Pengaruh Jumlah Ruas dan Sudut Tanam Terhadap pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubijalar (Ipomoea batatas L.) Lamb
Lampiran 1. Bagan lahan penelitian
I
IV
II
V2R1S1
V2R2S1
III
V1R1S1
30 cm
V2R1S2
50 cm
U
V2R2S1
V2R2S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R1S2
V2R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S2
V1R1S1
V2R2S2
V2R1S1
V1R1S1
V2R1S2
V1R2S2
V1R1S2
V2R1S1
V1R2S1
V1R2S1
V1R2S2
V1R2S2
V1R2S2
V1R1S1
V2R2S1
V1R2S1
V1R1S2
V2R1S2
V2R2S2
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan penanaman pada plot
200 cm
25 cm
X
X
30 cm
X
X
X
X
100 cm
25 cm
X = Tanaman Sampel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
No
Minggu Ke-
Pelaksanaan Penelitian
1
2
3
1
Persiapan Lahan
2
Persiapan Bibit
3
Penanaman
X
4
Pemupukan Dasar
X
5
Pemupukan Lanjutan
6
Pemeliharaan Tanaman
4
5
6
Panen
8
Pengamatan Parameter
Pertambahan Panjang tanaman
(cm)
Bobot Umbi per sampel
(gram)
Jumlah Umbi per Sampel
(umbi)
Panjang Umbi per Sampel
(cm)
Diameter Umbi per Sampel
(mm)
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
Penyulaman
Penyiangan dan
Pembumbunan
7
8
X
Penyiraman
Pengangkatan batang
Pengendalian Hama dan
Penyakit
7
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X
X
X
X
X
Bobot Umbi per plot (gram)
X
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Deskripsi ubijalar Varietas Sari
Dilepas tanggal
SK Mentan
No. induk
Asal
Daya hasil
Umur panen
Tipe tanaman
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Bentuk kerangka daun
Kedalam cuping daun
Jumlah cuping daun
Bentuk cuping pusat
Ukuran daun dewasa
Warna tulang daun
Warna daun dewasa
Warna daun muda
Panjang tangkai daun
Bentuk umbi
Pertumbuhan umbi
Panjang tangkai umbi
Warna kulit umbi
Warna daging umbi
Rasa umbi
Kadar bahan kering
Kadar serat
Kadar protein
Kadar gula
Kadar pati
Kadar betakarotin
Kadar vitamin C
Ketahanan thd hama
Ketahanan thd penyakit
sp.)
Pemulia
: 22 Oktober 2001
: 525/Kpts/TP.240/10/2001
: MIS 104-1
: Persil. Genjah Rante x Lapis
: 30,0–35,0 t/ha
: 3,5–4,0 bulan
: Semi kompak
: Sangat tipis
: Pendek
: Hijau
: Segitiga samasisi
: Tepi daun berlekuk dangkal
: Bercuping lima
: Lancelatus
: Kecil
: Hijau (bagian bawah)
: Hijau dg ungu melingkari tepi daun
: Agak ungu
: Sangat pendek
: Bulat telur melebar pada ujung umbi
: Terbuka
: Sangat pendek
: Merah
: Kuning tua
: Enak dan manis
: 28%
: 1,63%
: 1,91%
: 5,23%
: 32,48%
: 380,92 μg/100 g
: 21,52 mg/100 g
: Agak tahan boleng (Cylas formicarius) dan tahan
hama penggulung daun
: Tahan kudis (S.batatas) dan bercak daun (Cercospora
: St. A. Rahayuningsih, Sutrisno, GatotS.,
dan Joko Restuono
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Deskripsi Varietas Ubijalar Varietas Antin 1
Nama Klon Harapan
: MSU 01022-12
Asal
:Turunan dari hasil persilangan bersari bebas
dari varietas samarinda (lokal blitar) dan
kinta (lokal papua)
Tipe tanaman
: Menyebar
Umur panen
: 4-5 bulan
Diameter buku ruas
: Tipis
Panjang buku ruas
: Pendek
Warna dominan sulur
: Hijau dengan beberapa bercak ungu
Warna sekunder sulur
: Ungu pada buku-buku
Bentuk kerangka daun
: Segitiga sama sisi
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah: Semua tulang daun berwarna ungu
Warna helaian daun dewasa
: Hijau
Warna helaian daun muda
: Hijau bagian atas ungu bagian bawah
Pigmentasi pada tangkai daun
: Hijau bercak ungu sepanjang tangkai
Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
:Bulat telur lebar pada pangkal umbi
(obovate)
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Putih
Warna dominan daging umbi
:Ungu
Warna sekunder daging umbi
: Putih
Penyebaran sekunder warna daging umbi : Menutup sebagian besar daging umbi
Rasa umbi
: Enak
Kandungan nutrisi umbi
-
Bahan kering
Serat
: 31,55%
: 2,29%
Universitas Sumatera Utara
- Gula total
- Amilosa
- Abu
- Antosianin
Ketahanan terhadap hama/penyakit
: 1,73%
: 25,21%
: 3,41%
: 33,89 mg/100g
: Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 25,8 t/ha
Potensi hasil
: 33,2t/ha
Keterangan lain
:Toleran kekeringan warna umbi
menarik, sangat cocok untuk keripik
dan di tanam di tanah tegalan sawah.
Pemulia
: M, Yusuf, St. A Rahayuningsih dan
T.S Wahyuni
Peneliti
:Erliana Ginting,
Sumartini
Teknisi
: Joko Restuono dan Gatot Santoso
Sri
Wahyuni,
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sertifikat Stek Ubijalar Varietas Antin-1 dan Sari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Hasil analisis tanah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 2MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
1,45
1,7
2,55
2,8
8,50
2,13
V1R1S2
1,27
1,62
0,77
1,52
5,18
1,30
V1R2S1
0,92
1,67
0,62
2,85
6,06
1,52
V1R2S2
1,52
1,25
1,55
2,6
6,92
1,73
V2R1S1
1,72
1,77
1,25
2,32
7,06
1,77
V2R1S2
0,47
2,52
1,07
1,25
5,31
1,33
V2R2S1
2,57
0,85
1,07
0,5
4,99
1,25
V2R2S2
2,85
0,85
1,00
1,05
5,75
1,44
TOTAL
12,77
12,23
9,88
14,89
49,77
RATAAN
1,60
1,53
1,24
1,86
1,56
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,40
1,33
1,19
1,42
1,49
0,98
1,75
1,83
11,40
1,42
BLOK
2
3
1,48
1,75
1,46
1,13
1,47
1,06
1,32
1,43
1,51
1,32
1,74
1,25
1,16
1,25
1,16
1,22
11,30
10,42
1,41
1,30
4
1,82
1,42
1,83
1,76
1,68
1,32
1,00
1,24
12,08
1,51
TOTAL
RATAAN
6,44
5,33
5,55
5,94
6,00
5,30
5,17
5,46
45,19
1,61
1,33
1,39
1,48
1,50
1,32
1,29
1,37
1,41
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,17
0,05
Perlakuan
V
1
0,05
0,05
R
1
0,02
0,02
S
1
0,04
0,04
Interaksi
VxR
1
0,00
0,00
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,19
0,19
VxRxS
1
0,00
0,00
Galat
21
1,43
0,06
Total
31
1,94
KK = 18,51%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,48 tn
0,37 tn
0,52 tn
0,45 tn
0,79
0,83
0,10
0,74
tn
tn
tn
tn
tn
Lampiran 9. Pertambahan Panjang Tanaman 3MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 3MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL
1
2
3
4
V1R1S1
1,15
0,52
4,37
6,8
12,84
V1R1S2
1,62
2,05
1,95
4,05
9,67
V1R2S1
1,77
1,6
2
2,5
7,87
V1R2S2
0,87
3,07
3,65
1,92
9,51
V2R1S1
1,4
2,27
1,97
1,85
7,49
V2R1S2
1,67
1,37
1,87
1,6
6,51
V2R2S1
1,12
1,07
0,82
0,82
3,83
V2R2S2
1,12
1,02
0,5
1,67
4,31
TOTAL
10,72
12,97
17,13
21,21
62,03
RATAAN
1,34
1,62
2,14
2,65
RATAAN
3,21
2,42
1,97
2,38
1,87
1,63
0,96
1,08
1,94
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,28
1,46
1,51
1,17
1,38
1,47
1,27
1,27
10,81
1,35
BLOK
2
3
1,01
2,21
1,60
1,57
1,45
1,58
1,89
2,04
1,66
1,57
1,37
1,54
1,25
1,15
1,23
1,00
11,46
12,65
1,43
1,58
4
2,70
2,13
1,73
1,56
1,53
1,45
1,15
1,47
13,73
1,72
TOTAL
RATAAN
7,20
6,75
6,27
6,65
6,15
5,83
4,82
4,98
48,65
1,80
1,69
1,57
1,66
1,54
1,46
1,21
1,24
1,52
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,62
0,20
Perlakuan
V
1
0,81
0,81
R
1
0,32
0,32
S
1
0,00
0,00
Interaksi
VxR
1
0,04
0,04
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,05
0,05
VxRxS
1
0,00
0,00
Galat
21
2,19
0,10
Total
31
4,05
KK = 21,26%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,14 tn
0,01 *
0,09 tn
0,90 tn
0,53
0,95
0,48
0,84
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Pertambahan Panjang Tanaman 4MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 4MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
4,45
5,15
20,62
25,45
55,67
13,92
V1R1S2
3,7
2,95
4,2
9,3
20,15
5,04
V1R2S1
3,12
4,5
7,35
3,6
18,57
4,64
V1R2S2
8,55
8
14,2
15,25
46,00
11,50
V2R1S1
2,25
6,15
6,85
7,5
22,75
5,69
V2R1S2
2,32
1,02
3,42
1,72
8,48
2,12
V2R2S1
1,25
1,02
0,97
3
6,24
1,56
V2R2S2
1,57
2,72
1,17
2,55
8,01
2,00
TOTAL
27,21
31,51
58,78
68,37 185,87
RATAAN
3,40
3,94
7,35
8,55
5,81
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
2,22
2,05
1,90
3,01
1,66
1,68
1,32
1,44
15,28
1,91
BLOK
2
3
2,38
4,60
1,86
2,17
2,24
2,80
2,92
3,83
2,58
2,71
1,23
1,98
1,23
1,21
1,79
1,29
16,22
20,60
2,03
2,57
4
5,09
3,13
2,02
3,97
2,83
1,49
1,87
1,75
22,15
2,77
TOTAL RATAAN
14,29
9,21
8,97
13,73
9,78
6,38
5,64
6,27
74,26
3,57
2,30
2,24
3,43
2,44
1,60
1,41
1,57
2,32
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
4,15
1,38
Perlakuan
V
1
10,25
10,25
R
1
0,79
0,79
S
1
0,29
0,29
Interaksi
VxR
1
0,37
0,37
VxS
1
0,18
0,18
RxS
1
6,01
6,01
VxRxS
1
1,05
1,05
Galat
21
6,40
0,30
Total
31
29,54
KK = 23,80%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,01 *
0,00 *
0,12 tn
0,33 tn
0,28
0,44
0,00
0,07
tn
tn
*
tn
Lampiran 11. Pertambahan Panjang Tanaman 5MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 5MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
12,75 15,57
28,3
30,3
86,92
21,73
V1R1S2
10,12
12,4
12,22
18,6
53,34
13,34
V1R2S1
10,52
6,82
21,95
7,4
46,69
11,67
V1R2S2
16,92 21,12
27,1
33,5
98,64
24,66
V2R1S1
3,12 13,02
12,8
13,72
42,66
10,67
V2R1S2
3,2
2,9
4,85
2,82
13,77
3,44
V2R2S1
1,8
2,62
2,02
9,02
15,46
3,87
V2R2S2
3,27
4,82
1,42
4,22
13,73
3,43
TOTAL
61,70 79,27
110,66
119,58 371,21
RATAAN
7,71
9,91
13,83
14,95
11,60
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
3,64
3,26
3,32
4,17
1,90
1,92
1,52
1,94
21,68
2,71
BLOK
2
3
4,01
5,37
3,59
3,57
2,71
4,74
4,65
5,25
3,68
3,65
1,84
2,31
1,77
1,59
2,31
1,39
24,55
27,86
3,07
3,48
4
5,55
4,37
2,81
5,83
3,77
1,82
3,09
2,17
29,41
3,68
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
4,47
1,49
Perlakuan
V
1
28,44
28,44
R
1
0,78
0,78
S
1
0,22
0,22
Interaksi
VxR
1
0,86
0,86
VxS
1
1,90
1,90
RxS
1
7,08
7,08
VxRxS
1
0,83
0,83
Galat
21
7,84
0,37
Total
31
52,47
KK = 18,90%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
18,57
14,79
13,57
19,91
13,00
7,90
7,96
7,81
103,50
4,64
3,70
3,39
4,98
3,25
1,98
1,99
1,95
3,23
Ket
0,02 *
0,00 *
0,16 tn
0,44 tn
0,14
0,03
0,00
0,15
tn
*
*
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Pertambahan Panjang Tanaman 6MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 6MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
18,05
19,1
23,02
23,52
83,69
20,92
V1R1S2
19,32
22,75
27,32
29,8
99,19
24,80
V1R2S1
20,02
20,65
29,42
17,87
87,96
21,99
V1R2S2
24,27
35,67
31,7
36,25 127,89
31,97
V2R1S1
6,25
9,5
19,22
20,1
55,07
13,77
V2R1S2
6,52
5,87
8,07
7,7
28,16
7,04
V2R2S1
5,07
2,25
2,47
19,22
29,01
7,25
V2R2S2
5,65
11,35
5,07
6,62
28,69
7,17
TOTAL
105,15 127,14 146,29 161,08 539,66
RATAAN
13,14
15,89
18,29
20,14
16,86
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,31
4,45
4,53
4,98
2,60
2,65
2,36
2,48
28,35
3,54
BLOK
2
3
4,43
4,85
4,82
