E. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan science adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji kebenarannya, yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah. Sosiologi
disebut sebagai ilmu pengetahuan karena sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah, dan
mendasarkan kesimpulan kepada bukti-bukti ilmiah.
Semua bidang ilmu pengetahuan senantiasa berupaya mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang telah ada. Hal ini bertujuan agar suatu ilmu dapat
menjawab setiap perubahan dalam bidang kajiannya. Untuk tujuan tersebut, ilmu menggunakan suatu prosedur yang dinamakan metode ilmiah.
Menurut Paul B.Horton, beberapa langkah dalam penelitian ilmiah yang mudah untuk disusun secara sistematis yaitu sebagai berikut:
• Merumuskan masalah • Meninjau kepustakaan
• Merumuskan Hipotesis • Merencanakan desain penelitian
• Mengumpulkan data • Menganalisis data
• Menarik kesimpulan
2. Pengertian Sosiologi
Menurut Auguste Comte, sosiologi berasal dari kata Latin socius yang artinya teman, dan logos artinya ilmu. Selain Auguste Comte, ada beberapa tokoh yang
berkontribusi besar pada perkembangan sosiologi, antara lain Pitirim Sorokin, Roucek dan Warren, William F.Ogburn, Max Weber, Selo Soemardjan dan Soeleman
Soemardi, Paul B.Horton, Soerjono Soekanto, William Kornblum, dll.
Dari beberapa definisi yang diberikan para ahli, dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik akibat
adanya masyarakat. Atau ilmu yang mempelajari masyarakat.
3. Ciri dan Hakikat Sosiologi
Ciri-ciri sosiologi yaitu: • Empiris, yaitu ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif menduga-duga. • Teoritis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
• Kumulatif, artinya disusun atas dasar-dasar teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori yang lama.
• Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk memperjelas masalah tersebut
secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut: • Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi
mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
• Dilihat dari penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni pure science dan dapat pula menjadi ilmu terapan applied
science. • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang
konkret. • Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola umum manusia dan
masyarakatnya. • Sosiologi merupakan ilmu yang umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-
gejala yang ada pada interaksi antarmanusia.
4. Obyek Studi Sosiologi