Pengaruh Asal Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) Lamb

 

Lampiran 1. Bagan lahan penelitian

I

50 cm 

V1S1A1

II

III

V1S1A2

V1S2A1

IV

V1S2A2


30 cm

 

U
V1S1A2

V1S2A1

V1S2A2

 

V2S1A1
 

V1S2A1

V1S2A2


V2S1A1

V2S1A2
 

V1S2A2

V2S1A1

V2S1A2

 

V2S1A1
 

 

V2S1A2


V2S2A1

 

V2S2A2

 

V2S2A1
 

V1S1A1
 

V2S2A2

V1S1A1

 


V2S2A2

V2S2A2
 

V2S2A1

V2S1A2

V2S2A1

V2R2S1
 

V1S1A1

V1S1A2

V1S2A1


 

Lampiran 2. Bagan penanaman pada plot

Universitas Sumatera Utara

 

200 cm
25 cm
 

X

X
30 cm

X


X

X

X

100 cm 

25 cm

X = Tanaman Sampel

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
No.
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.

Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Areal
Pembuatan Bedengan
Persiapan Bibit
Penanaman
Pemupukan
Aplikasi ZPT Atonik
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyulaman
Penyiangan dan Pembumbunan
Pengangkatan Lilit Batang

Pengendalian Hama dan penyakit
Panen
Peubah Amatan
Pertambahan Panjang Tanaman (cm)
Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
Panjang Umbi Per Sampel (cm)
Diameter Umbi Per Sampel (mm)
Bobot Umbi Per Sampel (g)
Bobot Umbi Per Plot (g)
Uji Organoleptik

1
X
X

2

3

4


5

6

7

Minggu ke8 9 10 11

12

13

14

15

16

17


X
X
X
X
Disesuaikan dengan kondisi di Lapangan (bila tidak turun hujan)
X X
Disesuaikan dengan kondisi di Lapangan
X
Disesuaikan dengan kondisi di Lapangan
X
X

X

X

X

X


X

X

X

X

X
X
X
X
X
X
X

50

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 4. Deskripsi Ubi jalar Varietas Antin-1
Asal

: Persilangan varietas lokal Samarinda dari
Blitar dengan Kinta varietas lokal Papua

Daya hasil

: 26-36 t/ha

Umur panen

: 4,0-4,5 bulan

Tipe tanaman

: Semi kompak

Kemampuan menjalar

: Sedikit membelit

Diameter buku ruas

: Sedang

Panjang buku ruas

: Sangat Panjang

Warna dominan sulur

: Hijau dengan sedikit bercak ungu

Warna sekunder sulur

: Hijau pada pangkal

Batang

: Berbulu

Garis bentuk umum daun

: Segitiga samasisi (triangular)

Tepi cuping (anak daun)

: Berlekuk sangat dangkal

Jumlah cuping (anak daun)

:3

Bentuk cuping bagian tengah : Segitiga samasisi (triangular)
Ukuran daun dewasa

: Sedang

Pigmentasi urat daun bagian
bawah

: Sebagian kecil ungu diseluruh urat daun

Warna daun dewasa

: Hijau

Warna daun muda

: Ungu kecoklatan

Ukuran daun

: Sedang

Panjang tangkai daun

: Pendek

Pigmentasi tangkai daun

: Hijau dengan ujung ungu

Bentuk umbi

: Bulat telur melebar pada ujung umbi

Warna kulit umbi

: Putih susu krem

Warna daging umbi

: Ungu bercampur putih

Rasa umbi

: Enak dan manis

Kadar bahan kering

: 28%

Kadar serat

: 1,63%

Kadar protein

: 1,91%

Kadar gula

: 5,23%

Universitas Sumatera Utara

 

Kadar pati

: 32,48%

Kadar betakarotin

: 380,92 μg/100 g

Kadar vitamin C

: 21,52 mg/100 g

Kadar Antosianin

: 33,89 mg/100 g

Ketahanan thd hama

: Agak tahan boleng (Cylas formicarius)

Ketahanan thd penyakit

: Tahan kudis (S.batatas) dan bercak daun
(Cercospora sp.), toleran kekeringan

Pemulia

: M. Jusuf, Tinuk S.W., Joko Restuono, dan
Gatot Santoso

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 5. Deskripsi Ubi jalar Varietas Kidal
Tahun pelepasan

: 22 Oktober 2001

SK Mentan

: 529/Kpts/TP.240/10/2001

No. induk

: Inaswang Op 95-6

Asal

: Persilangan bebas dari induk Inaswang

Daya hasil

: 25,0-30,0 t/ha

Umur panen

: 4,0-4,5 bulan

Tipe tanaman

: Semi kompak

Diameter buku ruas

: Sedang

Panjang buku ruas

: Pendek

Warna dominan sulur

: Hijau

Warna sekunder sulur

: Hijau pada buku-buku

Bentuk kerangka daun

: Berbentuk hati

Kedalam cuping daun

: Tidak ada

Jumlah cuping daun

: Bercuping satu

Bentuk cuping pusat

: Gerigi

Ukuran daun dewasa

: Sedang

Warna daun dewasa

: Hijau

Warna daun muda

: Hijau; warna ungu melingkari tepi daun

Panjang tangkai daun

: Sedang

Bentuk umbi

: Membulat

Pertumbuhan umbi

: Tertutup

Panjang tangkai umbi

: Tidak bertangkai

Warna kulit umbi

: Merah

Warna daging umbi

: Kuning tua

Rasa umbi

: Enak dan manis

Kadar

:
- bahan kering : 31,0%
- serat : 1,07%
- protein : 1,62%
- gula : 4,82%
- pati : 32,85%

Universitas Sumatera Utara

 

- betakarotin : 347,84 μg/100 g
- vitamin C : 20,22 mg/100 g
Ketahanan thd hama

: Agak tahan hama boleng (Cylas formicarius)
dan hama penggulung daun

Ketahanan thd penyakit

: Tahan kudis (S.batatas) dan bercak daun
(Cercospora sp.)

