Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan

(1)

PUSAT KECANTIKAN WANITA DI KOTA MEDAN (ARSITEKTUR RELAKSASI)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN 2011/2012

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

KARFIKA AMANDA 050406060

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012


(2)

PUSAT KECANTIKAN WANITA DI KOTA MEDAN

ARSITEKTUR RELAKSASI

Oleh :

KARFIKA AMANDA 050406060

Medan, 28 januari2012 Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Hajar Suwantoro ST,MT

(NIP :)

Dosen Pembimbing II

Firman Eddy ST.MT

(NIP :)

Ketua Departemen Arsitektur


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A)

Nama : Karfika Amanda

NIM : 050406060

Judul proyek Tugas Akhir : Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan Tema proyek Tugas Akhir : Arsitektur Relaksasi

Rekapitulasi Nilai :

Nilai Akhir : A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan

No. Status Waktu Pengumpulan Laporan Pemb. I Paraf Pemb. II Paraf Koordinator TGA-490 1. LULUS LANGSUNG

2. LULUS MELENGKAPI 3. PERBAIKAN TANPA SIDANG 4. PERBAIKAN DENGAN SIDANG 5. TIDAK LULUS

Medan,28 januari 2012

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. Vinky Rahman, MT

Koordinator TGA - 490


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun Laporan Tugas Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dengan judul tugas akhir yang saya ajukan adalah Pusat Kecantikan Wanita Di Kota Medan, berlokasi di jalan Masdulhack, Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, doa, semangat, dan perhatian tiada henti dari Orangtua saya tercinta, Bapak Ir. H Rosihan Anwar MM dan Ibu Alexandra, serta kakak-kakak saya Karin Imelda , Cherie Amarda , Charma Juinda yang selalu membantu dan memberi dukungan kepada saya, dan keluarga besar saya.

Terimakasih sebesar-besarnya tidak lupa saya ucapkan kepada:

 Bapak Hajar Suwantoro, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingannya yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

 Bapak Firman Eddy, S.T., M.T. sebagai ,Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna.

 Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, kritik, dan saran.

 Ibu Lisa Suryani, S.T., M.T. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, kritik, dan saran.

 Bapak Ir. Vinky Rahman, M.T. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

 Sahabat-sahabat yang saya sayangi; Suhaila, Yulvira, Ririe, Jafar, Icut, Anggi,

Teman-teman satu Ruangan Tugas Akhir; Grady Imam, Emir, Riki, Oci, Rebeka, Fesal, Tri, Raha, Radinal, Anis, Dodi, Efran. Teman-teman satu stambuk angkatan 2005.


(5)

Akhir kata, saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Medan, Mei 2012 Penulis, Karfika Amanda


(6)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ...i

BAB I Pendahuluan ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Maksud dan Tujuan Perencanaan ...2

1.3 Rumusan Masalah ...3

1.4 Metode Perancangan ...3

1.5 Lingkup / Batasan ...4

1.6 Sistematika Laporan ...5

1.7 Skematika Laporan ...6

BAB 2 Deskripsi Proyek ...7

2.1 Terminologi judul ...7

2.2 Deskripsi Umum Proyek ...8

2.2.1Deskripsi fungsi dan proyek ...8

2.3. lokasi ...9

2.3.1Kriteria Pemilihan Lokasi ...16

2.3.2 Analisa Pemilihan Lokasi ...17

2.3.3 Kriteria Penilai Lokasi ...17

2.4 Tinjauan dan Fungsi ...20

2.4.1 Pengguna dan Aktifitas ...20

2.4.2 Deskripsi Fungsi ...25

2.4.3 Fasilitas Kegiatan ...27

2.4.4 Deskripsi Persyaratan dan kriteria Ruangan ...29

2.5. Studi Banding Proyek sejenis ...34

2.6 Analisa kompetitor ...43

BAB III Elaborasi dan Interpretasi Tema ...46

3.1 Pengertian Arsitektur Relaksasi ...48

3.2 Keterkaitan Tema dengan Judul ...57

3.3 Studi Banding Tema Sejenis ...59

BAB IV Analisis Perancangan ...59


(7)

4.2 Analisis Fungsional/Non fisik ...73

4.3 Analisa Bentuk ...74

4.4. Analisa Teknologi ...75

4.5 Analisa bahan dan material ...77

4.6 Analisa utilitas bangunan ...80

BAB V Konsep Perancangan ...84

5.1 Konsep Perancangan Tapak ...81

5.2 Konsep Program Ruang ...92

5.3 Konsep Perancangan Utilitas ...98

5.4 Konsep Struktur ...100

5.5 Konsep Interior ...101

5.6 Konsep Bentukan Massa Bangunan ...102


(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, menempati urutan ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Hal ini tentu saja ditunjang dengan adanya angka penduduk yang tinggi yaitu sekitar 2 juta penduduk dengan kepadatan 7.520 km2 dan bersifat heterogen. Dan hal ini pula yang kemudia membuat medan menjadi berkembang menjadi kota metropolitan dengan aktivitas dan mobilitas masyarakatnya yang tinggi, padat dan beragam.

Kota medan dengan populasi penduduk yang cukup padat dan beragam industry yang besar, dengan berbagai macam aktivitas didalamnya akan memberikan kesibukan rutinitas dan tuntunan hidup yang lebih tinggi, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi waktu istirahat. Kelelahan yang dijalani hampir setiap hari ditengah bising dan macetnya lalu lintas kot ayang membuat para karyawan dan pekerja lainnya harus memutar otak, mengerahkan tenaga yang sedikit banyak akhirnya menimbulkan keletihan, kejenuhan, juga stress yang akan memberikan dampak bagi kesehatan dan kecantikan.

Keadaan yang buruk seperti itu semakin diperburuk dengan kebiasaan / pola hidup yang yang tidak sehat seperti makan yang tidak bersahabat dengan kesehatan, misalnya, pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi makanan yang berkolestrol dan berlemak tinggi serta kurangnya serta. Pola aktivitas yang kurang bergerak, tidak berolahraga dan selalu berada diruangan yang ber-AC. Kesemuanya inilah yang menyebabkan system peredaran darah yang tidak lancer.

Pada masa sekarang ini muncul masalah-masalah kecantikan yang sangat menganggu penampilan wanita secara internal maupun eksternal. Masalah kesehatan dan kecantikan yang datang dari luar tubuh biasanya akibat polusi udara, sinar matahari, stress akibat rutinitas pekerjaan dan problem hidup yang dihadapi. Proses penuan dini oleh penambahan usia, garis keturunan dan hormonal merupakan problem kesehatan dan kecantikan yang dari dari dalam dan masing-masing individu.

Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang sehat diperlukan suatu pusat perawatan kecantikan untuk membantu menjaga, merawat dan membentuk keindahan peampilan agar selalu tampil prima dan menarik bagi wanita muslim di Medan. Kebutuhan wanita muslim akan sarana ini juga tidak hanya berlangsung dalam waktu yang singkat (jangka pendek). Tapi justru berlangsung secara kontinu (jangka panjang) dikarenakan sifatnya


(9)

yang berupa perawatan. Karena pada saat ini sarana kesehatan semakin menjamur di kota-kota besar di Indonesia, dan salah satunya di kota-kota Medan.

Minat wanita di Kota Medan sendiri terhadap perawatan tubuh, kulit, dan kecantikan baik usia remaja sampai usia dewasa bahkan usia baya semangkin meningkat. Sejalan dengan kesadaran masyarakat tersebut maka kebutuhan di bidang perawatan tubuh dan kecantikan secara professional dari ahlinya semakin meningkat. Besarnya perhatian masyarakat akan dunia kecantikan membuat usaha dibidang jasa pelayanan ini merupakan salah satu yang mempunyai daya saing yang tinggi untuk dapat menarik pengunjung dan turut bersaing dengan bidang usaha sejenis diperlukan penyediaan pusat perawatan tubuh dan kecantikan yang lengkap, baik itu pelayanan untuk perawatan tubuh, muka rambut, kulit dan fasilitas pelayanan konsultasi mengenai perawatan tubuh dan kecantikan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari perencanaan bangunan Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan ini adalah sebagai berikut :

 Merencanakan dan merancang suatu fasilitas Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang baik dan professional.

 Menciptakan suatu rancangan bangunan yang baru dengan fungsi yang sama.  Sebagai wadah pelepas stress (relaksasi) setelah beraktivitas rutin di kota yang

melelahkan.

 Membuat Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang lengkap dengan adanya fasilitas pelayanan konsultasi mengenai masalah kulit, kesehatan, kecantikan serta boutiq pakaian, boutiq sepati dan tas serta perpustakaan.

1.3. Perumusan Masalah

Masalah perancangan yang muncul dalam proyek ini adalah :

 Bagaimana merancang Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan agar setiap ruang, bentuk, dan lahan yang digunakan dapat berfungsi secara maksimal.  Bagaimana pengelolaan ruang dalam saling berintegrasi antar berbagai fungsi

dengan kegiatan yang berbeda.

 Bagaimana merencanakan sirukulasi manusia yang berada didalam bangunan sehingga tidak mengganggu aktifitas yang sedang berlangsung


(10)

 Bagaimana mewujudkan bentuk desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih.

 Penyesuaian sosial ekonomi masyarakat disekitar.

1.4. Metode Perancangan

Pendetakan-pendekatan yang dilakukan pada perancangan untuk mendapatkan pemahaman terhadap karakteristik permasalahan adalah dengan :

 Studi banding terhadap bangunan yang memiliki fungsi sejenis.  Studi literature

Mempelajari literature atau kepustakaan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan proyek mengenai Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan. Mengerti dan memahami proses yang terjadi dalam suatu jenis pelayanan untuk dapat menentukan perletakan ruag, peralatan yang digunakan, dan sirkulasi yang dapat menunjang kegiatan.

 Studi banding terhadap bangunan dengan tema sejenis.  Studi lapangan.

1.5. Lingkup dan Batasan Proyek

Membuat atau mewujudkan bangunan yang dapat menampung fungsi pelayanan perawatan tubuh, kecantikan, khusus mengenai perawatan tubuh dan kecantikan, promosi produk, konsultasi, dan keorganisasi kerja wanita.

Lingkup pembahasan dari proyek ini dalah pemabhasan pada hal-hal yang mendukung kegiatan maka diutamakan pada penambahan fasilitas yang diperlukan pada Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan, fasilitas tersebut berupa

 Pelayanan konsultasi mengenai kesehatan, masalah kulit dan kecantikan serta perawatannya.

 Pelayanan pemulihan pada peningkatan kinerja tubuh.  Perawatan tubuh, merawat dan meremajakan kulit dan tubu.


