Kinerja kepala desa dimata masyarakat Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan Keikutsertaan masyarakat dalam kerja bakti

5

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian yang akan dibahas merupakan hasil yang dipeoleh dari 10 responden yang terpilih di desa sea data tersebut dapat melalui wawancara yang berpedoman pada panduan pernyataan yang telah disusun terlebih dahulu sebagai berikut : Ada tiga hal yang menjadi ukuran kinerja pemerintah desa dalam menjalankan fungsi dan perannya di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa : 1. Adanya partisipasi masyarakat dalam musyawara desa dan kerja bakti gotong royong 2. Adanya transparansi informasi oleh pemerintah desa. 3. Adanya laporan pertanggung jawaban kegiatan akuntabilitas

a. Kinerja hukum tua dalam menjalankan fungsi dan perannya dengan penerapan asas partisipasi

Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang orientasi pembangunannya dari, oleh dan untuk rakyat, maka partisipasi masyarakat mutlak diperlukan.Keterlibatan atau partisipasi masyarakat diperlukan agar dalam program pembangunan yang dijalankan nantinya dapat menjawab permasalahan dalam kehidupan bersama yang seringkali tidak dapat diselesaikan oleh satu orang.Selain itu sebagai sebuah kelompok, maka didalamnya tiap-tiap anggota mempunyai karakter dan pemikiran yang berbeda-beda untuk itu harus ada pemimpin yang mempengruhi lewat dorongan dan pengarahan sehingga membuat masyarakat bertindak.Hal tersebut akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk sama-sama melaksanakan program- program tersebut.Dari rumusan tersebut dikaitkan dengan keadaan desa sea mengenai bagaimana kinerja kepala desa dimata masyarakat dan pemerintah desa melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan keikutsertaan masyarakat pada kegiatan kerja bakti dan musyawarah seperti dalam tabel berikut :

1. Kinerja kepala desa dimata masyarakat

Bedasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan responden yang ada di Desa Sea mengenai kinerja kepala desa dimata masyarakat ?sebagian besar dari mereka berpendapat belum maksimal yaitu sebanyak 8 orang 80, seperti hasil yang diperoleh dari salah satu tokoh masyarakat yaitu Bapak RL pada saat di wawancara pengamatan saya kinerja kepala desa kurang memuaskan dalam hal kurang beradaptasi dengan masyarakat baik suka 6 maupun duka juga dalam segi pembangunan . dan yang menjawab maksimal 2 orang 20 dari 10 responden.

2. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan responden yang ada di Desa Sea mengenai apakah Pemerintah Desa melibatkan elemen-eleemen masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pemerintah di berbagai sektor pembangunankemasyarakatan ?sebagian mereka berpendapat bahwa kadang-kadang melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan 3 30 orang. Seperti hasil wawancara yang diperoleh dari Sekretaris Desa Sea menjawab bahwa hanya kadang-kadang masyarakat dilibatkan dalam proes pengambilan keputusan tersebut Karena ada hal-hal tertentu yang hanya diputuskan dalam struktur organisasi.

3. Keikutsertaan masyarakat dalam kerja bakti

Dari hasil wawancara didapati bahwa keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan oleh pemerintah sebagian dari 10 orang informan menjawab sangat banyak masyarakat yang turut dalam kegiatan tersebut yaitu sebanyak 2 orang 20, kurang banyak masyarakat yang turut serta dalam kegiatan tersebut yaitu sebanyak 6 orang 30 seperti yang dikatakan oleh Bapak RP pada saat di wawancara masyarakat disini memang kalau kerja bakti hanya sedikit yang hadir dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang 20.

4. Keikutsertaan masyarakat dalam musyawara

Dokumen yang terkait

KINERJA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN | KOROMPIS | JURNAL EKSEKUTIF 2690 4965 1 SM

0 0 10

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) | Egeten | JURNAL EKSEKUTIF 2673 4931 1 SM

0 0 10

PERANAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KALASEY II KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA | Tempoh | JURNAL EKSEKUTIF 2669 4923 1 SM

0 0 12

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOPANA KECAMATAN AMURANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA SELATAN | Ngadi | JURNAL EKSEKUTIF 2323 4238 1 SM

0 0 13

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA | Benjamin | JURNAL EKSEKUTIF 16790 33727 1 SM

0 1 10

PERAN HUKUM TUA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN (Suatu Studi di Desa Sea Kecamatan Pineleng) | Sampoel | JURNAL EKSEKUTIF 16775 33698 1 SM

0 0 10

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA KEMBES SATU KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA | Walujan | JURNAL EKSEKUTIF 16662 33458 1 SM

0 0 11

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK (studi di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara) | Ganda | JURNAL EKSEKUTIF 16330 32738 1 SM

0 0 10

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA KOPIWANGKER KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA | Kembuan | JURNAL EKSEKUTIF 16038 32160 1 SM

0 0 11

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN HUKUM TUA DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA | Tandayu | JURNAL EKSEKUTIF 15591 31277 1 SM

0 0 10