Pemulia

: M. Jusuf, Minantyorini, S. Pambudi, Khusnul
M., dan Joko Restuono

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 6. Hasil Analisis Tanah

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 7. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 1 MST (cm)
PERLAKUAN

BLOK

V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL

1
10,88
9,08
3,38
4,50
2,38
5,25
4,50
2,50
42,47

2
8,50
2,13
5,75
2,63
2,38
3,25
4,25
3,25
32,14

3
3,00
6,00
3,50
3,00
2,25
3,50
1,75
1,00
24,00

4
7,25
6,25
4,25
6,75
2,75
3,00
1,00
2,63
33,88

RATAAN

5,31

4,02

3,00

4,24

TOTAL

RATAAN

29,63
23,46
16,88
16,88
9,76
15,00
11,50
9,38
132,49

7,41
5,87
4,22
4,22
2,44
3,75
2,88
2,35
4,14

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 1 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

3,37
3,10
1,97
2,24
1,70
2,40
2,24
1,73
18,75
2,34

3,00
1,62
2,50
1,77
1,70
1,94
2,18
1,94
16,65
2,08

1,87
2,55
2,00
1,87
1,66
2,00
1,50
1,22
14,67
1,83

2,78
2,60
2,18
2,69
1,80
1,87
1,22
1,77
16,91
2,11

11,02
9,87
8,65
8,57
6,86
8,21
7,14
6,66
66,98

2,76
2,47
2,16
2,14
1,72
2,05
1,79
1,67
2,09

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 1 MST
Sumber
db
JK
KT
Blok
3
1,05
0,35
Perlakuan
V
1
2,67
2,67
S
1
0,76
0,76
A
1
0,00
0,00
Interaksi
VxS
1
0,18
0,18
VxA
1
0,14
0,14
SxA
1
0,02
0,02
VxSxA
1
0,26
0,26
Galat
21
3,25
0,15
Total
31
8,33
KK = 18,80%
Keterangan

:*
tn

P
0,11

Ket
tn

0,00
0,04
0,87

***
*
tn

0,29
0,36
0,74
0,21

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 8. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL
RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
3,00
7,95
11,38
5,58
27,91
6,98
V1S1A2
2,55
13,13 11,75
6,38
33,81
8,45
V1S2A1
2,75
4,88
6,38
3,50
17,51
4,38
V1S2A2
3,88
6,38
5,00
10,05
25,31
6,33
V2S1A1
4,00
2,50
7,88
9,08
23,46
5,87
V2S1A2
4,75
8,25
4,05
3,75
20,80
5,20
V2S2A1
1,95
3,88
5,25
5,50
16,58
4,15
V2S2A2
3,50
8,25
4,75
2,00
15,00
4,63
TOTAL
26,38 55,22 56,44 45,84
180,38
RATAAN
3,30
6,90
7,06
5,73
5,75

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
1,87
2,91
3,45
2,47
10,70
2,68
V1S1A2
1,75
3,69
3,50
2,62
11,56
2,89
V1S2A1
1,80
2,32
2,62
2,00
8,74
2,19
V1S2A2
2,09
2,62
2,35
3,25
10,31
2,58
V2S1A1
2,12
1,73
2,89
3,10
9,84
2,46
V2S1A2
2,29
2,96
2,13
2,06
9,44
2,36
V2S2A1
1,57
2,09
2,40
2,45
8,51
2,13
V2S2A2
2,00
2,96
2,29
1,58
6,83
2,21
TOTAL

15,49

21,28

21,63

19,53

RATAAN

1,94

2,66

2,70

2,44

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
Sumber
db
JK
KT
2,97
0,99
Blok
3
Perlakuan
0,69
0,69
V
1
0,83
0,83
S
1
0,17
0,17
A
1
Interaksi
0,05
0,05
VxS
1
0,20
0,20
VxA
1
0,06
0,06
SxA
1
0,00
0,00
VxSxA
1
5,14
0,24
Galat
21
Total
31
KK = 20,32%
Keterangan

:*
tn

75,93
2,44

P
0,02

Ket
*

0,11
0,08
0,41

tn
tn
tn

0,65
0,38
0,61
1,00

tn
tn
tn
tn

10,11

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 9. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
7,33
7,25
18,50 4,80
37,88
9,47
V1S1A2
6,18
6,30
15,30 4,88
32,66
8,17
V1S2A1
6,75
6,88
4,38
6,63
24,64
6,16
V1S2A2
5,88
2,63
7,50
8,08
24,09
6,02
V2S1A1
5,75
5,50
9,13
3,30
23,68
5,92
V2S1A2
5,25
3,75
10,38 5,13
24,51
6,13
V2S2A1
5,00
2,75
8,00
4,75
20,50
5,13
V2S2A2
5,18
5,88
17,75 4,25
27,88
8,27
TOTAL
47,32 40,94 90,94 41,82
215,84
RATAAN
5,92
5,12
11,37 5,23
6,91

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

2,80
2,58
2,69
2,53
2,50
2,40
2,35
2,38
20,23
2,53

2,78
2,61
2,72
1,77
2,45
2,06
1,80
2,53
18,72
2,34

4,36
3,97
2,21
2,83
3,10
3,30
2,92
4,27
26,96
3,37

2,30
2,32
2,67
2,93
1,95
2,37
2,29
2,18
19,01
2,38

12,24
11,48
10,29
10,06
10,00
10,13
9,36
8,98
82,54

3,06
2,87
2,57
2,52
2,50
2,53
2,34
2,84
2,65

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman
Sumber
db
JK
5,63
Blok
3
Perlakuan
0,32
V
1
0,24
S
1
0,04
A
1
Interaksi
0,49
VxS
1
0,30
VxA
1
0,18
SxA
1
0,06
VxSxA
1
4,39
Galat
21
11,66
Total
31
KK = 17,23%
Keterangan

:*
tn

3 MST
KT
1,88

P
0,00

Ket
***

0,32
0,24
0,04

0,23
0,29
0,66

tn
tn
tn

0,49
0,30
0,18
0,06
0,21

0,14
0,24
0,36
0,61

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 10. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
6,93
10,63 27,38
19,18
64,12
16,03
V1S1A2
8,33
12,33 16,88
14,25
51,79
12,95
V1S2A1
15,50
20,68
6,00
13,38
55,56
13,89
V1S2A2
17,75
13,25
4,25
12,13
47,38
11,85
V2S1A1
5,13
16,88
8,00
9,13
39,14
9,79
V2S1A2
8,50
18,68
4,83
8,80
40,81
10,20
V2S2A1
9,55
22,93 12,63
10,88
55,99
14,00
V2S2A2
17,20
10,63 15,85
13,38
39,86
14,27
TOTAL
88,89 126,01 95,82 101,13 394,65
RATAAN
11,11
15,75 11,98
12,64
12,87