5,27
4,60
5,47
6,01
5,67
3,16
4,44
2,52
2,93
1,66
1,72
3,44
2,36
30,65
32,72
3,83
4,09
4
4,90
5,50
4,29
6,06
4,54
2,86
4,44
2,67
35,27
4,41
TOTAL RATAAN
18,48
20,05
18,88
22,73
14,74
10,96
10,18
10,95
126,99
4,62
5,01
4,72
5,68
3,68
2,74
2,55
2,74
3,97
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
3,25
1,08
Perlakuan
V
1
34,68
34,68
R
1
0,07
0,07
S
1
0,18
0,18
Interaksi
VxR
1
1,82
1,82
VxS
1
2,21
2,21
RxS
1
1,45
1,45
VxRxS
1
0,16
0,16
Galat
21
7,88
0,37
Total
31
51,72
KK = 15,44%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,06 tn
0,00 *
0,67 tn
0,49 tn
0,03
0,02
0,06
0,52
*
*
tn
tn
Lampiran 13. Pertambahan Panjang Tanaman 7MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 7MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
18,07
13,92
16,92
17,17
66,08
16,52
V1R1S2
21,27
20,72
32,25
16,65
90,89
22,72
V1R2S1
19,32
27
26,45
23,8
96,57
24,14
V1R2S2
17,15
33,4
26
27,57 104,12
26,03
V2R1S1
8,07
7,52
20,6
20,6
56,79
14,20
V2R1S2
8,52
11,65
7,3
7,3
34,77
8,69
V2R2S1
8,2
6,17
5,15
5,15
24,67
6,17
V2R2S2
6,5
18,72
6,77
6,77
38,76
9,69
TOTAL
107,10 139,10 141,44 125,01 512,65
RATAAN
13,39
17,39
17,68
15,63
16,02
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,31
4,67
4,45
4,20
2,93
3,00
2,95
2,65
29,15
3,64
BLOK
2
3
3,80
4,17
4,61
5,72
5,24
5,19
5,82
5,15
2,83
4,59
3,49
2,79
2,58
2,38
4,38
2,70
32,75
32,70
4,09
4,09
4
4,20
4,14
4,93
5,30
4,59
2,79
2,38
2,70
31,03
3,88
TOTAL RATAAN
16,48
19,14
19,82
20,47
14,95
12,07
10,29
12,42
125,64
4,12
4,78
4,95
5,12
3,74
3,02
2,57
3,11
3,93
Lampiran. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
1,34
0,44
Perlakuan
V
1
17,92
17,92
R
1
0,27
0,27
S
1
0,64
0,64
Interaksi
VxR
1
1,25
1,25
VxS
1
0,13
0,13
RxS
1
0,04
0,04
VxRxS
1
0,85
0,85
Galat
21
7,48
0,35
Total
31
29,95
KK = 14,93%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,31 tn
0,00 *
0,38 tn
0,19 tn
0,07
0,54
0,72
0,13
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Pertambahan Panjang Tanaman 8MST (cm)
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 8MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
28,32
20,7
16,2
16,32
81,54
20,39
V1R1S2
42,12
32,4
48,37
37,7 160,59
40,15
V1R2S1
31,55
40
27,47
40,75 139,77
34,94
V1R2S2
35,47
47,67
44
20,37 147,51
36,88
V2R1S1
17,62
14,75
31,87
23,85
88,09
22,02
V2R1S2
23,37
38,25
18,72
19,72 100,06
25,02
V2R2S1
16,8
11,6
11,87
21,25
61,52
15,38
V2R2S2
23,2
49,7
20,05
32,25 125,20
31,30
TOTAL
218,45 255,07 218,55 212,21 904,28
RATAAN
27,31
31,88
27,32
26,53
28,26
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
5,37
6,53
5,66
6,00
4,26
4,89
4,16
4,87
41,73
5,22
BLOK
2
3
4,60
4,09
5,74
6,99
6,36
5,29
6,94
6,67
3,91
5,69
6,22
4,38
3,48
3,52
7,09
4,53
44,34
41,16
5,54
5,15
4
4,10
6,18
6,42
4,57
4,93
4,50
4,66
5,72
41,09
5,14
TOTAL
RATAAN
18,16
25,44
23,74
24,18
18,79
19,99
15,82
22,21
168,32
4,54
6,36
5,93
6,04
4,70
5,00
3,95
5,55
5,26
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,88
0,29
Perlakuan
V
1
6,75
6,75
R
1
0,39
0,39
S
1
7,32
7,32
Interaksi
VxR
1
0,80
0,80
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,08
0,08
VxRxS
1
4,51
4,51
Galat
21
14,20
0,67
Total
31
34,96
KK = 15,63%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,73 tn
0,00 *
0,45 tn
0,00 *
0,28
0,98
0,72
0,01
tn
tn
tn
*
Lampiran 15. Pertambahan Panjang Tanaman 9MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 9MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
17,75
14,15
8,87
14,07
54,84
13,71
V1R1S2
24,87
37,27
20,1
26,02 108,26
27,07
V1R2S1
26,37
19,9
31,85
19,8
97,92
24,48
V1R2S2
14,32
27,67
23,25
32,22
97,46
24,37
V2R1S1
20,3
37,95
33,9
31,07 123,22
30,81
V2R1S2
29,52
16,7
20,57
7,12
73,91
18,48
V2R2S1
11,17
11,7
6,02
15,42
44,31
11,08
V2R2S2
15,72
14,4
12,62
16,5
59,24
14,81
TOTAL
160,02 179,74 157,18 162,22 659,16
RATAAN
20,00
22,47
19,65
20,28
20,60
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,27
5,04
5,18
3,85
4,56
5,48
3,42
4,03
35,83
4,48
BLOK
2
3
3,83
3,06
6,15
4,54
4,52
5,69
5,31
4,87
6,20
5,87
4,15
4,59
3,49
2,55
3,86
3,62
37,50
34,79
4,69
4,35
4
3,82
5,15
4,51
5,72
5,62
2,76
3,99
4,12
35,68
4,46
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,47
0,15
Perlakuan
V
1
1,61
1,61
R
1
1,25
1,25
S
1
0,22
0,22
Interaksi
VxR
1
6,06
6,06
VxS
1
2,44
2,44
RxS
1
0,06
0,06
VxRxS
1
5,68
5,68
Galat
21
11,13
0,53
Total
31
28,95
KK = 16,20%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
14,98
20,87
19,89
19,75
22,25
16,98
13,45
15,63
143,80
3,74
5,22
4,97
4,94
5,56
4,24
3,36
3,91
4,49
Ket
0,82 tn
0,09 tn
0,13 tn
0,52 tn
0,00
0,04
0,73
0,00
*
*
tn
*
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Pertambahan Panjang Tanaman 10MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 10MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
21,72
11,25
16,52
18,42
67,91
16,98
V1R1S2
25,55
24,82
16,22
25,12
91,71
22,93
V1R2S1
23,65
27,5
35,5
26,6 113,25
28,31
V1R2S2
22,37
23,27
20,95
17,55
84,14
21,04
V2R1S1
41,35
28,3
21,57
31,07 122,29
30,57
V2R1S2
38,82
11,7
18,3
14,32
83,14
20,79
V2R2S1
20,12
15,92
10,12
12,52
58,68
14,67
V2R2S2
32,15
21,42
26,1
23,9 103,57
25,89
TOTAL
225,73 164,18 165,28 169,50 724,69
RATAAN
28,22
20,52
20,66
21,19
22,65
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,71
5,10
4,91
4,78
6,47
6,27
4,54
5,71
42,51
5,31
BLOK
2
3
3,43
4,13
5,03
4,09
5,29
6,00
4,88
4,63
5,37
4,70
3,49
4,34
4,05
3,26
4,68
5,16
36,22
36,30
4,53
4,54
4
4,35
5,06
5,21
4,25
5,62
3,85
3,61
4,94
36,88
4,61
TOTAL
16,62
19,29
21,41
18,54
22,15
17,95
15,46
20,49
151,91
RATAAN
4,15
4,82
5,35
4,63
5,54
4,49
3,87
5,12
4,75
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
3,45
1,15
Perlakuan
V
1
0,00
0,00
R
1
0,00
0,00
S
1
0,01
0,01
Interaksi
VxR
1
2,09
2,09
VxS
1
0,03
0,03
RxS
1
0,42
0,42
VxRxS
1
6,82
6,82
Galat
21
6,71
0,32
Total
31
19,57
KK = 11,91%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,03 *
0,95 tn
0,97 tn
0,84 tn
0,01
0,75
0,26
0,00
*
tn
tn
*
Lampiran 17. Bobot Umbi per sampel
Data Pengamatan Bobot Umbi per sampel (gram)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
V1R1S1
30,00 12,50
15,00
92,50
V1R1S2
70,00
5,00
5,00
10,00
V1R2S1
7,50 22,50
0,00
42,50
V1R2S2
35,00
7,50
10,00
15,00
V2R1S1
385,00 152,50 190,00 202,50
V2R1S2
292,50 197,50 180,00 197,50
V2R2S1
435,00 220,00
90,00 267,50
V2R2S2
557,50 207,50 352,50 162,50
TOTAL
1812,50 825,00 842,50 990,00
RATAAN
226,56 103,13 105,31 123,75
TOTAL
150,00
90,00
72,50
67,50
930,00
867,50
1012,50
1280,00
4470,00
RATAAN
37,50
22,50
18,13
16,88
232,50
216,88
253,13
320,00
139,69
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
5,52
8,40
2,83
5,96
19,63
17,12
20,87
23,62
103,95
12,99
ULANGAN
2
3
3,61
3,94
2,35
2,35
4,80
0,71
2,83
3,24
12,37
13,80
14,07
13,44
14,85
9,51
14,42
18,79
69,29
65,77
8,66
8,22
4
9,64
3,24
6,56
3,94
14,25
14,07
16,37
12,77
80,84
10,10
TOTAL
RATAAN
22,71
16,33
14,89
15,96
60,05
58,69
61,60
69,60
319,84
5,68
4,08
3,72
3,99
15,01
14,67
15,40
17,40
9,99
Sidik ragam Bobot Umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
111,44
37,15
Perlakuan
V
1 1013,18
1013,18
R
1
0,57
0,57
S
1
0,06
0,06
Interaksi
VxR
1
13,31
13,31
VxS
1
4,46
4,46
RxS
1
8,83
8,83
VxRxS
1
0,11
0,11
Galat
21
137,27
6,54
Total
31 1289,23
KK = 25,57%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,01 *
0,00 *
0,77 tn
0,93 tn
0,17
0,42
0,26
0,90
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Jumlah Umbi per sampel (umbi)
Data Pengamatan Jumlah Umbi per sampel (umbi)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
V1R1S1
1,50
0,25
0,50
1,25
V1R1S2
2,00
0,25
0,25
0,50
V1R2S1
0,50
0,75
0,00
1,25
V1R2S2
0,25
0,25
0,25
0,25
V2R1S1
2,50
2,25
1,50
2,25
V2R1S2
2,50
1,75
1,75
1,50
V2R2S1
2,25
1,50
2,00
1,75
V2R2S2
2,00
2,25
2,00
2,50
TOTAL
13,50
9,25
8,25
11,25
RATAAN
1,69
1,16
1,03
1,41
TOTAL
RATAAN
3,50
3,00
2,50
1,00
8,50
7,50
7,50
8,75
42,25
0,88
0,75
0,63
0,25
2,13
1,88
1,88
2,19
1,32
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,41
1,58
1,00
0,87
1,73
1,73
1,66
1,58
11,56
1,45
ULANGAN
2
3
0,87
1,00
0,87
0,87
1,12
0,71
0,87
0,87
1,66
1,41
1,50
1,50
1,41
1,58
1,66
1,58
9,95
9,52
1,24
1,19
4
1,32
1,00
1,32
0,87
1,66
1,41
1,50
1,73
10,82
1,35
TOTAL
RATAAN
4,60
4,31
4,15
3,46
6,46
6,15
6,15
6,55
41,84
1,15
1,08
1,04
0,87
1,62
1,54
1,54
1,64
1,31
Universitas Sumatera Utara
Sidik ragam jumlah umbi per sampel
Sumber
db
JK
Ulangan
3
Perlakuan
V
1
R
1
S
1
Interaksi
VxR
1
VxS
1
RxS
1
VxRxS
1
Galat
21
Total
31
KK = 12,92%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
KT
P
0,31
0,10
Ket
0,03 *
2,41
0,05
0,02
2,41
0,05
0,02
0,00 *
0,22 tn
0,36 tn
0,06
0,03
0,00
0,04
0,60
3,53
0,06
0,03
0,00
0,04
0,03
0,16
0,28
0,74
0,26
tn
tn
tn
tn
Lampiran 19. Panjang Umbi per sampel
Data Pengamatan Panjang Umbi per sampel (cm)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
V1R1S1
11,18
3,58
2,60
V1R1S2
10,23
2,70
2,33
V1R2S1
1,70
5,45
0,00
V1R2S2
3,38
2,40
1,93
V2R1S1
9,93
7,63
8,35
V2R1S2
8,15
6,30
9,70
V2R2S1
8,55
8,50
7,48
V2R2S2
10,93
8,55
7,80
TOTAL
64,03
45,10
40,18
RATAAN
8,00
5,64
5,02
4
8,63
2,31
13,95
2,83
8,88
7,90
8,28
7,23
60,00
7,50
TOTAL
RATAAN
25,98
17,57
21,10
10,53
34,78
32,05
32,80
34,50
209,30
6,50
4,39
5,28
2,63
8,69
8,01
8,20
8,63
6,54
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
3,42
3,28
1,48
1,97
3,23
2,94
3,01
3,38
22,70
2,84
ULANGAN
2
3
2,02
1,76
1,79
1,68
2,44
0,71
1,70
1,56
2,85
2,97
2,61
3,19
3,00
2,82
3,01
2,88
19,42
17,58
2,43
2,20
Sidik ragam panjang umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
Ulangan
3
2,11
Perlakuan
V
1
5,68
R
1
0,29
S
1
0,36
Interaksi
VxR
1
0,33
VxS
1
0,27
RxS
1
0,04
VxRxS
1
0,00
Galat
21
7,51
Total
31
16,59
KK = 23,41%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
4
3,02
1,68
3,80
1,82
3,06
2,90
2,96
2,78
22,03
2,75
P
TOTAL
RATAAN
10,22
8,42
8,43
7,05
12,12
11,64
11,79
12,05
81,72
2,55
2,11
2,11
1,76
3,03
2,91
2,95
3,01
2,55
0,70
Ket
0,15 tn
5,68
0,29
0,36
0,00 ***
0,37 tn
0,33 tn
0,33
0,27
0,04
0,00
0,36
0,35
0,39
0,74
0,93
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Diameter Umbi per sampel (mm)
Data Pengamatan Diameter Umbi per sampel (mm)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
16,47
5,55
4,65
31,86
V1R1S1
23,02
3,61
2,74
5,01
V1R1S2
3,94
10,91
0,00
21,25
V1R2S1
11,60
5,18
7,18
6,51
V1R2S2