(11)

1.6. Sistematika Laporan

JUDUL PROYEK dan TEMA

Judul Proyek : Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan Tema : Arsitektur Simbolik

Latar Belakang

 Muncul masalah-masalah kecantikan yang sangat mengganggu penampilan wanita baik secara internal maupun eksternal. Masalah kesehatan dan kecantikan yang dating dari luar tubuh biasanya akibat polusi udara, sinar matahari, stress akibat rutinitas pekerjaan dan problem hidup yang dihadapi.

 Untuk dapat menarik pengunjung dan turut bersaing dengan bidang usaha sejenis dipeluka penyediaan pusat perawatan tubuh dan kecantikan yang lengkap, baik itu pelayanan untuk perawatan tubuh dan kecantikan.

Tujuan dan Manfaat

 Merencanakan dan merancang suatu fasilitas Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang baik dan professional.

 Menciptakan suatu rancangan bangunan yang baru dengan fungsi yang sama.  Sebagai wadah pelepas stress (relaksasi) setelah beraktivitas rutin di kota yang

melelahkan.

 Membuah Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang lengkap dengan adanya fasilitas pelayanan konsultasi mengenai masalah kulit, kesehatan serta boutiq pakaian.

Perumusan Masalah

 Merencanakan dan merancang suatu fasilitas Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang baik dan professional.

 Menciptakan suatu rancangan bangunan yang baru dengan fungsi yang sama.  Sebagai wadah pelepas stress (relaksasi) setelah beraktivitas rutin di kota yang

melelahkan.

 Membuah Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang lengkap dengan adanya fasilitas pelayanan konsultasi mengenai masalah kulit, kesehatan serta boutiq pakaian.

Data Perencanaa

- Data Tapak - Studi Literatur - Studi Banding - Survei Lapangan - Wawancara

Analisa

 Analisa kondisi lingkungan yaitu : analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.

 Analisa fungsional yaitu : analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.

 Analisa penerapan struktur pada bangunan

Konsep Perancangan

Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas


(12)

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan, berisi kajian tentang latar belakang pembangunan pabrik daur ulang kertas, maksud dan tujuan, masalah perancangan, lingkup dan batasan, dan metode pendekatan.

Bab 2 Deskripsi Proyek, berisi tentang pembahasan mengenai terminology judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan kesitimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab 3 Elaborasi Tema, berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema sejenis.

Bab 4 Analisa perancangan, berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang, utilitas.

Bab 5 Konsep Perancangan, berisi tentang konsep gubahan massa, konsep sturktur serta penzoningan baik luar maupun dalam.


(13)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 Pengertian Judul

Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang pengertian judul proyek.  Pusat :

 Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi.  Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan

 Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.

 Kencantikan (cantik) :

 Kecantikan adalah keelokan

 Indah dalam bentuk dan buatannya, elok (rupa muka), molek, bagus, rupawan  Hasil dari kesempurnaan

 Indah, bersih, sehat, dan rapi

 Kecantikan yang sempurna adalah kecantikan antara lahir dan batin. Semua wanita yang lahir didunia diciptakan cantik, tinggal bagaimana cara merawatnya dengan benar.

 Kecantikan merupakan ungkapan pikiran yang mempengaruhi perasaan terhadap sesuatu kesempurnaan yang agung yang tidak dapat dipahami dan kita secara konsekuen merasakannya.

Menurut Dr. Marta Tilaar (Sari Ayu) tentang kecantikan :

“Kecantikan adalah indah, bersih, sehat dan rapi. Kecantikan yang sempurna adalah kecantikan lahir dan bathin”

 Pengertian Wanita :

 Wanita adalah orang (perempuan), kaum putri.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pusat Kecantikan adalah :

“Suatu pusat pelayanan atau kegiatan yang menyediakan berbagai aktifitas yang berkaitan dengan perawatan kesehatan dan kecantikan dengan menggunakan metoda-metoda terapi


(14)

untuk mengatasi masalah-masalah kecantikan dan kesehatan dan cara penanggulangannya.

2.2 Deskripsi Umum Proyek

Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah :

1. Judul :Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan 2. Tema Proyek : Arsitektur Relaksasi

3. Lokasi Proyek : Jl. Masdulhak 4. Batas Side

Utara : Pemukiman penduduk menengah ke atas

Selatan : Pemukiman penduduk menengah ke atas

Timur : Pemukiman penduduk menengah ke atas

Barat : Perumahan Villa Masdulhak dan Kantor PLN

5. Luas Site : + 1 Ha

6. Status Proyek : Fiktif

7. Pemilik Proyek : Pihak Swasta

2.2.2. Deskripsi Fungsi dan Proyek

Sebagai bangunan tunggal yang berfungsi sebagai Pusat Kecantikan Wanita di kota Medan di area kota yang beraktivitas padat dan mobilitas yang tinggi, bangunan harus menawarkan fungsi yang lengkap dan menarik serta efisien. Didukung oleh persyaratan ruang yang memadai dan penambahan unsure estetis (suasana yang indah) untuk mendukung proses relaksasi.

Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan merupakan program yang menyeluruh untuk mengendalikan kondisi fisik dan jiwa. Layanan ini memakan waktu satu hari dan berlokasi didalam kompleks. Pada dasarnya, aktifitas ini merupakan serangkaian proses terapi baik sendiri maupun lebih dari satu orang yang berlangsung pada ruangan yang berbeda.

Selain dari ruangan untuk program perawatan, diseduakan juga ruang-ruang yang berfungsi mendukung aktifitas seperti : ruang fitness, ruang yoga, salon, swimming pool, restaurant biasa dan untuk kesehatan, boutiq dan taman didalam yang berfungsi untuk memberi kesan lebih naturalis pada tapak maupun bangunan.


(15)

2.3. Lokasi

Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang dekripsi / tinjauan lokasi proyek.

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk mendesain suatu bangunan dibutuhkan ketelitian dalam hal perencanaan bangunan. Ketelitian itu bias dalam bentuk waktu, biaya, site, material, pekerja ataupun style. Namun dari semua masalah diatas, site seharusnya mendapat perhatian yang lebih besar, sehubungan dengan fungsi bangunan yang dibangun yang bergerak dibidang jasa dan komersil bagi masyarakat luas, khususnya kalangan menengat ke atas, maka lokasi harus memperhatikan akses maupun potensi lokasi disekitarnya. Salah satu kriteria pemilihan lokasi utnuk Pusat Kecantikan di Kota Medan yang paling utama yaitu memperhatikan WPP berdasarkan RUTRK pemerintah Kota Medan :

Pemilihan lokasi site didasarkan atas beberapa kriteria, seperti :

1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan (RUTRK) 2005. Lokasi site harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana peruntukan lahan.

2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis, lingkungan dengan image yang bagus dan berbudaya dan sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung dungsi bangunan yang akan dibangun.

3. Aksesibilitas

Lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana transportasi umum yang melewati lokasi site.

Pusat Kecantikan di Kota Medan merupakan bangunan yang lebih mengarah kepada kegiatan untuk perawatan tubuh dan kecantikan, serta retail-retail untuk menjual produk-produk kecantikan. Untuk itu dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat untuk menjamin aktifitas didalam bangunan tersebut.

Berdasarkan RUTRK Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) yaitu :


(16)

Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan W

P P

Kecamatan Pusat

Pengembangan Peruntukkan Wilayah Program Kegiatan

A M. Belawan

M. Marelan M. Labuhan

Belawan Pelabuhan,

industru, permukiman, rekreasi maritime

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman. B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran,

perdagangan, rekreasi indoor, permukiman

Jalan baru, jaringan air minum,

pembuangan sampah, sarana pendidikan

C M. Timur

M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Ampas

Aksara Permukiman,

perdagangan, rekreasi

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. D M. Johor

M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia

Pusat Kota CBD, pusat pemerintahan, hutan kota, pusat pendidikan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman Perumahan permanent, penanganan sampah, sarana pendidikan

E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan

Sei Sikambing Permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. Sumber : RUTRK Kota medan


(17)

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas yang bersifat public dan berskala kota.

WPP D

Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan

WPP E

Perumahan, perkantoran,

konservasi, lapangan golf dan hutan kota.

WPP A

Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri,

pergudangan dan

permukiman

WPP B

Merupakan kawasan

perkantoran dan

perdagangan

WPP C

Merupakan kawasan

pemukiman dan

perdagangan


(18)

Berikut tabel kriteria pemilihan lokasi :

Tabel 2.2. Kriteria Lahan Untuk Menentukan Lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap

struktur kota Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil, pameran dan pendidikan.

2. Wilayah

Pengembangan Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan.

3. Lingkungan Berada dilingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan.

4. Pencapaian atau

aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum, maupun pribadi.

5. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.

6. Utilitas kota /

lingkungan Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site (listrik, air, telefon, drainase, dll)

7. Statu kepemilikan Ada status hak milik

8. Nilai lahan Sebaiknya nilai bahan diusahakan seminimum mungkin

9. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan.

10. View Adanya view yang bagus baik dalam dalam site maupun dari luar site

11. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncakan. (> 1 Ha)

12. Kontur tapak /

topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan.

Dari tinjauan di atas maka lokasi yang tepat untuk di jadikan lokasi proyek ini adalah lokasi WPP D , dimana lokasi tersebuat terletak dan di fungsikan dekat dengan pusat kantor, perumahan dan sarana pendidikan internasional.


(19)

Adapun beberapa alternative

Beberapa alternatif pemilihan lokasi perancangan di Jl. Juanda (site A), Jl. Cut Nyak

Meutia (site B), dan Jl. Mongonsidi (side C), ditunjukkan dengan gambar berikut :

Lokasi A : Jl. Juanda

Batas – batas

Utara : Jl. Linggarjati dan rumah-rumah 1 lantai Timur : Jl. Karim dan rumah-rumah 1 lantai Selatan : Jl. Juanda, ruko dan hotel Pardede Barat : Jl. Supeno dan rumah-rumah 1 lantai

Gambar 2.2. Lokasi di Jl. Juanda

Kecamatan Medan Polonia terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan batas-batas berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun Sebalah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah


(20)

Kecamatan Medan Polonia dengan luas wilayahnya 5.52 Km2. Kecamatan medan Polonia adalah daerah pintu gerbang Kota Medan, yang merupakan pintu masuk dari daerah lainnya bagi Regional maupun Internasional melalui transportasiudara pada saat ini, dengan penduduknya berjumlah : 49.048 jiwa (2004). Walaupun bukan sebagai daerah industry seperti : Industri perabot rumah tangga dari kayu, Houlding & Komponen Bahan Bangunan, Sepatu, Konveksi, Pengolahan Kopi, Kerupuk Ubi / Kue-kue.