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

2,73
2,97
4,00
4,27
2,37
3,00
3,17
4,21

3,34
3,58
4,60
3,71
4,17
4,38
4,84
3,34

5,28
4,17
2,55
2,18
2,92
2,31
3,62
4,04

4,44
3,84
3,73
3,55
3,10
3,05
3,37
3,73

15,79
14,56
14,88
13,71
12,56
12,74
15,00
11,11

TOTAL

26,72

31,96

27,07

28,81

110,35

RATAAN

3,34

4,00

3,38

3,60

3,95
3,64
3,72
3,43
3,14
3,19
3,75
3,83
3,58

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST
Sumber
Blok
Perlakuan
V
S
A
Interaksi
VxS
VxA
SxA
VxSxA
Galat

db
3

JK
2,15

KT
0,72

P
0,35

Ket
tn

1
1
1

0,34
0,33
0,11

0,34
0,33
0,11

0,47
0,47
0,68

tn
tn
tn

1
1
1
21

1,44
0,26
0,00
A2e-4
13,15

1,44
0,26
0,00
0,00
0,63

0,14
0,52
0,96
0,99

tn
tn
tn
tn

Total

31

17,79

KK = 22,10%
Keterangan

:*
tn

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 11. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
13,88
19,13
23,25
43,95 100,21
25,05
V1S1A2
14,25
8,75
21,08
34,63
78,71
19,68
V1S2A1
17,75
11,50
20,13
27,45
76,83
19,21
V1S2A2
15,13
10,63
21,25
15,00
62,01
15,50
V2S1A1
11,20
14,63
32,75
33,75
92,33
23,08
V2S1A2
27,50
20,25
31,00
24,58 103,33
25,83
V2S2A1
30,08
15,68
32,88
55,63 134,27
33,57
V2S2A2
18,85
12,25
24,40
46,25
82,90
25,44
TOTAL
148,64 112,82 206,74 281,24 730,59
RATAAN
18,58
14,10
25,84
35,16
23,42

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
3,79
4,43
4,87
6,67
19,76
4,94
V1S1A1
3,84
3,04
4,65
5,93
17,46
4,37
V1S1A2
4,27
3,46
4,54
5,29
17,56
4,39
V1S2A1
3,95
3,34
4,66
3,94
15,89
3,97
V1S2A2
3,42
3,89
5,77
5,85
18,93
4,73
V2S1A1
5,29
4,56
5,61
5,01
20,47
5,12
V2S1A2
5,53
4,02
5,78
7,49
22,82
5,71
V2S2A1
4,40
3,57
4,99
6,84
15,40
4,95
V2S2A2
34,49
30,31
40,87
47,02
148,29
TOTAL
4,31
3,79
5,11
5,88
4,77
RATAAN

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST
Sumber
db
JK
KT
20,12
6,71
Blok
3
Perlakuan
4,03
4,03
V
1
0,01
0,01
S
1
0,93
0,93
A
1
Interaksi
1,53
1,53
VxS
1
0,19
0,19
VxA
1
0,48
0,48
SxA
1
0,84
0,84
VxSxA
1
8,81
0,42
Galat
21
3,69
Total
31
KK = 13,57%
Keterangan

:*
tn

P
0,00

Ket
***

0,01
0,88
0,15

**
tn
tn

0,07
0,50
0,30
0,17

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 12. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST (cm)
BLOK

PERLAKUAN
1
V1S1A1

2

3

TOTAL

RATAAN
24,48
31,22
39,29
31,47
48,48
36,58
49,93
53,63

4

V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

13,88
35,13
37,38
38,88
44,80
38,75
71,68
57,53

11,80
31,38
62,83
41,50
58,63
40,83
62,28
39,75

29,50
23,50
19,63
24,25
37,00
34,25
35,00
29,25

42,75
34,88
37,30
21,25
53,50
32,50
30,75
88,00

97,93
124,89
157,14
125,88
193,93
146,33
199,71
157,00

TOTAL

338,03

349,00

232,38

340,93

1202,81

42,25

43,63

29,05

42,62

RATAAN

39,39

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
3,79
3,51
5,48
6,58
19,36
4,84
V1S1A1
5,97
5,65
4,90
5,95
22,47
5,62
V1S1A2
6,15
7,96
4,49
6,15
24,75
6,19
V1S2A1
6,28
6,48
4,97
4,66
22,39
5,60
V1S2A2
6,73
7,69
6,12
7,35
27,89
6,97
V2S1A1
6,26
6,43
5,89
5,74
24,32
6,08
V2S1A2
8,50
7,92
5,96
5,59
27,97
6,99
V2S2A1
7,62
6,34
5,45
9,41
21,20
7,21
V2S2A2
TOTAL

51,30

51,98

43,26

51,43

RATAAN

6,41

6,50

5,41

6,43

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST
Sumber
db
JK
KT
6,87
2,29
Blok
3
Perlakuan
11,66
11,66
V
1
2,63
2,63
S
1
0,22
0,22
A
1
Interaksi
0,00
0,00
VxS
1
0,24
0,24
VxA
1
0,00
0,00
SxA
1
2,63
2,63
VxSxA
1
24,39
1,16
Galat
21
48,67
Total
31
KK = 17,36%
Keterangan

:*
tn

190,35
6,19

P
0,15

Ket
tn

0,00
0,15
0,66

**
tn
tn

1,00
0,66
0,96
0,15

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 13. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
13,88
25,50
25,00
11,20
75,58
18,90
V1S1A2
17,38
8,63
12,75
10,50
49,26
12,32
V1S2A1
14,75
19,25
5,88
16,13
56,01
14,00
V1S2A2
15,75
8,83
8,00
8,50
41,08
10,27
V2S1A1
15,25
15,13
26,50
18,25
75,13
18,78
V2S1A2
17,00
23,18
25,50
31,25
96,93
24,23
V2S2A1
33,50
34,50
21,75
24,50
114,25
28,56
V2S2A2
25,75
20,38
29,25
24,25
73,88
24,91
TOTAL

153,26

155,40

154,63

144,58

RATAAN

19,16

19,43

19,33

18,07

582,12
19,00

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
3,79
5,10
5,05
3,42
17,36
4,34
V1S1A2
4,23
3,02
3,64
3,32
14,21
3,55
V1S2A1
3,91
4,44
2,53
4,08
14,96
3,74
V1S2A2
4,03
3,05
2,92
3,00
13,00
3,25
V2S1A1
3,97
3,95
5,20
4,33
17,45
4,36
V2S1A2
4,18
4,87
5,10
5,63
19,78
4,95
V2S2A1
5,83
5,92
4,72
5,00
21,47
5,37
V2S2A2
5,12
4,57
5,45
4,97
14,99
5,03
TOTAL
35,06
34,92
34,61
33,75
133,22
RATAAN
4,38
4,37
4,33
4,22
4,32

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman
Sumber
db
JK
0,09
Blok
3
Perlakuan
12,45
V
1
0,06
S
1
0,37
A
1
Interaksi
1,66
VxS
1
0,91
VxA
1
0,32
SxA
1
0,55
VxSxA
1
10,54
Galat
21
26,95
Total
31