V2R1S1
64,60
56,50
59,57
51,25
V2R1S2
45,06
58,55
54,36
65,06
V2R2S1
55,00
62,49
37,52
55,43
V2R2S2
89,07
61,61
71,20
49,96
TOTAL
219,68 202,78 166,02 236,37
RATAAN
38,59
33,05
29,65
35,79
TOTAL
RATAAN
58,53
34,37
36,10
30,46
231,92
223,03
210,45
271,84
824,84
14,63
8,59
9,02
7,61
57,98
55,76
52,61
67,96
34,27
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,12
4,85
2,11
3,48
8,07
6,75
7,45
9,46
46,28
5,79
ULANGAN
2
3
2,46
2,27
2,03
1,80
3,38
0,71
2,38
2,77
7,55
7,75
7,68
7,41
7,94
6,17
7,88
8,47
41,30
37,34
5,16
4,67
4
5,69
2,35
4,66
2,65
7,19
8,10
7,48
7,10
45,22
5,65
TOTAL RATAAN
14,54
11,02
10,86
11,28
30,56
29,94
29,03
32,92
170,14
3,63
2,76
2,71
2,82
7,64
7,48
7,26
8,23
5,32
Universitas Sumatera Utara
Sidik ragam Diameter Umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
6,23
2,08
Perlakuan
V
1
174,67
174,67
R
1
0,12
0,12
S
1
0,00
0,00
Interaksi
VxR
1
0,74
0,74
VxS
1
1,26
1,26
RxS
1
2,23
2,23
VxRxS
1
0,01
0,01
Galat
21
22,84
1,09
Total
31
208,11
KK = 19,61%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,16 tn
0,00 ***
0,74 tn
0,98 tn
0,42
0,29
0,17
0,92
tn
tn
tn
tn
Lampiran 21. Bobot Umbi per plot
Data Pengamatan Bobot umbi per plot (gram)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
V1R1S1
120
50
60
V1R1S2
280
20
20
V1R2S1
30
90
0
V1R2S2
140
30
40
1780
730
830
V2R1S1
1330
930
940
V2R1S2
2000
1080
500
V2R2S1
2390
940
1490
V2R2S2
TOTAL
8070
3870
3880
RATAAN
1009
484
485
4
370
40
170
60
1040
900
1370
770
4720
590
TOTAL RATAAN
600
360
290
270
4380
4100
4950
5590
20540
150
90
73
68
1095
1025
1238
1398
642
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
ULANGAN
1
10,98
16,75
5,52
11,85
42,20
36,48
44,73
48,89
217,39
27,17
2
7,11
4,53
9,51
5,52
27,03
30,50
32,87
30,67
147,74
18,47
3
7,78
4,53
0,71
6,36
28,82
30,67
22,37
38,61
139,84
17,48
Sidik ragam Bobot Umbi per plot
Sumber
db
JK
KT
Ulangan
3
457,84
Perlakuan
V
1 5082,18
R
1
2,00
S
1
0,48
Interaksi
VxR
1
54,91
VxS
1
8,53
RxS
1
23,19
VxRxS
1
0,52
Galat
21
541,45
Total
31
617,11
KK = 23,94%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
4
19,25
6,36
13,06
7,78
32,26
30,01
37,02
27,76
173,49
21,69
45,11
32,17
28,80
31,52
130,30
127,66
136,99
145,93
678,47
21,20
P
152,61
5082,18
2,00
0,48
54,91
8,53
23,19
0,52
25,78
11,28
8,04
7,20
7,88
32,57
31,91
34,25
36,48
Ket
0,00 *
0,00 *
0,78 tn
0,89 tn
0,16
0,57
0,35
0,89
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Umbi Varietas Antin-1 dan Varietas Sari
Lampiran 23. Umbi Varietas Sari Berdasarkan Sudut Tanam
Gambar . sudut tanam 450
Gambar . sudut tanam 00
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. Daun, batang dan bunga varietas Antin-1 dan Sari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25 . Lahan Umur 15 MST
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26 . umbi varietas Antin-1
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 27. Umbi varietas Sari
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ardian. 2012. Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Batang Mini Tanaman Ubi
Kayu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. 8 hal.
Balitkabi.2010. Teknologi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan
ubijalar. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang.
.2012. Sari Varietas Ubijalar, Diminati Industri. Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Malang.
.2013. Deskripsi Varietas Unggul Ubijalar. Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Malang.
Belehu, T. and P. S. Hammes. 2004. Effect of temperature, soil moisture
contentand type of cutting on establishment of sweet potato cuttings. African
Journal Plant Soil 21(2): 85-89.
BPS Sumatera Utara. 2015.Produksi Padi dan Palawija Sumatera Utara (Angka
Sementara Tahun 2014). Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Medan.
Sumatera Utara.
BPTP. 1999. Metodologi Pengkajian Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Deptan. 2012. Ubijalar Varietas Antin-1 (Antin-1 Sweet Potato Variety) Badan
Litbang Pertanian.Kementrian Pertanian - Republik Indonesia.
Ginting, E., J.S. Utomo, R. Yulifianti, dan M. Yusuf.2011. Potensi Ubijalar Ungu
Sebagai Pangan Fungsional. IPTEK Tanaman Pangan 6(1):116-138.
Hartman, H.T., D.E. Kester,. F.T. Davies dan R.L. Geneve. 1997. Plant
Propagation. Principles and Practices. 770p.
Harjadi S.S. (2000). Pengantar agronomi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Huaman, Z.1992. Systematic Botany and Morphology of the Sweetpotato Plant.
Technical information Bulletin 25. International Potato Center. Lima.
Peru.22pp.
ILO-PcDP UNDP. 2015.Kajian Ubijalar dengan Pendekatan Rantai Nilai dan
Iklim Usaha di Kabupaten Jayawijaya. ILO-PcDP. United Nation
Development Programme.
Jayanto, A.D., 2009.Ubijalar / Ketela Rambat ( Ipomoea batatas ). Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Universitas Sumatera Utara
Jeremy.2009.Sweetpotato. Kootenay Local Agricultural Society. Castlegar.
Koswara, S.2013. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian. Southeast Asian Food
And Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Research
and Community Service Institution.Institut Pertanian Bogor.Bogor.Jawa
barat.
Kurniatusolihat. N. 2009. Pengaruh Bahan Stek dan PemupukanTerhadap
Produksi Terubuk(Saccharum edule Hasskarl). Skripsi. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Machfud, M dan Sulistyowati. 2009. Pendugaan Aksi Gen dan Daya Waris
Ketahanan Kapas terhadap Amrasca biguttula. Jurnal Littri Vol. 15 (3) :
131–138.
Onggo, T.M. 2008. Perubahan Komposisi Pati dan Gula Dua Jenis Ubijalar
Cilembu Selama peyimpanan. Fakultas Pertanian UNPAD. Padang.
Prihatman, K.2000.Ubijalar / Ketela Rambat ( Ipomoea batatas ). Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Jakarta.
Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. ITB Press. Bandung.
Sibusisiwen.2011. Sweetpotato (Ipomoea batatas L.) production.agriculture,
forestry & fisheries. Republic Of South Africa.
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah
Mada University press. Yogyakarta.
Stansfield, W. D., 1991. Genetika. Alih Bahasa M.Affandi danL. T. Hardy.
Erlangga. Jakarta.
Steel,R.G.D. dan J.H.Torrie, 1993.Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu
Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Steenis, C.G.G.J.V., D. Hoed, S. Bloembergen dan P.J. Eyma. 2003. Flora Untuk
Sekolah Indonesia. Edisi Kesembilan. PT Prandya Paramita. Jakarta.
Suharno. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Organik TerhadapProduksi (BeratUmbi)
Ubijalar (Ipomea Batatas L) Clon Madu. Jurnal ilmu-ilmu pertanian Vol.3
no,1 : 72-77.
Suharno., A.K.Rachman., S.R.Apsari.2010.Pengaruh Jenis Pupuk Organic
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubijalar (Ipomea batatas L.).
Agriekstensia Vol.9 No.2 : 200-210.
Universitas Sumatera Utara
Tonglum, A., P. Suriyanapan, and R.H. Howeler. 2001. Cassava agronomy
research and adoption of improved practices in Thailand – major
achievement during the past 35 years. Cassava’s potential in Asia in the
21st century: Present situation and future research and development needs.
Proc. Of the Sixth Regional Workshop, held in Ho Chi Minch City,
Vietnam;p.228-258.
Traynor, M. 2005. Sweetpotato Production Guide for the Top End. Department Of
Primary Industry, Fisheries and Mines Crops, Forestry and Horticulture
Division. Northen Territory Government.
Widowati, E.H.2008. Upaya Diversifikasi Konsumsi Ubijalar Dan Ubikayu
Sebagai Sumber Karbohidrat. Balitbang Provinsi Jawa Tengah.
Wilson, J.E.1998. Sweetpotato (Ipomoea batatas) Planting Material.Institute for
Research, Extension and Training in Agriculture with financial assistance.
Western Samoa.
Wright, S. 2014. Sweetpotato.University Of Kentucky College Of Agriculture.
Food And Environment.
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dilahan masyarakat desa Amplas, Medan dengan
ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan laut, mulai bulan juni sampai
dengan oktober 2015.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan ialah bibit stek pucuk ubijalar varietas Antin 1dan
Sari sebagai perlakuan, pupuk urea, KCL dan sp36 sebagai pupuk rekomendasi,
pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit, air untuk menyiram tanaman
dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan yakni cangkul untuk mengolah tanah, pacak sampel,
pacak perlakuan, gembor, alat ukur seperti meteran dan timbangan, buku data, alat
tulis, camera beserta alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3
faktor yaitu:
Faktor 1
= Varietas (V) dengan 2 taraf yaitu:
V1
= Varietas Antin 1 ( Ungu )
V2
= Varietas Sari ( Kuning )
Faktor 2
= Jumlah Ruas (R) dengan 2 taraf yaitu:
R1
= Jumlah Ruas 2
R2
= Jumlah Ruas 3
Universitas Sumatera Utara
Faktor 3
= Sudut Tanam (S) dengan 2 taraf yaitu:
S1
= Sudut 00
S2
= Sudut 450
Maka diperoleh 8 kombinasi
V1R1S1
V2R1S1
V1R1S2
V2R1S2
V1R2S1
V2R2S1
V1R2S2
V2R2S2
Jumlah ulangan
:4
Jumlah plot
: 32
Jarak antar tanaman
: 30 cm
Jumlah tanaman per plot
: 6 tanaman
Jumlah tanaman seluruh nya : 192 tanaman
Jumlah sampel per plot
: 4 tanaman
Jumlah sampel seluruhnya
: 128 tanaman
Jarak antar plot
: 30 cm
Jarak antar blok
: 50 cm
Model linier yang digunakan adalah:
Y ijkl = µ + τ l + α i +β j + γ k + αβ ij + αγ ik + αβγ jk + αβγ ijk + ε ijkl
i = 1,2,
j = 1,2
k = 1,2
l = 1,2,3,4
Dimana:
Yijk
= nilai pengamatan dari varietas ke-k ulangan ke-l yang di beri
jumlah ruas ke-I dan sudut tanam taraf ke j.
µ
= rataan umum dari nilai pengamatan
Universitas Sumatera Utara
τl
= Pengaruh ulangan ke l
αi
= Pengaruh aditif dari jumlah ruas ke-i
βj
= Pengaruh aditif sudut tanam taraf ke-j
γk
= Pengaruh aditif dari penggunaan varietas ke-k
αβ ij
= Interaksi antara jumlah ruas ke-l dengan sudut tanam taraf ke-j
αγ ik
= Interaksi antara jumlah ruas ke-j dengan varietas ke-k
αβγ jk = Interaksi antara jumlah ruas ke-i dengan sudut tanam ke-j pada
varietas ke-k
ε ijkl
= Galat dari varietas ke-k ulangan ke-l yang diberi perlakuan
jumlah ruas ke-i dan sudut tanam ke-j.
Data dianalisis dengan analisis sidik ragam, sidik ragam yang nyata di
lanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf α = 5 %
(Steel dan Torrie, 1993).
