Sistem informasi geografis pemetaan BTS (base transceiver station) Telkomsel dan Indosat di Kabupaten Indramayu berbasis web
(2)
(3)
(4)
(5)
Nama : DimasMulyana R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Indramayu, 29 Maret 1990
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum kawin
Anak ke : Dua dari 4 bersaudara
Alamat : Jl. Gn. Tengger Blok.16 No.28 Margalaksana Indah Kel.Margadadi Kec
Indramayu 45211
Telepon : +6281911422556
e-mail : dhimazt@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK : TK Ganda Mekar
tahun ajaran 1994-1996
2. Sekolah Dasar : SDN Lemahabang 1
tahun ajaran 1996-2002
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP N 4 Sindang
tahun ajaran 2002-2005
3. Sekolah Menengah Atas : SMA N 1 Sindang
tahun ajaran 2005-2008
4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung
(6)
· Desktop Programming (C, Delphi, Java, C#)
· Web Programming (PHP, AJAX, JQuery¸CSS)
· Mobile Programming
· Database (SQL Server, MySQL, Oracle)
· Networking (CompTIA Security+)
· Hardware
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung,
(7)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
DIMAS MULYANA R
10108124
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(8)
iii
Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya penyusunan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PEMETAAN BTS (Base Transceiver Station) DI KABUPATEN INDRAMAYU BERBASIS WEB” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir sarjana program strata satu (S1) Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih dan penghargaan ingin saya sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil, khususnya kepada :
1. Orang tua serta keluarga yang senantiasa mendoakan saya.
Yang terhormat Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T selaku dosen pembimbing.
2. Dosen-dosen Teknik Informatika yang telah mengajari berbagai hal dan
berbagai bidang ilmu pengetahuan.
3. Bapak Wira Miharja sebagai site manager PT.Reka Matra Bestari cabang
Bandung atas izin penelitian yang diberikan.
4. Para petugas PT.Reka Matra Bestari cabang Bandung.
5. Rekan-rekan kelas IF-3 angkatan 2008, rekan satu bimbingan, serta
maupun yang selama empat tahun ini menjadi teman berbagi ilmu, tawa dan cerita.
6. Semua pihak yang telah membantu saya yang tidak bisa saya sebutkan
(9)
iv
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dalam upaya meningkatkan
pengetahuan kita semua. Amin.
Wassalamu alaikum, Wr., Wb.
Bandung, Februari 2013
(10)
v
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR SIMBOL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
I.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
I.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
I.3 Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined.
I.4 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
I.5 Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
I.5.1 Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.
I.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.
I.6 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
II.1 Profil Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
II.1.1 Sejarah Instansi ... Error! Bookmark not defined.
II.1.2 Logo Instansi ... Error! Bookmark not defined.
II.1.3 Struktur Organisasi Instansi ... Error! Bookmark not defined.
II.1.4 Layanan ... Error! Bookmark not defined.
II.2 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
II.2.1 Konsep Dasar Sistem ... Error! Bookmark not defined.
III.2.1.1 Pengertian Sistem ... Error! Bookmark not defined.
III.2.1.2 Bentuk Umum Sistem ... Error! Bookmark not defined.
(11)
vi
II.2.2.4 Sistem Informasi Berbasis KomputerError! Bookmark not defined.
II.2.3 Sistem Informasi Geografis ... Error! Bookmark not defined.
II.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi GeografisError! Bookmark not defined.
II.2.3.2 Sub-sistem Sistem Informasi GeografisError! Bookmark not defined.
II.2.3.3 Komponen Sistem Informasi GeografisError! Bookmark not defined.
II.2.3.3.1 Data ... Error! Bookmark not defined.
II.2.3.3.2 Perangkat Keras ... Error! Bookmark not defined.
II.2.3.3.3 Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.
II.2.3.3.4 Manajemen ... Error! Bookmark not defined.
II.2.3.4 Manfaat dan Penerapan SIG ... Error! Bookmark not defined.
II.2.4 Konsep Basis Data (Database) ... Error! Bookmark not defined.
II.2.5 WEB ... Error! Bookmark not defined.
II.2.5.1 Aplikasi Web ... Error! Bookmark not defined.
II.2.6 HTML ... Error! Bookmark not defined.
II.2.7 CSS ... Error! Bookmark not defined.
II.2.8 PHP ... Error! Bookmark not defined.
III.2.8.1 Kelebihan PHP ... Error! Bookmark not defined.
II.2.9 Javascript ... Error! Bookmark not defined.
II.2.10 Google Maps API ... Error! Bookmark not defined.
II.2.10.1 Maps ... Error! Bookmark not defined.
II.2.10.2 Koordinat ... Error! Bookmark not defined.
II.2.10.3 Marker ... Error! Bookmark not defined.
II.2.10.4 Polygon ... Error! Bookmark not defined.
II.2.11 MySQL ... Error! Bookmark not defined.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEMError! Bookmark not defined.
(12)
vii
Bookmark not defined.
III.1.2.2 Prosedur Pengecekan Status Perizinan Gangguan (HO) ... Error!
Bookmark not defined.
III.1.3 Analisis Penjadwalan ... Error! Bookmark not defined.
III.1.3.1 Analisis Pembagian Tim... Error! Bookmark not defined.
III.1.3.2 Analisis Penentuan tanggal PemeliharaanError! Bookmark not
defined.
III.1.4 Analisis Rekomendasi Pemeliharaan Error! Bookmark not defined.
III.1.5 Analisis Perizinan ... Error! Bookmark not defined.
III.1.6 Aturan Bisnis ... Error! Bookmark not defined.
III.1.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat LunakError! Bookmark not defined.
III.1.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Error! Bookmark not defined.
III.1.5.1 Analisis Kebutuhan Perangkat LunakError! Bookmark not defined.
III.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat KerasError! Bookmark not defined.
III.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat PikirError! Bookmark not defined.
III.1.9 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
III.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... Error! Bookmark not defined.
III.1.7.1 Diagram Konteks (Context Diagram)Error! Bookmark not defined.
III.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... Error! Bookmark not defined.
III.1.7.2.1 DFD Level 1 ... Error! Bookmark not defined.
III.1.7.2.2 DFD Level 2 ... Error! Bookmark not defined.
III.1.7.2.3 DFD Level 3 ... Error! Bookmark not defined.
III.1.11 Spesifikasi Proses ... Error! Bookmark not defined.
III.1.12 Kamus Data ... Error! Bookmark not defined.
III.2 Perancangan Sistem ... Error! Bookmark not defined.
(13)
viii
III.2.4 Perancangan Antar Muka ... Error! Bookmark not defined.
III.2.4.1 Perancangan Antarmuka Koordinator PetugasError! Bookmark not
defined.
III.2.4.2 Perancangan Antarmuka Site managerError! Bookmark not defined.
III.2.4.3 Perancangan Antarmuka PengunjungError! Bookmark not defined.
III.2.5 Perancangan Pesan ... Error! Bookmark not defined.
III.2.6 Jaringan Semantik ... Error! Bookmark not defined.
III.2.7 Perancangan Prosedural ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .. Error! Bookmark not defined.
IV.1 Implementasi Sistem ... Error! Bookmark not defined.
IV.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan.. Error! Bookmark not defined.
IV.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan . Error! Bookmark not defined.
IV.1.3 Implementasi Data ... Error! Bookmark not defined.
IV.1.2 Implementasi Antarmuka ... Error! Bookmark not defined.
IV.2 Pengujian Sistem ... Error! Bookmark not defined.
IV.2.1 Rencana Pengujian ... Error! Bookmark not defined.
IV.2.2.1 Rencana Pengujian Halaman Site managerError! Bookmark not
defined.
IV.2.2.2 Rencana Pengujian Halaman PetugasError! Bookmark not defined.
IV.2.2 Pengujian Black Box ... Error! Bookmark not defined.
IV.2.2.1 Pengujian Metode Equivalence Partitioning Halaman Site manager
Error! Bookmark not defined.
IV.2.2.2 Pengujian Metode Equivalence Partitioning Halaman Petugas Error!
Bookmark not defined.
IV.2.3 Pengujian Beta ... Error! Bookmark not defined.
(14)
ix
V.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
V.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
(15)
182
[2] Andri Kristanto , Konsep Perancangan Database. Yogyakarta: ANDI,
2003.
[3] Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: C.V,
2002.
[4] PT. Reka Matra Bestari
[5] Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Umun Di Kabupaten
Sumedang Berbasis Web. Rifki Effendy. 10108117
[6] Budihardjo, Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Bidang Pendidikan &
Pelatihan Pusat Komputer PIKSI Institut Teknologi Bandung, 1995.
[7] Abdul Kadir , Mastering Ajax dan PHP. Yogyakarta: ANDI, 2009.
[8] Jogiyanto Hartono , Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
ANDI OFFSET, 2005
[9] Aronoff Stanley , Geographic Information System: A Management
Perspective. Ottawa, Canada: WDL Publications, 1989.