7 MST
KT
0,03

P
0,98

Ket
tn

12,45
0,06
0,37

0,00
0,73
0,40

***
tn
tn

1,66
0,91
0,32
0,55
0,50

0,08
0,19
0,44
0,31

tn
tn
tn
tn

KK = 16,47%
Keterangan

:*
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 14. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST (cm)
PERLAKUAN
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

BLOK
1
13,88
4,88
28,50
31,75
24,25
29,75
19,00
42,25
194,26
24,28

2
28,75
4,00
17,00
11,00
27,13
23,58
20,25
21,25
152,96
19,12

3
23,25
13,50
4,25
6,25
15,25
18,50
24,75
16,50
122,25
15,28

4
17,80
8,00
10,13
8,75
16,00
22,00
19,50
10,75
112,93
14,12

TOTAL

RATAAN

83,68
30,38
59,88
57,75
82,63
93,83
83,50
48,50
540,15

20,92
7,60
14,97
14,44
20,66
23,46
20,88
22,69
18,20

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

3,79
2,32
5,39
5,68
4,97
5,50
4,42
6,54
38,61
4,83

5,41
2,12
4,18
3,39
5,26
4,91
4,56
4,66
34,49
4,31

4,87
3,74
2,18
2,60
3,97
4,36
5,02
4,12
30,86
3,86

4,28
2,92
3,26
3,04
4,06
4,74
4,47
3,35
30,12
3,77

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST
Sumber
db
JK
KT
3,88
1,29
Blok
3
Perlakuan
9,41
9,41
V
1
0,05
0,05
S
1
0,63
0,63
A
1
Interaksi
0,20
0,20
VxS
1
1,71
1,71
VxA
1
0,58
0,58
SxA
1
1,28
1,28
VxSxA
1
22,65
1,08
Galat
21
40,37
Total
31

18,35
11,10
15,01
14,71
18,26
19,51
18,47
12,13
127,54

4,59
2,78
3,75
3,68
4,57
4,88
4,62
4,67
4,19

P
0,33

Ket
tn

0,01
0,83
0,45

**
tn
tn

0,67
0,22
0,47
0,29

tn
tn
tn
tn

KK = 25,09%
Keterangan

:*
tn

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 15. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST (cm)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

13,88
2,13
21,50
38,00
45,00
31,50
28,75
41,25
222,01

10,75
2,88
16,75
7,50
20,25
8,88
12,38
10,50
89,89

12,25
12,50
4,25
5,50
18,25
10,00
17,25
15,75
95,75

10,75
6,00
7,50
5,75
14,00
8,50
11,00
7,50
71,00

27,75

11,24

11,97

8,88

47,63
23,51
50,00
56,75
97,50
58,88
69,38
33,75
437,40

11,91
5,88
12,50
14,19
24,38
14,72
17,35
18,75
14,96

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

3,79
1,62
4,69
6,20
6,75
5,66
5,41
6,46
40,58
5,07

3,35
1,84
4,15
2,83
4,56
3,06
3,59
3,32
26,70
3,34

3,57
3,61
2,18
2,45
4,33
3,24
4,21
4,03
27,62
3,45

3,35
2,55
2,83
2,50
3,81
3,00
3,39
2,83
24,26
3,03

14,06
9,62
13,85
13,98
19,45
14,96
16,60
10,18
112,70

3,52
2,41
3,46
3,50
4,86
3,74
4,15
4,16
3,72

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman
Sumber
db
JK
16,08
Blok
3
Perlakuan
9,83
V
1
0,66
S
1
1,60
A
1
Interaksi
1,50
VxS
1
0,09
VxA
1
1,76
SxA
1
0,08
VxSxA
1
21,62
Galat
21
53,22
Total
31

9 MST
KT
5,36

P
0,01

Ket
**

9,83
0,66
1,60

0,01
0,43
0,23

**
tn
tn

1,50
0,09
1,76
0,08
1,03

0,24
0,76
0,21
0,79

tn
tn
tn
tn

KK = 27,62%
Keterangan

:*
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 16. Data Pengamatan Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST (cm)
PERLAKUAN

BLOK

TOTAL

1

2

3

4

V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

13,88
2,50
3,75
4,75
7,20
5,38
1,88
12,00

6,75
1,63
10,25
4,30
7,00
4,50
4,88
8,00

5,00
4,75
3,88
2,25
19,75
9,25
10,75
11,25

5,63
10,25
4,00
5,75
19,00
12,75
7,00
5,75

31,26
19,13
21,88
17,05
52,95
31,88
24,51
25,00

TOTAL

51,34

47,31

66,88

70,13

223,66

6,42

5,91

8,36

8,77

RATAAN

RATAAN
7,82
4,78
5,47
4,26
13,24
7,97
6,13
9,25
7,36

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST (cm) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

3,79
1,73
2,06
2,29
2,77
2,42
1,54
3,54
20,14
2,52

2,69
1,46
3,28
2,19
2,74
2,24
2,32
2,92
19,84
2,48

2,35
2,29
2,09
1,66
4,50
3,12
3,35
3,43
22,79
2,85

Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman
Sumber
db
JK
Blok
3
2,67
Perlakuan
V
1
4,64
S
1
0,31
A
1
0,10
Interaksi
VxS
1
0,47
VxA
1
0,01
SxA
1
0,73
VxSxA
1
1,15
Galat
21
8,07
Total
31
18,15
KK = 23,56%
Keterangan

:*
tn

2,48
3,28
2,12
2,5
4,42
3,64
2,74
2,50
23,68
2,96

11,31
8,76
9,55
8,64
14,43
11,42
9,95
8,85
82,91

2,83
2,19
2,39
2,16
3,61
2,86
2,49
3,10
2,70

10 MST
KT
0,89

P
0,10

Ket
tn

4,64
0,31
0,10

0,00
0,38
0,62

**
tn
tn

0,47
0,01
0,73
1,15
0,38

0,28
0,86
0,18
0,10

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 17. Data Pengamatan Jumlah Umbi per Sampel (umbi)
PERLAKUAN
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

BLOK
1

2

3

4

0,00
0,00
0,00
0,00
3,00
2,25
2,50
3,00
10,75

2,00
0,00
1,00
1,00
3,00
4,50
6,00
3,50
21,00

2,50
2,00
0,00
2,00
4,00
4,00
4,50
4,50
23,50

0,00
0,00
0,00
0,00
2,00
1,75
2,25
3,00
9,00

1,34

2,63

2,94

1,13

TOTAL
4,50
2,00
1,00
3,00
12,00
12,50
15,25
14,00
64,25

RATAAN
1,13
0,50
0,25
0,75
3,00
3,13
3,81
3,50
2,01

Transformasi Data Pengamatan Jumlah Umbi per Sampel (umbi) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