Heritabilitas
Untuk menganalisis apakah hasil peubah amatan merupakan keragaman
fenotip disebabkan linkungan atau genotip, maka di gunakan heritabilitas yang
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2
h =
σ2g
σp
2
σ2g
=
σ2g + σ2e
dimana :
h2
= heritabilitas
σ2g
= ragam genotip
σ2p
= ragam penotip
σ2e
= ragam linkungan
Universitas Sumatera Utara
menurut Stansfield (1991) kriteria heritabilitas adalah sebagai berikut :
Heritabilitas tinggi
> 0.5
Heritabilitas sedang
= 0.2 – 0.5
Heritabilitas rendah
< 0.2
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma setelah
itu dilakukan pengemburan menggunakan cangkul. Kemudian dibuat bedengan
dengan ukuran 200 x 100 cm, jarak antar plot 30 cm, jarak antar blok 50 cm dan
parit drainase sedalam 30 cm untuk mengindari genangan.
Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan berasal dari Balitkabi Malang dengan panjang stek
batang + 25 cm dan ukuran bibit relatif sama. Kemudian dipotong sesuai dengan
perlakuan yaitu 2 ruas dan 3 ruas.
Penanaman
Penanaman stek ubijalar dilakukan dengan 2 sudut kemiringan yaitu 450
dan 00 sedalam 10 cm dengan menyisakan 2 dan 3 ruas dengan jarak tanam 30 cm.
Penanaman dilaksanakan pada sore hari.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan satu minggu setelah tanam (MST). Pupuk
yang diberikan sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk ubijalar yaitu Urea
200 kg/ha (40g/plot) dan SP36 100 kg/ha (20g/plot). Pupuk diaplikasikan secara
larikan dan ditutupi kembali dengan tanah.
Pemupukan Lanjutan
Pemupukan lanjutan dilakukan pada 7 MST. Pupuk yang diberikan sesuai
dosis anjuran kebutuhan ubijalar yaitu Urea 100 kg/ha (20g/plot), sp36 50 kg/ha
(10g/plot) dan KCl 100 kg/ha (20g/plot). Pupuk diaplikasikan secara larikan dan
ditutup kembali dengan tanah.
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari. Bila hujan tidak
dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan guna mengganti tanaman yang rusak akibat hama,
penyakit ataupun tanaman yang mati.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma
untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah
sebelum terbentuk umbi. Penyiangan dilakukan setiap minggu. Pembumbunan
dilakukan agar umbi dapat terbentuk secara sempurna.Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan pemupukan lanjutan dan bersamaan dengan penyiangan.
Pengangkatan batang
Pengangkatan batang bertujuan untuk mencegah terbentuknya umbi-umbi
kecil. Pengangkatan batang dilakukan setiap MST.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan cara manual
dengan mencabut tanaman yang terkena penyakit dan diganti dengan tanaman
transplanting, sedangkan pada tanaman yang terkena penyakit menjelang tanaman
panen tidak diganti dengan tanaman transplanting. Jika tanaman terkena hama dan
penyakit, maka dikendalikan dengan pengaplikasian pestisida.
Universitas Sumatera Utara
Panen
Panen dilakukan setelah tanaman berumur 16 MST untuk varietas Sari dan
18 MST untuk varietas Antin-1. Pemanenan dilakukan dengan mencabut umbi
dan dibersihkan dari tanah yang menempel. Umbi dipotong dari batang dan akar
tanaman.
Parameter Pengamatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanam diukur mulai pangkal batang (diatas
permukaan tanah) hingga ujung yang duluruskan, dan dilakukan pada 1 MST
sampai 10 MST kemudian dihitung selisihnya.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi per sampel dihitung dengan menghitung jumlah umbi setelah
panen. Kriteria umbi yang dihitung adalah umbi yang sudah membengkak dan
bentuknya lebih besar dari akar.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per sampel ditimbang dengan timbangan dan dilakukan
setelah panen. Bobot umbi ditimbang setelah umbi dibersihkan dari akar dan
kotoran-kotoran yang menempel.
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan seluruh umbi yang
dihasilkan dalam 1 plot dan dilakukan setelah panen.
Universitas Sumatera Utara
Diameter umbi per sampel (mm)
Diameter umbi per plot diambil dengan menggunakan jangka sorong
dengan cara menngukur lingkar tengah sebanyak 2 kali dengan posisi berbeda dan
di rata-ratakan.
Panjang umbi per sampel ( cm)
Panjang umbi diukur dari pangkal umbi sampai ujung umbi menggunakan
meteran dan dilakukan setelah panen.
Uji organoleptik
Uji organoleptik atau uji rasa di lakukan setelah panen dengan cara
menguji dengan kriteria kemanisan dan tekstur sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria uji organoleptik
Kemanisan
skor
1
Tidak Manis
2
Sedang
3
Manis
Tekstur
Remah
Sedang
Padat
Skor
1
2
3
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil analisis secara ststistik menunjukkan bahwa perlakuan varietas, ruas,
sudut tanam, interkasi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut
tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam berpengaruh nyata terhadap
parameter pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per sampel, panjang umbi
per sampel, jumlah umbi per sampel, diameter umbi per sampel dan bobot umbi
perplot. Terhadap parameter pertambahan panjang tanaman pada umur 2 MST
semua perlakuan tidak berpengaruh nyata.
Pertambahan panjang tanaman 3 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
3 MST dapat dilihat pada Lampiran 9. Rataan pertambahan panjang tanaman pada
3 MST dapat di lihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan pertambahan panjang tanaman 3 MST (cm)
Sudut Tanam
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
3.21
2.42
R2
1.97
2.38
V2
R1
1.87
1.63
R2
0.96
1.08
Rataan
2.00
1.88
Rataan V
2.49 a
1.38 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 2 menunjukakan bahwa pada pertambahan panjang 3MST perlakuan
yang berbeda nyata adalah perlakuan varietas dengan nilai yang tertinggi pada
varietas Antin-1 (V1) dengan nilai rataan 2.49 cm dan terendah pada varietas Sari
(V2) dengan nilai rataan 1.38 cm.
Universitas Sumatera Utara
Pertambahan panjang tanaman 4 MST
Data pengamatan dan sidik ragam pertambahan panjang tanaman pada 4
MST dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara
ruas dan sudut tanam sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah
perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara
varietas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman 4 MST pada interaksi antara faktor ruas dengan
sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 3 dan interaksi antara faktor varietas, ruas
dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Rataan pertambahan panjang tanaman 4 MST (cm) pada interaksi antara
faktor ruas dengan sudut tanam.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Ruas
R1
9.80 a
3.58 b
6.69
R2
3.10 b
6.75 ab
4.93
Rataan
6.45
5.17
5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2
dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Tabel 4. Rataan pertambahan panjang tanaman 4MST pada interaksi antara
faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Sudut Tanam
Varietas
Ruas
Rataan V
S1
S2
V1
R1
8,77 a
13,92
5,04
R2
4,64
11,50
V2
R1
2,84 b
5,69
2,12
R2
1,56
2,00
Rataan
6,45
5,17
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1(8,77cm) dan terendah pada V2 (2,84cm).
Pertambahan panjang tanaman 5 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
5 MST dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antar
varietas, ruas dan sudut tanam, sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh
nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas,
interaksi antara varietas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman
pada 5 MST pada interaksi antara ruas dengan sudut tanam dapat dilihat pada
Tabel 5 dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada
Tabel 6 :
Tabel 5. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara
ruas dengan Sudut Tanam.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Ruas
R1
9.80 a
3.58 b
6.69
R2
3.10 b
6.75 ab
4.93
Rataan
6.45
5.17
5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2
dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara
varietas dengan sudut tanam
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Varietas
V1
16,70a
19,00a
17,85a
V2
7,27b
3,44b
5,35b
Rataan
11,98
11,22
11,60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (17.85 cm) dan terendah pada V2 (5.35 cm).
Perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S1 dan V2S2 namun tidak berbeda
nyata dengan V1S2.
Pertambahan panjang tanaman 6 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
6 MST dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara
varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam; sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi
antara ruas dan sudut tanam, dan perlakuan interaksi antara varietas, ruas dan
sudut tanam . Rataan pertambahan panjang tanaman pada 6 MST dapat dilihat
pada Tabel 7 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Rataan pertambahan panjang tanaman 6 MST (cm)
Varietas
Perlakuan
V1
V2
Ruas
R1
22,86a
10,40b
R2
26,98a
7,21b
Sudut Tanam
S1
21,46a
10,51b
S2
28,39a
7,11b
Rataan
24,92a
8,81b
Rataan
16,63
17,10
15,98
17,75
16,86
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 7 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (24.92 cm) dan terendah pada V2 (8.81cm). Pada
interaksi antara varietas dan ruas telihat V1R1 berbeda nyata dengan V2R1 dan
V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R2. Pada interaksi antara varietas
dan sudut tanam didapat bahwa V2S1 berbeda nyata dengan V1S1 dan V1S2
namun tidak berbeda nyata dengan V2S2.
Pertambahan panjang tanaman 7 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
7 MST dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi
antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara
ruas dan sudut tanam, dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman pada 7 MST dapat dilihat pada Tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Rataan pertambahan panjang tanaman 7 MST (cm)
Sudut
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
16.52
R2
24.14
V2
R1
14.20
R2
6.17
Rataan
15.26
Rataan V
22.72
26.03
8.69
9.69
16.78
22.35 a
9.69 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 8 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (22.35 cm) dan terendah V2 (9.69 cm).
Pertambahan panjang tanaman 8 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
8 MST dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, sudut tanam dan
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, interaksi antara varietas dan ruas,
interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam.
Rataan pertambahan panjang tanaman pada 8 MST dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rataan pertambahan panjang tanaman 8 MST (cm)
Sudut
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
20.39 de
40.15 a
R2
34.94 abc
36.88 ab
V2
R1
22.02 cde
25.02 bcde
R2
15.38 e
31.30 abcd
Rataan
23.18 b
33.34 a
Rataan V
33.09 a
23.43 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 9 menunjukkan bahwa pada perlakuan varietas, V1 berbeda nyata
dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1 (33.09 cm) dan terendah pada V2
(23.43 cm). Pada perlakuan sudut tanam, S2 berbeda nyata dengan S1 dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai tertinggi pada S2 (33.34 cm) dan terendah pada S1 (23.18 cm). Pada
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam, V1R1S2 berbeda nyata dengan
V1R1S1, V2R1S1, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan
V1R2S1, V1R2S2 dan V2R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 9 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
9 MST dapat dilihat pada Lampiran 15. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : interaksi antara varietas
dengan ruas, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, ruas, sudut tanam,
interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman 9 MST pada interaksi antara varietas dengan ruas
dan interaksi varietas dengan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 10 dan
interaksi antara varietas ,ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 10. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi
varietas dengan ruas dan interaksi antara varietas dengan sudut tanam
Varietas
Perlakuan
Rataan
V1
V2
Ruas
R1
20.39 ab
24.64 a
22.51
R2
24.42 a
12.94 b
18.68
Sudut Tanam
S1
19.10 ab
20.94 a
20.02
S2
25.72 a
16.64 b
21.18
Rataan
22.41
18.79
20.60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 10 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan
V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1 dan V2R2.Pada interaksi antara
Universitas Sumatera Utara
varietas dan sudut tanam, perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S2 namun
tidak berbeda nyata dengan V1S2 dan V2S1.
Tabel 11. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi antara
faktor varietas, ruas dan sudut tanam.
Sudut
Varietas
Ruas
Rataan V
S1
S2
V1
R1
22.41
13.71 d
27.07 ab
R2
24.48 abc
24.37 abc
V2
R1
18.79
30.81 a
18.48 bcd
R2
11.08 d
14.81 cd
Rataan
20.02
21.18
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 11 menunjukkan bahwa perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan
V1R1S1, V2R1S2, V2R2S1, dan V2R2S2 namun tidak berbeda nyata dengan
V1R1S2, V1R2S1, dan V1R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 10 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
10 MST dapat dilihat pada Lampiran 16. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah interaksi antara varietas dan ruas;
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan: varietas, ruas, sudut tanam, interaksi antara
varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman pada 10 MST pada interaksi antara faktor varietas
dengan ruas dapat dilihat pada Tabel 12 dan interaksi antara faktor varietas, ruas
dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST pada interaksi antara
varietas dengan ruas.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
V1
V2
Ruas
R1
19.95 b
25.68 a
22.82
R2
24.67 a
20.28 ab
22.48
Rataan
22.31
22.98
22.65
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 12 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan
V1R1 dan V1R2 namun tidak berbeda nyata dengan V2R1.
Tabel 13. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST (cm) pada interaksi
antara faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Sudut
Rataan
Varietas
Ruas
V
S1
S2
V1
R1
22,31
16,98cd
22,93abc
R2
28,31ab
21,04abcd
V2
R1
22,98
30,57a
20,79bcd
R2
14,67d
25,89ab
Rataan
22,63
22,66
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 13 menunjukkan perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan V1R1S1,
V1R2S2, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1S2,
V1R2S1 dan V2R2S2.
Universitas Sumatera Utara
Pertambahan panjang tanaman dari 2 MST sampai 10 MST dapat dilihat
dalam grafik pada Gambar 2.