[10] CDM Smith Inc. (2000) GIS Basic Principles. [Online].
http://www.cdm.com/Svs/infomgt/GIS/gisbasic.htm
[11] Nicholas Chrisman , Exploring Geographic Information System. New York:
John Wiley & Sons, Inc., 1997.
[12] Rice University. (2000) GIS/Data Center: GIS Links. [Online].
(16)
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
PT. Reka Matra Bestari adalah perusahaan yang terlibat dalam proyek telekomunikasi berbagai daerah di Indonesia. Perusahaan ini membantu dalam menyediakan layanan untuk Telekomunikasi dan Informasi Teknologi Industri melalui kinerja tinggi teknik dan pelaksanaan proyek [4].
Berdasarkan hasil wawancara dengan Site manager cabang Bandung yang
bertanggung jawab mengenai pengelolaan BTS di kabupaten Indramayu, saat ini data-data BTS digambarkan dalam sebuah peta tematik digital. Di dalam peta tersebut terdapat tampilan lokasi untuk masing-masing secara terpisah, belum terdapat detail lokasi dan detail jadwal pemeliharaan setiap BTS secara lengkap. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan dalam pemantauan BTS oleh petugas dan
site manager.
Pemeliharaan terhadap setiap BTS membutuhkan waktu pengerjaan selama satu bulan, dimana penentuan waktu pengerjaannya dilakukan secara bebas oleh petugas. Hal ini memungkinkan terjadinya ketidakteraturan jangka waktu pemeliharaan BTS. Jadwal pemeliharaan BTS di suatu bulan bisa jadi terlalu dekat atau terlalu jauh dengan jadwal di bulan sebelumnya.
Setiap BTS yang ada di Kabupaten Indramayu harus memiliki perizinan.
Perizinan ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Provider menyerahkan
pengurusan perizinan (HO) tersebut kepada PT. Reka Matra Bestari. Perusahaan inilah yang harus membuka dokumen dari Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan Kabupaten Indramayu dan mengecek masa berlaku dari suatu BTS. Saat ini sering terjadi keterlambatan perpanjangan masa berlaku karena pengecekan masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan adanya denda yang harus dibayar Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan Kabupaten Indramayu.
Pengolahan data BTS di PT. Reka Matra Bestari yang masih bersifat statis mengakibatkan saat terjadi perubahan data BTS, petugas harus secara manual
(17)
memasukkan atau mengganti atau memperbaharui. ini tentunya tidak efisien karena data pada suatu BTS memiliki jumlah yang banyak.
Permasalahan yang telah dibahas dapat menyebabkan hilangnya
kepercayaan pengusaha (provider) terhadap PT. Reka Matra Bestari karena
perusahaan tidak kompeten dalam pemeliharaan dan pengurusan perizinan BTS. Hal itu menyebabkan perlunya suatu Sistem Informasi Geografis yang diharakan dapat membantu pemetaan BTS serta memberikan penjadwalan pemeliharaan yang tepat dengan menyertakan suatu status perizinan (HO) untuk masa berlaku perizinan gangguan sehingga perpanjangan atau pemutusan bisa dilakukan tepat waktu. Maka dilakukanlah suatu pembangunan Sistem Informasi Geografis
Pemetaan BTS (Base Transceiver Station) provider Telkomsel dan Indosat di
Kabupaten Indramayu Berbasis Web.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan sebuah masalah yaitu bagaimana membangun sistem informasi
geografis pemetaan BTS (Base Transceiver station) provider Telkomsel dan
Indosat di Kabupaten Indramayu berbasis web.
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
geografis pemetaan BTS (base transceiver Station) di Kabupaten Indramayu
berbasis web. Sedangkan tujuan yang diharapkan dari pembangunan sistem informasi geografis ini adalah:
1. Menjadikan jadwal pemeliharaan lebih teratur dengan memberikan
rekomendasi untuk petugas, BTS mana saja yang harus dilakukan
perbaikan dengan adanya item pemeliharaan yang NOK (NonOK).
2. Membantu dan mempermudah petugas dalam pengecekan dan pemantauan
persebaran BTS.
(18)
4. Membantu dalam memberikan status perizinan gangguan (HO) untuk masa berlaku perizinan gangguan sehingga perpanjangan atau pemutusan bisa dilakukan tepat waktu.
I.4 Batasan Masalah
Dalam pembuatan sistem informasi ini dibuat beberapa batasan masalah agar permasalahan lebih terfokus. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi yang dibangun berbasis web agar mudah diakses kapan saja dan
dimana saja.
2. Aplikasi yang dibangun hanya digunakan untuk PT. Reka Matra Bestari
cabang Bandung.
3. Aplikasi yang dibangun hanya untuk wilayah Kabupaten Indramayu.
4. Pemeliharaan BTS yang dikerjakan adalah microcell BTS.
5. Data yang ditangani adalah data master(data provider, data poligon,data
kecamatan, data petugas),data BTS (Base Tranceiver Station) untuk
provider Telkomsel dan Indosat, data perizinan, data pemeliharaan.
6. Proses yang dilakukan pada aplikasi ini, yaitu proses pengolahan data BTS
seperti tambah data, ubah data, pemetaan dan hapus data, proses pemeliharaan, proses pengolahan data petugas, proses laporan pemeliharaan dan BTS.
7. Informasi yang dihasilkan dalam aplikasi ini, yaitu informasi BTS berupa
data spasial yang terdiri dari point, line, dan polygon, informasi
pemeliharaan BTS, informasi status perizinan gangguan (HO).
8. Rekomendasi pemeliharaan berupa rekomendasi BTS yang harus
dilakukan pemeliharaan dalam waktu dekat, dengan menggunakan variabel waktu pemeliharaan pada data pemeliharaan yang telah dilakukan sebelumnya.
9. Pemodelan sistem
Model yang digunakan adalah model perancangan terstruktur. Alat yang
(19)
data sedangkan untuk menggambarkan proses fungsional menggunakan DFD.
10.Status untuk masa berlaku perizinan (HO) hanya sampai pemberian
informasi tanpa adanya tindak lanjut untuk pemprosesan perizinan yang dikarenakan banyak persyaratan yang harus di penuhi.
11.Software pembangun
Dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan Adobe Dreamweaver sebagai aplikasi pembangun
dan MySQL sebagai Database Management System.
I.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metodologi yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode analisis deskriptif terdiri dari metode pengumpulan data dan pembangunan perangkat lunak.
I.5.1 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 metode, yaitu wawancara, studi pustaka dan observasi.
1. Wawancara, yaitu melakukan dialog secara langsung dengan site manager
PT. Reka Matra Bestara untuk cabang Bandung.
2. Studi pustaka, yaitu dari buku-buku dan karya tulis yang membahas
mengenai BTS(Base Transceiver Station), dan buku-buku lain yang
berhubungan dengan sistem informasi geografis dan pemetaan.
3. Observasi, yaitu dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung
terhadap permasalahan yang diambil. Metode pembangunan perangkat lunak.
(20)
I.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses dan
dapat dilihat pada Gambar I.1[1]
Gambar I.1 Metode Waterfall [1]
a. Analisis dan Definisi Persyaratan
Analisis dan definisi persyaratan menjelaskan tentang pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
b. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Perancangan sistem dan perangkat lunak menjelaskan tentang proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
c. Implementasi dan Pengujian Unit
Implementasi dan pengujian unit menjelaskan bahwa perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Analisis dan Definisi Persyaratan
Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Implementasi dan Pengujian Unit
Integrasi dan Pengujian Sistem
Operasi dan Pemeliharaan
(21)
Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
d. Integrasi dan Pengujian Unit
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim pada pelanggan.
e. Operasi dan Pemeliharaan
Pemeliharaan mencakup koreksi dari bagian error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atau implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan harus ditambahkan.
I.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran mengenai penelitian ini, maka berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sistematika penulisannya.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas hal-hal yang melatar belakangi penelitian, perumusan masalah yang ada di PT. Reka Matra Bestari, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan laporan penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang profile company, yaitu PT. Reka Matra
Bestari. Di dalamnya dideskripsikan informasi perusahaan (corporate),mencakup
sejarah perusahaan (corporate history), struktur organisasi. Selain itu, bab ini
juga membahas teori-teori dasar yang berhubungan dengan sistem informasi geografis.