0,71
0,71
0,71
0,71
1,87
1,66
1,73
1,87
9,97
1,25

1,58
0,71
1,22
1,22
1,87
2,24
2,55
2,00
13,39
1,67

1,73
1,58
0,71
1,58
2,12
2,12
2,24
2,24
14,32
1,79

0,71
0,71
0,71
0,71
1,58
1,50
1,66
1,87
9,45
1,18

4,73
3,71
3,35
4,22
7,44
7,52
8,18
7,98
47,13

1,18
0,93
0,84
1,06
1,86
1,88
2,05
2,00
1,47

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Jumlah Umbi per Sampel
Sumber
db
JK
2,22
Blok
3
Perlakuan
7,13
V
1
0,00
S
1
0,00
A
1
Interaksi
0,13
VxS
1
0,28
VxA
1
0,08
SxA
1
0,15
VxSxA
1
1,15
Galat
21
10,87
Total
31

KT
0,74

P
0,00

Ket
***

7,13
0,00
0,00

0,00
0,81
0,84

***
tn
tn

0,13
0,28
0,08
0,15
0,05

0,13
0,98
0,24
0,12

tn
tn
tn
tn

KK = 15,87%
Keterangan

:*
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 18. Data Pengamatan Panjang Umbi per Sampel (cm)
PERLAKUAN

BLOK

V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

1
0,00
0,00
0,00
0,00
3,00
2,25
2,50
3,00

2
2,00
0,00
9,00
9,50
9,70
10,40
11,35
11,91

3
10,30
9,83
0,00
12,15
10,69
12,61
11,33
11,14

4
0,00
0,00
0,00
0,00
10,69
8,69
10,11
8,00

TOTAL

10,75

63,86

78,05

37,49

1,34

7,98

9,76

4,69

V1S1A1

RATAAN

TOTAL

RATAAN

12,30
9,83
9,00
21,65
34,08
33,95
35,29
34,05

3,08
2,46
2,25
5,41
8,52
8,49
8,82
8,51

190,15
5,94

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pengamatan Panjang Umbi per Sampel (cm) X’= √X + 0,5
PERLAKUAN
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

BLOK
1

2

3

4

0,71
0,71
0,71
0,71
1,87
1,66
1,73
1,87
9,97
1,25

1,58
0,71
3,08
3,16
3,19
3,30
3,44
3,52
21,98
2,75

3,29
3,21
0,71
3,56
3,35
3,62
3,44
3,41
24,59
3,07

0,71
0,71
0,71
0,71
3,35
3,03
3,26
2,92
15,40
1,93

Sidik Ragam Panjang Umbi per Sampel
Sumber
db
JK
Blok
3
9,16
Perlakuan
V
1
21,30
S
1
0,78
A
1
0,00
Interaksi
VxS
1
0,00
VxA
1
0,00
SxA
1
0,89
VxSxA
1
1,14
Galat
21
14,19
Total
31
46,70
KK = 33,01%
Keterangan

:*
tn

TOTAL

RATAAN

6,29
5,34
5,21
8,14
11,76
11,61
11,87
11,72
71,94

1,57
1,34
1,30
2,04
2,94
2,90
2,97
2,93
2,25

KT
3,05

P
0,01

Ket
*

21,30
0,78
0,00

0,00
0,99
1,00

***
tn
tn

0,00
0,00
0,89
1,14
0,68

0,96
0,94
0,26
0,21

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 43. Data Pengamatan Diameter Umbi per Sampel (mm)
BLOK

PERLAKUAN

TOTAL

RATAAN

V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

1
0,00
0,00
0,00
0,00
25,92
19,68
20,19
13,09

2
20,19
0,00
21,31
7,13
22,84
28,42
22,78
21,30

3
14,55
11,46
0,00
16,76
23,94
28,32
23,18
28,44

4
0,00
0,00
0,00
0,00
26,67
18,25
26,50
18,88

34,74
11,46
21,31
23,89
99,37
94,67
92,65
81,71

8,69
2,87
5,33
5,97
24,84
23,67
23,16
20,43

TOTAL

78,88

143,97

146,65

90,30

459,80

9,86

18,00

18,33

11,29

RATAAN

14,37

Transformasi Data Pengamatan Diameter Umbi per Sampel (mm) X’=√X + 0,5
PERLAKUAN
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

BLOK
1

2

3

4

0,71
0,71
0,71
0,71
5,14
4,49
4,55
3,69
20,71
2,59

4,55
0,71
4,67
2,76
4,83
5,38
4,82
4,67
32,39
4,05

3,88
3,46
0,71
4,15
4,94
5,37
4,87
5,38
32,76
4,10

0,71
0,71
0,71
0,71
5,21
4,33
5,20
4,40
21,98
2,75

TOTAL

RATAAN

9,85
5,59
6,80
8,33
20,12
19,57
19,44
18,14
107,84

2,46
1,40
1,70
2,08
5,03
4,89
4,86
4,54
3,37

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Diameter Umbi per Sampel
Sumber
db
JK
Blok
3
15,87
Perlakuan
V
1
68,15
S
1
0,18
A
1
0,66
Interaksi
VxS
1
0,10
VxA
1
0,02
SxA
1
0,79
VxSxA
1
1,34
Galat
21
25,28
Total
31
112,41
KK = 32,56%
Keterangan

:*
tn

KT
5,29

P
0,02

Ket
*

68,15
0,18
0,66

0,00
0,70
0,47

***
tn
tn

0,10
0,02
0,79
1,34
1,20

0,77
0,89
0,43
0,30

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 20. Data Pengamatan Bobot Umbi per Sampel (gram)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL
1
2
3
4

RATAAN

V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1

0,00
0,00
0,00
0,00
36,56
33,88
34,40

34,18
0,00
15,68
4,41
28,57
45,26
35,95

15,02
10,54
0,00
18,94
29,98
55,71
42,69

0,00
0,00
0,00
0,00
47,06
17,79
42,65

49,20
10,54
15,68
23,35
142,17
152,64
155,69

12,30
2,64
3,92
5,84
35,54
38,16
38,92

V2S2A2

9,25

34,31

50,78

15,14

109,48

27,37

TOTAL

114,09

198,36

223,66

122,64

658,75

14,26

24,80

27,96

15,33

RATAAN

20,59

Universitas Sumatera Utara

 

Transformasi Data Pengamatan Bobot Umbi per Sampel (gram) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