40,00
35,00
V1R1S1
30,00
V1R1S2
25,00
V1R2S1
20,00
V1R2S2
15,00
V2R1S1
10,00
V2R1S2
V2R2S1
5,00
V2R2S2
0,00
2mst
3mst
4mst
5mst
6mst
7mst
8mst
9mst 10mst
Gambar 2. Grafik pertambahan panjang tanaman tanaman per perlakuan (cm)
Bobot umbi per sampel (gram)
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 17. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang
berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas
dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam,
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan pada bobot umbi per
sampel dapat dilihat pada Tabe
I
IV
II
V2R1S1
V2R2S1
III
V1R1S1
30 cm
V2R1S2
50 cm
U
V2R2S1
V2R2S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R1S2
V2R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S2
V1R1S1
V2R2S2
V2R1S1
V1R1S1
V2R1S2
V1R2S2
V1R1S2
V2R1S1
V1R2S1
V1R2S1
V1R2S2
V1R2S2
V1R2S2
V1R1S1
V2R2S1
V1R2S1
V1R1S2
V2R1S2
V2R2S2
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan penanaman pada plot
200 cm
25 cm
X
X
30 cm
X
X
X
X
100 cm
25 cm
X = Tanaman Sampel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
No
Minggu Ke-
Pelaksanaan Penelitian
1
2
3
1
Persiapan Lahan
2
Persiapan Bibit
3
Penanaman
X
4
Pemupukan Dasar
X
5
Pemupukan Lanjutan
6
Pemeliharaan Tanaman
4
5
6
Panen
8
Pengamatan Parameter
Pertambahan Panjang tanaman
(cm)
Bobot Umbi per sampel
(gram)
Jumlah Umbi per Sampel
(umbi)
Panjang Umbi per Sampel
(cm)
Diameter Umbi per Sampel
(mm)
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
Penyulaman
Penyiangan dan
Pembumbunan
7
8
X
Penyiraman
Pengangkatan batang
Pengendalian Hama dan
Penyakit
7
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X
X
X
X
X
Bobot Umbi per plot (gram)
X
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Deskripsi ubijalar Varietas Sari
Dilepas tanggal
SK Mentan
No. induk
Asal
Daya hasil
Umur panen
Tipe tanaman
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Bentuk kerangka daun
Kedalam cuping daun
Jumlah cuping daun
Bentuk cuping pusat
Ukuran daun dewasa
Warna tulang daun
Warna daun dewasa
Warna daun muda
Panjang tangkai daun
Bentuk umbi
Pertumbuhan umbi
Panjang tangkai umbi
Warna kulit umbi
Warna daging umbi
Rasa umbi
Kadar bahan kering
Kadar serat
Kadar protein
Kadar gula
Kadar pati
Kadar betakarotin
Kadar vitamin C
Ketahanan thd hama
Ketahanan thd penyakit
sp.)
Pemulia
: 22 Oktober 2001
: 525/Kpts/TP.240/10/2001
: MIS 104-1
: Persil. Genjah Rante x Lapis
: 30,0–35,0 t/ha
: 3,5–4,0 bulan
: Semi kompak
: Sangat tipis
: Pendek
: Hijau
: Segitiga samasisi
: Tepi daun berlekuk dangkal
: Bercuping lima
: Lancelatus
: Kecil
: Hijau (bagian bawah)
: Hijau dg ungu melingkari tepi daun
: Agak ungu
: Sangat pendek
: Bulat telur melebar pada ujung umbi
: Terbuka
: Sangat pendek
: Merah
: Kuning tua
: Enak dan manis
: 28%
: 1,63%
: 1,91%
: 5,23%
: 32,48%
: 380,92 μg/100 g
: 21,52 mg/100 g
: Agak tahan boleng (Cylas formicarius) dan tahan
hama penggulung daun
: Tahan kudis (S.batatas) dan bercak daun (Cercospora
: St. A. Rahayuningsih, Sutrisno, GatotS.,
dan Joko Restuono
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Deskripsi Varietas Ubijalar Varietas Antin 1
Nama Klon Harapan
: MSU 01022-12
Asal
:Turunan dari hasil persilangan bersari bebas
dari varietas samarinda (lokal blitar) dan
kinta (lokal papua)
Tipe tanaman
: Menyebar
Umur panen
: 4-5 bulan
Diameter buku ruas
: Tipis
Panjang buku ruas
: Pendek
Warna dominan sulur
: Hijau dengan beberapa bercak ungu
Warna sekunder sulur
: Ungu pada buku-buku
Bentuk kerangka daun
: Segitiga sama sisi
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah: Semua tulang daun berwarna ungu
Warna helaian daun dewasa
: Hijau
Warna helaian daun muda
: Hijau bagian atas ungu bagian bawah
Pigmentasi pada tangkai daun
: Hijau bercak ungu sepanjang tangkai
Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
:Bulat telur lebar pada pangkal umbi
(obovate)
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Putih
Warna dominan daging umbi
:Ungu
Warna sekunder daging umbi
: Putih
Penyebaran sekunder warna daging umbi : Menutup sebagian besar daging umbi
Rasa umbi
: Enak
Kandungan nutrisi umbi
-
Bahan kering
Serat
: 31,55%
: 2,29%
Universitas Sumatera Utara
- Gula total
- Amilosa
- Abu
- Antosianin
Ketahanan terhadap hama/penyakit
: 1,73%
: 25,21%
: 3,41%
: 33,89 mg/100g
: Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 25,8 t/ha
Potensi hasil
: 33,2t/ha
Keterangan lain
:Toleran kekeringan warna umbi
menarik, sangat cocok untuk keripik
dan di tanam di tanah tegalan sawah.
Pemulia
: M, Yusuf, St. A Rahayuningsih dan
T.S Wahyuni
Peneliti
:Erliana Ginting,
Sumartini
Teknisi
: Joko Restuono dan Gatot Santoso
Sri
Wahyuni,
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sertifikat Stek Ubijalar Varietas Antin-1 dan Sari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Hasil analisis tanah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 2MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
1,45
1,7
2,55
2,8
8,50
2,13
V1R1S2
1,27
1,62
0,77
1,52
5,18
1,30
V1R2S1
0,92
1,67
0,62
2,85
6,06
1,52
V1R2S2
1,52
1,25
1,55
2,6
6,92
1,73
V2R1S1
1,72
1,77
1,25
2,32
7,06
1,77
V2R1S2
0,47
2,52
1,07
1,25
5,31
1,33
V2R2S1
2,57
0,85
1,07
0,5
4,99
1,25
V2R2S2
2,85
0,85
1,00
1,05
5,75
1,44
TOTAL
12,77
12,23
9,88
14,89
49,77
RATAAN
1,60
1,53
1,24
1,86
1,56
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,40
1,33
1,19
1,42
1,49
0,98
1,75
1,83
11,40
1,42
BLOK
2
3
1,48
1,75
1,46
1,13
1,47
1,06
1,32
1,43
1,51
1,32
1,74
1,25
1,16
1,25
1,16
1,22
11,30
10,42
1,41
1,30
4
1,82
1,42
1,83
1,76
1,68
1,32
1,00
1,24
12,08
1,51
TOTAL
RATAAN
6,44
5,33
5,55
5,94
6,00
5,30
5,17
5,46
45,19
1,61
1,33
1,39
1,48
1,50
1,32
1,29
1,37
1,41
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,17
0,05
Perlakuan
V
1
0,05
0,05
R
1
0,02
0,02
S
1
0,04
0,04
Interaksi
VxR
1
0,00
0,00
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,19
0,19
VxRxS
1
0,00
0,00
Galat
21
1,43
0,06
Total
31
1,94
KK = 18,51%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,48 tn
0,37 tn
0,52 tn
0,45 tn
0,79
0,83
0,10
0,74
tn
tn
tn
tn
tn
Lampiran 9. Pertambahan Panjang Tanaman 3MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 3MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL
1
2
3
4
V1R1S1
1,15
0,52
4,37
6,8
12,84
V1R1S2
1,62
2,05
1,95
4,05
9,67
V1R2S1
1,77
1,6
2
2,5
7,87
V1R2S2
0,87
3,07
3,65
1,92
9,51
V2R1S1
1,4
2,27
1,97
1,85
7,49
V2R1S2
1,67
1,37
1,87
1,6
6,51
V2R2S1
1,12
1,07
0,82
0,82
3,83
V2R2S2
1,12
1,02
0,5
1,67
4,31
TOTAL
10,72
12,97
17,13
21,21
62,03
RATAAN
1,34
1,62
2,14
2,65
RATAAN
3,21
2,42
1,97
2,38
1,87
1,63
0,96
1,08
1,94
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,28
1,46
1,51
1,17
1,38
1,47
1,27
1,27
10,81
1,35
BLOK
2
3
1,01
2,21
1,60
1,57
1,45
1,58
1,89
2,04
1,66
1,57
1,37
1,54
1,25
1,15
1,23
1,00
11,46
12,65
1,43
1,58
4
2,70
2,13
1,73
1,56
1,53
1,45
1,15
1,47
13,73
1,72
TOTAL
RATAAN
7,20
6,75
6,27
6,65
6,15
5,83
4,82
4,98
48,65
1,80
1,69
1,57
1,66
1,54
1,46
1,21
1,24
1,52
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,62
0,20
Perlakuan
V
1
0,81
0,81
R
1
0,32
0,32
S
1
0,00
0,00
Interaksi
VxR
1
0,04
0,04
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,05
0,05
VxRxS
1
0,00
0,00
Galat
21
2,19
0,10
Total
31
4,05
KK = 21,26%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,14 tn
0,01 *
0,09 tn
0,90 tn
0,53
0,95
0,48
0,84
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Pertambahan Panjang Tanaman 4MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 4MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
4,45
5,15
20,62
25,45
55,67
13,92
V1R1S2
3,7
2,95
4,2
9,3
20,15
5,04
V1R2S1
3,12
4,5
7,35
3,6
18,57
4,64
V1R2S2
8,55
8
14,2
15,25
46,00
11,50
V2R1S1
2,25
6,15
6,85
7,5
22,75
5,69
V2R1S2
2,32
1,02
3,42
1,72
8,48
2,12
V2R2S1
1,25
1,02
0,97
3
6,24
1,56
V2R2S2
1,57
2,72
1,17
2,55
8,01
2,00
TOTAL
27,21
31,51
58,78
68,37 185,87
RATAAN
3,40
3,94
7,35
8,55
5,81
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
2,22
2,05
1,90
3,01
1,66
1,68
1,32
1,44
15,28
1,91
BLOK
2
3
2,38
4,60
1,86
2,17
2,24
2,80
2,92
3,83
2,58
2,71
1,23
1,98
1,23
1,21
1,79
1,29
16,22
20,60
2,03
2,57
4
5,09
3,13
2,02
3,97
2,83
1,49
1,87
1,75
22,15
2,77
TOTAL RATAAN
14,29
9,21
8,97
13,73
9,78
6,38
5,64
6,27
74,26
3,57
2,30
2,24
3,43
2,44
1,60
1,41
1,57
2,32
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
4,15
1,38
Perlakuan
V
1
10,25
10,25
R
1
0,79
0,79
S
1
0,29
0,29
Interaksi
VxR
1
0,37
0,37
VxS
1
0,18
0,18
RxS
1
6,01
6,01
VxRxS
1
1,05
1,05
Galat
21
6,40
0,30
Total
31
29,54
KK = 23,80%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,01 *
0,00 *
0,12 tn
0,33 tn
0,28
0,44
0,00
0,07
tn
tn
*
tn
Lampiran 11. Pertambahan Panjang Tanaman 5MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 5MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
12,75 15,57
28,3
30,3
86,92
21,73
V1R1S2
10,12
12,4
12,22
18,6
53,34
13,34
V1R2S1
10,52
6,82
21,95
7,4
46,69
11,67
V1R2S2
16,92 21,12
27,1
33,5
98,64
24,66
V2R1S1
3,12 13,02
12,8
13,72
42,66
10,67
V2R1S2
3,2
2,9
4,85
2,82
13,77
3,44
V2R2S1
1,8
2,62
2,02
9,02
15,46
3,87
V2R2S2
3,27
4,82
1,42
4,22
13,73
3,43
TOTAL
61,70 79,27
110,66
119,58 371,21
RATAAN
7,71
9,91
13,83
14,95
11,60
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
3,64
3,26
3,32
4,17
1,90
1,92
1,52
1,94
21,68
2,71
BLOK
2
3
4,01
5,37
3,59
3,57
2,71
4,74
4,65
5,25
3,68
3,65
1,84
2,31
1,77
1,59
2,31
1,39
24,55
27,86
3,07
3,48
4
5,55
4,37
2,81
5,83
3,77
1,82
3,09
2,17
29,41
3,68
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
4,47
1,49
Perlakuan
V
1
28,44
28,44
R
1
0,78
0,78
S
1
0,22
0,22
Interaksi
VxR
1
0,86
0,86
VxS
1
1,90
1,90
RxS
1
7,08
7,08
VxRxS
1
0,83
0,83
Galat
21
7,84
0,37
Total
31
52,47
KK = 18,90%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
18,57
14,79
13,57
19,91
13,00
7,90
7,96
7,81
103,50
4,64
3,70
3,39
4,98
3,25
1,98
1,99
1,95
3,23
Ket
0,02 *
0,00 *
0,16 tn
0,44 tn
0,14
0,03
0,00
0,15
tn
*
*
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Pertambahan Panjang Tanaman 6MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 6MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
18,05
19,1
23,02
23,52
83,69
20,92
V1R1S2
19,32
22,75
27,32
29,8
99,19
24,80
V1R2S1
20,02
20,65
29,42
17,87
87,96
21,99
V1R2S2
24,27
35,67
31,7
36,25 127,89
31,97
V2R1S1
6,25
9,5
19,22
20,1
55,07
13,77
V2R1S2
6,52
5,87
8,07
7,7
28,16
7,04
V2R2S1
5,07
2,25
2,47
19,22