Sebagai informasi pada Kecamatan Medan Polonia ini terdapat : 2 (dua) buah Hotel (Hotel Polonia & Hotel Tiara); Taman Hiburan / Rekreasi di Tugu Ahmad Yani serta 1 (satu) unit Lapangan Golf Polonia dan 1 (satu) buah Universitas Swas (PT Harapan).

Lokasi B : Jl. Cut Nyak Meutia

Batas – batas :

Utara : Berbatas dengan Kantor Pemerintahan Sumatera Utara BAPEDALDA Timur : Berbatas dengan rumah menengah ke atas

Selatan : Berbatasan dengan Hotel Tiara Medan

Barat : Berbatas dengan rumah penduduk menengah ke atas

Kecamatan Medan Kota terletak di wilayah Timur Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Area Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Perjuangan


(21)

Kecamatan Medan Kota,

Berdasarkan RUTRK, lokasi merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk komersil, permukiman, dan perkantoran

KDB kawasan : 60%


(22)

2.3.2. Analisa Pemilihan Lokasi

Berikut akan diuraikan tentang analisa pemilihan lokasi yang tepat bagi Pusat Kecantikan di Kota Medan.

Gambar 2.1. Peta Medan

Pusat Kecantikan di Kota Medan, direncanakan dekat dengan fasilitas pemukiman, fasilitas pendidikan, serta perkantoran. Sehingga mudah dijangkau dari mana saja. Serta harus sesuai dnegan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan seperti ketentuan RTRW Kota Medan 2005.

Lokasi : Jl. Mongonsidi

Batas – batas

Utara : Perumahan penduduk

Timur : Perumahan penduduk

Selatan : Perumahan penduduk

Barat : Perumahan Villa Masdulhak dan Kantor PLN Luas site :

½ (panjang sejajar x tinggi) ½ ((148m+132m) x 96m) 13720 m

1,37 Ha

Kecamatan Medan Baru terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut :


(23)

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah

2.3.3. Kriteria Penilai Lokasi

Berikut adalah kriteria penilaian lokasi.

Tabel 2.3. Kriteria Pemilihan Lokasi No. Parameter Perincian

Unsur Nilai Sangat Baik Baik Cukup

1. Struktur Kota Sesuai dengan peruntukan di RUTRK

Komersil dan

rekreasi Pemukiman dan perkantoran Pemerintahan Jarak lokasi terhadap fungsi sekitar yang mendukung

Jauh Sedang Dekat

Citra lingkungan Baik Sednag Buruk Sesuai Biasa saja Tidak sesuai 2. Aksebilititas Jenis kendaraan

untuk mencapai lokasi Kendaraan pribadi, kendaraan umum, pejalan kaki Kendaraan pribadi dan / atau pejalan kaki Kendaraan pribadi atau kendaraan umum atau pejalan kaki saja Kondisi pendestrian Kondisi trotar

baik Trotoar kurang Trotoar sempir Lebar jalan Lebar dengan

pedestrian diatas 8 meter Lebar tanpa pendestrian, 4-8 meter Sempit 3. Acara

pelayanan Dekat dengan fungsi pendukung lain

Multi fungsi 3 fungsi utama (komersil, pemukiman, rekreasi) 1 fungsi utama

Utilitas Tersedia kondisi

baik Tidak tersedia 4. Persyaratan

lain Status kepemilikan lahan Hak milik Hak guna bangunan Nilai komersil lahan kurang Nilai kawasan Elite / komersil

tinggi Bilai komersil kawasan sedang

Nilai komersil lahan kurang View keluar Terdapat sungai,

adanya jarak pandang Tidak terdapat sungai, adanya jarak pandang Tidak ada sungai, jarak pandang kebangunan kurang


(24)

Perincian unsur nilai Lokasi A Lokasi B Lokasi C

Sesuai dengan RUTRK 5 5 3

Jarak lokasi terhadap fungsi sekitar yang

mendukung 5 5 5

Citra lingkungan 3 5 5

Kesesuaian lahan dengan fungsi 3 5 5

Aksesibilitas 5 3 5

Akss pejalan kaki 3 5 5

Jalur sirkulasi 5 5 5

Dekat dengan fungsi lain 5 5 5

Utilitas 5 5 5

Status kepemilikan 5 5 5

Nilai lahan 5 5 5

View 3 3 5

Sumber : Hasil olah data primer, Tahun 2008 Ket :

Nilai 5 : Sangat Baik Nilai 3 : Baik

Nilai 1 : Sedang

Adapun analisa dan penetapan lokasi proyek berdasarkan penilaian yang dilakukan pada table penilaian alternatif lokasi diatas, maka lahan yang terpilih menjadi lokasi bangunan Pusat Kecantikan Wanita di Kota medan adalah lokasi C, yaitu lokasi pada Jln. Mongonsidi, yang terletak persis di persimpangan jalan

 Luas Lahan

Luas lahan yang direncakan sekitar 1 hektar dengan pertimbangan adanya berbagai fungsi didalam bangunan.

 Pemilik dari proyek ini adalah pihak swasta


(25)

Pengelola dari kasus ini adalah pihak swast

KONDISI SITE

Lokasi site

Kantor PLN

Perumahan jalan sekitar site

Site ini dipilih karena sesuai dengan criteria suatu pengembangan lahan kota Medan,dan nilai plus nya daerah yang nyaman untuk mendukung adanya Pusat Kecantikan Wanita yang bertemakan Arsitektur Relaksasi

Faktor2 yang mendukungnya adalah adanya bangunan perkantoran PLN dan pusat pemerintahan,sekolah internasional Singapore,perumahan elite yang berpengaruh ke gaya hidup wanita Medan yang berkarier untuk menginginkan tetap cantik modis dan tetap fit serta santai.


(26)

2.4. Tinjauan Fungsi

Berikut ini akan diuraikan tinjauan fungsi berupa pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.

2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengunjung dan pemakai Pusat Kecantikan di Kota Medan dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok pengunjung dan pemakai :

 Pengunjung Pusat Kecantikan di Kota Medan - Wanita pengusaha dan kalangan bisnis - Wanita kalangan masyarakat umum  Pemakai Pusat Kecantikan di Kota Medan

 Konsumen pemakai jasa daily spa, yang berupa pengembalian stamina, relaksasi, program kecantikan dan perawatan kulit.

 Konsumen pemakai jasa Spa yang terbagi lagi menjadi : - Pemakai program pemulihan kesehatan

- Pemakai program pelayanan kesehatan / pengobatan - Pemakai program kecantikan

- Pemakai program perawatan tubuh / kebugaran  Konsumen pemakai jasa konsultasi

Selain dari konsumen, pemakai dari bangunan tersebut juga meliputi pengelola dan karyawan, yang terdiri dari :

 Artistic Director (AD)

Merupakan pimpinan dalam struktur pelaksanaan dibawah owner. Memiliki fungsi yang serupa dengan manager. Bertanggung jawab dalam membentuk image, pengembangan salon dan spa serta training karyawan.

 Beatuician

Merupakan staf ahli untuk perawatan kulit, termasuk didalamya luluran, race-masking, dan make up.

 Therapist

Merupkan staf ahli untuk pihat dan peracikan ramuan serta wewangian untuk penyembuhan mental dan relaksasi.


(27)

 Stylist

Merupakan staf ahli untuk kecantikan dan penataan rambut. Pelayanannya langsung kepada klien meliputi kegiatan cutting, setting, dressing.

- Junior Stylist

Merupakan staf pembantu yang bertugas membantu stylist. Pekerjaannya meliputi cuci-blow, babylist, membersihkan sisa-sisa pemotongan, dll

- Hair Specilist dan Electrolist

Merupakan staf ahli yang memiliki pekerjaan khusus seperti perming, coloring,/dying, bonding, pencakokan rambut, dll.

- Sport Instructor

Merupakan staf ahli untuk departemen kebugaran yang meliputi pelatih yoga, instruktur fitness, renang dan aerobik.

- Skin Consultan

Merupakan staf ahli kulit yang memberikan konsultasi untuk sebelum perawatan.  Master Therapist

Merupakan staf ahli untuk pihat dan peracikan ramuan serta wewangian untuk penyembuhan mental dan relaksasi.

 Ahli Akupuntur

Merupakan staf untuk perawatan akupuntur.  Receptionist

Merupakan penerima dan pemberi informasi umum, juga sebagai pengatur jadwal.

Karakteristik Pengunjung :

 Ditinjau dari segi usia

Pemakai dari bangunan tidak memiliki batasan usia  Ditinjau dari strata ekonomi

Pemakai bangunan secara umum tidak dibatasi dari segi strata ekonomi, tetapi pengguna bangunan berstrata ekonomi menengah ke atas.

Bangunan pusat perawatan tubuh dan kecantikan ini khususnya ditujukan untuk kaum wanita, karena wanita selalu memperhatikan penampilannya dan sangat menjaga elastisitas kulit untuk memperlambat proses penuaan kulit karena usia.


(28)

Banyak tempat yang menawarkan pelayanan kecantikan, maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk mempengaruhi seseorang untuk dapat ke tempat perawatan tubuh dan kecantikan, antara lain :

 Tampilan bangunan

 Nama baik tempat pelayanan  Keanekaragaman jenis pelayanan  Cara melayani (fasilitas servis)  Keinginan pribadi

Deskripsi Perilaku

Perilaku dair pengguna fasilitas Pusat Kecantikan Medan ditunjukkan pada table berikut : Tabel 2.5. Deskripsi Perilaku

No. Pengguna 1 Pengunjung

Pusat Terapi Kecantikan Medan

2 Karyawan Pusat Kecantikan Medan

3. Pengelola


(29)

Sumbe r :

Hasil Olah Data Primer 2.4.2. Deskripsi Fungsi

Berdasarkan fungsinya pembagian kegiatan pada bangunan Pusat Kecantikan di Kota Medan ini terdiri dari :

 Pelayanan konsultasi kecantikan dan kesehatan  Perawatan Kecantikan

 Akupuntur (perawatan kecantikan dengan menggunakan jarum untuk menyeimbangkan kembali energy badan)

 Aromatherapy (perawatan dengan menggunakan wangian rempah dan minyak esensial oil yang harum)

 Cranial osteopathy (perawatan pada bagian kepala untuk menghilangkan sakit dan otot yang tegang pada bagian kepala sehingga badan kembali seimbang)

 Massage (perawatan dengan pijatan untuk memberikan kenyamanan jiwa raga)  Nutritional therapy (perawatan dengan mengkosumsi makanan yang bergizi, diet

khusus dan vitamin merupakan rekomendasi dari ahlinya (dokter) untuk mencegah penyakit).