0,71
0,71
0,71
0,71
6,09
5,86
5,91
3,12
23,82
2,98

5,89
0,71
4,02
2,22
5,39
6,76
6,04
5,90
36,93
4,62

Sidik Ragam Bobot Umbi per Sampel
Sumber
db
JK
Blok
3
24,31
Perlakuan
V
1
122,54
S
1
0,97
A
1
2,18
Interaksi
VxS
1
0,01
VxA
1
0,01
SxA
1
0.1568
VxSxA
1
5,41
Galat
21
35,44
Total
31
191,03
KK = 33,41%
Keterangan : *
: nyata
tn
: tidak nyata

3,94
3,32
0,71
4,41
5,52
7,50
6,57
7,16
39,13
4,89

0,71
0,71
0,71
0,71
6,90
4,28
6,57
3,95
24,54
3,07

11,25
5,45
6,15
8,05
23,90
24,40
25,09
20,13
124,42

2,81
1,36
1,54
2,01
5,98
6,10
6,27
5,03
3,89

KT
8,10

P
0,01

Ket
*

122,54
0,97
2,18

0,00
0,46
0,27

***
tn
tn

0,01
0,01
0.1568
5,41
1,69

0,94
0,94
0,76
0,09

tn
tn
tn
tn

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 21. Data Pengamatan Bobot Umbi per Plot (gram)
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2

0,00
0,00
0,00
0,00
36,56
33,88
34,40
9,25

34,18
0,00
15,68
4,41
28,57
40,50
34,53
30,67

TOTAL

114,09

188,54

14,26

23,57

RATAAN

15,02
10,54
0,00
18,94
28,57
41,23
42,69
50,78

0,00
0,00
0,00
0,00
47,06
24,45
42,65
15,14

49,20
10,54
15,68
23,35
140,76
140,06
154,27
105,84

207,77 129,30

639,70

25,97

16,16

RATAAN
12,30
2,64
3,92
5,84
35,19
35,02
38,57
26,46
19,99

Transformasi Data Pengamatan Bobot Umbi per Plot (gram) X’= √X + 0,5
BLOK
PERLAKUAN
TOTAL RATAAN
1
2
3
4
V1S1A1
V1S1A2
V1S2A1
V1S2A2
V2S1A1
V2S1A2
V2S2A1
V2S2A2
TOTAL
RATAAN

0,00
0,71
0,71
0,71
0,71
6,09
5,86
5,91
3,12
2,59

34,18
5,89
0,71
4,02
2,22
5,39
6,40
5,92
5,58
8,09

15,02
3,94
3,32
0,71
4,41
5,39
6,46
6,57
7,16
5,73

0,00
0,71
0,71
0,71
0,71
6,90
4,99
6,57
3,95
2,66

49,20
11,25
5,45
6,15
8,05
23,77
23,71
24,97
152,55

12,30
2,81
1,36
1,54
2,01
5,94
5,93
6,24
4,77

Universitas Sumatera Utara

 

Sidik Ragam Bobot Umbi per Plot
Sumber
db
JK
Blok
3
19,90
Perlakuan
V
1
117,66
S
1
0,85
A
1
2,60
Interaksi
VxS
1
0,00
VxA
1
0,05
SxA
1
0,21
VxSxA
1
5,12
Galat
21
35,19
Total
31
181,58
KK = 33,64%
Keterangan

:*
tn

KT
6,63

P
0,02

Ket
*

117,66
0,85
2,60

0,00
0,49
0,23

***
tn
tn

0,00
0,05
0,21
5,12
1,68

0,98
0,86
0,73
0,10

tn
tn
tn
tn

: nyata
: tidak nyata

Lampiran 22. Uji Organoleptik
Kidal

Penguji
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Antin-1

Kemanisan

Tekstur

Kemanisan

Tekstur

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

2
2
2
2
2
2
2
3
2
3

1
1
1
1
1
1
1
1
1
2

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 23. Tanaman Ubi jalar Umur 6 MST

Lampiran 24. Tanaman Ubi jalar Umur 15 MST

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 25. Daun, Batang dan Bunga Varietas Antin-1

VARIETAS ANTIN-1

Lampiran 26. Warna daging umbi varietas Antin-1

VARIETAS ANTIN-1

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 27. Umbi Varietas Antin-1

V1S1A1

V1S1A2

V1S2A1

V1S2A2

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 28. Daun, Batang dan Bunga Varietas Kidal

VARIETAS KIDAL
Lampiran 29. Warna daging umbi varietas Kidal

VARIETAS KIDAL

Universitas Sumatera Utara

 

Lampiran 30. Umbi Varietas Kidal

V2S1A1

V2S1A2

V2S2A1

V2S2A2

 

Universitas Sumatera Utara

 

DAFTAR PUSTAKA
Anada, P., S. Muhartini, dan S. Waluyo, 2013. Pengaruh Kadar Atonik terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Dua Jenis Jahe (Zingiber officinale Roscoe).
Diakses melalui: http: //journal.ugm.ac.id (26 Februari 2015).
Apriliyanti, T. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea Batatas Blackie) Dengan Variasi Proses Pengeringan.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. dalam Darma, D. P., I M.
Ardaka, I G. Tirta. 2011. Pengaruh Jumlah Ruas dan Zat Pengatur
Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Stek Pranajiwa (Euchresta horsfieldii
(Lesch.) Benth. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 8 No. 2, April
2011.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2012. Ubi jalar Varietas Antin-1.
Diakses melalui: http://litbang.pertanian.go.id (26 Februari 2015).
Badan

Pusat Statistik.
(20 Februari 2015).

2014.

Diakses

melalui:

http:

//BPS.go.id

Bahar, M., dan A. Zein, 1993. Parameter Genetik Pertumbuhan Tanaman, Hasil
dan Komponen Hasil Jagung. Zuriat 4(1). dalam Sudarmadji,
R. Mardjono dan H. Sudarmo., 2007. Variasi Genetik, Heritabilitas, dan
Korelasi
Genotipik
Sifat-Sifat
Penting
Tanaman
Wijen
(Sesamum indicum L.). Jurnal Littri Vol. 13 No. 3, September 2007.
Dewi, R. dan H. Sutrisno. 2014. Karakter Agronomi dan Daya Hasil Tiga Klon
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas) di Lahan Masam Lampung. Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan Vol. 14 (1).
Djanaguiraman, M., D. Devi, J. Sheeba, U. Bangarusamy, and R. Babu. 2004.
Effect of oxidative stress on abscission of tomato fruits and its regulation
by nitrophenols. Trop. Agric. Res. 16.
Ginting, E., J. S. Utomo, R. Yulifianti, dan M. Jusuf. 2011. Potensi Ubi jalar
Ungu Sebagai Pangan Fungsional. J. Iptek Tanaman Pangan Vol. 6
No. 1. 2011.

