Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Tahun 2015 6
8. Program Perencanaan Tata Ruang dengan anggaran Rp 79.374.000,- dan realisasi anggaran Rp. 79.047.528,- dengan persentase 99,59 .
Dari total anggaran BAPPEDA OKU TI MUR Tahun 2013 secara keseluruhan yang telah berjalan dapat terealisasi sebesar 94,58 , namun masih sangat
dibutuhkan lagi perbaikan dalam penyerapan anggaran kegiatan rutin untuk tahun-tahun berikutnya sehingga tingkat kesadaran dalam bekerja tinggi dan
mencapai hasil yang maksimal.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Dalam rangka menentukan alokasi anggaran yang relevan dengan upaya untuk mengakselerasikan pencapaian visi dan misi BAPPEDA Kabupaten
OKU TI MUR, maka dilakukan analisis dan pengkajian terhadap bidang - bidang pembangunan di daerah yang secara langsung memiliki determinasi
dan secara
signifikan mendukung
terhadap akselerasi
peningkatan kemandirian dan daya saing pada tahun 2013. Pelaksanan APBD Tahun 2013
tidak terlalu mendapat kendala dan hambatan, hal ini dikarenakan pada tahun tersebut merupakan masa jabatan Bupat i OKU TI MUR terpilih untuk ketiga
kalinya, sehingga pembangunan yang sempat tertunda pada tahun 2012 kini berangsur-angsur sudah kembali normal seperti biasanya.
Keselarasan antara
APBN dan
APBD sangat
penting untuk
meningkatkan efektivitas dari penggunaannya. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut pelaksanaan program kegiatan harus benar-benar dijalani sesuai
dengan prioritas pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, program yang mendesak dan sangat penting untuk segera
dilaksanakan serta realistis sehingga dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun. Akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari skala prioritas dan
kegiatan yang memang sangat mendesak kepentinganya dalam masyarakat.
2.3 I su- isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Perencanaan pembangunan sangat erat hubungannya dengan ekonomi pembangunan, bila sekiranya ruang gerak ekonomi pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Tahun 2015 7
berusaha mencari strategi pembangunan Negara yang sedang berkembang, maka perencanaan pembangunan merupakan alat yang ampuh untuk
menterjemahkan strategi pembangunan tersebut kedalam berbagai pr ogram kegiatan yang terkoordinir.
Dalam perencanan pembangunan itu sendiri merupakan suatu usaha untuk merencanakan perkembangan masa depan suatu negara maupun
daerah, tentunya tidak akan maju dan berhasil pembangunannya tanpa adanya perencanaan pembangunan yang terarah.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, diperlukan kebijakan pembangunan nasional yang tepat. Ketepatan ini diukur dari
pengembangan terhadap kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya fisik buatan. Kebijakan
pembangunan yang tidak bertumpu pada ketiga potensi sumber daya tersebut akan sulit mencapai pembangunan yang berkelanjutan. I ni sudah kita alami
dengan terjadinya banjir di jalur-jalur utama ekonomi yang disebabkan oleh pembangunan yang kurang memperhatikan kapasitas sumber daya alam
sehingga fungsi sistem sungai dan drainase tidak memadai. I ni juga telah kita alami dengan terjadinya pembangunan yang tidak memperhatikan tata guna
lahan. Tidak efektifnya pembangunan juga dapat dialami apabila aspek sumber daya manusia sebagai bagian aspek sosial tidak diperhatikan, dimana
nilai-nilai tradisi, kemampuan teknologi dan potensi sumber daya manusia harus selaras dengan pembangunan. Oleh karena itu, untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada ketiga sumber daya
tersebut, digunakan penataan ruang sebagai payung kebijakan pembangunan dan pengendalian dalam implementasinya.
Sistem perencanaan pembangunan Nasional dan perencanaan tata ruang sama-sama menekankan suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat melalui urutan pilihan prioritas secara berhirarki dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Namun, perencanaan
tata ruang memiliki fokus kepada aspek fisik spasial yang mencakup perencanaan struktur ruang. Paradigma baru, pembangunan diarahkan agar
sustainable yaitu
pembangunan yang
melibatkan masyarakat
mendesentralisasi kekuasaan, menghormati budaya lokal menjamin
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Tahun 2015 8
pluralisme, desentralisasi sumber pendapatan dan penggunaan pendapatan nasional.
Melalui perencanaan pembangunan pada akhirnya hak seseorang property right dapat terlindungi tanpa menghambat inovasi dan
kreatifitasnya. Oleh sebab itu, penerapan prinsip-prinsip perencanaan pembangunan
wilayah sangat
relevan dalam
rangka m ewujudkan
pembangunan wilayah yang sistematik dan terintegrasi.
Guna memfokuskan strategi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten OKU TI MUR, dalam rangka pencapaian visi dan misi
organisasi secara efektif dan efesien, maka perlu memperhatikan dan mempertimbangkan permasalahan yang merupakan
issue strategis yang dihadapi. Permasalahan yang merupakan
issue strategis tersebut dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut :
1. Permasalahan Bidang Perencanaan dan Sumber Daya Manusia
a. Belum disusunnya Rencana Detail Tata Ruang RDTR beberapa
kawasan strategis seperti kawasan pesisir komering. b.
Belum adanya data kawasan kumuh sebagai dasar perencanaan bidang infrastruktur dan lingkungan hidup.
c. Masih terbatas dan kurangnya sumber daya manusia yang ada di
Bappeda.
2. Permasalahan Bidang Aspirasi Masyarakat
a. Kebijakan
penyusunan perencanaan
pembangunan juga
pemanfaatan dan pengendalian yang belum sepenuhnya dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat.
b. Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dan rendahnya
upaya diseminasi
informasi dalam
proses perencanaan
pembangunan. c.
Belum optimalnya kemitraan antar stakeholder. d.
Panjangnya birokrasi pengambilan keputusan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Tahun 2015 9
Berdasarkan pengalaman-pengalaman pembangunan yang telah terjadi, rendahnya keterlibatan masyarakat
dalam proses perencanaan pembangunan telah mengakibatkan dampak negatif sebagai berikut :
•
Rendahnya rasa memiliki dari masyarakat atas program proyek pembangunan wilayah yang disusun. Mengakibatkan keberlanjutan
sustainability dari program proyek yang dilaksanakan tidak terwujud.
•
Munculnya biaya transaksi transaction cost yang sangat mahal karena
masyarakat kurang
memahami tujuan
dari program proyek
pembangunan sehingga
seringkali muncul
penolakan atas
program proyek yang dilaksanakan.
•
Program proyek pembangunan wilayah yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakatnya.
•
Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.
Seiring dengan demokratisasi yang menjadi tuntutan bersama masyarakat I ndonesia dalam rangka mewujudkan masyar akat yang madani
civil society, maka hal ini pun tidak luput berimbas terhadap proses perencanaan pembangunan.
Berdasarkan hal tersebut, guna mewujudkan peran masyarakat yang seutuhnya, proses pelibatan masyarakat tidak boleh berhenti sampai
pada tahap yang hanya bersifat konsultasi dan sosialisasi, akan tetapi harus terlihat
jelas bahwa
aspirasi masyarakat
terefleksi dalam
proses perencanaan pembangunan. Oleh sebab itu, saluran-saluran aspirasi
masyarakat harus diformulasikan secara jelas, sehingga apabila terjadi penyimpangan
dilapangan dari
proses perencanaan
pembangunan masyarakat dapat melakukan pengawasan dan berpartisipasi aktif.
2.4 Review Terhadap Rancangan Aw al RKPD