29,01
7,25
V2R2S2
5,65
11,35
5,07
6,62
28,69
7,17
TOTAL
105,15 127,14 146,29 161,08 539,66
RATAAN
13,14
15,89
18,29
20,14
16,86
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,31
4,45
4,53
4,98
2,60
2,65
2,36
2,48
28,35
3,54
BLOK
2
3
4,43
4,85
4,82
5,27
4,60
5,47
6,01
5,67
3,16
4,44
2,52
2,93
1,66
1,72
3,44
2,36
30,65
32,72
3,83
4,09
4
4,90
5,50
4,29
6,06
4,54
2,86
4,44
2,67
35,27
4,41
TOTAL RATAAN
18,48
20,05
18,88
22,73
14,74
10,96
10,18
10,95
126,99
4,62
5,01
4,72
5,68
3,68
2,74
2,55
2,74
3,97
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
3,25
1,08
Perlakuan
V
1
34,68
34,68
R
1
0,07
0,07
S
1
0,18
0,18
Interaksi
VxR
1
1,82
1,82
VxS
1
2,21
2,21
RxS
1
1,45
1,45
VxRxS
1
0,16
0,16
Galat
21
7,88
0,37
Total
31
51,72
KK = 15,44%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,06 tn
0,00 *
0,67 tn
0,49 tn
0,03
0,02
0,06
0,52
*
*
tn
tn
Lampiran 13. Pertambahan Panjang Tanaman 7MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 7MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
18,07
13,92
16,92
17,17
66,08
16,52
V1R1S2
21,27
20,72
32,25
16,65
90,89
22,72
V1R2S1
19,32
27
26,45
23,8
96,57
24,14
V1R2S2
17,15
33,4
26
27,57 104,12
26,03
V2R1S1
8,07
7,52
20,6
20,6
56,79
14,20
V2R1S2
8,52
11,65
7,3
7,3
34,77
8,69
V2R2S1
8,2
6,17
5,15
5,15
24,67
6,17
V2R2S2
6,5
18,72
6,77
6,77
38,76
9,69
TOTAL
107,10 139,10 141,44 125,01 512,65
RATAAN
13,39
17,39
17,68
15,63
16,02
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,31
4,67
4,45
4,20
2,93
3,00
2,95
2,65
29,15
3,64
BLOK
2
3
3,80
4,17
4,61
5,72
5,24
5,19
5,82
5,15
2,83
4,59
3,49
2,79
2,58
2,38
4,38
2,70
32,75
32,70
4,09
4,09
4
4,20
4,14
4,93
5,30
4,59
2,79
2,38
2,70
31,03
3,88
TOTAL RATAAN
16,48
19,14
19,82
20,47
14,95
12,07
10,29
12,42
125,64
4,12
4,78
4,95
5,12
3,74
3,02
2,57
3,11
3,93
Lampiran. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
1,34
0,44
Perlakuan
V
1
17,92
17,92
R
1
0,27
0,27
S
1
0,64
0,64
Interaksi
VxR
1
1,25
1,25
VxS
1
0,13
0,13
RxS
1
0,04
0,04
VxRxS
1
0,85
0,85
Galat
21
7,48
0,35
Total
31
29,95
KK = 14,93%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,31 tn
0,00 *
0,38 tn
0,19 tn
0,07
0,54
0,72
0,13
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Pertambahan Panjang Tanaman 8MST (cm)
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 8MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
28,32
20,7
16,2
16,32
81,54
20,39
V1R1S2
42,12
32,4
48,37
37,7 160,59
40,15
V1R2S1
31,55
40
27,47
40,75 139,77
34,94
V1R2S2
35,47
47,67
44
20,37 147,51
36,88
V2R1S1
17,62
14,75
31,87
23,85
88,09
22,02
V2R1S2
23,37
38,25
18,72
19,72 100,06
25,02
V2R2S1
16,8
11,6
11,87
21,25
61,52
15,38
V2R2S2
23,2
49,7
20,05
32,25 125,20
31,30
TOTAL
218,45 255,07 218,55 212,21 904,28
RATAAN
27,31
31,88
27,32
26,53
28,26
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
5,37
6,53
5,66
6,00
4,26
4,89
4,16
4,87
41,73
5,22
BLOK
2
3
4,60
4,09
5,74
6,99
6,36
5,29
6,94
6,67
3,91
5,69
6,22
4,38
3,48
3,52
7,09
4,53
44,34
41,16
5,54
5,15
4
4,10
6,18
6,42
4,57
4,93
4,50
4,66
5,72
41,09
5,14
TOTAL
RATAAN
18,16
25,44
23,74
24,18
18,79
19,99
15,82
22,21
168,32
4,54
6,36
5,93
6,04
4,70
5,00
3,95
5,55
5,26
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,88
0,29
Perlakuan
V
1
6,75
6,75
R
1
0,39
0,39
S
1
7,32
7,32
Interaksi
VxR
1
0,80
0,80
VxS
1
0,00
0,00
RxS
1
0,08
0,08
VxRxS
1
4,51
4,51
Galat
21
14,20
0,67
Total
31
34,96
KK = 15,63%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,73 tn
0,00 *
0,45 tn
0,00 *
0,28
0,98
0,72
0,01
tn
tn
tn
*
Lampiran 15. Pertambahan Panjang Tanaman 9MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 9MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
17,75
14,15
8,87
14,07
54,84
13,71
V1R1S2
24,87
37,27
20,1
26,02 108,26
27,07
V1R2S1
26,37
19,9
31,85
19,8
97,92
24,48
V1R2S2
14,32
27,67
23,25
32,22
97,46
24,37
V2R1S1
20,3
37,95
33,9
31,07 123,22
30,81
V2R1S2
29,52
16,7
20,57
7,12
73,91
18,48
V2R2S1
11,17
11,7
6,02
15,42
44,31
11,08
V2R2S2
15,72
14,4
12,62
16,5
59,24
14,81
TOTAL
160,02 179,74 157,18 162,22 659,16
RATAAN
20,00
22,47
19,65
20,28
20,60
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,27
5,04
5,18
3,85
4,56
5,48
3,42
4,03
35,83
4,48
BLOK
2
3
3,83
3,06
6,15
4,54
4,52
5,69
5,31
4,87
6,20
5,87
4,15
4,59
3,49
2,55
3,86
3,62
37,50
34,79
4,69
4,35
4
3,82
5,15
4,51
5,72
5,62
2,76
3,99
4,12
35,68
4,46
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
0,47
0,15
Perlakuan
V
1
1,61
1,61
R
1
1,25
1,25
S
1
0,22
0,22
Interaksi
VxR
1
6,06
6,06
VxS
1
2,44
2,44
RxS
1
0,06
0,06
VxRxS
1
5,68
5,68
Galat
21
11,13
0,53
Total
31
28,95
KK = 16,20%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
14,98
20,87
19,89
19,75
22,25
16,98
13,45
15,63
143,80
3,74
5,22
4,97
4,94
5,56
4,24
3,36
3,91
4,49
Ket
0,82 tn
0,09 tn
0,13 tn
0,52 tn
0,00
0,04
0,73
0,00
*
*
tn
*
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Pertambahan Panjang Tanaman 10MST
Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 10MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1R1S1
21,72
11,25
16,52
18,42
67,91
16,98
V1R1S2
25,55
24,82
16,22
25,12
91,71
22,93
V1R2S1
23,65
27,5
35,5
26,6 113,25
28,31
V1R2S2
22,37
23,27
20,95
17,55
84,14
21,04
V2R1S1
41,35
28,3
21,57
31,07 122,29
30,57
V2R1S2
38,82
11,7
18,3
14,32
83,14
20,79
V2R2S1
20,12
15,92
10,12
12,52
58,68
14,67
V2R2S2
32,15
21,42
26,1
23,9 103,57
25,89
TOTAL
225,73 164,18 165,28 169,50 724,69
RATAAN
28,22
20,52
20,66
21,19
22,65
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,71
5,10
4,91
4,78
6,47
6,27
4,54
5,71
42,51
5,31
BLOK
2
3
3,43
4,13
5,03
4,09
5,29
6,00
4,88
4,63
5,37
4,70
3,49
4,34
4,05
3,26
4,68
5,16
36,22
36,30
4,53
4,54
4
4,35
5,06
5,21
4,25
5,62
3,85
3,61
4,94
36,88
4,61
TOTAL
16,62
19,29
21,41
18,54
22,15
17,95
15,46
20,49
151,91
RATAAN
4,15
4,82
5,35
4,63
5,54
4,49
3,87
5,12
4,75
Universitas Sumatera Utara
Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
3,45
1,15
Perlakuan
V
1
0,00
0,00
R
1
0,00
0,00
S
1
0,01
0,01
Interaksi
VxR
1
2,09
2,09
VxS
1
0,03
0,03
RxS
1
0,42
0,42
VxRxS
1
6,82
6,82
Galat
21
6,71
0,32
Total
31
19,57
KK = 11,91%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,03 *
0,95 tn
0,97 tn
0,84 tn
0,01
0,75
0,26
0,00
*
tn
tn
*
Lampiran 17. Bobot Umbi per sampel
Data Pengamatan Bobot Umbi per sampel (gram)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
V1R1S1
30,00 12,50
15,00
92,50
V1R1S2
70,00
5,00
5,00
10,00
V1R2S1
7,50 22,50
0,00
42,50
V1R2S2
35,00
7,50
10,00
15,00
V2R1S1
385,00 152,50 190,00 202,50
V2R1S2
292,50 197,50 180,00 197,50
V2R2S1
435,00 220,00
90,00 267,50
V2R2S2
557,50 207,50 352,50 162,50
TOTAL
1812,50 825,00 842,50 990,00
RATAAN
226,56 103,13 105,31 123,75
TOTAL
150,00
90,00
72,50
67,50
930,00
867,50
1012,50
1280,00
4470,00
RATAAN
37,50
22,50
18,13
16,88
232,50
216,88
253,13
320,00
139,69
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
5,52
8,40
2,83
5,96
19,63
17,12
20,87
23,62
103,95
12,99
ULANGAN
2
3
3,61
3,94
2,35
2,35
4,80
0,71
2,83
3,24
12,37
13,80
14,07
13,44
14,85
9,51
14,42
18,79
69,29
65,77
8,66
8,22
4
9,64
3,24
6,56
3,94
14,25
14,07
16,37
12,77
80,84
10,10
TOTAL
RATAAN
22,71
16,33
14,89
15,96
60,05
58,69
61,60
69,60
319,84
5,68
4,08
3,72
3,99
15,01
14,67
15,40
17,40
9,99
Sidik ragam Bobot Umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
111,44
37,15
Perlakuan
V
1 1013,18
1013,18
R
1
0,57
0,57
S
1
0,06
0,06
Interaksi
VxR
1
13,31
13,31
VxS
1
4,46
4,46
RxS
1
8,83
8,83
VxRxS
1
0,11
0,11
Galat
21
137,27
6,54
Total
31 1289,23
KK = 25,57%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,01 *
0,00 *
0,77 tn
0,93 tn
0,17
0,42
0,26
0,90
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Jumlah Umbi per sampel (umbi)
Data Pengamatan Jumlah Umbi per sampel (umbi)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
V1R1S1
1,50
0,25
0,50
1,25
V1R1S2
2,00
0,25
0,25
0,50
V1R2S1
0,50
0,75
0,00
1,25
V1R2S2
0,25
0,25
0,25
0,25
V2R1S1
2,50
2,25
1,50
2,25
V2R1S2
2,50
1,75
1,75
1,50
V2R2S1
2,25
1,50
2,00
1,75
V2R2S2
2,00
2,25
2,00
2,50
TOTAL
13,50
9,25
8,25
11,25
RATAAN
1,69
1,16
1,03
1,41
TOTAL
RATAAN
3,50
3,00
2,50
1,00
8,50
7,50
7,50
8,75
42,25
0,88
0,75
0,63
0,25
2,13
1,88
1,88
2,19
1,32
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
1,41
1,58
1,00
0,87
1,73
1,73
1,66
1,58
11,56
1,45
ULANGAN
2
3
0,87
1,00
0,87
0,87
1,12
0,71
0,87
0,87
1,66
1,41
1,50
1,50
1,41
1,58
1,66
1,58
9,95
9,52
1,24
1,19
4
1,32
1,00
1,32
0,87
1,66
1,41
1,50
1,73
10,82
1,35
TOTAL
RATAAN
4,60
4,31
4,15
3,46
6,46
6,15
6,15
6,55
41,84
1,15
1,08
1,04
0,87
1,62
1,54
1,54
1,64
1,31
Universitas Sumatera Utara
Sidik ragam jumlah umbi per sampel
Sumber
db
JK
Ulangan
3
Perlakuan
V
1
R
1
S
1
Interaksi
VxR
1
VxS
1
RxS
1
VxRxS
1
Galat
21
Total
31
KK = 12,92%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
KT
P
0,31
0,10
Ket
0,03 *
2,41
0,05
0,02
2,41
0,05
0,02
0,00 *
0,22 tn
0,36 tn
0,06
0,03
0,00
0,04
0,60
3,53
0,06
0,03
0,00
0,04
0,03
0,16
0,28
0,74
0,26
tn
tn
tn
tn
Lampiran 19. Panjang Umbi per sampel
Data Pengamatan Panjang Umbi per sampel (cm)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
V1R1S1
11,18
3,58
2,60
V1R1S2
10,23
2,70
2,33
V1R2S1
1,70
5,45
0,00
V1R2S2
3,38
2,40
1,93
V2R1S1
9,93
7,63
8,35
V2R1S2
8,15
6,30
9,70
V2R2S1
8,55
8,50
7,48
V2R2S2
10,93
8,55
7,80
TOTAL
64,03
45,10
40,18
RATAAN
8,00
5,64
5,02
4
8,63
2,31
13,95
2,83
8,88
7,90
8,28
7,23
60,00
7,50
TOTAL
RATAAN
25,98
17,57
21,10
10,53
34,78
32,05
32,80
34,50
209,30
6,50
4,39
5,28
2,63
8,69
8,01
8,20
8,63
6,54
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
3,42
3,28
1,48
1,97
3,23
2,94
3,01
3,38
22,70
2,84
ULANGAN
2
3
2,02
1,76
1,79
1,68
2,44
0,71
1,70
1,56
2,85
2,97
2,61
3,19
3,00
2,82
3,01
2,88
19,42
17,58
2,43
2,20
Sidik ragam panjang umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
Ulangan
3
2,11
Perlakuan
V
1
5,68
R
1
0,29
S
1
0,36
Interaksi
VxR
1
0,33
VxS
1
0,27
RxS
1
0,04
VxRxS
1
0,00
Galat
21
7,51
Total
31
16,59
KK = 23,41%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
4
3,02
1,68
3,80
1,82
3,06
2,90
2,96
2,78
22,03
2,75
P
TOTAL
RATAAN
10,22
8,42
8,43
7,05
12,12
11,64
11,79
12,05
81,72
2,55
2,11
2,11
1,76
3,03
2,91
2,95
3,01
2,55
0,70
Ket
0,15 tn
5,68
0,29
0,36
0,00 ***
0,37 tn
0,33 tn
0,33
0,27
0,04
0,00
0,36
0,35
0,39
0,74
0,93
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Diameter Umbi per sampel (mm)
Data Pengamatan Diameter Umbi per sampel (mm)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
4
16,47