BAB III ANALISIS MASALAH
Bab ini terdiri dari analisis sistem, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan perancangan sistem. Analisis sistem membahas analisis masalah, ruang lingkup masalah, analisis data apa saja yang nantinya akan dikelola, analisis prosedur, kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan dalam pembangunan sistem informasi geografis, dan dijelaskan pula tentang pengguna
(22)
yang nantinya akan berinteraksi dengan sistem. Analisis basis data membahas diagram yang memperlihatkan hubungan entitas-entitas yang ada. Analisis kebutuhan fungsional membahas diagram korteks, data flow diagram, dan spesifikasi proses. Dan yang terakhir adalah perancangan sistem yang di dalamnya membahas skema relasi, struktur tabel, struktur menu dan perancangan antarmuka.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini membahas implementasi dari sistem informasi geografis yang dibangun dan pengujiannya. Di dalam implementasi dibahas mengenai batasan implementasi, perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi, serta implementasi basis data dan antarmuka. Sedangkan dalam pengujian membahas rencana pengujian, pengujian alpha dan pengujian beta beserta kesimpulannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi hal-hal yang bisa disimpulkan dari keseluruhan penelitian dan aplikasi yang dibangun, serta saran untuk pengembangan sistem informasi geografis ini ke depannya.
(23)
(24)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Profil Tempat Penelitian
Profil tempat penelitian terdiri dari sejarah instansi dan visi, logo instansi, struktur organisasi, dan layanan.
II.1.1 Sejarah Instansi
PT. Reka Matra Bestari telekomunikasi didirikan pada bulan Agustus 2005. Perusahaan ini dirintis oleh tim profesional dengan track record yang memiliki reputasi dan pengalaman dalam jaringan hight-tech infrastruktur telekomunikasi yang berbagi visi yang sama: menyediakan berbagai fleksibel telekomunikasi servise kepada pelanggan yang memenuhi atau melebihi semua persyaratan mutu yang ada. Dengan sektor infrastruktur telekomunikasi teknologi sebagai bisnis inti kami, kami menyediakan layanan untuk infrastruktur yang secara telekomunikasi, implementasi dan dukungan dalam survei, tanaman, struktur, konstruksi sipil umum, kualitas audit, instalasi, komisi dan dukungan integrasi, pemeliharaan, perluasan dan kinerja (termasuk dukungan teknis) dan implementasi atau pemeliharaan dukungan manajemen.
PT. Reka Matra Bestari memiliki resouces kompetensi, komitmen dan pengalaman luas dalam menara untuk BTS, penguatan tower yang ada, mekanik atau listrik, radio base station (RBS) micro atau macro di gedung, GSM (2G-3G), CDMA, WCDMA(EVDO), Repeater RBS micro, Wireless Local Loop(WLL) VISAT, Optica Network dan SDH-PDH Microwave baik micro dan macro. Meskipun telekomunikasi PT. Reka Matra Bestari yang baru didirikan, PT. Reka Matra Bestari mengakuisisi dukungan keuangan penuh dari PT. Agung Sekayu Konsulindo konsorsium, semua diketahui konsorsium perusahaan keuangan dan investasi, yang menyediakan fasilitas pembiayaan proyek besar di bawah investasi dan bekerja perjanjian pinjaman modal. Didorong oleh sumber daya comptence tinggi di atas, kami berkomitmen aourselves untuk terjun ke dunia yang sangat
(25)
kompetitif telekomunikasi technolog: memberikan berbagai inovasi dan nilai jasa telekomunikasi didorong
II.1.2 Logo Instansi
Logo PT. Reka Matra Bestari dapat dilihat padaGambar II.1.
Gambar II.1 Logo PT. Reka Matra Bestari
II.1.3 Struktur Organisasi Instansi
(26)
BOD
BOD Secretary
General Manager
Engineering Manager
Project Manager
Finance & Accounting
Marketing HRD & General
Coordinator Engineer
Coordinator Installer
Accounting Finace
Engineers & Drafters
Engineers & Drafters Team 1 Team 2
Gambar II.2 Stuktur Organisasi PT. Reka Matra Bestari [4]
II.1.4 Layanan
Tugas pokok PT. Reka Matra Bestari adalah infrastruktur yang secara telekomunikasi, implementasi dan dukungan dalam survei, tanaman, struktur, konstruksi sipil umum, kualitas audit, instalasi, komisi dan dukungan integrasi, pemeliharaan, perluasan dan kinerja (termasuk dukungan teknis) dan implementasi atau pemeliharaan dukungan manajemen.
Penjelasan layanan yang ada di PT. Reka Matra Bestari, sebagai berikut:
1. Survei
a. Pencarian tempat
Pencarian tempat merupakan survei awal sebelum jenis lain survei, untuk menemukan situs ruang yang ideal yang paling dekat dengan netwok RF nominal dan jaringan transmisi dirancang. Hasilnya adalah daftar dari
(27)
beberapa ruang calon situs yang mana cocok dengan BTS / BSC. Jaringan transmisi dan RF persyaratan netwok, setiap calon menyertakan dengan: posisi di peta, situasi ruang, alamat, contact person, GPS koordinat, foto situasi ruang dan 360 derajat panorama dan kesimpulan situs dengan komentar semua. semua laporan dalam sebuah laporan survei situs standar disesuaikan untuk pelanggan tertentu.
b. BSC / BTS situs survei
BSC / BTS site survey dilakukan untuk mengecek kesiapan tempat sebelum pelaksanaan untuk menghindari masalah selama proses instalasi peralatan.BSC / BTS laporan survei dibuat: alamat situs dengan GPS koordinasi dan menunjuk lokasi di peta, situasi situs, BSC / BTS
pengaturan peralatan penempatan; ketersediaan power supply,
ketersediaan akses jalan, situasi situs dan foto-foto panorama 360 derajat panorama.
c. transmisi survei
Survei transmisi dilakukan untuk menghindari obtacle untuk transmisi microwave dan memutuskan sistem transmisi yang digunakan untuk mencapai kinerja yang baik sebagai kebutuhan pelanggan. Sebuah standart pelanggan transmisi laporan survei akan digunakan sebagai desain jaringan untuk kesimpulan situs tentang jenis transmisi, frekuensi, konfigurasi dan kapasitas yang akan digunakan.
d. BSC / BTS bersama inspeksi
Pemeriksaan bersama yang dilakukan sebelum memulai implementasi untuk memastikan semua lingkungan siap dan memenuhi persyaratan dasar untuk menginstal BSC / BTS peralatan. Sampel thet item yang akan diperiksa adalah daya kapasitas pasokan, grounding pengukuran, shelter / peralatan kamar, grounding tower dan penangkal petir, izin instalasi dan jadwal. akses jalan dan rincian spesifikasi lainnya dalam laporan survei bersama.
(28)
2. Sipil, mekanik dan listrik
a. sipil bekerja
mengembangkan infrastruktur untuk BSC / BTS: tower foundation, pagar, dan tempat tinggal permanen, dasar untuk penampungan CKD, ereksi tower, gambar, instalasi, dan bar grounding dan pembumian.
b. mekanik dan listrik
menyediakan dan menginstal mekanik dan listrik untuk BSC / BTS: AC power kabel, pencahayaan, kondisi udara, SDP panel, cad las untuk landasan, sistem alarm seperti detektor panas, detektor asap, DC exhaust fan, penguatan tower keluar, aksesoris, pemeliharaan.
3. Instalasi, komisi, integrasi dan kualitas audit
a. BSC / BTS / Transmisi instalasi
BSC / BTS / Transmisi peralatan dan instalasi aksesoris berdasarkan BSC / BTS / desain Trasnsmission dan standar instalasi pelanggan.
b. BSC / BTS / Transmisi & commissioning integrasi
cek akhir dari semua fungsi peralatan dan pertunjukan dan membandingkan instalasi aktual versus desain / binder instalasi dan melakukan prosedur penerimaan tes sesuai standar pelanggan.
c. situs kualitas audit
kualitas situs instalasi audit dilakukan untuk memeriksa kualitas pelayanan dari whorkship instalasi equpment di situs. layanan ini sebagai layanan opsional yang diperlukan oleh pelanggan.
4. Pemeliharaan, perluasan, penyediaan dan dukungan kinerja
a. peralatan pembongkaran
pembongkaran peralatan keluar dari situs dan menghasilkan daftar peralatan dibongkar.
b. peralatan relcation
terdiri dari peralatan pembongkaran dan menghasilkan daftar peralatan dibongkar diikuti br menginstal ulang ke lokasi baru, re-homing, commissioning dan integrasi, dan prosedur uji penerimaan.
(29)
c. tech, Support dan Troubleshooting
mengidentifikasi dan mengganti semua modul yang rusak / unit untuk menjaga stabilitas dan keandalan jaringan.
d. Peralatan Upgrade & mengkonfigurasi ulang
menginstal modul upgrade, re-configuringm, kembali commissioning, mengintegrasikan kembali ke sistem jaringan diikuti dengan prosedur uji penerimaan.
II.2 Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengajaran saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya
II.2.1 Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem ini meliputi pengertian dasar dari sistem, bentuk umum sistem, karakteristik sistem dan analisis sistem.
III.2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan komponennya. Sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu [8].
