Luas Lahan ±5500 Ha Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel dan Produk hilirnya Nilai Investasi ± Rp 28,7 T Telah dibangun sarana dan sarana perkantoran pengelola kawasan, Pengelola kawasan PT Konawe Putra Propertindo KPP

2. Luas Lahan ±5500 Ha

3. Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel dan Produk hilirnya

4. Nilai Investasi ± Rp 28,7 T

5. Telah dibangun sarana dan sarana perkantoran pengelola kawasan,

jalan penghubung areal tambang dan kawasan sepanjang 42 Km serta land clearing beberapa areal kawasan

6. Pengelola kawasan PT Konawe Putra Propertindo KPP

Progres 1. Sudah dilakukan tahap land clearing dan kontruksi awal berupa pembangunan kantor dan mess serta penyelesaian pelabuhan 2. Telah ada surat dukungan Gubernur Sultra dan Bupati Konawe Masalah 1. KPP sedang melakukan pembenahan manajemen dan terdapat masalah dengan PT VDNI terkait proses jual beli lahan untuk pembangunan pabrik VDNI dan jual beli saham PT Pelabuhan Muara Sampar selaku pengelola dan operator terminal pelabuhan khusus di Kawasan Industri Konawe 2. Pembebasan lahan seluas 640 Ha, dimana lahan seluas 500 Ha telah dilakukan jual beli dengan PT VDNI, tetapi belum memberikan legalisasi jual beli tersebut Akta Jual Beli dan SHM. Belum dikeluarkannya rekomendasi dari kantor wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara, karena rencana luas lahan Kawasan Industri Konawe seluas 5.500 Ha melebihi ketentuan sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata ruang No. 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi bahwa peruntukan lahan kawasan industri maksimal seluas 400Ha Penyerapan tenaga kerja sebanyak 18.200 TK 32 4. Proses pembangunan VDNI telah mencapai 40-60, namun saat ini dihentikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara karena menganggap kajian AMDAL untuk Rencana Pembangunan Smelter belum selesai, setelah ditelusuri tenyata izin AMDAL yang telah dikeluarkan diambil oleh manajemen PT KPP 5. PT PMS terhenti pembangunannya oleh Polda setempat atas perintah Gubernur Sulawesi Tenggara karena menganggap izin lokasi belum dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan namun PT PMS menganggap bahwa aktifitas pembangunan terminal pelabuhan khusus telah dapat dilakukan karena telah mendapat surat izin tambat sementara PP 003116DP.15 tanggal 29 Oktober 2015 oleh Direktur Pelabuhan dan Pengerukan atas nama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Perkemba ngan 2015 1. Pengembangan SDM Industri Lokal di Kawasan Industri di Konawe 2. Penyusunan RDTR sekitar Kawasan Industri Konawe Rencana kegiatan 2016: Tidak ada Penyerapan tenaga kerja sebanyak 18.200 TK 33 Tingkat Kesiapan Keterangan 1. RTRW v Pemerintah Daerah 2. RDTR 2015 Kemenperin 3. Master Plan v Pengelola KI 4. Studi Kelayakan V Pengelola KI 5. Renstra V Pengelola KI 6. DED - Pengelola KI 7. AMDAL 2016 Pengelola KI Pekerjaan Fisik dalam KI 1. Pembangunan Jalan Poros Jalan Lingkungan oleh pengelola KI Pengelola KI 2. Pembangunan Gedung Pengelola KI oleh pengelola KI Pengelola KI 3. Pembangunan Akademi Komunitas 2016 Kemenperin 4. Traning Center Building Workshop - KemenperinPengelola KI 5. Pembebasan Lahan oleh pengelola KI Pengelola KI 6. Pematangan Lahan oleh pengelola KI Pengelola KI 7. Pembangunan Water Treatment Plant WTPembung oleh pengelola KI Pengelola KI 8. Pembangunan Waste Water Treatment Plant WWTP oleh pengelola KI Pengelola KI Dukungan Sarpras di Luar Kawasan Industri 1. Jalan Pembangunan jalan dari Bandara ke Kawasan Industri sepanjang 20 km 2016 Kementerian PUPR 2. Pelabuhan Pembangunan pelabuhan oleh Pengelola KI 2016 Bantuan Perizinan Kemenetrian Perhubungan 3. Pembangkit Listrik Kebutuhan listrik untuk awal konstruksi industri sebesar 10 MW 2017-2018 Kementerian ESDM 4. Rel Kereta Api - Kemenetrian Perhubungan 5. Rusunawa Pekerja Industri 2016 Kementerian PUPR 6. Rumah Sakit 2016 Pemda 7. Gudang Logistik - Kemenhub dan Kemendag 8. Balai Latihan Kerja - Kemen. Tenaga Kerja 9. Pendirian PTSP - BKPM Legend : V = sudah dilaksanakan 34

2. Luas Lahan ± 3000 Ha