5,55
4,65
31,86
V1R1S1
23,02
3,61
2,74
5,01
V1R1S2
3,94
10,91
0,00
21,25
V1R2S1
11,60
5,18
7,18
6,51
V1R2S2
V2R1S1
64,60
56,50
59,57
51,25
V2R1S2
45,06
58,55
54,36
65,06
V2R2S1
55,00
62,49
37,52
55,43
V2R2S2
89,07
61,61
71,20
49,96
TOTAL
219,68 202,78 166,02 236,37
RATAAN
38,59
33,05
29,65
35,79
TOTAL
RATAAN
58,53
34,37
36,10
30,46
231,92
223,03
210,45
271,84
824,84
14,63
8,59
9,02
7,61
57,98
55,76
52,61
67,96
34,27
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
1
4,12
4,85
2,11
3,48
8,07
6,75
7,45
9,46
46,28
5,79
ULANGAN
2
3
2,46
2,27
2,03
1,80
3,38
0,71
2,38
2,77
7,55
7,75
7,68
7,41
7,94
6,17
7,88
8,47
41,30
37,34
5,16
4,67
4
5,69
2,35
4,66
2,65
7,19
8,10
7,48
7,10
45,22
5,65
TOTAL RATAAN
14,54
11,02
10,86
11,28
30,56
29,94
29,03
32,92
170,14
3,63
2,76
2,71
2,82
7,64
7,48
7,26
8,23
5,32
Universitas Sumatera Utara
Sidik ragam Diameter Umbi per sampel
Sumber
db
JK
KT
P
Ulangan
3
6,23
2,08
Perlakuan
V
1
174,67
174,67
R
1
0,12
0,12
S
1
0,00
0,00
Interaksi
VxR
1
0,74
0,74
VxS
1
1,26
1,26
RxS
1
2,23
2,23
VxRxS
1
0,01
0,01
Galat
21
22,84
1,09
Total
31
208,11
KK = 19,61%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
Ket
0,16 tn
0,00 ***
0,74 tn
0,98 tn
0,42
0,29
0,17
0,92
tn
tn
tn
tn
Lampiran 21. Bobot Umbi per plot
Data Pengamatan Bobot umbi per plot (gram)
ULANGAN
PERLAKUAN
1
2
3
V1R1S1
120
50
60
V1R1S2
280
20
20
V1R2S1
30
90
0
V1R2S2
140
30
40
1780
730
830
V2R1S1
1330
930
940
V2R1S2
2000
1080
500
V2R2S1
2390
940
1490
V2R2S2
TOTAL
8070
3870
3880
RATAAN
1009
484
485
4
370
40
170
60
1040
900
1370
770
4720
590
TOTAL RATAAN
600
360
290
270
4380
4100
4950
5590
20540
150
90
73
68
1095
1025
1238
1398
642
Universitas Sumatera Utara
Transformasi √X + 0,5
PERLAKUAN
V1R1S1
V1R1S2
V1R2S1
V1R2S2
V2R1S1
V2R1S2
V2R2S1
V2R2S2
TOTAL
RATAAN
ULANGAN
1
10,98
16,75
5,52
11,85
42,20
36,48
44,73
48,89
217,39
27,17
2
7,11
4,53
9,51
5,52
27,03
30,50
32,87
30,67
147,74
18,47
3
7,78
4,53
0,71
6,36
28,82
30,67
22,37
38,61
139,84
17,48
Sidik ragam Bobot Umbi per plot
Sumber
db
JK
KT
Ulangan
3
457,84
Perlakuan
V
1 5082,18
R
1
2,00
S
1
0,48
Interaksi
VxR
1
54,91
VxS
1
8,53
RxS
1
23,19
VxRxS
1
0,52
Galat
21
541,45
Total
31
617,11
KK = 23,94%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata
TOTAL RATAAN
4
19,25
6,36
13,06
7,78
32,26
30,01
37,02
27,76
173,49
21,69
45,11
32,17
28,80
31,52
130,30
127,66
136,99
145,93
678,47
21,20
P
152,61
5082,18
2,00
0,48
54,91
8,53
23,19
0,52
25,78
11,28
8,04
7,20
7,88
32,57
31,91
34,25
36,48
Ket
0,00 *
0,00 *
0,78 tn
0,89 tn
0,16
0,57
0,35
0,89
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Umbi Varietas Antin-1 dan Varietas Sari
Lampiran 23. Umbi Varietas Sari Berdasarkan Sudut Tanam
Gambar . sudut tanam 450
Gambar . sudut tanam 00
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. Daun, batang dan bunga varietas Antin-1 dan Sari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25 . Lahan Umur 15 MST
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26 . umbi varietas Antin-1
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 27. Umbi varietas Sari
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ardian. 2012. Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Batang Mini Tanaman Ubi
Kayu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. 8 hal.
Balitkabi.2010. Teknologi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan
ubijalar. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang.
.2012. Sari Varietas Ubijalar, Diminati Industri. Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Malang.
.2013. Deskripsi Varietas Unggul Ubijalar. Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Malang.
Belehu, T. and P. S. Hammes. 2004. Effect of temperature, soil moisture
contentand type of cutting on establishment of sweet potato cuttings. African
Journal Plant Soil 21(2): 85-89.
BPS Sumatera Utara. 2015.Produksi Padi dan Palawija Sumatera Utara (Angka
Sementara Tahun 2014). Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Medan.
Sumatera Utara.
BPTP. 1999. Metodologi Pengkajian Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Deptan. 2012. Ubijalar Varietas Antin-1 (Antin-1 Sweet Potato Variety) Badan
Litbang Pertanian.Kementrian Pertanian - Republik Indonesia.
Ginting, E., J.S. Utomo, R. Yulifianti, dan M. Yusuf.2011. Potensi Ubijalar Ungu
Sebagai Pangan Fungsional. IPTEK Tanaman Pangan 6(1):116-138.
Hartman, H.T., D.E. Kester,. F.T. Davies dan R.L. Geneve. 1997. Plant
Propagation. Principles and Practices. 770p.
Harjadi S.S. (2000). Pengantar agronomi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Huaman, Z.1992. Systematic Botany and Morphology of the Sweetpotato Plant.
Technical information Bulletin 25. International Potato Center. Lima.
Peru.22pp.
ILO-PcDP UNDP. 2015.Kajian Ubijalar dengan Pendekatan Rantai Nilai dan
Iklim Usaha di Kabupaten Jayawijaya. ILO-PcDP. United Nation
Development Programme.
Jayanto, A.D., 2009.Ubijalar / Ketela Rambat ( Ipomoea batatas ). Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Universitas Sumatera Utara
Jeremy.2009.Sweetpotato. Kootenay Local Agricultural Society. Castlegar.
Koswara, S.2013. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian. Southeast Asian Food
And Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Research
and Community Service Institution.Institut Pertanian Bogor.Bogor.Jawa
barat.
Kurniatusolihat. N. 2009. Pengaruh Bahan Stek dan PemupukanTerhadap
Produksi Terubuk(Saccharum edule Hasskarl). Skripsi. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Machfud, M dan Sulistyowati. 2009. Pendugaan Aksi Gen dan Daya Waris
Ketahanan Kapas terhadap Amrasca biguttula. Jurnal Littri Vol. 15 (3) :
131–138.
Onggo, T.M. 2008. Perubahan Komposisi Pati dan Gula Dua Jenis Ubijalar
Cilembu Selama peyimpanan. Fakultas Pertanian UNPAD. Padang.
Prihatman, K.2000.Ubijalar / Ketela Rambat ( Ipomoea batatas ). Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Jakarta.
Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. ITB Press. Bandung.
Sibusisiwen.2011. Sweetpotato (Ipomoea batatas L.) production.agriculture,
forestry & fisheries. Republic Of South Africa.
Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah
Mada University press. Yogyakarta.
Stansfield, W. D., 1991. Genetika. Alih Bahasa M.Affandi danL. T. Hardy.
Erlangga. Jakarta.
Steel,R.G.D. dan J.H.Torrie, 1993.Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu
Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Steenis, C.G.G.J.V., D. Hoed, S. Bloembergen dan P.J. Eyma. 2003. Flora Untuk
Sekolah Indonesia. Edisi Kesembilan. PT Prandya Paramita. Jakarta.
Suharno. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Organik TerhadapProduksi (BeratUmbi)
Ubijalar (Ipomea Batatas L) Clon Madu. Jurnal ilmu-ilmu pertanian Vol.3
no,1 : 72-77.
Suharno., A.K.Rachman., S.R.Apsari.2010.Pengaruh Jenis Pupuk Organic
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubijalar (Ipomea batatas L.).
Agriekstensia Vol.9 No.2 : 200-210.
Universitas Sumatera Utara
Tonglum, A., P. Suriyanapan, and R.H. Howeler. 2001. Cassava agronomy
research and adoption of improved practices in Thailand – major
achievement during the past 35 years. Cassava’s potential in Asia in the
21st century: Present situation and future research and development needs.
Proc. Of the Sixth Regional Workshop, held in Ho Chi Minch City,
Vietnam;p.228-258.
Traynor, M. 2005. Sweetpotato Production Guide for the Top End. Department Of
Primary Industry, Fisheries and Mines Crops, Forestry and Horticulture
Division. Northen Territory Government.
Widowati, E.H.2008. Upaya Diversifikasi Konsumsi Ubijalar Dan Ubikayu
Sebagai Sumber Karbohidrat. Balitbang Provinsi Jawa Tengah.
Wilson, J.E.1998. Sweetpotato (Ipomoea batatas) Planting Material.Institute for
Research, Extension and Training in Agriculture with financial assistance.
Western Samoa.
Wright, S. 2014. Sweetpotato.University Of Kentucky College Of Agriculture.
Food And Environment.
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dilahan masyarakat desa Amplas, Medan dengan
ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan laut, mulai bulan juni sampai
dengan oktober 2015.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan ialah bibit stek pucuk ubijalar varietas Antin 1dan
Sari sebagai perlakuan, pupuk urea, KCL dan sp36 sebagai pupuk rekomendasi,
pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit, air untuk menyiram tanaman
dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan yakni cangkul untuk mengolah tanah, pacak sampel,
pacak perlakuan, gembor, alat ukur seperti meteran dan timbangan, buku data, alat
tulis, camera beserta alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3
faktor yaitu:
Faktor 1
= Varietas (V) dengan 2 taraf yaitu:
V1
= Varietas Antin 1 ( Ungu )
V2
= Varietas Sari ( Kuning )
Faktor 2
= Jumlah Ruas (R) dengan 2 taraf yaitu:
R1
= Jumlah Ruas 2
R2
= Jumlah Ruas 3
Universitas Sumatera Utara
Faktor 3
= Sudut Tanam (S) dengan 2 taraf yaitu:
S1
= Sudut 00
S2
= Sudut 450
Maka diperoleh 8 kombinasi
V1R1S1
V2R1S1
V1R1S2
V2R1S2
V1R2S1
V2R2S1
V1R2S2
V2R2S2
Jumlah ulangan
:4
Jumlah plot
: 32
Jarak antar tanaman
: 30 cm
Jumlah tanaman per plot
: 6 tanaman
Jumlah tanaman seluruh nya : 192 tanaman
Jumlah sampel per plot
: 4 tanaman
Jumlah sampel seluruhnya
: 128 tanaman
Jarak antar plot
: 30 cm
Jarak antar blok
: 50 cm
Model linier yang digunakan adalah:
Y ijkl = µ + τ l + α i +β j + γ k + αβ ij + αγ ik + αβγ jk + αβγ ijk + ε ijkl
i = 1,2,
j = 1,2
k = 1,2
l = 1,2,3,4
Dimana:
Yijk
= nilai pengamatan dari varietas ke-k ulangan ke-l yang di beri
jumlah ruas ke-I dan sudut tanam taraf ke j.
µ
= rataan umum dari nilai pengamatan
Universitas Sumatera Utara
τl
= Pengaruh ulangan ke l
αi
= Pengaruh aditif dari jumlah ruas ke-i
βj
= Pengaruh aditif sudut tanam taraf ke-j
γk
= Pengaruh aditif dari penggunaan varietas ke-k
αβ ij
= Interaksi antara jumlah ruas ke-l dengan sudut tanam taraf ke-j
αγ ik
= Interaksi antara jumlah ruas ke-j dengan varietas ke-k
αβγ jk = Interaksi antara jumlah ruas ke-i dengan sudut tanam ke-j pada
varietas ke-k
ε ijkl
= Galat dari varietas ke-k ulangan ke-l yang diberi perlakuan
jumlah ruas ke-i dan sudut tanam ke-j.
Data dianalisis dengan analisis sidik ragam, sidik ragam yang nyata di
lanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf α = 5 %
(Steel dan Torrie, 1993).