(30)
III.2.1.2 Bentuk Umum Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses, dan
keluaran (output). Untuk lebih jelasnya, lihat Gambar II.3. Dalam bentuk umum
sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Input Proses Output
Gambar II.3Model Sistem Sederhana
III.2.1.3 Karakteristik Sistem
Adapun karakteristik dari suatu sistem, yaitu :
1. Komponen-komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara satu
sistem yang lain atau dengan linkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistemdipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem(Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Perhubungan (Interface)
Perhubungan merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem lain.
5. Masukan (Input)
(31)
6. Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolahan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (Object)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran-sasaran dari sistem sangat membutuhkan sekali masukan yang dibutuhkan sistemdan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
II.2.2 Sistem Informasi
II.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem (gabungan) manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Definisi lain menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian [3].
II.2.2.2 Tujuan dan Aktifitas Sistem Informasi
Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi suatu organisasi. Sedangkan kegiatan yang dimaksud adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi (komunikasi) yang diperlukan di dalam mengoperasikan seluruh aktifitas organisasi yang bersangkutan.
(32)
II.2.2.3 Kriteria Umum Sistem Informasi
Kriteria umum sistem informasi merupakan variabel keluaran sistem yang dianggap sebagai ukuran unjuk-kerja. Kriteria umum tersebut mencakup:
1. Debit, yaitu jumlah data dan informasi yang mengalir (bits) per-satuan waktu.
2. Response time, yaitu waktu antara event, reaksi terhadap event sampai dengan
proses terhadap event selesai dilakukan (makin cepat makin baik).
3. Cost, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari data
(makin rendah makin baik).
4. Pemenuhan fungsi, maksudnya fungsi-fungsi yang didefinisikan
(requirements) harus dapat dijalankan sebagaimana direncanakan.
II.2.2.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis komputer atau disingkat CBIS (
Computer-Based System Information) bukan merupakan hal yang baru sekarang. Teknologi
ini selalu mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat cepat sejak pertama kali diperkenalkan. Adapun ciri-ciri umum dari CBIS adalah sebagai berikut:
1. Data tersimpan di dalam media yang dapat dibaca oleh mesin dan bersifat
padat (compact) hingga lebih mudah dan cepat untuk ditelusuri.
2. Sekumpulan data yang berukuran besar dapat disimpan di dalam satu lokasi
saja. Sementara analisis dari berbagai himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap akan lebih mudah untuk dilakukan.
3. Kecepatan pengolahan data sangat tinggi dan sudah menjadi prioritas.
4. Transmisi data dapat dilakukan melalui sarana telekomunikasi (kabel,
microwave).
5. Secara keseluruhan, delay atau keterlambatan yang terdapat di dalam aliran
data dan informasi relatif kecil karena proses-proses penelusuran, pengolahan, dan transmisi data dapat dilakukan dengan cepat.
6. Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian sistem yang tersebar tidak
menghalangi kemudahan dalam memonitor dan mengoordinasikan segala aktivitas terkait.
(33)
II.2.3 Sistem Informasi Geografis
II.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Pengertian dari Sistem Informasi Geografis (SIG) masih terus berkembang, bertambah dan bervariasi. Ini terjadi karena SIG merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang belum terlalu lama dikembangkan, digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat [3].
Berikut ini pengertian SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka.
1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan (capturing),
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi[12].
2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer
yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola, menganalisa, dan memetakan informasi spasial berikut data atributnya dengan akurasi kartografis[10].
3. SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer (CBIS) yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Kemampuan pengelolaan data yang harus dimilikinya adalah masukan, manajemen data, analisis dan manipulasi data, dan keluaran[9].
4. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data,
manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi[11].
II.2.3.2 Sub-sistem Sistem Informasi Geografis
Sub-sistem dari sistem informasi geografis terdiri dari 4, yaitu datainput,
data output, data management, dan data manipulation & analysis.
1. Data input: sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan,
(34)
2. Data output: sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
3. Data management: sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data
sedemikian rupa hingga mudah dipanggil atau di-retrieve, di-update, dan
di-edit.
4. Data manipulation &analysis: sub-sistem ini menentukan
informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Sub-sistem ini juga bertugas yang melakukan manipulasi (evaluasi, penggunaan fungsi-fungsi operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasikan informasi yang diharapkan.
II.2.3.3 Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen dalam SIG saling berhubungan satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-sistem komputer. SIG terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat keras, perangkat luak, dan manajemen.
II.2.3.3.1 Data
Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut. 1. Data Spasial
Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital (numerik).
a. Titik
Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar, jika pada peta skala besar.
(35)
Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala bear.
c. Area
Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala besar.
2. Data atribut
Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
II.2.3.3.2 Perangkat Keras
Perangkat keras yang sering digunakan dalam SIG mencakup:
1. Central Processing Unit (CPU), merupakan bagian dari sistem komputer yang
bertugas memproses semua intruksi-intruksi dan program. CPU juga bertugas mengendalikan seluruh operasi yang ada di dalam sistem komputer.
2. RAM. Perangkat ini digunakan oleh CPU untuk menyimpan sementara semua
data dan program yang dimasukkan melalui input device.
3. Storage. Perangkat ini merupakan tempat penyimpanan data secara permanen
atau semi permanen. Contohnya adalah harddisk, disket, CD, DVD, dan flashdisk. Semakin besar SIG yang dibangun, maka semakin besar pula media penyimpanan yang dibutuhkan.
4. Input Device. Perangkat ini merupakan perangkat-perangkat yang digunakan
untuk memasukkan data ke dalam perangkat SIG. Yang termasuk ke dalam
input device adalah keyboard, mouse, digitizer, scanner, kamera digital, dan
(36)
5. Output device. Perangkat ini merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk merepresentasikan data dan atau informasi SIG. Output device diantaranya monitor, printer, plotter dan sebagainya.
6. Peripheral lainnya. Perangkat pelengkap ini merupakan bagian dari sistem
komputer SIG yang belum termasuk ke dalam perangkat-perangkat yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk SIG yang kecil dan sederhana, perlengkapan ini kemungkinan sama sekali tidak diperlukan, tetapi untuk SIG yang besar apalagi menggunakan jaringan dan dapat dipresentasikan di internet, maka
diperlukan kabel jaringan, modem, ISP, router, ethernet, CPU khusus untuk
clients dan server dan sebagainya.
II.2.3.3.3 Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) adalah program yang digunakan untuk
mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat digunakan antara lain Arc/Info, Are View, MapServer, ERDAS, dan ILWIS.
II.2.3.3.4 Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya.
Manusia sebagai pengguna SIG memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG. Namun, secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga, yaitu staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas SIG secara keseluruhan.
(37)
II.2.3.4 Manfaat dan Penerapan SIG
Manfaat dan penerapanaplikasi SIG dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori.
1. PengelolaanFasilitas
Peta skala besar dan akurat, dan analisis jaringan (network
analysis)digunakan untuk pengelolaan utilitas kota.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Untuk tujuan ini digunakan peta skala menengah dan kecil, dan
tekniktumpang tindih (overlay) digabungkan dengan foto udara dan citra
satelituntuk analisis dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.
3. Jaringan Jalan
Untuk fungsi jaringan jalan digunakan peta skala besar dan menengah,
dananalisis keruangan yang digunakan untuk rute kendaraan,
lokasiperumahan dan jalan, dan lain-lain.
4. Perencanaan dan Rekayasa
Digunakan peta skala besar dan menengah, dan model rekayasa untukperencanaan sipil.
5. SistemInformasi Lahan
Digunakan peta kadastral skala besar atau peta persil tanah, dan analisiskeruangan untuk informasi kadastral, pajak, dan lain-lain.
II.2.4 Konsep Basis Data (Database)
Databese adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untukmenginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu[2].Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandangseperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yangdiorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembalidengan cepat dan mudah.
(38)
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersamasedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak
perlu,untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalammedia penyimpanan elektronik.
II.2.5 WEB
II.2.5.1 Aplikasi Web
Aplikasi web pada awalnya dibangun hanya dengan menggunakan bahasayang disebut dengan HTML dan protokol yang digunakan yang dinamakan
HyperText Transfer Protocol (HTTP). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah
skripdanobjek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML, antara lain
yaituPHP Hypertext Preprocessor (PHP) dan Active Server Pages (ASP),
sedangkancontoh yang berupa objek antara lain adalah applet (Java). Aplikasi
Web sendiridapat dibagi menjadi dua, yaitu web statis dan web dinamis.
Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja.
Kekuranganaplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secaraterus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi, karena suatu webdapat cepat sekali populer dikalangan pengguna internet apabila terdapatkemudahan yang disediakan untuk pengguna web dalam melakukan
penelusuran,penjelajahan dan pencarian informasi (surfing) dan juga suatu web
akan dikenaldengan cepat apabila informasi yang disajikan selalu up to date dan atau lengkap,semua kelemahan ini dapat diatasi dengan model aplikasi web dinamis yangtidak memerlukan pemeliharaan program secara terus menerus untuk mengikutiperubahan yang terjadi, salah satu bahasa yang sering digunakan untuk aplikasiweb dinamis adalah PHP, ASP dan banyak lagi.
