15 poin Sebuah bola A bermassa m menumbuk bola B dengan massa 2m yang mula-mula 15 poin Sebuah balok kecil massa m

Halaman 7 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang c Piringan berputar tanpa slip. Maka dapat dengan mudah ditunjukkan bahwa : v =  R ……………………….2 MgL1 – cos = ½ Mv 2 + ½ I pm ω 2 Masukan  = 3, I pm = ½MR 2 , dan substitusi pers 2 : MgL1 – cos 3 = ½ Mv 2 + ½ ½MR 2 vR 2 Menyelesaikan persamaan di atas menghasilkan : gL v 3 2 

4. 15 poin Sebuah bola A bermassa m menumbuk bola B dengan massa 2m yang mula-mula

diam seperti yang ditunjukkan gambar di bawah. Sesaat setelah tumbukan, bola B meluncur pada lintasan yang berbentuk seperempat lingkaran berjari-jari R dan kemudian pada sudut β, gerakan bola B menjadi gerak proyektil. Diketahui bahwa tumbukan antara kedua bola bersifat lenting sebagian dengan koefisien restitusi e, dan kedua bola dapat dianggap sebagai benda titik. Tentukan besar kecepatan bola A saat menumbuk bola B. Jawaban : Kekekalan momentum linier: B A B A P P P P    2 B A A mv mv mv    2 B A A v v v   ......................................... 1 A A B A B A B v v v v v v v e         A B A v v ev   A B A ev v v   .............................................. 2  B A R Diunduh dari www.urip.info Halaman 8 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang substitusi v A ’ dari persamaan 2 ke persamaan 1: 2 B A B A v ev v v      3 1 e v v A B   ........................................... 3 Misal titik P adalah titik dimana bola B mulai mengalami gerak proyektil. Disini gaya normal B pada lintasan sama dengan nol, N B = 0. Maka, R v m F P S 2 2   R v m mg P 2 2 cos 2     cos 2 gR v P  Kekekalan energi mekanik setelah tumbukan:         2 2 2 2 1 cos 1 2 2 2 1 P B v m gR m v m           cos 2 1 cos 1 3 1 2 1 2 gR gR e v A               cos cos 2 1 3 1 2 1 2 gR gR gR e v A             gR gR e v A           cos 2 3 3 1 2 1 2     2 cos 3 3 1 2           gR e v A Maka,   2 cos 3 1 3     gR e v A Diunduh dari www.urip.info Halaman 9 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

5. 15 poin Sebuah balok kecil massa m

1 berada di atas suatu bidang miring massa m 2 , sudut kemiringan  yang diletakkan di atas alat timbangan berat lihat gambar. Diketahui bidang miring memiliki ketinggian h dan titik pusat massanya berada pada ketinggian h3 dari alas bidang miring. Sementara itu pada saat awal, titik pusat massa balok m 1 berada di ketinggian h dari alas bidang miring. Tentukan: a letak posisi vertikal titik pusat massa sistem balok- bidang miring tersebut. b komponen vertikal kecepatan pusat massa balok dinyatakan sebagai fungsi waktu t, saat balok kecil tergeserbergerak ke bawah di atas permukaan bidang miring c posisi vertikal titik pusat massa balok sebagai fungsi waktu t. d nilai pembacaan pada alat timbangan berat saat balok kecil mulai bergeser. Jawaban : a Letak posisi vertikal titik pusat massa CM sistem balok-bidang miring: h m m m m m m h m h m y cm           2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 b Komponen vertikal kecepatan pusat massa balok dinyatakan sebagai fungsi waktu t : y cm y v m m m dt dh m m m dt dh m dt dh m m m dt dy v cm 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1               Mencari 1 t v y :     sin 1 1 g m a m F x x , sehingga  sin g a x  , dan untuk koordinat y bukan y ’ berlaku   2 sin sin g a a x y     , dan dengan demikian t g v sin 2 1    dan akhirnya t g m m m m m v m v m v y y cm y sin 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1        Diunduh dari www.urip.info Halaman 10 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang c Posisi vertikal titik pusat massa balok sebagai fungsi waktu t : 2 2 1 sin 2 1 t g h y    , 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 sin 2 1 3 m m h m t g m h m m m h m y m t y cm         d Nilai pembacaan pada alat timbangan berat saat balok kecil mulai bergeser : y cm y tot Ma F  , y cm timb y tot Ma Mg F F    ,  2 2 1 1 sin g m m m dt dv a cmy y cm     dengan 2 1 m m M   , sehingga   2 1 2 1 2 2 1 1 sin sin g m g m m g m m m M Mg F timb            6. 15 poin Diketahui dua batang seragam yang disusun seperti pada gambar berikut. Batang dengan panjang D dipasang tegaklurus terhadap batang dengan panjang L 1 + L 2 lihat gambar. Massa batang total adalah M. Ujung batang D diletakkan pada poros O yang licin, sedangkan pada ujung batang L 1 dan batang L 2 dipasang massa masing-masing berturut-turut M 1 dan M 2 . Ternyata pada keadaan setimbang, batang D membentuk sudut  terhadap vertikal. Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan tan dinyatakan dalam besaran-besaran di atas. Diunduh dari www.urip.info Halaman 11 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Jawaban : Diagram gaya untuk sistem tersebut adalah Disini, M D L L L m    2 1 1 3 , M D L L L m    2 1 2 4 , M D L L D m    2 1 5 M m m m    5 4 3 . Setiap gaya dapat diuraikan ke dalam komponen sin dan cos sebagai berikut, Ambil torka searah berlawanan putaran jarum jam bernilai positif negatif. Syarat kesetimbangan adalah total torka di O sama dengan nol.   O  Diunduh dari www.urip.info Halaman 12 dari 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang sin cos sin cos sin cos sin cos sin 5 2 2 1 4 1 2 1 3 2 2 1 1                   gD m L D g m L D g m L D g M L D g M cos sin 2 4 2 1 1 3 2 1 2 2 1 1 5 4 3 2 1 L m L m L M L M m m m M M D           cos sin 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 D L L M L D L L M L L M L M M M M D             2 cos sin tan 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 M M M D D L L M L L L M L M            

7. 15 poin Pada sistem massa-pegas-katrol di samping ini,