Heritabilitas
Untuk menganalisis apakah hasil peubah amatan merupakan keragaman
fenotip disebabkan linkungan atau genotip, maka di gunakan heritabilitas yang
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2
h =
σ2g
σp
2
σ2g
=
σ2g + σ2e
dimana :
h2
= heritabilitas
σ2g
= ragam genotip
σ2p
= ragam penotip
σ2e
= ragam linkungan
Universitas Sumatera Utara
menurut Stansfield (1991) kriteria heritabilitas adalah sebagai berikut :
Heritabilitas tinggi
> 0.5
Heritabilitas sedang
= 0.2 – 0.5
Heritabilitas rendah
< 0.2
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma setelah
itu dilakukan pengemburan menggunakan cangkul. Kemudian dibuat bedengan
dengan ukuran 200 x 100 cm, jarak antar plot 30 cm, jarak antar blok 50 cm dan
parit drainase sedalam 30 cm untuk mengindari genangan.
Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan berasal dari Balitkabi Malang dengan panjang stek
batang + 25 cm dan ukuran bibit relatif sama. Kemudian dipotong sesuai dengan
perlakuan yaitu 2 ruas dan 3 ruas.
Penanaman
Penanaman stek ubijalar dilakukan dengan 2 sudut kemiringan yaitu 450
dan 00 sedalam 10 cm dengan menyisakan 2 dan 3 ruas dengan jarak tanam 30 cm.
Penanaman dilaksanakan pada sore hari.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan satu minggu setelah tanam (MST). Pupuk
yang diberikan sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk ubijalar yaitu Urea
200 kg/ha (40g/plot) dan SP36 100 kg/ha (20g/plot). Pupuk diaplikasikan secara
larikan dan ditutupi kembali dengan tanah.
Pemupukan Lanjutan
Pemupukan lanjutan dilakukan pada 7 MST. Pupuk yang diberikan sesuai
dosis anjuran kebutuhan ubijalar yaitu Urea 100 kg/ha (20g/plot), sp36 50 kg/ha
(10g/plot) dan KCl 100 kg/ha (20g/plot). Pupuk diaplikasikan secara larikan dan
ditutup kembali dengan tanah.
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari. Bila hujan tidak
dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan guna mengganti tanaman yang rusak akibat hama,
penyakit ataupun tanaman yang mati.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma
untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah
sebelum terbentuk umbi. Penyiangan dilakukan setiap minggu. Pembumbunan
dilakukan agar umbi dapat terbentuk secara sempurna.Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan pemupukan lanjutan dan bersamaan dengan penyiangan.
Pengangkatan batang
Pengangkatan batang bertujuan untuk mencegah terbentuknya umbi-umbi
kecil. Pengangkatan batang dilakukan setiap MST.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan cara manual
dengan mencabut tanaman yang terkena penyakit dan diganti dengan tanaman
transplanting, sedangkan pada tanaman yang terkena penyakit menjelang tanaman
panen tidak diganti dengan tanaman transplanting. Jika tanaman terkena hama dan
penyakit, maka dikendalikan dengan pengaplikasian pestisida.
Universitas Sumatera Utara
Panen
Panen dilakukan setelah tanaman berumur 16 MST untuk varietas Sari dan
18 MST untuk varietas Antin-1. Pemanenan dilakukan dengan mencabut umbi
dan dibersihkan dari tanah yang menempel. Umbi dipotong dari batang dan akar
tanaman.
Parameter Pengamatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanam diukur mulai pangkal batang (diatas
permukaan tanah) hingga ujung yang duluruskan, dan dilakukan pada 1 MST
sampai 10 MST kemudian dihitung selisihnya.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi per sampel dihitung dengan menghitung jumlah umbi setelah
panen. Kriteria umbi yang dihitung adalah umbi yang sudah membengkak dan
bentuknya lebih besar dari akar.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per sampel ditimbang dengan timbangan dan dilakukan
setelah panen. Bobot umbi ditimbang setelah umbi dibersihkan dari akar dan
kotoran-kotoran yang menempel.
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan seluruh umbi yang
dihasilkan dalam 1 plot dan dilakukan setelah panen.
Universitas Sumatera Utara
Diameter umbi per sampel (mm)
Diameter umbi per plot diambil dengan menggunakan jangka sorong
dengan cara menngukur lingkar tengah sebanyak 2 kali dengan posisi berbeda dan
di rata-ratakan.
Panjang umbi per sampel ( cm)
Panjang umbi diukur dari pangkal umbi sampai ujung umbi menggunakan
meteran dan dilakukan setelah panen.
Uji organoleptik
Uji organoleptik atau uji rasa di lakukan setelah panen dengan cara
menguji dengan kriteria kemanisan dan tekstur sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria uji organoleptik
Kemanisan
skor
1
Tidak Manis
2
Sedang
3
Manis
Tekstur
Remah
Sedang
Padat
Skor
1
2
3
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil analisis secara ststistik menunjukkan bahwa perlakuan varietas, ruas,
sudut tanam, interkasi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut
tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam berpengaruh nyata terhadap
parameter pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per sampel, panjang umbi
per sampel, jumlah umbi per sampel, diameter umbi per sampel dan bobot umbi
perplot. Terhadap parameter pertambahan panjang tanaman pada umur 2 MST
semua perlakuan tidak berpengaruh nyata.
Pertambahan panjang tanaman 3 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
3 MST dapat dilihat pada Lampiran 9. Rataan pertambahan panjang tanaman pada
3 MST dapat di lihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan pertambahan panjang tanaman 3 MST (cm)
Sudut Tanam
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
3.21
2.42
R2
1.97
2.38
V2
R1
1.87
1.63
R2
0.96
1.08
Rataan
2.00
1.88
Rataan V
2.49 a
1.38 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 2 menunjukakan bahwa pada pertambahan panjang 3MST perlakuan
yang berbeda nyata adalah perlakuan varietas dengan nilai yang tertinggi pada
varietas Antin-1 (V1) dengan nilai rataan 2.49 cm dan terendah pada varietas Sari
(V2) dengan nilai rataan 1.38 cm.
Universitas Sumatera Utara
Pertambahan panjang tanaman 4 MST
Data pengamatan dan sidik ragam pertambahan panjang tanaman pada 4
MST dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara
ruas dan sudut tanam sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah
perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara
varietas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman 4 MST pada interaksi antara faktor ruas dengan
sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 3 dan interaksi antara faktor varietas, ruas
dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Rataan pertambahan panjang tanaman 4 MST (cm) pada interaksi antara
faktor ruas dengan sudut tanam.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Ruas
R1
9.80 a
3.58 b
6.69
R2
3.10 b
6.75 ab
4.93
Rataan
6.45
5.17
5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2
dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Tabel 4. Rataan pertambahan panjang tanaman 4MST pada interaksi antara
faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Sudut Tanam
Varietas
Ruas
Rataan V
S1
S2
V1
R1
8,77 a
13,92
5,04
R2
4,64
11,50
V2
R1
2,84 b
5,69
2,12
R2
1,56
2,00
Rataan
6,45
5,17
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1(8,77cm) dan terendah pada V2 (2,84cm).
Pertambahan panjang tanaman 5 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
5 MST dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antar
varietas, ruas dan sudut tanam, sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh
nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas,
interaksi antara varietas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman
pada 5 MST pada interaksi antara ruas dengan sudut tanam dapat dilihat pada
Tabel 5 dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada
Tabel 6 :
Tabel 5. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara
ruas dengan Sudut Tanam.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Ruas
R1
9.80 a
3.58 b
6.69
R2
3.10 b
6.75 ab
4.93
Rataan
6.45
5.17
5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2
dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara
varietas dengan sudut tanam
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
S1
S2
Varietas
V1
16,70a
19,00a
17,85a
V2
7,27b
3,44b
5,35b
Rataan
11,98
11,22
11,60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (17.85 cm) dan terendah pada V2 (5.35 cm).
Perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S1 dan V2S2 namun tidak berbeda
nyata dengan V1S2.
Pertambahan panjang tanaman 6 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
6 MST dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara
varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam; sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi
antara ruas dan sudut tanam, dan perlakuan interaksi antara varietas, ruas dan
sudut tanam . Rataan pertambahan panjang tanaman pada 6 MST dapat dilihat
pada Tabel 7 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Rataan pertambahan panjang tanaman 6 MST (cm)
Varietas
Perlakuan
V1
V2
Ruas
R1
22,86a
10,40b
R2
26,98a
7,21b
Sudut Tanam
S1
21,46a
10,51b
S2
28,39a
7,11b
Rataan
24,92a
8,81b
Rataan
16,63
17,10
15,98
17,75
16,86
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 7 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (24.92 cm) dan terendah pada V2 (8.81cm). Pada
interaksi antara varietas dan ruas telihat V1R1 berbeda nyata dengan V2R1 dan
V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R2. Pada interaksi antara varietas
dan sudut tanam didapat bahwa V2S1 berbeda nyata dengan V1S1 dan V1S2
namun tidak berbeda nyata dengan V2S2.
Pertambahan panjang tanaman 7 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
7 MST dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi
antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara
ruas dan sudut tanam, dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman pada 7 MST dapat dilihat pada Tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Rataan pertambahan panjang tanaman 7 MST (cm)
Sudut
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
16.52
R2
24.14
V2
R1
14.20
R2
6.17
Rataan
15.26
Rataan V
22.72
26.03
8.69
9.69
16.78
22.35 a
9.69 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 8 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2
dengan nilai tertinggi pada V1 (22.35 cm) dan terendah V2 (9.69 cm).
Pertambahan panjang tanaman 8 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
8 MST dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, sudut tanam dan
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, interaksi antara varietas dan ruas,
interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam.
Rataan pertambahan panjang tanaman pada 8 MST dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rataan pertambahan panjang tanaman 8 MST (cm)
Sudut
Varietas
Ruas
S1
S2
V1
R1
20.39 de
40.15 a
R2
34.94 abc
36.88 ab
V2
R1
22.02 cde
25.02 bcde
R2
15.38 e
31.30 abcd
Rataan
23.18 b
33.34 a
Rataan V
33.09 a
23.43 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 9 menunjukkan bahwa pada perlakuan varietas, V1 berbeda nyata
dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1 (33.09 cm) dan terendah pada V2
(23.43 cm). Pada perlakuan sudut tanam, S2 berbeda nyata dengan S1 dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai tertinggi pada S2 (33.34 cm) dan terendah pada S1 (23.18 cm). Pada
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam, V1R1S2 berbeda nyata dengan
V1R1S1, V2R1S1, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan
V1R2S1, V1R2S2 dan V2R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 9 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
9 MST dapat dilihat pada Lampiran 15. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : interaksi antara varietas
dengan ruas, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan
yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, ruas, sudut tanam,
interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman 9 MST pada interaksi antara varietas dengan ruas
dan interaksi varietas dengan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 10 dan
interaksi antara varietas ,ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 10. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi
varietas dengan ruas dan interaksi antara varietas dengan sudut tanam
Varietas
Perlakuan
Rataan
V1
V2
Ruas
R1
20.39 ab
24.64 a
22.51
R2
24.42 a
12.94 b
18.68
Sudut Tanam
S1
19.10 ab
20.94 a
20.02
S2
25.72 a
16.64 b
21.18
Rataan
22.41
18.79
20.60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 10 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan
V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1 dan V2R2.Pada interaksi antara
Universitas Sumatera Utara
varietas dan sudut tanam, perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S2 namun
tidak berbeda nyata dengan V1S2 dan V2S1.
Tabel 11. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi antara
faktor varietas, ruas dan sudut tanam.
Sudut
Varietas
Ruas
Rataan V
S1
S2
V1
R1
22.41
13.71 d
27.07 ab
R2
24.48 abc
24.37 abc
V2
R1
18.79
30.81 a
18.48 bcd
R2
11.08 d
14.81 cd
Rataan
20.02
21.18
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 11 menunjukkan bahwa perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan
V1R1S1, V2R1S2, V2R2S1, dan V2R2S2 namun tidak berbeda nyata dengan
V1R1S2, V1R2S1, dan V1R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 10 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
10 MST dapat dilihat pada Lampiran 16. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah interaksi antara varietas dan ruas;
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan: varietas, ruas, sudut tanam, interaksi antara
varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan
pertambahan panjang tanaman pada 10 MST pada interaksi antara faktor varietas
dengan ruas dapat dilihat pada Tabel 12 dan interaksi antara faktor varietas, ruas
dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST pada interaksi antara
varietas dengan ruas.
Sudut Tanam
Perlakuan
Rataan
V1
V2
Ruas
R1
19.95 b
25.68 a
22.82
R2
24.67 a
20.28 ab
22.48
Rataan
22.31
22.98
22.65
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 12 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan
V1R1 dan V1R2 namun tidak berbeda nyata dengan V2R1.
Tabel 13. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST (cm) pada interaksi
antara faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Sudut
Rataan
Varietas
Ruas
V
S1
S2
V1
R1
22,31
16,98cd
22,93abc
R2
28,31ab
21,04abcd
V2
R1
22,98
30,57a
20,79bcd
R2
14,67d
25,89ab
Rataan
22,63
22,66
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 13 menunjukkan perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan V1R1S1,
V1R2S2, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1S2,
V1R2S1 dan V2R2S2.
Universitas Sumatera Utara
Pertambahan panjang tanaman dari 2 MST sampai 10 MST dapat dilihat
dalam grafik pada Gambar 2.
40,00
35,00
V1R1S1
30,00
V1R1S2
25,00
V1R2S1
20,00
V1R2S2
15,00
V2R1S1
10,00
V2R1S2
V2R2S1
5,00
V2R2S2
0,00
2mst
3mst
4mst
5mst
6mst
7mst
8mst
9mst 10mst
Gambar 2. Grafik pertambahan panjang tanaman tanaman per perlakuan (cm)
Bobot umbi per sampel (gram)
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 17. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang
berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak
berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas
dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam,
interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan pada bobot umbi per
sampel dapat dilihat pada Tabe