Universitas Sumatera Utara

 

Gardner, F. P., R. B. Pearce, and R. L. Mitchell. Penerjemah: H. Susilo. 1991.
Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Gopalakrishnan, T. R. 2007. Vegetable Crops Horticulture Science Series IV.
New India Publishing Agency, New Delhi.
Harms, C. L. And E. S. Oplinger. 1988. Plant Growth Regulators: Their Use In
Crop Production. North Central Region Extension Publication 303.
Diakses melalui: http://www.extension.umn.edu (26 Februari 2015).
Huaman, Z.1992. Systematic Botany and Morphology of the Sweetpotato Plant.
Technical information Bulletin 25. International Potato Center. Lima,
Peru.
Juanda , D. dan B. Cahyono. 2000. Ubi Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Kanisius, Yogyakarta.
Juhardi, D. 1995. Studi Pembiakan Vegetatif Stek Pucuk Shorea selanica BL
dengan Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh IBA pada Media Campuran
Tanah dan Pasir. Skripsi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Lestari, B. L. 2011. Kajian Zat Pengatur Tumbuh Atonik dalam Berbagai
Konsentrasi dan Interval Penyemprotan terhadap Produktivitas Tanaman
Bawang Merah (Allium ascolanicum L.). Fakultas Pertanian Universitas
Mochamad Soroedji Jember. J. Rekayasa, Vol: 4 (1) April 2011.
Mangoendidjojo, 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
Ministry of Agriculture Guyana, 2014. Sweet Potato Cultivation and Post Harvest
Handling.
Diakses melalui:
http://agriculture.gov.gy/sweet-potato
(26 Februari 2015).
Nasir, M.1999. Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan Karakter Agronomi
Tanaman Lombok (Capsicum annum L.). Habitat 11 (109).
Nedunchezhiyan, M., G. Byju, and S. K. Jata. 2012. Sweet Potato Agronomy.
Fruit, Vegetable and Cereal Science and Biotechnology Series. Global
Science Books, India.
Purwono dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.
Penebar Swadaya, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

 

Ratnasari, N. 2014. Pengaruh Asal Bahan dan Bentuk Pangkal Batang terhadap
Pertumbuhan Stek Ubi Kayu. Diakses melalui: http://repository.unej.ac.id
(26 Februari 2015).
Rayan. 2009. Pembiakan Vegetatif Stek Jenis Koompassia excelsa (Becc.) Taub.
Sistem Koffco. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.
Rozi, F. dan R. Krisdiana. 2011. Prospek Ubi jalar Berdaging Ungu Sebagai
Makanan Sehat dalam Mendukung Ketahanan Pangan. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balitkabi, Malang.
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia. ITB Press, Bandung.
Rukmana, R. 1997. Ubi jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Sasongko, L. A. Perkembangan Ubi jalar dan Peluang Pengembangannya untuk
Mendukung Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan di Jawa
Tengah. J. Mediagro Vol. 5 No. 1, 2009.
Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Sonhaji, A. 2007. Mengenal dan Bertanam Ubi jalar. Gaza Publishing, Bandung.
Suparman. 2007. Bercocok Tanam Ubi jalar. Penerbit Ganesha Exact, Jakarta.
Stansfield, W. D., 1991. Genetika. Alih Bahasa M. Affandi dan L. T. Hardy.
Erlangga, Jakarta.
Sutjahjo, S., S. Sujiprihati, dan M. S. Syukur. 2006. Pengantar Pemuliaan
Tanaman. Departemen Agrononi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian,
Institut pertanian Bogor.
Syakir, M., M.H. Bintoro, D., dan Amrin, Y. D. 1992. Pengaruh Berbagai Zat
Pengatur Tumbuh dan Bahan Stek terhadap Pertumbuhan Stek Cabang
Buah Lada. Pembr. Littri. 19 (3-4).
Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip Dan Prosedur Statistika.
Penerjemah Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Taiz, L. and Zeiger, E. 1991. Plant Physiology Third Edition. Sinauer Associates
inc Publishers. Sunderland, Massachusetts.

Universitas Sumatera Utara

 

Van Steenis, C. G. G. J. 2006. Flora Pegunungan Jawa. Pusat Penelitian Biologi
LIPI, Bogor.
Wahyuni, D. K. 2002. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam
Atonik terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Pisang (Musa paradisiaca L.)
Varietas Raja Hasil Perbanyakan Kultur Jaringan. Skripsi. FKIP
Universitas Jember.
Welsh, J. R., 2005. Fundamentals of Plant Genetics and Breeding.
John Wiley and Sons, New York.
Widhi, A. dan Dahrul S. 2008. Kajian Formulasi Cookies Ubi jalar
(Ipomoea batatas L.) dengan Karakteristik Tekstur Menyerupai Cookies
Keladi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Wilson, J. E., F. S. Pole, N. E. J. M. Smith, and P. Taufatofua, 1989. Sweet potato
breeding. IRETA publications, Apia, Western Samoa.

Universitas Sumatera Utara

 

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lahan masyarakat, Jalan Bajak V, Desa Amplas,
Medan, Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ±25 di atas permukaan laut.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit ubi jalar varietas
Antin-1 dan Kidal, pupuk Urea 20 g/plot, KCl 10 gr/plot, dan TSP 10 g/plot
pupuk dasar yang diberikan, zat pengatur tumbuh Atonik dengan konsentrasi 0,25
dan 0,50 ml/l air, insektisida dan fungisida.
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, tali, meteran, pacak
sampel, timbangan analitik, pacak perlakuan, gembor, jangka sorong digital, buku
tulis, kalkulator, spidol, penggaris dan pena.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
dengan 3 faktor yaitu :
Faktor I

: Varietas Ubi jalar (V) dengan 2 taraf, yaitu :
V1 = Antin-1 (Ungu)
V2 = Kidal (Kuning Tua)

Faktor II

: Bahan Asal Stek (S) dengan 2 taraf, yaitu :
S1 = Stek Pucuk
S2 = Stek Pangkal

Universitas Sumatera Utara

 

Faktor III

: Perendaman dengan ZPT Atonik (A) dengan 2 taraf, yaitu :
A1 = 0,25 ml
A2 = 0,50 ml

Maka diperoleh 8 kombinasi
V1S1A1

V2S1A1

V1S1A2

V2S1A2

V1S2A1

V2S2A1

V1S2A2

V2S2A2

Jumlah ulangan (Blok)

