instrumen, dari total keseluruhan butir
pernyataan yang berjumlah 80, setelah divalidasi oleh para ahli maka ada beberapa butir pernyataan yang harus diubah sisi bahasanya dan ada 16 butir
pernyataan yang harus dibuang karena mengulang pernyataan yang telah ada.
b. Uji Keterbacaan Instrumen
Uji keterbacaan instrumen dilakukan kepada peserta didik kelas IX SMP Negeri 9 Tahun Ajaran 20122013 yang tidak dijadikan anggota sampel penelitian
sebanyak tiga orang peserta didik. Tujuan uji keterbacaan instrumen yaitu untuk
Laras Bethari Raga Sukmasuci, 2013 Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembatuan Keputusan Karir Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
mengukur sejauh mana peserta didik memahami isi dari instrumen yang digunakan. Setelah melakukan uji keterbacaan, kemudian pernyataan-pernyataan
yang tidak dipahami oleh peserta didik direvisi tanpa mengubah maksud dari pernyataan tersebut agar dapat dimengerti oleh peserta didik.
c. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Reksoatmodjo 2007:187, mengemukakan bahwa “suatu pengukuran
yang sempurna dan dapat dipercaya adalah pengukuran yang sangat teliti dan bebas dari kekeliruan, namun hasil pengukuran yang teliti sangat tergantung pada
ketelitian instrumen atau alat ukur yang digunakan. ”
Berdasarkan pendapat di atas, maka sebelum instrumen digunakan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
1 Uji Validitas Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2010:211. Instrumen yang valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012:173.
Anastasi Reksoatmodjo, 2007:187, mengemukakan; “Before the test is
ready to use, it’s validity must be established on representative sample of persons... If the test proves valid by this method, it can be used on other samples
in the absence of criterion measures.” Sebelum tes digunakan, validitasnya perlu ditetapkan dengan jalan mengadakan uji coba terhadap sejumlah sampel. Jika
ujicoba itu membuktikan materi tes valid, maka tes itu dapat digunakan pada sampel lain.
Pengujian validitas data menggunakan rumus Spearman Brown. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0
for Windows. Berdasarkan pengolahan data, hasil uji validitas menunjukkan dari
64 butir pernyataam dari angket kemampuan pembuatan keputusan karir peserta didik 62 butir pernyataan dinyatakan valid. Indeks validitas instrumen bergerak
diantara 0,099 – 0,507 pada p 0.05. hasil penghitungan validitas pada lampiran
B. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut.
Laras Bethari Raga Sukmasuci, 2013 Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembatuan Keputusan Karir Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas
Kesimpulan Nomor item
Jumlah Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64.
62
Tidak Valid 22, 23.
2
Jumlah 64
2 Uji Reliabilitas
Arikunto 2010:221, mengemukakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.”
Sugiyono 2012:173, menjelaskan “instrumen yang reliabel adalah
intrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
” Penelitian ini menggunakan skala penilaian dengan empat pilihan respon,
oleh karena itu untuk menguji reliabel atau tidaknya instrumen maka digunakan rumus Alpha. Hal tersebut didasarkan pada pendapat Arikunto 2010: 239 bahwa
“..instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka digunakanlah rumus Alpha untuk mencari reliabilitas
instrumennya”. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut.
= 1
Keterangan:
: Reliabilitas Instrumen k
: Banyaknya butir pernyatan atau butir soal ∑
: jumlah varians butir : varians total
Arikunto, 2010: 239 Dalam menentukan koefisian reliabilitas instrumen, digunakan kriteria
intrepetasi nilai r sebagai berikut.
Tabel 3.9 Intrepetasi Terhadap Koefisien Korelasi dari Nilai r Reliabilitas Instrumen
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0, 199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
Laras Bethari Raga Sukmasuci, 2013 Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembatuan Keputusan Karir Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
0,60 – 0,799
Kuat 0,80
– 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 2012: 257 Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Realibilitas Instrumen
Reliability Statistics Cronbachs
Alpha N of
Items 0,841126
62
Berdasarkan tabel 3.10 di atas, diperoleh gambaran nilai koefisien realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha adalah 0,841126. Maka dapat
disimpulkan instrumen kemampuan pembuatan keputusan karir dalam penelitian ini reliabel dengan tingkat keterandalan sangat kuat. Tingkat keterandalan sangat
kuat artinya instrumen yang digunakan baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data kemampuan pembuatan keputusan karir peserta didik kelas IX
SMP. E.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipilih untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Arikunto 2010:194, menjelaskan
“angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang diketahuinya. ”
Riduwan 2002:26, mengemukakan “tujuan penyebaran angket adalah
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan. ” Tujuan penyebaran angket dalam
penenlitian ini adalah untuk mengungkap profil kemampuan pembuatan keputusan karir peserta didik kelas IX SMP.
Laras Bethari Raga Sukmasuci, 2013 Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Pembatuan Keputusan Karir Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Riduwan 2002:27 menjelaskan
“angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa angket berstruktur sehingga responden
diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang X atau checklist
√.” Dalam mengumpulkan data, angket yang disebarkan kepada responden
berbentuk pernyataan-pernyataan mengenai kemampuan pembuatan keputusan karir yang terdiri dari kesadaran diri, pengidentifikasian nilai, pertimbangan
lingkungan, pembuatan keputusan karir secara mandiri, pemahaman langkah- langah pembuatan keputusan karir, keyakinan diri, keinginan diri dan keterlibatan
diri. Angket yang berisi 64 pernyataan sebelum uji coba disebarkan untuk mencari tingkat validitas dan reliabilitas. Setelah didapatkan hasil validitas dan
reliabilitas, angket yang berisi 62 pernyataan setelah uji coba disebarkan dalam tahap penelitian pretest dan posttest.
F. Analisis Data