 Reflexology (perawatan pad abagian kaki untuk menjaga kesehatan)  Body Treatment (perawatan tubuh)

Bertujuan merawat dan meremajakan kulit serta menenangkan kondisi tubuh dan pikiran yang tegang dan stress akibat rutinitas yang dilakukan sehari-hari. Bagian-bagian yang ada dalam perawtan tubuh (body treatment) adalah :

 Massage

Pihak acupressure aromatherapy (pemijatan tradisional dengan minyak aromaterapi).

Relaxation massage (teknik pihatan untuk merilekskan badan)

Jet-Spray, memijat untuk semua otot dan area yang sensitive pada tubuh (badan) didalam air untuk membantu menghilangkan kekejangan otot dan rasa


(30)

sakit dibadan dengan memperbaiki sirkulasi peredarah darah didalam tubuh. Pihatan ini dikhususkan pada area pertu dan kaki.

 Body Scrub (lulur)

Dengan menggunakan Green Tea (untuk pengangkatans sel kulit mati dengan perawatan daun teh hijau)

Menggunakan scrub cara tradisional Indonesia, menggunakan rempah-rempah tradisional, yang akan mengelupas dan menghilangkan sel-sel kulit mati, diikuti dengan body mask dan akhirnya menjadikan kulit anda begitu halus, begitu lembut, yang membuat anda bagaikan seseorang yang baru.

 Mandi Susu

 Spa (hydrotherapy) Aromatic whirlpool Aromatic sauna

 Sauna (berpanas-panas didalam ruangan tertutup, untuk menghilangkan racun-racun dalam tubuh yang keluar bersama keringat sehingga rasa lelah hilang)

Sauna secara tradisional

Menggunakan infra merah pada ruangan sauna  Hand & Foot Treatment (perawatan tangan dan kaki)

Bertujuan untuk merawatan, menghaluskan, menyehatkan dan membersihkan tangan dan kaki

Menicure Pedicure

Aromatic hand & foot treatment

Reflexiologu & Acupressure (relaksasi pada bagian tangan dan kaki untuk memperindah kaki dan tangan)

 Hair Treatment (perawatan rambut)

Bertujuan untuk melakuka perawatan pada rambut yang bermasalah maupun rambut yang tidak bermasalah untuk mendapatkan rambut yang sehat, bersih dan indah, perawatan juga dapat menenangkan urat syarat pad abagian kepala. Beberapa macam perawatan rambut :

Gunting & blow Creambath Styling Cat / toning


(31)

Pelurusan Keriting Sanggul

Aromatic hair treatment  Kebugaran

Bertujuan untuk melatih dan otot secara fisik agar sehat dan bugar. Fitness

Aerobic

 Energetic therapy (Yoga) Yoga untuk ibu hamil Yoga untuk ibu dan bayi

Yoga untuk membantu kesehatan wanita Yoga untuk lanjut usia

Yoga untuk anak-anak  Pendukung

Restaurant Perpustakaan

Boutiq pakaian dan boutiq sepatu dan tas Tempat ibadha

Gudang, sebagai tempat penyimpanan alat-alat perlengkapan kebersihan bangunan

Ruang-ruang service lainnya, terdiri dari ruang genset, ruang boiler, tangki air, dll.


(32)

2.4.3 Fasilitas Kegiatan

Berikut adalah fasilitas kegiatan dari Pusat Terapi Kecantikan Wanita Medan : Tabel. 2.6. Fasilitas Kegiatan

FASILITAS

KEGIATAN PEMAKAI KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

1. Kantor Pimpinan - Mengelola keseluruhan secara operatif dan administrative - Mengadakan

pertemuan dan rapat - Mengawasi kegiatan

karyawan

- R. Pimpinan - R. Rapat - R. Tunggu - Toilet - R. Sekretaris Karyawan :

- Artistic Director (AD)

- Kasir

- Marketing manager - Personal manager - House keeping

manager - Technical

department manager - Consumption

Departement Manager - Sport Instructor - Skin Coultan - Ahli Akupuntur - Training

Departement

- Mengatur kegiatan operasional - Mengatur keuangan,

pembukuan dan laba - Mengatur kepegawaian - Mengatur pemasarana

dan promosi

- Melakukan perawatan dan perbaikan

bangunan, fasilitas dan mekanikal elektrikal - Melakukan transaksi

dan negosiasi - Mengatur pengadaan

menu latihan dan perawatan baru - Menyusun pelajaran

training pegawai baru - Mengatur pengadaan

linen untuk perawatan - Mengatur pengadaan

dan menu makanan - Melaksanakan ibadah - Istirahat

- Kantor Artistic Director - Kantor kasir dan

keuangan

- Kantor marketing dan humas

- Kantor personalia - Kantor department

House Keeping - Kantor department

foods and beverages - Kantor divisi teknik - Kantor pelatih - Kantor peralatan - Kantor divisi terapis - Kantor divisi training - Kantor receptionist - Mushalla

- Toilet - R. Pegawai

2. Tepi kecantikan / perawatan tubuh

Karyawan - Melayani pengunjung - Melaksanakan

pengecekan awal - Meracik ramuan - Melakukan perawatan

- Ruang penerima - Ruang ganti - Ruang loker - Ruang shower - Ruang perawatan

tubuh dengan peralatan (akupuntur, cranial osteopathy, reflexology)

- Ruang aromatherapy - Ruang sauna dan bilik

renang

- Ruang wet treatment dan bilik perawatan pribadi

- Whirlpool utama bilik perawatan outdoor - Ruang santai - Gudang bahan - Kantor


(33)

- Toilet

- Ruang peralatan Pengunjung - Berganti pakaian

- Melakukan pengecekan awal - Melakukan perawatan

akupuntur

- Melakukan terapi pada bagian kepala

- Melakukan terapi pada bagian kaki

- Melakukan perawatan menggunakan aromatherapy - Melakukan peluluran - Melakukan pemijatan - Membilas tubuh - Melaksanakan

program sauna dan steam

- Berendam 3. Fitness Karyawan

Pengunjung

- Melayani pengunjung - Membantu pemakaian

alat fitness - Melatih aerobic - Melatih yoga - Melatih dan menjadi

wasit tenis meja - Berganti pakaian - Latihan fitness - Latihan aerobic - Istirahat - Membilas tubuh

- Ruang penerima - Ruang ganti - Ruang showe - Ruang loker - Ruang fitness - Ruang yoga - Ruang aerobic - Ruang pengawas /

pelatih

- Ruang istirahat - Kantor - Toilet

- Ruang peralatan 4. Salon Karyawan

Pengunjung

- Melayani pengunjung - Melaksanakan

pengecekan awal - Melakukan perawatan - Melakukan

pengecekan awal - Melakukan perawatan - Menunggu

- R. Penerima - R. Tunggu

- Area perawatan rambut - Bilik perawatan

khusus

- Area perawatan wajah dan manicure – pedicure - Toilet - R. Peralatan - Gudang bahan - Kantor 5. Restaurant /

Café Karyawan

Pengunjung

- Melayani konsumen - Memasak, mencuci - Mengelola

- Membersihkan - Memesan makanan /

minuman - Makan - Bermain - Bersantai

- R. Penerima - R. Makan - Kasir - Dapur - Pantry

- R. Cuci tangan - Toilet

- Gudang - R. Bilyard - R. Rekreasi


(34)

Tekik bangunan

- Menjaga dan merawat teknik

peralatan kebersihan - Gudang

- Ruang teknik (panel, control utilitas, shaft, dll)

- Ruang genset - Ruang linen - Menara air - Loading dock 7. Publik Karyawan

Pengunjung

- Memberi informasi - Keamanan - Sanitasi

- Meminta informasi - Menunggu

- Sanitasi - Menelepon

- Duduk dan istirahat

- Receptionist - R. Satpam - Selasar - Toilet

- Telepon umum - Hall

- Taman dan kolam - Ruang tunggu Sumber : Data Primer

2.4.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruangan

Berikut adalah persyaratan dan criteria ruang

No. Nama Ruang Zona Kriteria Ruang

1 R. Pelayanan Umum Publik Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View

Lobby √ √ √ √ √

Resceptionis √ √ √ √

R. Tun

ggu √ √ √ √ √

R. Konsultasi √ √ √ √

Toilet Wanita √ √

Shop √ √ √ √

a. R. Pengelola Kesehatan dan

Kecantikan Semi Publik

R. Direktur √ √ √ √ √

R. Sekretaris √ √ √ √

R. Bagian Adm. √ √ √ √

R. Bagian Marketing √ √ √ √

R. Arsip √ √ √ √

R. Rapat √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √

Gudang √ √

b. Restaurant Publik

R. Manajer √ √ √ √ √

R. Karyawan √ √ √

R. Makan √ √ √ √

Dapur √ √

Gudang √ √

c. Coffe Shop Publik

Area Makan √ √ √ √ √

Pantry √ √ √ √ √

2. R. Pegawai Semi

Publik

R. Istirahat √ √ √ √

R. Makan √ √

3. R. Pelayanan Umum Perawatan Publik

Recepsionist √ √ √ √

Restaurant √ √ √ √ √


(35)

Lobby √ √ √ √ √

Recepcionist √ √ √ √

R. Tunggu √ √ √ √ √

R. Konsultasi √ √ √ √

Toilet Wanita √ √

R. Perawatan Akupuntur √ √ √

R. Aromatherapy √ √ √

R. Cranial Osteopathy √ √ √ √

R. Yoga untuk ibu hamil √ √ √ √

R. Yoga untuk ibu dan bayi √ √ √ √ √ √

R. Yoga untuk kesehatan wanita √ √ √ √ √ √

R. Yoga untuk lanjut usia √ √ √ √ √ √

R. Yoga untuk anak-anak √ √ √ √ √ √

R. Massage √ √ √ √ √ √

R. Naturopathy √ √ √ √

R. Nutrional Therapy √ √ √ √

R. Reflexology √ √ √ √

5. R. Perawatan wajah Private

R. Tunggu √ √ √ √ √

R. Ganti √ √

R. Cuci √ √

Skin Treatment √ √ √

Treatment tambahan √ √ √

Treatment eye, necks & lip √ √ √ Whitening & waxing √ √ √

R. Facial √ √ √

R. Perawatan kulit √ √ √ √ √ √

R. Microbioliting treatment /

Microdermabrassiona facial √ √ √ √ √ √

R. AHA (alfa hydroxing acio) √ √ √ √ √ √

R. Diamond Tone Skin Renewal √ √ √ √ √ √

R. Make-Up √ √ √ √ √ √

Storage √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √

6. Ruang perawatan tubuh Private

R. Tunggu √ √ √ √ √ √

R. Ganti √ √ √ √ √ √

R. Cuci √ √ √ √ √ √

R. Instruktur √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √

R. Warming uo √ √ √ √ √ √

R. Transion √ √ √ √ √ √

R. Alat √ √ √ √ √ √

Aromatherapy full body massage √ √ √ √ √ √ Pijat acupressure aromatherapy √ √ √ √ √ √