Adapun beberapa program yang dianggap mampu membantu
dalamprosesdesign sebuah web adalah Adobe Dreamweaver, NetBeans, Eclipse, Amaya, dan masih banyak lagi.
(39)
II.2.6 HTML
HTML atau Hyper Text Markup Language, adalah bahasa yang
digunakanuntuk mendesain dan memformat halaman web. Kita mungkin sering mendengartentang bahasa program seperti C, C++, Java, dan Visual basic. Masing-masingbahasa ini terdiri dari perintah sintak dan programming . Sintak ini
yang seringdigunakan programmer untuk memanggil kode. Sangatlah penting
mengetahuibagaimana cara menulis kode menggunakan bahasa yang relevan. Lebih dari itu,harus konvensional dengan aturan menyangkut bahasa tertentu.
Di dalam HTML,sintak ini disebut tag. Tag ditulis dengan tanda-kurung
bersudut <sintak>. Adakelompok tag yang sudah dikenal didalam HTML, yang
mana digunakan untukberbagai tujuan. Sebagai contoh, dalam rangka memodifikasi satu baris teks ke dalam bold, kita menerapkan tag bold dengan suatu tag <b>, kemudian tulis beberapa teks atau suatu paragraph yang berisi beberapa teks,dan tutup tag menggunakan tag </b> seperti dalam contoh listing 1. Semua tag didalam HTMLharus ditutup menggunakan sintak </sintak>. Tetapi ada beberapa perkecualianpada aturan ini. Kita memakai tag ini sebab HTML bukanlah bahasa yang sensitif seperti C++ dan Java.
HTML versi terbaru adalah HTML5. Sejak munculnya HTML versi 4.01, perkembangan website dunia memang semakin berkembang. HTML5 merupakan hasil proyek dari W3C dan WHATWG ( Web Hypertext Application Technology Working Group ). Dimana WHATWG bekerja dengan bentuk web dan aplikasi dan W3C merupakan pengembang dari XHTML 2.0 pada tahun 2006, kemudian mereka memutuskan untuk bekerja sama dan membentuk versi baru dari HTML.
Adapun fitur-fitur baru dalam HTML5 diantaranya:
1. Unsur kanvas untuk menggambar
2. Video dan elemen audio untuk media pemutaran
3. Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline
4. Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav,
section
5. Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url,
(40)
Sekarang sudah hampir semua internet browser sudah mendukung HTML5 seperti safari, chrome, firefox, dan opera.
II.2.7 CSS
CSS memungkinkan web developer untuk memisahkan HTML
dariaturan-aturan untuk membentuk tampilan sebuah website .CSS (Cascading StyleSheet)
digunakan untuk melengkapi file HTML, dan tugas utamanya adalahmenetapkan
aturan tampilan/style yang akan digunakan pada sebuah website.
CSS diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996.
NamaCSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat
diletakkansecara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan
parent-child padasetiap style,Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan
Netscapemelepas browser terbaru yang telah sesuai atau paling tidak hampir
mendekatidengan standar CSS.
CSS adalah sebuah dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkandalam kode HTML atau sekedar mejadi rujukan oleh HTML dalam
pendefinisianstyle. CSS menggunakan kode yang tersusun untuk menetapkan style
pda elemenHTML atau dapat juga digunakan membuat style baru yang biasa
disebut class.CSS dapat mengubah besar kecilnya text, mengganti warna
background padasebuah halaman, atau dapat pula mengubah warna border pada
tabel, dan masihbanyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh CSS. Singkatnya, CSS digunakanuntuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML.
CSS dapat digunakan untuk menggantikan <font>, <b>, <u> dan
<u>,dikarenakan hal berikut:sebuah file css dapat menjadi rujukan banyak
halamanHTML. Hanya dibutuhkan 1 baris kode untuk melakukan hal tersebut. Ini
berarti akan meminimalkan file HTML yang akan dibuat.Jika ingin mengubah
tampilan website yang telah dibuat, maka yang perlu dilakukan hanya mengganti
barisbaris kode pada css nya saja, tanpa perlu mengutak-atik file-file HTML nya,
CSS dapat mengatur banyak atribut pada sebuah halaman secara mudah.
Misalnya: warnabackground, border, shadow, yang berbeda pada masing-masing
(41)
W3C hingga kini terus mengembangkan CSS dan telah memperkenalkan versi CSS terbaru yaitu CSS3. Meski masih dalam tahap pengembangan, beberapa web browser versi baru sudah mendukung CSS3. CSS2 didukung seutuhnya oleh CSS3 dan tidak ada perubahan, hanya ada beberapa penambahan, sehingga ketika bermigrasi dari CSS2 ke CSS3, tidak perlu mengubah apapun.
CSS3 dibagi menjadi beberapa dokumen terpisah yang disebut “modul”.
Setiap modul menambahkan kemampuan baru atau memperluas fitur didefinisikan
dalam CSS2. Beberapa modul tersebut adalah selectors, box model, backgrounds,
borders, text effects, 2D/3D transformations, animations, multiple column layout
dan user interface.
II.2.8 PHP
PHP(PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman script
yang paling banyak dipakai saat ini [7]. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidaktertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
III.2.8.1 Kelebihan PHP
Berikut ini kelebihan dari PHP.
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang
tidakmelakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana
darimulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis –
milisdan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang palingmudah
karena referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin(linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime
(42)
II.2.9 Javascript
Javascript adalah bahasa skrip yang ditempelkan pada kode HTML dan diproses di sisi klien. Dengan adanya bahasa ini, kemampuan dokumen HTML menjadi semakin luas. Sebagai contoh, dengan menggunakan JavaScript dimungkinkan untuk memvalidasi masukan-masukan pada formulir sebelum formulir dikirimkan ke server[7].
Javascript bukanlah bahasa Java dan merupakan dua bahasa yang berbeda. Javascript diinterpretasikan oleh klien (kodenya bisa dilihat pada sisi klien), sedangkan kode Java dikompilasi oleh pemrogram dan hasil kompilasinyalah yang dijalankan oleh klien.
Struktur JavaScript adalah sebagai berikut:
<SCRIPT LANGUAGE = ”JavaScript”>
<!- -
Kode javascript // – - >
</SCRIPT>
Kode <!- – // – - > umumnya disertakan dengan tujuan agar sekiranya
browser tidak mengenali JavaScript maka browser akan memperlakukannya sebagai komentar sehingga tidak ditampilkan pada jendela browser.
II.2.10Google Maps API
Google Maps APIadalah tool atau library dari Google untuk
menampilkanpeta digital di website.Penggunaan Google Maps di website dapat
dilakukan dengan bantuan kodejavascript. Layanan ini sepenuhnya bersifat gratis
dengan syarat mendaftarkan diri ke Google untuk mendapatkan API key. API key
inilah yang nantinya disertakan dalam kode javascript untuk menampilkan
Google Maps.Kodenya adalah:
<script type="text/javascript"
src="http://maps.googleapis.com/maps/api/js?key=API_KEY&sensor=true"> </script>
(43)
1. Kunjungi API Console di https://code.google.com/apis/console dan masuk dengan memakai akun Google.
2. Klik link Services di bagian menu kiri.
3. Aktifkan service Google Maps API v3.
4. Klik link API Access di bagian menu kiri. Sekarang API key telah aktif.
5. Lihat di bagian Simple API Access, API key itulah yang akan digunakan
untuk menampilkan Google maps di website.
API key ini juga berguna untuk memeriksa penggunaan kuota per hari (request dibatasi 25.000/hari untuk versi gratis) serta untuk mempermudah Google dalam menghubungi saat ada masalah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II.4 [5].
Gambar II.4 Kuota Google Maps API
Ada beberapa komponen utama dalam Google Maps, yaitu maps, koordinat, marker dan polygon.
II.2.10.1 Maps
Google Maps (API versi 3) memiliki 2 jenis mapsyaitu:
1. Map; layer berisi peta.
(44)
II.2.10.2 Koordinat
Koordinat merupakan data yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi
pada peta atau citrasatelit yang ditampilkan pada Google Maps.Data koordinat
terdiri dari:
1. Latitude (Garis Lintang)
Latitude adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di
bumiterhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang merupakanpenghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai 90° di kutub (90° U 90° S).
2. Longitude (Garis Bujur).
Longitude menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat bumi
darisebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude
diberikanberdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0° di Meridian Utama ke+180° arah timur dan - 180° arah barat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II.6.
Gambar II.5 Latitude dan Longitude
II.2.10.3 Marker
Marker adalah simbol yang menandakan suatu lokasi pada petayang
(45)
II.2.10.4 Polygon
Polygon adalah shape yang digunakan untuk menandakan suatu
daerahatau area. Polygon seperti halnya polyline, yaitu terdiri dari kumpulan
titikkoordinat. Elemen-elemen tersebut bisa dilihat pada Gambar II.6.
