1
A. Pendahuluan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat abdimas yang dilakukan oleh perguruan tinggi telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Kegiatan abdimas yang dimaksud dalam Kepmendikbud tersebut adalah kegiatan
sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Ipteks untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dari pengertian tersebut tampak jelas bahwa pelaksana kegiatan abdimas adalah dosen dan mahasiswa. Ada delapan standar yang harus
dipenuhi oleh perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan abdimas. Kedelapan standar tersebut adalah 1 Standar Isi, 2 Standar Proses, 3 Standar Penilaian,
4 Standar Hasil, 5 Standar Pelaksana, 6 Standar Pengelolaan, 7 Standar Sarana, dan 8 Standar Pendanaan.
Salah satu dari tuntutan standar isi adalah bahwa isi kegiatan abdimas bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan Ipteks yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Hasil penelitian atau pengembangan Ipteks meliputi hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat, bermanfaat
untuk memberdayakan masyarakat, serta dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Standar proses mengatur tentang proses kegiatan abdimas. Proses kegiatan abdimas dapat berupa pelayanan kepada masyarakat, penerapan Ipteks yang
sesuai dengan bidang keahlian sivitas akademika, peningkatan kapasitas masyarakat,
dan pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan
abdimas harus
diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram. Untuk itu maka kegiatan abdimas harus dirancang, dilaksanakan, dan dilaporkan kepada institusi.
Standar hasil kegiatan abdimas mengatur tentang kriteria minimal hasil abdimas dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan Iptek guna memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Standar pelaksana mengatur tentang kriteria minimal kemampuan pelaksana
kegiatan abdimas. Pelaksana kegiatan abdimas wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis
kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan. Standar penilaian mengatur tentang penilaian terhadap proses dan hasil abdimas.
Perguruan tinggi dapat menunjuk unit penanggungjawab kegiatan abdimas untuk menilai proses dan hasil kegiatan abdimas. Penilaian proses dan hasil dilakukan
dengan memperhatikan prinsip penilaian yang meliputi edukatif, objektif,
2
akuntabel, dan transparan. Kriteria minimal penilaian hasil kegiatan abdimas meliputi: 1 tingkat kepuasan masyarakat; 2 terjadinya perubahan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran program; 3 dapat dimanfaatkannya Ipteks di masyarakat secara berkelanjutan; 4
terciptanya pengayaan sumber belajar danatau pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan Iptek; atau 5 teratasinya masalah
sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
abdimas. Pengelolaan abdimas di tingkat perguruan tinggi dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, sedangkan pengelolaan
setiap program abdimas dilakukan oleh fakultas. Dengan mengacu pada standar-standar abdimas yang telah ditetapkan pemerintah
maka kegiatan abdimas yang dilaksanakan UT tidak akan menyimpang dari ketentuan pemerintah.
Program Abdimas Nasional UT tahun 2016 difokuskan pada kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM dan
penguatan kelembagaan, yang meliputi empat bidang kegiatan: • Pendidikan: Pembinaan Sekolah Menjadi Sekolah Unggulan FKIP
• Kesejahteraan: Manajemen Pengelolaan Keuangan Desa FEKON • Kesehatan: Pengelolaan SDA dan Pengolahan Statistik Desa FMIPA
• Penguatan Kelembagaan: Pengelolaan Administrasi Desa FISIP
B. Tujuan