Relaxation massage √ √ √ √ √ √

Hot stone massage √ √ √ √ √ √

Water massage √ √ √ √ √ √

Jet spray √ √ √ √ √ √

Mandi susu √ √ √ √ √ √

Aromatic whirlpool √ √ √ √ √ √

Aromatic sauna √ √ √ √ √ √

Sauna secara tradisional √ √ √ √ √ √

Infra merah pada ruang √ √ √ √ √ √

Grean tea scrub √ √ √ √ √ √

Tradisional scrub √ √ √ √ √ √

7. R. Perawatan Rambut Semi Publik

R. Runggu √ √ √ √ √ √

R. Ganti √ √ √ √ √ √

R. Cuci √ √ √ √ √ √

R. Cut & blow √ √ √ √ √ √

R. Creambath √ √ √ √ √ √

R. Instruktur √ √ √ √ √ √


(36)

√ √ √ √ √ √

8. R. Perawatan Kuku dan Kaki √ √ √ √ √ √

R. Tunggu √ √ √ √ √ √

R. Ganti √ √ √ √ √ √

R. Cuci √ √ √ √ √ √

Locker √ √ √ √ √ √

Storage √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √

R. Instruktur √ √ √ √ √ √

R. Treatment hand & foot √ √ √ √ √ √

R. Manicure & Pedicure √ √ √ √ √ √

R. Massage Hand & Logs √ √ √ √ √ √

9. Ruang Kebugaran Semi Publik

Hail √ √ √ √ √ √

R. Tunggu √ √ √ √ √ √

R. Senam √ √ √ √ √ √

R. Ganti wanita √ √ √ √ √ √

R. Fitness √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √

10. Musholla Publik

R. Sholat √ √ √ √ √ √

R. Wudhu √ √ √ √ √ √

Toilet Pria √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √

Gudang √ √ √ √ √ √

11. Ruang Service

Locker √ √ √ √ √ √ √

R. Gudang Alat √ √ √ √ √ √ √

R. Panel √ √ √ √ √ √ √

R. Keamanan √ √ √ √ √ √ √

R. Generator √ √ √ √ √ √ √

R. Reservoir √ √ √ √ √ √ √

R. AHU √ √ √ √ √ √ √

R. Chiller √ √ √ √ √ √ √

R Shaft √ √ √ √ √ √ √

Toilet Pri √ √ √ √ √ √ √

Toilet Wanita √ √ √ √ √ √ √

Berdasarkan pengamatan tentang trend yang sedang berkembang, maka kebutuhan ruang pada Pusat Kecantikan di Kota Medan adalah :

 Ruang Spa, yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan spa termasuk massage, paket-paket Spa yang ditawarkan, program tangan & kaki, dan program rambut.


(37)

Gambar 2.5. Ruang Perawatan Spa Salon

Gambar 2.7. Ruang Salon  Ruang Yoga

 Fitness Center

Gambar 2.9. Fasilitas Kebugaran

 Restoran yang didalamnya terdapat ruang dapur dan ruang saji yang menyediakan makanan-makanan yang secara khusus disediakan untuk mendukung program spa para pelanggan dan juga jus buah-buahan untuk program detoksifikasi.


(38)

Gambar 2.10 Restoran Kesehatan

2.5. Studi Banding Proyek sejenis

Adapun studi banding arsitektur yang akan diterapkan dalam perancangan diambil dari fungsi atau tipe bangunan sejenis.

a. Eastern Garden Martha Tilaar Spa

Bangunan ini terletak di Jl. K.H. Wahid Hasyim Jakarta, dan merupakan salah satu bangunan yang menyediakan pelayanan terhadap tubuh dan kecantikan secara professional. Martha Tilaar ini memiliki lokasi yang dekat dengan pusat kota dan dikelilingi rumah-rumah penduduk yang dapat memanfaatkan pelayanannya, karena pencapaian yang mudah karena dilalui kendaraan umum.

Gambar 2.11 Bangunan Eastern Garden Martha Tilaar Spa

Bentuk bangunan ini lebih mengarah kepada pembangunan ke arah vertical, dimana hal ini wajar saja melihat terbatasnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta jika pembangunan mengarah pada arah horizontal. Bangunan tinggi seperti ini banyak dilihat di kota-kota besar. Biasanya bangunan ini berupa perkantoran atau komersil.


(39)

Interior pada bangunan ini terkesan begitu hangat, sehingga ketika kita masuk kedalamnya pikiran secara tidak langsung menjadi rileks, karena kita mendapatkan kesan yang hangat dan nyaman. Pemilihan warna dan penempatan cahaya yang tepat tentu akan memberikan kesan yang istimewa pada pengunjung yang datang, sehingga mereka akan selalu ingat akan tempat tersebut dan dengan sendirinya akan kembali mengunjungi tempat tersebut.

Dalam hal pelayanan Eastern Martha Tilaar memberikan pelayanan untuk meremajakan, menyehatkan, serta untuk memberikan solusi bagi masalah kesehatan dan kecantikan dengan kegiatan perawatan tubuh, berupa :

 Layanan konsultasi Kecantikan dan Kesehatan  Mandi lulu

 Mandi susu  Massage  Aromatherapy  Spa

Gambar 2.13. Pelayanan yang disediakan

Layanan Konsultasi Kecantikan dan Kesehatan ini bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kulit kita agar didapat solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Disamping itu kita juga dapat berkonsultasi mengenai produk-produk apa yang baik untuk kulit kita, bagaimana mengatur pola makan yang sehat agar tubuh ktia selalu tampil sehat dan prima serta konsultasi mengenai perawatan yang akan kita gunakan untuk memperoleh kulit yang sehat.

Perawatan tubuh dan wajah yang ditawarkan oleh pusat Kecantikan Martha Tilaar ini lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam, yaitu berupa rempah-rempah, bunga, serta dengan menggunakan minya essensial oil untuk perawatan massage, spa dan aromatherapy.

Dengan seiring perkembangan teknologi pusat kecantikan ini juga menggunakan alat-alat elektronik untuk memecahkan masalah-masalah kecantikan kulit, seperti kulit


(40)

Gambar 2.14. Pelayanan Konsultasi

b. ASCARA Health & Beauty Center

ASCARA Health & Beauty Center ini memberikan inofasi theraphy dalam bidang Kesehatan dan Kecantikan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara medis. Pusat Kesehatan dan Kecantikan ini juga menawarkan bagaimana menciptakan sinergi antara obat yang berasal dari kedokteran dengan bahan-bahan kecantikan yang bersifat tradisional.

ASCARA Health and Beauty Center ini lebih memfokuskan pada konsultasi pribadi antara para tamu dan spesialis yang berasal dari pusat kesehatan dan kecantikan ini. Staf untuk konsultasi merupakan staff yang terlatih dan akan memberikan dan menyediakan jawaban yang lebih lanjut dan cukup luas mengenai metoda perawatan produk kosmetik.

Pemeriksaan kesehatan secara medis sebagai basis untuk mendiskusikan jumlah maksimum metode perawatan dan untuk mengembangkan program rencana kesehatan perorangan. Pemeriksaan ini meliputi :

 Medis dan lifestyle anamnesis  Pemeriksaan badan penuh


(41)

 Test kebugaran  Pengukuran

 Spirometry (paru-paru)

 Pengujian ultrasonik menyangkut organ / bagian dalam badan  Mewarnai Doppler Sonography

 Audiometri (tatap muka test)

 Nekan pengukuran (variabilitas frekwensi (hati/jantung))  I-Health (energi garis bujur analisa dan pengukuran)  Bebaskan sistem analitik radikal

 Hasil diagnose laboratorium

 BIA = Bloimpedance analisa untuk mengukur komposisi badan  Dermatoscopy (hasil diagnose menyangkut kulit)

 Konsultasi individu dan nasihat individu

Pusat kesehatan & kecantikan ini memiliki berbagai jenis perawatan secara tradisional maupun dengan menggunakan teknologi, yang terdiri dari fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

 Fasilitas ruang sauna, yang menggunakan tumbuhan yang berasal dari Sri Lanka Ayurveda dan Sumber air mineral. Hal ini menandakan adanya sinergi antara obat kedokteran dan bahan-bahan tradisional yang berasal dari asia khususnya.

 Konsultasi diagnostic, suatu perawatan medis.

 Massage Tradisional, pijatan tradisional yang memanjakan badan dan tubuh untuk meregangkan badan dan membebaskan otot dan urat-urat yang tegang agar didapat tubuh yang luwes dan prima.

 Masage muka kulit regenerasi

 Ascara kesehatan dan kecantikan juga menawarkan pencegahan terhadap proses penuaan, baik secara ilmu kedotkeran maupun tradisional.

 Ascara Healt and Beauty Center ini juga menawarkan perawatan dengan menggunakan prosedur dermatological aesthetics, yang berfungsi untuk menghilangkan cellulite, kerutan akibat pemakaian kosmetik.

 Massage muka

 Perawatan badan / tibuh  Konsultasi


(42)

Gambar 2.15. Fasilitas yang tersedia

Pusat Kesehatan dan Kecantikan ini juga menyediakan rumah makan dengan menu makanan bergizi sehat dan merupakan suatu pilihan makanan diet yang dikendalikan oleh para doctor.

ASCARA Health and Beauty Center ini menawarkan fasilitas kebugaran.

Karena untuk hidup sehat phisik harus berlatih, dan melakukan relaksasi. Pelatihan kebugaran Kesehatan dan Kecantikan ini dibantu oleh pelatih dan spesialisasi pada ahlinya untuk membantu menemukan program kebugaran yang diperlukan oleh tubuh. Pusat telah diperlengkapi oleh Technogym dan disediakan kursus mingguan dan pelatihan pribadi.

Untuk mengatasi ketegangan mental dan tekanan pada pusat Kesehatan dan Kecantikan ini juga ada fasilitas kebugaran / relaksasi berupa Yoga yang akan membantu untuk memperoleh kembali energi.

