Analisis Tugas Perkembangan Pengertian

MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A 64 pernikahan dan hidup berkeluarga. ITP untuk SD dan SLTP hanya mengukur 10 aspek, sebab aspek yang ke-11 belum sesuai. Format ITP ITP berbentuk angket yang terdiri atas kumpulan pernyataan yang harus dipilih oleh siswa. Setiap soal kumpulan butir pernyataan terdiri atas empat butir pernyataan yang mengukur satu sub aspek. ITP dapat disusun berdasarkan tingkat sekolah, yaitu tingkat SDMI,tingkat SMA SMKMTs, dan tingkat SMAMASMK, serta tingkat PT.

8. Analisis Tugas Perkembangan Pengertian

ATP mengungkap pencapaian tugas perkembangan siswamahasiswa dalam keseluruhan aspek-aspek tugas perkembangan, yaitu Landasan Hidup Religius, Landasan Perilaku Etis, Kematangan Emosional, Kematangan Intelektual, Kesadaran Tanggung Jawab, Peran Sosial sebagai Pria dan Wanita, Penerimaan Diri dan Pengembangannya, Kemandirian Perilaku Ekonomis, Wawasan Persiapan Karier, Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya, Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga khusus untuk siswa SLTA dan PT. Dengan memahami pencapaian tugas perkembangan siswa dalam aspek-aspek tersebut, diharapkan guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat menyusun suatu program layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Tugas Perkembangan ATP dapat dilengkapi dengan program komputer, yang dirancang untuk mengolah dan menampilkan hasil ITP baik secara teks atau skor maupun secara grafis sehingga memudahkan guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memahami profil perkembangan yang dicapai siswamahasiswa. ATP juga menunjang kompetensi guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan layanan profesionalnya. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A PPPPTK Penjas dan BK | 65 informasi dan komunikasi sudah merupakan keharusan dalam era global ini, seiring dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan IPTEK, dan dengan itu diharapkan kinerja guru bimbingan dan konseling konselor semakin efektif dan efisien. Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa Tingkat pencapaian tugas perkembangan bervariasi dicapai oleh setiap individu, Loevinger Sunaryo Kartadinata, 2001 mengemukakan sembilan tingkat perkembangan. Tingkat pertama yaitu tingkat prasosial, individu belum mampu membedakan dirinya dengan lingkungannya; sedangkan tingkat kesembilan yaitu tingkat integrated, tingkatan yang jarang dicapai kebanyakan orang. Untuk mengungkap tingkat pencapaian tugas perkembangan, berdasar teori perkembangan diri dari Loevinger, Sunaryo Kartadinata 2001 membuat suatu instrumen yang disebut Inventori TugasPerkembangan ITP untuk setiap jenjang Pendidikan SD, SLTP, SLTA, dan PT, dan karena tingkat prasosial sulit diungkap secara verbal, dan tingkat integrated jarang dicapai, ITP hanya mengungkap tujuh tingkat perkembangan. Ketujuh tingkatan perkembangan itu memiliki karakteristik sebagai berikut: Tingkat I: Tingkat Impulsif Imp Karakteristiknya adalah: individu 1 menempatkan identitas dirinya sebagai bagian yang terpisah dari orang lain; 2 pola perilaku menuntut dan bergantung pada lingkungan sebagai sumber ganjaran dan hukuman; 3 berorientasi sekarang tidak berorientasi pada masa lalu atau masa depan; 4 individu tidak menempatkan diri sebagai faktor penyebab perilaku. Tingkat II: Tingkat Perlindungan Diri Pld Karakteristiknya adalah: 1 peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dan berhubungan dengan orang lain; 2 mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistic prinsip menyenangkan diri; 3 berpikir tidak logis dan stereotipe; 4 cenderung menyalahkan dan mencela orang lain dan lingkungan. MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A 66 Tingkat III: Tingkat Konformistik Kof Karakteristiknya adalah: individu 1 peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial; 2 cenderung berpikir stereotipe dan klise; 3 peduli terhadap aturan eksternal; 4 bertindak dengan motif yang dangkal ump. untuk memperoleh pujian, menyamakan diri dalam ekspresi emosi; 5 kurang introspeksi; 6 perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal; 7 takut tidak diterima kelompok; 8 tidak sensitif terhadap aturan; dan 9 merasa berdosa jika melanggar aturan terutama aturan kelompok. Tingkat IV: Tingkat Sadar Diri Sdi Karakteristiknya adalah: individu 1 mampu berpikir alternatif; 2 melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi; 3 peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada; 4 orientasi pemecahan masalah; 5 memikirkan