Latar Belakang Pengaruh Kestabilan Operasi Pot Pada Pabrik Reduksi Terhadap Kandungan Besi (Fe) Dan Silikon (Si) Di Dalam Aluminium Cair Yang Dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Indonesia Asahan Inalum PT. Inalum adalah merupakan satu-satunya Industri peleburan aluminium di Indonesia yang menggunakan proses elektrolisa terhadap alumina dengan memakai metode Hall - Heroult yang berlangsung di dalam tungku reduksi pot. Indonesia Asahan Inalum PT. Inalum yang berlokasi menghadap selat malaka tepatnya di daerah Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Adapun aluminium yang dihasilkan adalah aluminium primer berbentuk batangan ingot dengan berat perbatangnya 22,7 kg yang merupakan bahan baku industri hilir aluminium yang menghasilkan barang- barang jadi seperti : bahan bangunan, industri pesawat terbang,alat-alat rumah tangga dan sebagainya. Pabrik peleburan aluminium PT. inalum ini mulai memproduksi aluminium untuk dipasarkan tanggal 19 maret 1982 yang sebagian besar dipasarkan di indonesia dan sebagian lagi diekspor ke luar negeri. Aluminium berasal dari bijih aluminium alam, yang dijumpai sebagai tambang bauksit yang mengandung kandungan aluminium oksida. Bauksit terdiri dari 60 Alumina A ℓ 2 O 3 , 30 Iron Oksida Fe 2 O 3 ,dan sejumlah SiO dan lainnya. Aluminium dihasilkan dari bahan baku alumina A ℓ 2 O 3 dengan proses elektrolisa. Anoda karbon digunakan sebagi elektroda di pabrik peleburan Reduction Plant, bahan dasar untuk pembuatan elektroda ini adalah kokas minyak Oil Cokes yang di datangkan dari Amerika Serikat serta pitch keras Hard Pitch yang di datangkan dari Jepang. Sementara sebagi bahan elektroloit dalam elektrolisa digunakan kriolit Na 3 AIF 6 . Untuk terus bersaing di dunia usaha dan untuk menghasilkan aluminium yang mempunyai kualitas yang baik perlu dilakukan analisa, salah satunya dilakukan pada aluminium cair. Dimana untuk memperoleh mutu aluminium cair yang akan dicetak, karena semua zat pengotor yang terdapat di dalamnya secara otomatis akan terdapat pula aluminium ingot yang dihasilkan. Adapun jenis pengotor yang sering terkandung di dalam aluminium adalah : Fe, Si, Cu, Na, Ti, Mn, Ga, Mg, Ni, Zn, Cr, B dan Pb. Akan tetapi dari sekian banyak zat pengotor diatas paling besar dan paling berperan dalam menentukan aluminium yaitu: besi Fe dan silikon Si. Dalam hal ini kenaikan persen kandungan dari Besi Fe dan Silikon Si dapat mengakibatkan noise. Noise merupakan naik turunnya voltase karena ketidakstabilan arus antara anoda yang menimbulkan goncangan metal bila berada di atas 100 mv.Jika noise semakin tinggi maka akan mempengaruhi persen kandungan dari Besi Fe dan Silikon Si. Dari uraian diatas, maka dapat dijadikan suatu alasan bagi penulis untuk memilih judul : PENGARUH KESETABILAN OPERASI POT PADA PABRIK REDUKSI TERHADAP KANDUNGAN BESI Fe DAN SILIKON Si DI DALAM ALUMINIUM CAIR.

1.2 Permasalahan