Kesimpulan :

ASCARA Health & Beauty Center memberikan inovasi theraphy dalam bidang kesehatan dan kecantikan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara medis. ASCARA Health & Beauty adanya perawatan tradisional maupun menggunakan teknologi yang sedang canggih saat ini. Fasilitas ini juga menyediakan fasilitas kebugaran.


(43)

c. The Ritz – Charlton, Ball Thalasso & Spa

Gambar 2.16. Fasilitas Spa dalam nuansa Bali

Merupakan Spa dengan paduan peralatan canggih, bahan tradisional dan keindahan alam dalam nusansa Bali.

Berdiri diatas lahan seluas 22.000 meter persegi dan terdiri dari bangunan terbuka dengan kolam air laut, enam buah villa untuk spa, tiga buah bangunan dua lantai yang berisi sebuah suite, dua puluh ruang perawatan dan enam buah ruang khusus terapi air laut. Bangunan juga dilengkapi dengan sauna, jacuzzy dan salon.

Kelebihan : gaya etnik pada bangunan memberikan nyaman yang penting bagi fungsi itu sendiri. Pemanfaatan penghawaan alami dan permainan elemen air maupun elemen naturalis lainnya member kesan sejuk dan nyaman bagi pengunjungnya. Bernuansa setempat (Bali) sehingga terasa merakyat sekaligus berkelas.

Kekurangan : sementara belum ada. Kesimpulan :

The Ritz-Charlton Bali Thalasso & Spa merupakan spa dengan menggunakan peralatan cangguh, bahan tradisional dan keindahan alam dalam nuansa Bali. Pemanfaatan penghawaan alami dan permainan elemen air maupun elemen naturalis lainnya member kesan sejuk dan nyaman bagi pengunjungnya. Bernuansa setempat (Bali) sehingga terasa sangat merakyat sekaligus berkelas.

d. Banyan Tree Spa, Bintan


(44)

Merupakan spa yang terletak di daerah wisata Bintan dengan panorama taut CIna Selatan yang menakjubkan. Dilengkapi dengan lapangan golf, hutan tropis, lereng-lereng yang terjal dan pantai yang berwarna keemasan yang menjadikannya tak terlupakan.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam spa ini adalah : massage, body scrub, bath, yoga, kolam renang, kHnlk kecantikan, fitness center, toko souvenir, aromateraphy, dan Jacuzzi.

Kesimpulan:

Spa yang dilengkapi dengan lapangan golf, hutan tropis, lereng-lereng yang terjal dan pantai yang berwama keemasan yang menjadikannya tak terlupakan. Membuat para pengunjung merasa menyatu dengan alam bebas.

e. Marta Tilaar Salon Day Spa, Nusa Dua Bali

Pusat perawatan tubuh dan kecantikan Martha Tilaar Salon Day Spa berada di Jl. Bay Pass Ngurah Rai, Nusa Dua Bali. Tampak pada bangunan memberikan kesan yang hangat dan nyaman karena selaras dengan alam sekitarnya.

Gambar 2.18 Pelayanan Martha Tilaar

Pada Martha Tilaar Salon Day Spa ini teradapat beberapa fasilitas ruang untuk spa, facial, salon, dan mezzanine. Untuk fasilitas spa terdapat 7 ruang dengan interior ruang memakai gaya bali dan terdapat 4 ruang untuk berendam dengan menggunakan bath tub, dimana ruangan ini menggunakan pendingin pada ruangannya.

Fasilitas untuk perawatan wajah seperti facial terdiri dari 3 tempat tidur. Suasana salon yang bersih dan luas memberikan kenyamanan, ditambah dengan pelayanan yang professional dan baik dari ahlinya.


(45)

Adanya ruang mezzanine untuk merilekskan diri setelah melakukan proses perawatan tubuh dan kecantikan sekalian melihat produk-produk souvenir dari Martha Tilaar. Adapun fasilitas perawatan tibuh dan kecantikan yang terdapat pada Martha Tilaar Salon Day Spa ini terdiri dari :

Gambar 2.19. Pelayanan dan Perawatan Martha Tilaar

 FACIAL AND MAKE UP

Sari Ayu

Sari Ayu – Acne

Aromatheraphy-Facial Daily Make Up/Standard Special / Evening Make Up

 HAIR CARE AND TREATMENT

Creambath / Scalp Treatment Traditional Hair Creambath Hair Spa

Shampoo and Blow Hair Cut

Hair Styling

Modern of Traditional Hairpiece Shampoo + Set Hair Coloring / Toning

Highlighting

 HAND AND FOOT CARE

Manicure Pedicure

 BODY TREATMENT & SPA Lulur Malih Warni


(46)

Ken Dedes Fruit Bath Massage

Traditional Massage

Kelebihan : Tampak bangunan terkesan modern, tetapi penerapan unsure alami juga dilakukan dengan memasukkan gaya tradisional Bali pada bagian interior bangunan. Hal ini secara tidak langsung memberi nilai pada bangunan tersebut. Pemanfaatan dan penempatah lighting pada umumnya ini memberikan kesan yang angat, alami dan nyaman. Fasilitas servis dan pelayanan ditawarkan pada pusat kecantikan sangat baik dan perawatannya, baik perawatan wajah, tubuh, rambut, dan lainnya menggunakan bahan-bahan yang bersifat alami dan tradisional.

Kekurangan : Belum ada Kesimpulan :

Pada Marta Tilaar Salon Day Spa ini terdapat beberapa fasilitas ruang untuk spa, facial, salon dan mezzanine. Pemanfaatan dan penempatan lighting pada umumnya ini memberikan kesan yang hangat, alami dan nyaman. Fasilitas servis dan pelayanan ditarkan pada pusat kecantikan sangat baik dan perawatannya, baik perawatan wajah, tubuh, rambut, dan lainnya menggunakan bahan-bahan yang bersifat alami dan tradisional.


(47)

Analisa Kompetitor dari Pusat Kecantikan di Medan

A.Rumah Cantik Citra Medan

Tidak berbeda jauh dengan di Jakarta, RCC Medan menyediakan berbagai perawatan spa seperti hand & foot spa, body massage & scrub, totok wajah dan konsultasi kulit yang dapat dinikmati

Di RCC Medan, selain dapat produk citra dengan harga terjangkau, setiap pelanggan juga bisa menikmati fasilitas internet, zona wifi dan ruang untuk santai sembari menunggu giliran tratment gratis dari RCC. “Di RCC kita tidak ingin menciptakan suasana jenuh dan bosan saat menunggu giliran, tapi pelanggan bisa bersantai mulai mengetahui tentang RCC lebih jauh melalui internet, juga zona wifi serta bisa menyaksikan televisi dengan menggunakan siaran indovision.

RCC ini berada di jalan DR.Mansyur Medan dekat lingkungan kampus USU Medan,,akan tetapi karena letak ini yang jauh dari lingkungan pekantoran dan lingkungan bisnis maka RCC ini kadang menjadi keluhan dari konsumennya yang di karenakan tempatnya yang kurang strategis dan lingkup yang kecil.


(48)

Delta Spa Medan terletak di jalan juanda Medan, lokasi ini tepat berada di pinggir jalan yang lalu lintasnya ramai sekali.

Delta Spa Medan merupakan bangunan MIX USE,karena ada juga di sewakan retail retail di bagian depan bangunan ini.Sedangkan Delta Spa itu sendiri merupakan sarana dari Delta Hotel Spa,sehingga di dalamnya juga ada sarana entertainment nya berupa PUB dan Diskotik Lounge nya.Unsur SPA dan treatment memang ada di dalamnya akan tetapi pengunjung lebih suka memakai sarana Entertainment itu tadi.

Di samping itu lokasi ini sering menimbulkan kemacetan di seputaran daerah sepanjang jalan juanda menuju Polonia dan jalan multatuli.


(49)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1. PENGERTIAN ARSITEKTUR RELAKSASI

Tema yang dipilih untuk kasus proyek Medan Skin Care adalah “Arsitektur Relaksasi”,

terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Relaksasi.

Arsitektur

- Arsitektur adalah seni bangunan / gaya bangunan (W.J.S. Poerwardimin, Kamus umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976)

- Arsitektur merupakan seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perabot, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. (id.wikipedia.org/wiki) - Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi

keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab. (Encyclopaedia Britannica, www.tripod.com)

- Arsitektur merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni (Vitruvius, De Arhcitecture)

Relaksasi

1. Pengertian Relaksasi

Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan semua orang untuk menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang baik, menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidak berdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan memberikan kesehatan bagi tubuh.


(50)

2. Metode dasar relaksasi

metode dasar relaksasi adalah suatu proses melawan efek otonomis yang menyertai rileksasi dengan kecemasan dan ketegangan sehingga akan menimbulkan counter conditioning atau penghilangan.

3. Manfaat relaksasi

Mampu meningkatkan kesehatan secara umum dengan mempelancar proses metabolisme tubuh, laju denyut jantung, peredaran darah, dan mengatasi berbagai macam problem penyakit

Mendorong racun dan kotoran dalam darah keluar dari tubuh

Menurunkan tingkat agretifitas dan perilaku-perilaku buruk dari dampak stres seperti mengkonsumsi alkohol serta obat-obat terlarang

Menurunkan tingkat egosentris ehingga hubungan intra personal ataupun interpersonal menjadi lancar

Mengurangi kecemasan

Pada anak-anak dapat meningkatkan intelegency meliputi karakter kognitif, matematis, logis, serta karakter afektif, relational, kreatif dan emosional

Meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri Pola pikir akan menjadi lebih matang

Mampu mempermudah dalam mengendalikan diri

Mengurangi stres secara keseluruhan, meraih kedamaian dan keseimbangan emosional yang tinggi

Meningkatkan kesejahteraan

Dari penjabaran di atas,jelas sekali bahwa Arsitektur Relaksasi itu merupakan turunannya dari Arsitektur Perilaku.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin kompleks maka manusia dan perilakunya ( human behaviour) semakin diperhitungkan juga dalam proses perancangan built environment yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur.

Bahasan ini dilandasi oleh artikel Harold M. Proshansky, William H. Ittelson & Leanne G. Rivlin mencakup berbagai hal yang dadahului oleh pemahaman tentang


(51)

Psikologi Lingkungan (perkembangan, pencarian dan pencapaiannya) yang dijadikan sebagai tema pembahasan keseluruhan. Lingkungan dibahas dalam perspektif hubungan dan pengaruhnya terhadap perilaku dalam konteks setting fisik arsitektural.