Gambar II.6 Elemen-elemen Dalam Google Maps
II.2.11MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau Database Management System(DBMS) yang multithread,multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia
sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael"Monty" Widenius.
(46)
31
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem yang telah ada, merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru dan menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis sistem terdiri dari analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, aturan bisnis, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan non fungsional, analisis data dan analisis kebutuhan fungsional.
III.1.1 Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan permasalahan sebagai berikut:
1. Data BTS sulit dipantau dari data nonspasial.
2. Belum memiliki jadwal pemeliharaan disetiap BTS.
3. Pengolahan data BTS masih besifat statis.
4. Perpanjangan perizinan gangguan (HO) seringkali terlambat.
III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan memaparkan bagaimana pengelolaan data
BTS(Base Transceiver Station) yang ada saat ini. Analisis dilakukan agar
perangkat lunak yang dibangun tidak keluar dari cakupan pengolahan data yang ada.
(47)
III.1.2.1 Prosedur Penjadwalan BTS (Base Transceiver Station)
Prosedur penjadwalan BTS (Base Transceiver Station) adalah sebagai
berikut.
1. Site manager mengecek banyaknya BTS dan banyaknya tim pemeliharaan
2. Site manager melakukan pembagian penugasan pemeliharaan BTS dengan
cara membagi banyaknya BTS dengan banyaknya tim.
3. Apabila hasil pembagian tidak rata maka dilakukan pengecekan penugasan
pemeliharaan bulan-bulan sebelumnya untuk tim yang mendapatkan jatah minimum
4. Apabila ada tim yang mendapatkan jatah pemeliharaan minimum maka
tim tersebut mendapatkan jatah maksimal untuk pemeliharaan bulan sekarang
5. Apabila tidak ada maka untuk pemeliharaan bulan sekarang yang
mendapatkan jatah minimum di dapat dengan cara melakukan pengecekan arsip pembagian penugasan bulan-bulan sebelumnya, dengan ketentuan apakah tim tersebut sudah pernah mendapatkan jatah minimum atau belum. Kemudian ditentukan tim yang belum pernah mendapatkan jatah minimum.
6. Tim mendapatkan dokumen penugasan pemeliharaan BTS dari site
manager dan dilanjutkan dalam tahap pengerjaan pemeliharaan di
lapangan.
Untuk lebih jelasnya, flowmap prosedur pembangunan BTS(Base Transceiver
Station) diperlihatkan padaGambar III.1.
III.1.2.2 Prosedur Pengecekan Status Perizinan Gangguan (HO)
Prosedur pengecekan status perizinan gangguan (HO) BTS(Base
Transceiver Station) adalah sebagai berikut.
1. Site manager memberikan dokumen perizinan gangguan (HO) ke tim
2. Tim mengecek dokumen perizinan, apakah ada BTS yang sudah tidak
(48)
terlambat dikenakan denda dengan nominal yang telah diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Indramayu.
3. Tim memberikan dokumen perizinan gangguan yang sebelumnya telah
dicek kepada pihak provider
4. Pihak provider melakukan pertimbangan untuk perpanjangan masa
perizinan.
5. Apabila melakukan perpanjangan maka perizinan gangguan (HO)
diperpanjang.
6. Apabila tidak maka perizinan gangguan (HO) dihentikan.
7. Dokumen hasil pertimbangan untuk perizinan gangguan (HO) diberikan
kepada perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, flowmap prosedur pembangunan BTS(Base
(49)
Prosedur Penjadwalan pemeliharaan BTS
Tim Site Manager
Dokumen BTS Dokumen Tim
Cek Banyak BTS dan tim
Hasil pengecekan
Pembagian Penugasan
Hasil pembagian tim
Apakah pembagian rata?
2
ya tidak
Cek tim bulan sebelumnya
Hasil pembagian tim tidak merata
Apakah ada? tidak
ya
Hasil pembagian ada tim
Penentuan selain tim yang mendapatkan jatah minimum
bulan sebelumnya
2
A3
Hasil pembagian tim
Dokumen BTS Dokumen Tim
A2 A1
A3
1 Hasil pembagian tim
Hasil pembagian tim
Hasil pembagian tim
A3
A3
1 Hasil pembagian tim
2 1 Hasil pembagian tim
Gambar 0.1 Prosedur Penjadwalan BTS (Base Transceiver Station)
Keterangan :
A1 : Arsip Dokumen BTS A2 : Arsip Dokumen Tim
(50)
Prosedur Perizinan gangguan (HO) BTS
Petugas
Site Manager Provider terkait
Dokumen perizinan
Dokumen perizinan
Pengecekan Dokumen perizinan
Melakukan pertimbangan untuk
perpanjangan
Diperpanjang perizinan BTS
Melakukan perpanjangan?
Dihentikan perizinan BTS
tidak ya
Diperpanjang perizinan BTS
Dihentikan perizinan BTS
A5 A4
Perizinan terlambat
Apakah terlambat?
Perizinan masih berlaku tidak ya
Perizinan terlambat
Perizinan masih berlaku
Gambar 0.2 Prosedur pengecekan status perizinan gangguan (HO) Keterangan :
A4 :Arsip perpanjangan perizinan gangguan (HO) BTS
(51)
III.1.3 Analisis Penjadwalan
Analisis penjadwalan ini meliputi analisis pembagian tim dan penentuan tanggal yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
1. Banyaknya BTS dan banyaknya tim yang ada, untuk menghasilkan pembagian
pengerjaan pemeliaraan BTS untuk masing-masing tim
2. Dalam sehari setiap tim memiliki jumlah maksimum pemeliharaan sebanyak 2
BTS
3. Hari sabtu, minggu dan libur nasional tidak ada jadwal pemeliharaan
4. Pemeliharaan dilakukan untuk setiap bulan
5. Dalam satu tim terdapat 4 orang anggota teknisi dan 1 orang sebagai
koordinator tim (team leader) untuk melakukan pemeliharaan BTS
6. Hari kerja untuk periode satu bulan rata-rata 20 hari, hari kerja mulai dari hari
senin sampai dengan hari jumat.
Berikut ini penjelasan perhitungan untuk pembagian dan perkiraan apabila terjadinya kekurangan tim dari tim yang telah ada. Berikut data BTS dan data tim yang telah ada, perhitungan dapat dilihat pada persamaan 1. Diketahui :
Banyaknya BTS = 25 Banyaknya Tim = 5
a. Pembagian untuk masing-masing tim
……….. (1)
Keterangan :
jatah pemeliharaan setiap tim
Jadi untuk masing-masing tim mendapatkan jatah dalam melakukan pemeliharaan yaitu 5 BTS.
b. Maksimal kemampuan tim dalam melakukan pemeliharaan
Dalam periode satu bulan rata-rata hari kerja untuk melakukan pemeliharaan adalah 20 hari, dengan adanya ketentuan bahwa dalam melakukan pemeliharaan untuk sehari setiap tim memiliki jumlah maksimum pemeliharaan sebanyak 2 BTS.
(52)
(a) Perhitungan pertama
Perhitungan pertama dilakukan untuk menentukan jumlah
pemeliharaan BTS untuk 1 tim dalam satu bulan. Diketahui :
1. Maksimal pemeliharaan dalam satu hari untuk masing-masing
tim = 2 BTS
2. Rata-rata hari kerja dalam satu bulan adalah 20 hari
Berikut untuk perhitunganya :
R = ……….. (2)
R = 20 X 2 R = 40 Keterangan :
Pemeliharaan maksimal untuk satu tim dalam periode satu bulan (dikurangi hari sabtu,minggu dan hari libur)
kerja = rata-rata hari kerja dalam satu bulan mak = maksimal pemeliharaan dalam satu hari
Jadi untuk satu tim memiliki kemampuan maksimal dalam melakukan pemeliharaan dalam periode satu bulan yaitu 40 BTS.
(b) Perhitungan kedua :
Perhitungan kedua dilakukan untuk menentukan jumlah pemeliharaan BTS untuk tim yang telah ada yaitu 5 tim.
Perhitungan maksimal BTS yang dikerjakan untuk tim yang sudah ada yaitu 5 tim, perhitungannya dapat dilihat pada persamaan 3.
Z = ……….. (3)
Z = 5 x 40 Z = 200 Keterangan :
Perkiraaan banyaknya BTS setiap bulannya Z = data keselurah BTS maksimal
(53)
Jadi 5 tim yang telah ada maksimal bisa melakukan pemeliharaan sebanyak 200 BTS dalam periode satu bulan.
