Berkaitan dengan ini, pendekatan pembelajaran kontekstual dapat menjadi pemikiran para guru untuk lebih kreatif. Dalam pendekatan ini, diartikan strategi belajar
yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya drngan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, sikap profesional guru terhadap tempat kerja juga dengan cara
menciptakan hubungan harmonis di lingkungan tempat kerja, baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun dengan orang tua peserta didik.
Untuk melihat sikap batin maupun perbuatan lahir dibutuhkan suatu alat, yakni ukuran moral berdasarkan pengalaman dan pengamatan, kiranya dapat kita katakan
bahwa sekurang-kurangnya kita mengenal adanya dua ukuran yang berbeda, yakni ukuran yang ada dalam hati kita dan ukuran yang dipakai oleh orang lain waktu mereka menilai
diri kita.
2. Perkembangan Moral Anak
Anak Indonesia memiliki perkembangan moral yang tidak jauh berbeda dengan anak didunia pada umumnya. Faktor-faktor pembentuk munculnya perbedaan
moral manusia diantaranya kenyataan hidup, tantangan yang dihadapi dan harapan yang dicita-cita oleh komunitas manusia itu sendiri. Masalah yang paling penting
dalam pendidikan moral bagi anak Indonesia adalah bagaimana upaya kita sebagai seorang guru atau orang tua agar setiap perbedaan yang muncul dapat kita arahkan
menjadi suatu materi pendewasaan sikap dan perilaku anak dalam sosialisasinya. Tidak ada salahnya kita sisipkan pendidikan yang sesuai dengan tingkat dan
pemahaman mereka.
3. Pengaruh lingkungan dan kemajuan IPTEK bagi Anak Didik
Baik buruknya sikap, perbuatan dan perilaku seorang anak yaitu siswa banyak didapatkan dari lingkungan. Pengaruh yang didapatnya biasanya tidak berasal dari diri
sendiri melainkan dari lingkungan. Perilaku seorang anak didapat dari efek lingkungan yang tidak sehat dan kurang mendukung, baik itu pada lingkungan
keluarganya, lingkungan sekitar tempat tinggalnya, maupun juga lingkungan di
sekolahnya. Untuk itu diperlukan lingkungan yang sehat dan mendukung dalam menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan karakter yang memiliki etika. Lingkungan
berpengaruh besar dalam mempengaruhi seorang anak memiliki etika yang baik. Untuk itu semua komponen harus menyediakan lingkungan yang baik dan sehat
dalam mempersiapkan anak memiliki etika yang baik, yaitu keluarganya, kepala sekolah di sekolahnya, pejabat yang berwenang di lingkungan tempat tinggalnya.
Perkembangan teknologi semakin masyarakat di kalangan anak didik. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi orang itu, karena punya anak yang tidak
ketinggalan zaman. Orang tua menyadari akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan. Sehingga HP, dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan
kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. HP dipergunakan untuk hal-hal pelayanan, transaksi bisnis dan promosi.
Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi HP semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dipergunakan dalam urusan lain
seperti : SMS, MP3, video, kamera, record, sehingga HP menjadi multimedia. Siapa tak tertarik olehnya.
Keberhasilan HP menggoroti pikiran orang tidak disadari imperialisme budaya pun merajalela. Kini HP adalah sukunya anak didik. Hampir semua anak didik
mengantungi HP. Mereka merasa PD dengan HP dan seolah-olah menyatakan dirinya “saya orang modern, saya orang teknologi”. Budaya tradisional semakin jauh
ketinggalan oleh gaya hidup mewah. Etika oleh filsafat Yunani besar Aristoteles 384-322 SM sudah dipakai untuk
menunjuk filsafat moral. Secara etimologi berarti adat, kebiasaan. Untuk kasus di atas pengertian etika secara etimologi nampaknya belum cukup, maka ada penjelasan lain
yang lebih koperensif tentang pengertian etika yaitu: 1.
Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Kumpulan asas atau nilai moral kode etik
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
Kalau berorientasi pada teori belajar hakekat belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa bagian dari proses pembelajaran, kemampuan
menggunakan HP juga bagian dari pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah laku atau perilaku yang bagaimana yang diinginkan dalam pendidikan? Untuk itu menjawabnya
adalah etika, etika moral seorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang beretika.
4. Pendekatan dan Metode dalam Penanaman Nilai Moral Kepada Anak.