Mengacu pada pendapat Holahan (1982) disampaikan karakteristik pendekatan psikologi lingkungan terhadap perilaku dan setting fisik yang berpengaruh terhadap rancangan ruang arsitektural. Manusia mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap setting fisik dan lingkungan dengan cara yang spesifik. Psikologi Lingkungan mempunyai teknik yang khusus dalam merisetnya dengan Kognitif mapping yang dalam prakteknya menggunakan teknik observasi partisipatif. Dengan teknik riset demikian dapat diturunkan pendekatan untuk perancangan setting fisik arsitektural yang bertumpu pada Lingkungan & Human Behavioral ( yang menjadi idea pokok bahasan ini).

Pengaruh Lingkungan Fisik pada Perilaku

Bagaimana lingkungan fisik berpengaruh terhadap lingkungan secara timbal balik dijelaskan oleh Gibson (1966) dalam diagram berikut

- Perception

- Cognition

- Attitudes etc.

Environment Conditions Adaptive Psychological Process Behavioral Consequences

Perilaku manusia dalam hubungannya terhadap suatu setting fisik berlangsung dan konsisten sesuai waktu dan situasi. Karenanya pola perilaku yang khas untuk setting fisik tersebut dapat diidentifikasikan. Tentu saja apa yang dibahas tidak lantas menjadi demikian sederhana bahwa manusia semuanya berperilaku ajeg dalam suatu tempat dan waktu tertentu. Tapi umumnya frekuensi kegiatan yang terjadi pada suatu setting baik tunggal ataupun berkelompok dengan setting lain menunjukkan suatu yang konstan/tetap sepanjang waktu. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya karakter dan pola tetap perilaku


(52)

yang muncul seperti pola tanggapan perilaku yang kadang dapat berubah menjadi sebaliknya.

Apa yang ditunjukkan oleh peta perilaku tidak hanya tentang bagaimana kegiatan makan, tidur, berinteraksi, ngobrol dan lainnya dalam situasi, tempat dan waktu yang beragam tapi juga menunjukkan bahwa pola penggunaan ruang tidak diperdulikan oleh pasien yang terlibat dengan kata lain bahwa bila kondisi lainnya

sama, maka pola penggunaan (fungsi) setting fisik tertentu tidak diperdulikan oleh

pemakai yang terlibat. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa data yang menjadi acuan untuk pembentukan pendapat ini dinyatakan hanya sebagai

“kebenaran yang terjadi dengan sendirinya” dan itu bukan berupa asumsi kestabilan perilaku manusia pada umumnya tapi itu untuk menunjukkan kesamaan dalam hubungan dengan sebagian lingkungan fisik sebagai aspek nyata eksistensi manusia.

Aspek lain yang sebanding/setara adalah pendapat bahwa kesamaan dan keteraturan pikiran dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan ruang fisik yang terjadi dengan sendirinya adalah merupakan implikasi bahwa sifat alamiah dari kesamaan juga terjadi dengan sendirinya.

Dari data yang didapat pada riset perilaku tidak dimaksudkan bahwa asumsiitu hanya sebagian benar, tapi yang lebih penting adalah keyakinan bahwa hal tersebut menyederhanakan pengertian hubungan antara perilaku manusia dan setting fisiknya. Kita dapat menyaksikan bahwa kamar tidur itu secara tetap digunakan untuk bersosial dan makan selain hanya untuk tidur. Ruang makan tidak hanya untuk makan tapi juga untuk membentuk pola berinteraksi sosial.

Dalam perkembangannya,arsitektur perilaku ini menurunkan suatu paham baru yang lebih menekankan bahwa perilaku interaksi social antar fisik,lingkungan dan psikologi dari suatu kondisi humanismenya yaitu Arsitektur Relaksasi.

Arsitektur Relaksasi ini juga membawa perilaku dari suatu kondisi dimana perilaku dan psikologi itu saling berdekatan.Di suatu kondisi tertentu suatu paham arsitektur ini menekankan bahwa seorang arsitek di haruskan untuk menciptakan lingkungan yang dimana perilaku dari si pengguna akan merasakan ketenangan di dalam jiwanya ketika berada di dalam lingkungan binaan itu sendiri.


(53)

Dari data dan teori dia atas ,maka Arsitektur Relaksasi itu lebih ttertuju kepada hal dimana perilaku manusia itu untuk mendapatakan suasana yang tenang dan rilek di dalam efek psikologisnya yang termuat di dalam lingkungan binaannya.Itu juga yang akan tervisualisasi di dalam ruang dalam (interior) dan hubungan antar lingkungan binaanya yang akan di rencankan ke dalam ilmu Arsitektur.

PENDEKATAN TEORI ARSITEKTUR RELAKSASI

Ada beberapa elemen yang ada di dalam teori Arsitektur Relaksasi yang merupakan turunan dari Arsitektur Perilaku,yaitu:

PRIVACY

Salah satu aspek penting dalam desain interior suatu ruangan adalah privasi yang terdapat diruangan tersebut. Privasi didefenisikan sebagai kontrol yang selektif terhadap akses/jalur masuk individu atau kelompok (Altman, 1975). Dimensi tersebut memiliki dua dimensi penting yaitu sebagai suatu kemampuan untuk memisahkan diri sendiri dari orang lain yang efeknya adalah keinginan untuk mengasingkan diri, dan dimensi yang kedua adalah kemampuan untuk mempersonalisasikan ruang dengan tujuan untuk memberi informasi tentang diri kita sendiri. Karena itu privasi menyediakan proses yang dinamis dari membuka dan menutup diri terhadap orang lain. Ruang personal dan wilayah teritorial adalah mekanisme behavioral yang mengatur privasi. Keramaian dan hilangnya kontrol menyebabkan kita kehilangan privasi.

Desain yang mengoptimalkan privasi harus memperhitungkan dua elemen yang didefinisikan oleh Altman, dimana privasi memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang.

Salah satu cara dimana lingkungan dapat mempengaruhi adanya rasa privasi secara langsung adalah dengan meningkatkan atau mengurangi kemungkinan kita dapat melihat atau terlihat oleh orang lain, hal ini mengarah pada apa yang disebut gangguan secara visual. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurangnya privasi auditori lebih besar gangguannya daripada kurangnya privasi secara visual. Sundstrom (1994), kita merasa terganggu ditempat dimana pembicaraan pribadi kita mudah didengar orang lain. Ketika lingkungan tidak dapat menyediakan privasi yang memadai bagi individu maka akan muncul masalah, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa gedung apartemen yang didesain tanpa memperhatikan aspek privasi akan menimbulkan ketidakpuasan pada penghuninya (Zeisel & Griffin, 1975).


(54)

MATERIALS AND COLOR

Menurut Heimstra dan McFarling (1978), bahwa warna adalah salah satu dimensi dari permukaan lingkungan yang paling mudah dimanipulasi. Penelitian langsung mengenai manipulasi warna lingkungan sangatlah sedikit. Seperti Sanders dan McCormick (1987), yang menyatakan bahwa literatur yang menunjukkan aplikasi dari warna didominasi oleh pendapat daripada penelitian.

Sejumlah penyelidik sudah menguji kemungkinan suatu hubungan antara temperatur dan warna. Laporan awal (contohnya Newhall,1941; Ross,1938; Wright & Rainwater, 1962) menyatakan bahwa temperature yang hangat paling sering dihubungkan dengan warna merah dan oranye, dimana kesejukan dihubungkan dengan warna biru dan hijau. Tetapi apakah penyelidikan awal ini telah berhasil dalam merencanakan efek psikologis dari warna yang dapat diterapkan dalam desain? Apakah warna dari dinding dalam ruangan dimana Anda sedang belajar mempengaruhi persepsimu tentang temperature ruangan? Banyak aspek dari warna yang dikacaukan dalam suatu jaring simbolis. Menanyakan subjek untuk melaporkan hubungan warna dan temperature hanya akan membuka kemampuan individu untuk mengulangi apa yang sudah mereka pelajari.

Beberapa desain aplikasi dari warna yang berguna yang didapat dari penelitian menunjukkan bahwa keluasan persepsi, keramaian mungkin dipengaruhi oleh warna. Acking dan Kuller (1972) menyuruh subjek menilai serangkaian slide yang menggambarkan ruangan dengan warna yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa ruangan yang lebih terang dilihat lebih terbuka dan luas. Baum dan Davis (1976) juga menemukan bahwa perbedaan intensitas dari warna yang sama mempengaruhi respon subjek pada model ruangan. Ruangan yang berwarna hijau terang terlihat lebih luas dan tidak ramai dibandingkan dengan ruangan yang sama yang berwarna hijau gelap.

Sadalla dan Sheets (1993) melaporkan bahwa bahan mencakup bagian luar rumah mungkin dilihat sebagai indikator dari interpersonal style, kreativitas, dan kelas sosial

yang menyangkut pemilik rumah, terutama jika pemilik rumah dilihat mempunyai peranan dalam memilih material tersebut. Contohnya bagian luar rumah yang terbuat dari kau dihubungkan dengan pemilik rumah yang lebih emosional, lemah, lembut dan feminine.

ILLUMINATION

Kondisi pencahayaan yang berbeda juga mempunyai efek pentinh pada suasana hati dan perilaku sosial. Informasi mengenai efek pencahayaan sangat jarang. Dua kepercayaan yang umum adalah bahwa tingkat pencahayaan yang sedikit menunjukkan


(55)

intimasi yang besar dan lebih diam atau menurunkan percakapan. Beberapa penelitian mendukung kepercayaan ini. Contohnya Gergen, Gergen dan Barton (1973) melaporkan bahwa ketika mahasiswa yang tidak kenal satu sama lain ditempatkan di tempat yang lebih gelap selama beberapa jam, kedekatan fisik dan verbal yang cukup berarti terjadi diantara mereka. Kegelapan dan ketidakkenalan telah terbukti menghilangkan beberapa rintangan-rintangan yang menghalangi kedekatan.

Selain daripada penelitian-penelitian yang telah ada, efek pencahayaan mungkin bergantung pada konteks lingkungan dimana kita berada. Contohnya, tempat gelap di dalam kota mungkin menimbulkan depresi atau ketakutan, tetapi dalam setting yang lain akan menimbulkan suasana romantis dan kedekatan. Penelitian yang lebih lanjut dari 2 studi ini bertentangan dengan 2 kepercayaan yang telah ada tentang efek social dari pencahayaan. Berdasarkan jumlah komunikasi intim, Gilford (1988) melaporkan suatu penelitian laboratorium mengenai efek dari tingkatan pencahayaan pada jumlah dan kedekatan komunikasi tertulis diantara mahasiswa perempuan. Seperti yang diharapkan, ruangan yang terang menstimulasi komunikasi yang umum, tetapi ruangan yang lebih terang sebenarnya lebih mendorong terjadinya komunikasi intim. Penelitian lain yang dilakukan oleh Veitch dan Kaye (1988) menemukan bahwa tingkatan suara sebenarnya lebih rendah pada ruangan yang lebih terang dalam dua ruangan eksperimen untuk mahasiswa perempuan yang terlibat dalam suatu diskusi.