Perkiraan ini digunakan apabila data BTS yang bertambah dan melebihi kemampuan kinerja dari kapasitas tim yang telah ada. Pada saat terjadinya
kekurangan tim sistem memberikan peringatan kepada site manager untuk
menambah tim pemeliharaan BTS. Kesimpulan yang dapat diambil adalah jumlah tim saat ini yaitu 5 tim telah mencukupi untuk menangani pemeliharaan BTS sebanyak 25.
III.1.3.1 Analisis Pembagian Tim
Penentuan tim dilakukan setiap awal bulan. Langkah-langkah untuk menentukan tim pemeliharaan sebagai berikut :
1. Mengecek banyaknya tim dan banyaknya BTS
2. Melakukan pembagian tim dengan melihat banyaknya BTS dibagi dengan
banyaknya tim.
3. Pembagian tim dilakukan secara merata oleh site manager untuk setiap
bulannya. Penunjukan tim dilakukan secara acak dengan ketentuan jumlah BTS yang didapat oleh setiap tim sesuai dengan hasil perhitungan pembagian tim.
Berikut ini adalah contoh pembagian tim pemeliharaan, yang diketahui :
1. Jumlah tim = 5 Tim
2. Jumlah BTS = 25 BTS
Sebagai contoh, berikut adalah pembagian petugas yang dapat dilihat pada Tabel III.1.
Tabel 0.1 Pembagian Tim Pemeliharaan
TIM
BTS Asep Devi Yadi Ruslan Surya
A
B
C
D
(54)
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Untuk 25 BTS dan 5 tim, masing-masing tim mendapatkan jatah 5 BTS. Dilihat dari Tabel III.1. Setiap tim sudah mendapatkan jatah masing-masing 5 BTS yang ditentukan secara acak oleh site manager.
III.1.3.2 Analisis Penentuan tanggal Pemeliharaan
Penentuan tanggal dilakukan pada saat BTS belum memiliki jadwal pemeliharaan. Untuk BTS yang telah memiliki tanggal untuk pemeliharaan, tanggal tersebut digunakan untuk pemeliharaan bulan berikutnya. Langkah-langkah untuk menentukan tanggal pemeliharaan sebagai berikut :
1. Site Manager melakukan pengecekan tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya
2. Jika belum memiliki tanggal pemeliharaan, tanggal ditentukan oleh site
manager, dengan ketentuan hari sabtu, minggu dan libur nasional tidak dapat
dipilih.
3. Tanggal pemeliharaan yang diperoleh dari bulan sebelumnya ada beberapa
(55)
a. Jika pemeliharaan bulan sebelumnya telah memiliki jadwal
pemeliharaan, tanggal tersebut digunakan untuk jadwal
pemeliharaan bulan berikutnya. Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya dicek apakah ada hari libur. Dilakukan perbandingan dengan cara menambah hari hingga hari kerja yang terdekat dengan mengurangi hingga hari kerja yang terdekat, ditentukan tanggal dari hasil perbandingan yang terdekat dengan jadwal bulan sebelumnya.
b. Apabila tanggal 1 atau 2 pada hari sabtu atau minggu ditambahkan
satu hari untuk hari minggu dan untuk hari sabtu ditambah dua hari. Bertujuan untuk tidak terpilihnya tanggal bulan sebelumnya.
c. Apabila akhir bulan dan sehari sebelum akhir bulan pada hari sabtu
atau minggu dikurangi satu hari untuk hari sabtu dan untuk hari minggu dikurangi dua hari. Bertujuan untuk tidak terpilihnya tanggal bulan berikutnya.
4. Apabila status pemeliharaan belum selesai dikerjakan dalam waktu satu bulan
maka data BTS tersebut masuk kedalam daftar data BTS yang belum dikerjakan. Untuk Penentuan tanggal pemeliharaan BTS tetap ada.
Berikut ini adalah contoh penentuan tanggal pemeliharaan:
1. Penentuan tanggal dilihat dari bulan sebelumnya. Contoh penentuan tanggal
dari bulan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar III.4, yang diketahui :
a. Jumlah hari libur dalam satu bulan ada delapan hari yang dapat dilihat
pada Tabel III.2
b. Jadwal pemeliharaan bulan sebelumnya, untuk contoh penjadwalan pada
bulan januari 2013 yang dapat dilihat pada Gambar III.3
c. Jumlah tim = 5 BTS
(56)
Tabel 0.2 Kalender bulan Februari 2013
Februari
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
: hari libur
(57)
Gambar 0.4 Penjadwalan Pemeliharaan BTS Bulan Februari Dari penentuan tim diatas didapat hasil :
a. BTS : A
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 9 januari 2013
b. BTS : B
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013
c. BTS : C
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013
(58)
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 10 januari 2013
e. BTS : H
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 9 januari 2013
f. BTS : R
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013
g. BTS : V
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 16 januari 2013
h. BTS : X
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 16 januari 2013
Ada delapan BTS yang memiliki tanggal pemeliharaan pada bulan januari yang bertepan dengan hari libur pada bulan februari. Dilakukan perbandingan dengan cara menambah hari hingga hari kerja yang terdekat dengan mengurangi hingga hari kerja yang terdekat, ditentukan tanggal dari hasil perbandingan yang terdekat dengan jadwal bulan sebelumnya. Didapat hasil sebagai berikut :
a. BTS : A
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 9 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 8 februari 2013
b. BTS : B
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 4 februari 2013
c. BTS : C
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 4 februari 2013
d. BTS : F
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 10 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 11 februari 2013
e. BTS : H
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 9 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 8 februari 2013
(59)
f. BTS : R
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 3 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 4 februari 2013
g. BTS : V
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 16 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 15 februari 2013
h. BTS : X
Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : 16 januari 2013 Tanggal pemeliharaan bulan februari : 15 februari 2013
2. Contoh penentuan tanggal untuk bulan berikutnya apabila pada tanggal 1 atau
2 merupakan hari sabtu atau minggu, dan untuk akhir bulan dan satu hari sebelum akhir bulan yang bertepan dengan hari sabtu atau minggu. Dapat dilihat pada Gambar III.5.
Keterangan :
: Tanggal pemeliharaan bulan sebelumnya : Perpindahan dari tanggal bulan seblumnya : Hari libur : Tanggal bertepatan dengan hari sabtu atau minggu
Gambar 0.5 Ketentuan Untuk Awal Bulan Dan Akhir Bulan
a. BTS : A
(60)
b. BTS : C
Tanggal pemeliharaan : 1
c. BTS : D
Tanggal pemeliharaan : 31
d. BTS : E
Tanggal pemeliharaan : 2
Untuk BTS A yang mendapatkan tanggal pememliharaan pada tanggal 30 atau satu hari sebelum akhir bulan, maka dikurangi satu hari menjadi tanggal 29. Untuk BTS D yang bertepatan pada akhir bulan atau tanggal 31, maka dikurangi dua hari menjadi tanggal 29. Pengurangan hari pada akhir bulan apabila bertepan dengan hari sabtu atau minggu yang bertujuan untuk tidak terpilihnya tanggal pada bulan berikutnya. Untuk BTS E yang bertepatan pada hari sabtu awal bulan atau tanggal 1, maka untuk BTS E ditambah dua hari sedangkan untuk BTS C karena bertepan dengan hari sabtu pada tanggal 2 maka ditambah satu hari.
3. Contoh penentuan tanggal untuk BTS yang belum memiliki tanggal
pemeliharaan dapat dilihat pada Gambar III.5, yang diketahui :
a. Jumlah hari libur dalam satu bulan ada sepuluh hari yang dapat dilihat
pada Tabel III.4
b. Jumlah tim = 5 BTS
c. Jumlah BTS = 25 BTS
Tabel 0.4 Kalender bulan januari 2013
Februari
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Keterangan :
(61)
Keterangan
as = asep : Tidak bisa dipilih karena jatah per harinya telah habis
rs = ruslan : hari kerja
dv = devi : hari libur
sy = surya : Telah dikerjakan oleh tim lain
yd = yadi : Bisa ditentukan untuk pemeliharaan
Gambar 0.6 Belum Memiliki Tanggal Pemeliharaan
1. Asep
a. BTS : A
Tanggal pemeliharaan : 1 februari 2013
b. BTS : K
Tanggal pemeliharaan : 1 februari 2013
2. Ruslan
a. BTS : J
Tanggal pemeliharaan : 1 februari 2013
Jadi pada saat menentukan tanggal untuk Asep sudah tidak bisa memilih
(62)
telah habis. Berbeda dengan Ruslan yang masih bisa memilih tanggal 1 februari, karena pada tanggal 1 februari 2013 hanya ada satu BTS yang dijadwalkan.
III.1.4 Analisis Rekomendasi Pemeliharaan
Rekomendasi pemeliharaan Berdasarkan tanggal untuk masing-masing tim. Contoh kasus dapat dilihat pada Tabel III.6.