cara hidup; serta 6 penyesuaian terhadap situasi dan peranan Tingkat V : Tingkat Saksama Ska Karakteristiknya adalah: individu 1 bertindak atas dasar nilai internal; 2 mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan; 3 mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri; 4 peduli akan hubungan mutualistik; 5 memiliki tujuan jangka panjang; 6 cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial; 7 berpikir lebih kompleks dan atas dasar analisis. Tingkat VI: Tingkat Individualistik Ind Ciri-cirinya adalah: 1 peningkatan kesadaran individualitas, 2 kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan ketergantungan, 3 menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, 4 mengenal eksistensi perbedaan individual, 5 mampu bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan, 6 membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar dirinya, 7 mengenal kompleksitas diri, dan peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial. Tingkat VII : Tingkat Otonomi Oto Dengan ciri-ciri kemandirian, individu 1 memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan; 2 cenderung bersikap realistik dan objektif MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A PPPPTK Penjas dan BK | 67 terhadap diri sendiri maupun orang lain; 3 peduli akan paham abstrak seperti keadilan sosial; 4 mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan; 5 peduli akan self-fulfillment pemuasan kebutuhan diri; 6 ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal; 7 respek terhadap kemandirian orang lain; 8 sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain; dan 9 mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan. Gambar 1 Rekabangun Tugas Perkembangan Terdapat 11Aspek Perkembangan 1. Landasan hidup religius 2. Landasan perilaku etis 3. Kematangan emosional 4. Kematangan intelektual 5. Kesadaran tanggung jawab 6. Peran sosial sebagai pria dan wanita 7. Penerimaan diri dan pengembangannya 8. Kemandirian perilaku ekonomis 9. Wawasan dan persiapan karir 10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya 11. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga 3 Deskripsi Umum ITP a Bentuk Soal Terdapat empat perangkat ITP, masing-masing untuk jenjang SD, SLTP, SLTA, dan untuk jenjang PT Mahasiswa. ITP untuk siswa MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A 68 jenjang SLTP terdiri atas 50 butir rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas empat pernyataana, b, c, d yang secara hierarkis menggambarkan kualitas perkembangan yang dicapai siswa. 10 butir dari 50 butir soal tersebut merupakan pengulangan dari nomor-nomor tertentu yang dimaksudkan untuk menguji konsistensi jawaban siswa. b Pengadministrasian ITP dapat diadministrasikan secara individual maupun kelompok. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakannya berkisar antara 20 sampai 50 menit. Pedoman lengkap pengadministrasian ITP pelaksanaan, penyekoran, pengolahan, dan penafsirannya disajikan buku Petunjuk Teknis Penggunaan ITP. 4 Deskripsi Perangkat Lunak ATP ATP adalah perangkat lunak berbasis Windows yang dikembangkan untuk mengolah lembar jawaban instrumen ITP. Pengolahan lembar jawaban ITP dengan ATP jauh lebih mudah dan cepat 1 detik untuk 100 lembar jawaban pada komputer Pentium 400 dibandingkan dengan cara manual. Hasil keluaran ATP berbentuk grafik maupun tekstual. Hasil ini dapat digunakan guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk menganalisis tingkat perkembangan siswa secara kelompok maupun individual, dan sebagai dasar pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah. Seperti halnya ITP, ATP juga dikembangkan untuk empat tingkat jenjang pendidikan, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. ATP dirancang agar dapat dipelajari dengan cepat dan mudah untuk digunakan. Petunjuk penggunaan dan pengoperasian ATP disajikan dalam buku Petunjuk Penggunaan ATP . Fasilitas utama yang dimiliki perangkat lunak ATP ini adalah: 1 Data Entry. Data dapat langsung dientri melalui ATP, atau melalui MS Excel kemudian diimpor oleh ATP. MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL A PPPPTK Penjas dan BK | 69 2 Penyekoran data. Setelah data masuk, penyekoran dapat segera dilakukan. Hasil penyekoran dapat di ekspor dalam format MS-Excel untuk analisis lebih lanjut. 3 Analisis Data. Analisis data dapat dilakukan setelah penyetoran data selesai. Secara garis besar, analisis dilakukan dengan dua cara, secara kelompok dan secara individu.

9. IKMS IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN MASALAH SISWA