WINDOWS

Ajakan untuk lebih banyak menggunakan jendela muncul dari berkembangnya literature yang mencatat pengaruh terapis dari jendela rumah sakit dimana kita dapat melihat pemandangan di luar. Sebagai contoh, Ulrich (1984) mencatat bahwa pasien yang diberi jendela yang dapat melihat pemandangan di luar ruangan memiliki waktu yang lebih singkat tinggal di rumah sakit, membutuhkan lebih sedikit obat pereda rasa sakit dan mendapat lebih sedikit komentar negative dari perawat. Bukti lain dari pentingnya menggunakan jendela datang dari pengkajian sekolah tanpa jendela. Pada awalnya dirancang untuk mengurangi gangguan dalam kelas. Bangunan sekolah ini berciri memiliki memiliki jendela yang sedikit. Penelitian mengtakan bahwa ketiadaan jendela tidak memiliki pengaruh yang tetappada pembelajaran ( beberapa murid meningkat, yang lain ,menunjukkan performance yang rendah), tetapi memiliki dampak yang negative pada


(56)

Meskipun kita dapat menyimpulkan bahwa jendela secara umum diperhitungkan, pilihan untuk sejumlah ukuran jendela bervariasi sesuai dengan jenis-jenis ruang yang berbeda. Contoh, jendela yang besar lebih dipilih digunakan di ruang keluarga, ruang asrama dan perpustakaan. Dalam lingkungan ini factor-faktor berupa pemandangan, sinar matahari dan mood mempengaruhi pemilihan jendela. Sebaliknya, jendela tidak dipilih dipakai di kamar mandi umum dimana privacy merupakan sesuatu yang diutamakan.

FURNISHINGS

Perabot, peletakannya, dan aspek lain dari interior lingkungan juga merupakan penentu perilaku yang penting. Dalam ruang kelas menunjukkan bahwa penggunaan pola tempat duduk yang tidak umum dapat mempengaruhi performance murid, pola sepatu kuda, pola melingkar atau bentuk-bentuk lainnya, nampaknya menumbuhkan lebih banyak ketertarikan dan peran serta siswa. Beberapa bukti bahkan menyiratkan bahwa dalam pengaturan kelas yang biasanya terdapat perbedaan pada performance sesuai dimana orang tersebut duduk. Sommer dan Ross menggambarkan hubungan antara pengaturan perabot dan perilaku dalam rumah sakit seriatrik. Tempat duduk yang diletakkan sebaris lurus sepanjang dinding, pasien tidak banyak berinteraksi. Sommer dan Ross menggantinya dengan mengelompokkan kursi dalam kelompok kecil, dan orang-orang mulai berbicara satu sama lain. Pengaturan bukan merupakan satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi perubahan mood dan perilaku. Mutu dari pengaturan perabot juga penting.

Hollahan dan Saegret (1973) melaporkan skala besar pembaharuan kembali sebuah rumah sakit jiwa, kemudian dibandingkan dengan yang tidak diperbaiki. Pembaharuan kembali itu meliputi pembelian perabot baru, pengecatan dan pembuatan tipe-tipe ruangan yang berbeda. Peningkatan inidalam kualita lingkungan membuat meningkatnya kegiatan sosial dalam ruangan tersebut dan menunjukkan kualitas sebuah lingkungan dapat mempengaruhi mood dan perilaku. Pada akhirnya, keputusan untuk memperbaharui kembali ruangan dapat berdasarkan pada beberapa criteria, meliputi harga, keindahan dan fungsi.


(57)

3.2 Keterkaitan Tema dengan judul

Dan di mana Arsitektur Relaksasi berperan dalam membuat suatu rancangan yang akan menerapkan semua penjelasan di atas ke dalam hal proyek Pusat Kecantikan Medan,yang akan menunjang segala aktifitas dan kesibukan wanita dan pria Medan yang akan selalu tampil fit dan cantik.Adapun semua yang ada di dalam penjelasannya bahwa akan berpola bagaimana menciptakan lingkungan dan bangunan yang nyaman dan menciptakan suasana rileks yang akan dijadikan ke dalam proyek ini baik itu elemen bentuk massa ato bahan2 dari struktur yang lebih dilihat dari kesan INTERIOR di bangunan ini kelak. Dalam perkembangannya suatu tempat fungsi bangunan skin care ini lebih menekankan dimana seorang konsumennya harus mendapatkan service yang baik ,nyaman,dan tidak merasa takut atau paranoid ketika menginginkan proses medis di dalam perawatan kulitnya.sehingga dampak psikologi perilaku yang di timbulkan di tempat kecantikan itu pun harus menciptakann lingkungan binaan yang nyaman dan rileks.

Arsitektur Relaksasi menempatkan perannya dalam mengatur perencanaan sedemikian rupa untuk mengrencanakan bangunan skin care ini ke dalam unsure elemen yang di kemukankan seperti pada pendekatan teori yang di atas.

Dari unsure privacy,window,illumination,furniture,material bangunan dan warna, itu berdampak sinergi lurus dengan psikologi perilaku konsumen pengunjung skin care kedalam perencanaan hubungan antar ruang lingkungan binaan yang akan di timbulkan sedemikian nyaman dan tenang.


(58)

3.3 STUDI BANDING TEMA SEJENIS

Bangunan Modern dengan konsep Arsitektur Relaksasi di dalam Kota

Bangunan modern ini terletak di ujung Pantai Barat Matarangi, Selandia Baru. Ini merupakan tempat tinggal yang dirancang oleh arsitek Matt Chaplin Sumich Chaplin yang bekerja sama dengan Jen Pack dan terutama dibuat untuk relaksasi aktif.

Tingkat pertama terdiri dari ruang tamu terbuka yang mengintegrasikan ruang makan, dapur, tempat untuk menyimpan anggur dan dua perapian modern. Semua membuat bagian dari rumah ini menjadi tempat yang tepat untuk pertemuan keluarga dan bersosialisasi.

Lantai pertama juga mengakomodasi kamar tidur tamu dengan kamar mandi dan binatu. Ruang tamu membuka ke teras halaman belakang tertutup menampilkan area relaksasi yang modern di luar ruangan.


(59)

Lantai kedua dibagi menjadi dua bagian, yaitu dua kamar tidur dan kamar mandi dalam satu bagian, dan di sisi lain ruang utama dengan berjalan di mantel, kamar mandi luas dengan bak mandi dan ruang tunggu khusus.


(60)

BAB IV

ANALISIS PERANCANGAN 4.1. Analisis Lingkungan Tapak

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperhatikan tapak, lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur

4.1.1 Analisis Lokasi (Posisi Site Terhadap Kota-Kawasan dan Lingkungan)

Lokasi bangunan Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan terletak di Jl. Masdulhak, Kecamatan Medan Baru, Kelurahan Mongonsidi.

Respon : Berdasarkan RTRW maupun pengamatan lapangan, daerah ini merupakan daerah yang di peruntuhkan untuk rekreasi.Hal ini juga di dukung kondisi lingkungan. yang cukup sejuk walaupun berada di pusat kota. Sehingga keberadaan fungsi spa pada site akan saling menguntungkan.


(61)

4.1.2. Posisi Site Pada Lingkungan Sekitar

Site dekat dengan pusat pemerintahan, perkantoran, pendidikan, perdagangan (restoran),dan perumahan. Keberadaan site seharusnya salinh mendukung dengan fungsi sekitar. Fungsi sekitarnya seperti restoran, perkantoran, dan permukiman.

Bangunan ini nantinya dapat membverikan nilai lebuh pada lingkunganya sehingga dapat meningkatkan citra kawasan serta mmberi nilai ekonomi yang tinggi untuk funggsi komersil


(62)

Gambar 4.2. Tata Guna Lahan Sekitar

1: Site bangunan Pusat Terapi Kecantikan Wanita Medan 2: Area perkantoran

3: Komersil 4: retail

5: Perumahan Villa Masdulhak 6: Permukiman Menengah ke atas

Penzonigan tata guna lahan dibedakan atas angka angka.Setiap warna mewakili fungsi bangunan.. Disekitar site banyak terdapat perumahan serta permukiman penduduk, kantor pemerintahan, dan daerah komersil seperti rumah makan dan juga toko-toko lainnya. Site terletak di sekitas fungsi-fungsi yang beragam dengan berbagai jenis aktivitas yang menunjang kawasan sekitar

1

4 2

5

6

4 3

2 6 6 2

2

6


(63)

4.1.3. Analisa Intensitas Bangunan

Gambar 4.3. Garis Sepadan Bangunan Luas Site : 1 Ha : 10000 m2

GSB : Jl.Dr.Cipto : 12 m Jl.Masdulhak : 12 m KDB : 60% Luas Lahan : 60% x 10000 m2 : 6000 m2

KLB : dari pengamatan bangunan-bangunan sekitar, bangunan paling tinggi adalah dengan ketinggian 3-4 lantai.

12 m 2,5 m

12 m 2,5 m


(64)

4.1.4. Analisa Pencapaian Lokasi

Pencapaian ke lokasi site cukup mudah, karena disekitar jalan disekitar site banyak dilalui kendaraan, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Dengan adanya jalan utama yang ukup lebar sehingga memudahkan pencapaian kebangunan.

Gambar 4.4. Pencapaian Lokasi

Entarance utama dan pedestrian di sekitar site dapat digunakan. Jl.utama menuju site dari jl.Mongonsidi, Jl.Juanda, Jl.Sudirman dan dari Jl.P.Bulan.

Dari arah jl sudirman

Dari arah jl.juanda Dari arah padang bulan


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

 Ali, Muhammad, (1994), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

 Departemen Pemuda dan Olahraga, Tata Cara Perencanaan dan Tenik Bangunan Stadion

 Badudu, Zain, (1994), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan I, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

 Ching, Francis D.K. & Cassandra Adams. Building Construction Illustrated. Third Edition

 Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

 Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arsitektur Modern

Kota Medan, http:// www. Medan.co.id, tanggal akses 5,10,dan 12 januari 2009 Kompas.com

http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=4&ch=infopop