Tanggal sistem (tanggal hari ini) : 3 januari 2013 Tabel 0.6 Status Pemeliharaan Tim
BTS Asep Status
A 2 Januari 2013 Selesai
B 4 januari 2013 Belum
C 3 januari 2013 Selesai
D 6 januari 2013 Belum
E 5 januari 2013 Belum
1. Cek status yang belum dikerjakan
2. Bandingkan tanggal pemeliharaan yang belum dengan tanggal yang terdekat
dengan tanggal sistem (tanggal hari ini).
3. tim asep mendapatkan rekomendasi untuk melakukan pemeliharaan pada
tanggal 4 januari 2013.
Rekomendasi pemeliharaan Berdasarkan hasil pemeliharaan yang NOK (Non OK) untuk masing-masing tim. Contoh kasus list item (hasil pemeliharaan) dapat dilihat pada Gambar III.3.
(63)
Gambar 0.6 Contoh Hasil Pemeliharaan
1. Cek BTS yang ada item list pemeliharaannya masih NOK.
2. Tampilkan BTS yang statusnya masih NOK untuk rekomendasi item apa
saja yang perlu diperbaiki. Tampilan rekomendasi dalam bentuk peta dan tabel, dapat dilihat pada Gambar III.7.
(64)
Gambar 0.7 Rekomendasi Perbaikan
III.1.5 Analisis Perizinan
Analisis perizinan dilihat dari masa berlakunya perizinan yang telah ditentukan oleh dinas penanaman modal dan perizinan kabupaten Indramayu.
1. Pengecekan rentang waktu yang tersisa untuk melakukan perizinan.
2. Jika masa perizinan sudah kurang dari satu bulan diberikan status sisa
waktu masa aktifnya dan mengirimkan email ke setiap tim dan site
manager untuk memberitahukan kepada pihak provider yang
memberikan pemberitahuan bahwa status perizinan akan habis atau telah habis masaberlakunya.
Sebagai gambaran tentang status perizinan dapat dilihat pada Tabel III.7. Ada dua BTS, dan tanggal sistem atau sekarang adalah 14 januari 2013.
BTS A : Masa berlaku perizinan : 12 Februari 2013 BTS B : Masa berlaku perizinan : 4 April 2013 BTS C : Masa berlaku perizinan : 9 Januari 2013
(65)
Tabel 0.7 Status perizinan
BTS Masa Berlaku perizinan Status
A 12 Februari 2013 29 Hari Lagi
B 4 januari 2014 Masih aktif
C 9 Januari 2013 Tidak Berlaku
Dilakukan pengecekan masa berlaku perizinan, dalam contoh kasus pada Tabel III.6. BTS A sisa waktu perizinannya kurang dari satu bulan yaitu duapuluh
sembilan hari lagi, dan BTS C sudah tidak berlaku maka setiap tim dan site
manager menerima email untuk melakukan pemberitahuan kepada pihak provider
atau pengusaha untuk perpanjangan atau pemutusan perizinan BTS.
III.1.6 Aturan Bisnis
Berikut ini akan dijelaskan mengenai aturan bisnis dalam pemetaan BTS
(Base Transceiver Station).
1. Pembagian penugasan pemeliharaan dihitung dari banyaknya BTS dibagi tim
yang ada.
2. Dalam sehari setiap tim memiliki jumlah maksimum pemeliharaan sebanyak
2 BTS
3. Pemeliharaan dilakukan satu kali untuk setiap satu bulan
III.1.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak untuk membangun sistem dibagi dua, yaitu spesifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional. Untuk kebutuhan fungsional, dapat dilihat pada Tabel III.7.
Tabel 0.1 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
SKPL-F-001 Sistem dapat menyediakan fasilitas login.
SKPL-F-002 Sistem menampilkan persebaran BTS (Base Transceiver
Station) di kabupaten Indramayu. Tampilan peta bisa dilihat
dalam bentuk map dan satelit.
(66)
(spasial) maupun data atribut (non spasial).
SKPL-F-004 Sistem dapat memberikan status pemeliharaan setiap
BTS(Base Transceiver Station).
SKPL-F-005 Sistem dapat memberikan rekomendasi untuk pemeliharaan
BTS(Base Transceiver Station) yang ditampilkan dalam
bentuk peta dan tabel data BTS disarankan dalam pemeliharaan.
SKPL-F-006 Sistem memiliki status untuk perizinan HO yang memberikan
reminder masa berlaku izin gangguan.
SKPL-F-007 Sistem dapat membuat laporan data BTS(Base Tansceiver
Station) , laporan perizinan.
Sedangkan untuk kebutuhan non fungsional, dapat dilihat pada Tabel III.8. Tabel 0.2 Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional
Nomor Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional
SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun berbasis web.
SKPL-NF-002 Sistem harus bisa diakses dari sistem operasi Windows, Linux,
maupun Mac OS (multiplatform).
SKPL-NF-003 Sistem ini digunakan oleh bagian site manager dan petugas
atau pengunjung yang ingin mengetahui persebaran BTS di kabupaten Indramayu.
SKPL-NF-004 Dalam Pengolahan data BTS(base Transceiver Station) harus
melukan tahapan login terlebih dahul untuk melakukan
perngololaan data.
SKPL-NF-005 Sistem ini diharapkan dapat diakses dan di gunakan oleh pihak
perusahaan maupun pengunjung dengan mudah.
III.1.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional terdiri dari analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras.
(67)
III.1.5.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan di PT. Reka Matra Bestari cabang Bandung adalah sebagai berikut
1. Sistem Operasi: Microsoft Windows XP SP2.
2. Software Lainnya : Internet browser.
Perangkat lunak untuk membangun sistem informasi geografis pemetaan
BTS (Base Transceiver Station) spesifikasi perangkat lunaknya sebagai berikut.
1. Sistem Operasi: Microsoft Windows 7.
2. Software Lainnya:
a. Adobe Dreamweaver sebagai pembangun aplikasi.
b. Adobe Photoshop sebagai software pendukung pembuatan aplikasi.
c. WAMP.
d. Internet browser.
Dapat disimpulkan bahwa diperlukan perangkat lunak tambahan untuk menjalankan sistem informasi pemetaan BTS ini, yaitu WAMP. Sedangkan untuk mempermudah pengembangan aplikasi ini ke depannya, diperlukan software Adobe Dreamweaver dan Adobe Photoshop sebagai aplikasi pendukung dalam pembangunan sistem ini..
III.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan perangkat pendukung berjalannya suatu sistem. Untuk menjalankan dan membangun aplikasi dalam sistem ini memerlukan perangkat keras yang mendukung proses kerja dari sistem itu sendiri. Spesifikasi perangkat keras yang ada di PT. Reka Matra Bestari cabang Bandung akan dijelaskan pada Tabel III.9.
Tabel 0.3 Komputer PT.Reka Matra Bestari Cabang Bandung
Perangkat Keras Spesifikasi
Processor Processor Intel Pentium Dual Core 1.9 GHz
(68)
RAM 1 GB
Monitor 17” LCD
Perangkat lain Mouse, modem untuk koneksi Internet, printer.
Kebutuhan hardware untuk sistem informasi geografis yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel 0.4 Spesifikasi minimal komputer
Perangkat Keras Spesifikasi
Processor Intel Pentium IV
Hard Disk 10 GB
RAM 512 GB
Monitor SVGA 15”
Perangkat lain keyboard, mouse, LAN card, HUB atau switch,
router atau modem untuk koneksi Internet.
Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras yang dimiliki oleh PT. Reka Matra Bestari cabang Bandung, spesifikasi perangkat keras yang ada sudah layak dan dapat mendukung sistem informasi geografis yang akan dibangun,
seperti akses internet (transaksi dan pengolahan data dilakukan secara online) dan
printer untuk mencetak laporan BTS dan laporan pemeliharaan.
III.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir
Fakta perangkat pikir yang terlibat dalam proses di PT. Reka Matra Bestari cabang Bandung dapat dilihat pada Tabel III.11.
Tabel 0.5 Fakta Perangkat Pikir
Pengguna Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan
Tingkat Keterampilan Yang Dimiliki
Pengalaman
Site manager a. Mengelola data petugas b. Melihat data BTS
Lulus S1 Pengalaman menggunakan
Dapat mengoperasika
(1)
(2)
(3)
Pengujian
Black Box
•
Equivalence
partitioning
Beta
•
Wawancara
•
Kuesioner
(4)
Dengan membangun sistem informasi geografis
pemetaan BTS di Kabupaten Indramayu, pengelolaan data BTS menjadi mudah dan dinamis.
Pemantauan BTS jadi lebih akurat karena menyertakan data spasial di dalamnya.
Status dan rekomendasi pemeliharaan bisa lebih teratur, dengan adanya rekomendasi pemeliharaan juga jadi lebih terpantau BTS mana saja yang perlu diperbaiki.
(5)
Pembuatan rekomendasi
yang lebih kompleks atau
lengkap.
penambahan rekomendasi
untuk BTS yang mengalami
kerusakan secara
realtime
(6)