: 4 ulangan

Jumlah plot

: 32 plot

Ukuran Plot

: 200 cm x 50 cm

Jarak antar tanaman

: 30 cm

Jarak antar blok

: 50 cm

Jarak antar plot

: 100 cm

Jumlah tanaman per plot

: 6 tanaman

Jumlah tanaman seluruhnya

: 192 tanaman

Jumlah sampel per plot

: 4 tanaman

Jumlah sampel seluruhnya

: 128 tanaman

Model linier yang digunakan adalah sebagai berikut:
Yijkl = µ +

l

+ αi + j +

i = 1,2,

k



j = 1,2

ij



ik

+

jk

k = 1,2



jk



ijk

+ εijkl

l = 1,2,3,4

Dimana:
Yijkl = nilai pengamatan dari varietas ke-k ulangan ke-l yang diberi
bahan asal stek ke-I dan zat pengatur tumbuh Atonik taraf ke j

Universitas Sumatera Utara

 

µ

= Rataan umum dari nilai pengamatan
= Pengaruh ulangan ke l

l

αi

= Pengaruh aditif dari bahan asal stek ke-i

j

= Pengaruh aditif zat pengatur tumbuh Atonik taraf ke-j

k

= Pengaruh aditif dari penggunaan varietas ke-k

α

= Interaksi antara bahan asal stek ke-i dengan zat pengatur tumbuh

ij

Atonik taraf ke-j
α

ik

= Interaksi antara bahan asal stek ke-i dengan varietas ke-k

jk

= Interaksi antara zat pengatur tumbuh Atonik ke-j dengan varietas
ke-k

α

jk

= Interaksi antara bahan asal stek ke-i dengan zat pengatur tumbuh
Atonik ke-j pada varietas ke-k

εijkl

= Galat dari varietas ke-k ulangan ke-l yang diberi perlakuan bahan
asal stek ke-i dan zat pengatur tumbuh Atonik ke-j

Data dianalisis dengan sidik ragam jika nyata dilanjutkan dengan
menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf α

= 5 %

(Steel dan Torrie, 1993).
Heritabilitas
Untuk

menganalisis

apakah

keragaman

fenotipe

peubah

amatan

(karakter yang diamati) disebabkan oleh faktor genotipe atau lingkungan, maka
digunakan heritabilitas. Nilai heritabilitas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

 

Tabel 1. Tabel Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman (SV)
Derajat bebas (DF)
Ulangan
(r-1)
Genotipe
(g-1)
Galat
(r-1)(g-1)

Kuadrat Tengah (MS)
M2
M1

M2 – M1
2

g=
r
2

2

g

h2=

g

=
2

p

x 100%
2

2

g +

e/r

dimana :
h2

= heritabilitas

2

g

= ragam genotip

2

p

= ragam penotip

2

e

= ragam lingkungan

M2

= kuadrat tengah genotipe

M1

= kuadrat tengah galat

r

= ulangan

(Sutjahjo et al., 2006).
Menurut Stansfield (1991) kriteria heritabilitas adalah sebagai berikut :
Heritabilitas tinggi

> 0.5

Heritabilitas sedang

= 0.2 – 0.5

Heritabilitas rendah

< 0.2

Universitas Sumatera Utara

 

PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal
Areal penanaman yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari
gulma di areal tesebut. Kemudian lahan diolah dan digemburkan dengan
menggunakan cangkul dengan kedalaman olah kira-kira 20 cm. setelah itu dibuat
plot-plot dengan ukuran 200 x 50 cm dan jarak antar blok 50 cm. pada sekeliling
daerah dibuat parit drainase sedalam 30 cm untuk menghindari adanya genangan
air di sekitar areal penelitian.
Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan pada saat setelah dilakukan persiapan
lahan dengan ukuran 200 x 50 cm dengan jarak antar plot 100 cm dan jarak antar
blok 50 cm.
Persiapan Bahan Tanam
Pengambilan stek pada pagi hari yaitu pada waktu kandungan air
maksimum agar tidak layu saat disimpan sebelum penanaman. Asal bahan stek
berasal dari bagian pucuk dan pangkal dari Balitkabi Malang dengan panjang stek
adalah 20-25 cm dan terdapat sekitar delapan atau sembilan buku.
Penanaman
Penanaman stek dilakukan dengan ditanam secara mendatar atau agak
miring dengan sudut ≤ 450 sedalam 5-10 cm, dengan sekurangnya tiga atau empat
buku dibenamkan ke dalam tanah dengan jarak tanam 30 cm. Penanaman
dilakukan pada minggu ke 2 paling lama sehari setelah bahan tanam diperoleh.

Universitas Sumatera Utara

 

Pemupukan
Pemupukan dasar dilakukan pada 2 MST. Pupuk yang diberikan sesuai
dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk ubi jalar yaitu Urea 100 kg/ha (20 g/plot),
KCl 100 kg/ha (10 g/plot), SP36 50 kg/ha (10 g/plot). Pupuk diaplikasikan secara
larikan dan ditutupi kembali dengan tanah.
Aplikasi ZPT Atonik
Aplikasi ZPT Atonik dilakukan dilakukan dengan cara perendaman
dengan konsentrasi 0,25 ml dan 0,50 ml selama 60 menit dilakukan pada saat
sebelum penanaman.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Penyiraman
dilakukan pagi atau sore hari bila tidak ada hujan.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada stek yang rusak atau tidak tumbuh
setelah 2-3 MST.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma
untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah.
Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Pembumbunan
dilakukan agar umbi dapat terbentuk secara sempurna. Pembumbunan dilakukan
sesuai dengan kondisi di lapangan.
Pengangkatan Lilit Batang
Pengangkatan batang bertujuan mencegah terbentuknya umbi-umbi kecil.

Universitas Sumatera Utara

 

Pengangkatan atau pembalikan batang dilakukan pada umur 50 HST atau
pengangkatan batang dilakukan berdasarkan pengamatan adanya akar yang
tumbuh pada ruas-ruas batang.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan
bahan aktif karbofuran dengan konsentrasi yang dianjurkan dan pengendalian
dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan.
Panen
Panen dilakukan pada saat ubi jalar berumur 16 MST. Panen dilakukan
dengan cara mencabut tanaman hingga ke akarnya. Tanaman dikering anginkan
dan kemudian dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel. Umbi dipotong
dari batang tanaman.
Peubah Amatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Panjang tanaman diukur mulai pangkal batang (diatas permukaan tanah)
hingga ujung yang diluruskan, dan diukur setiap minggu mulai 1 MST sampai
dengan 10 MST.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi per sampel dihitung dengan menghitung jumlah umbi setelah
panen.
Panjang umbi per sampel (cm)
Panjang umbi diukur dari pangkal umbi sampai ujung umbi menggunakan
meteran dan dilakukan setelah panen.

Universitas Sumatera Utara

 

Diameter umbi per sampel (mm)
Diameter umbi dihitung setelah panen dengan cara membelah bagian
dalam umbi secara horizontal dan diukur dengan menggunakan jangka sorong
digital.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per sampel dihitung dengan menghitung bobot umbi setelah
panen.
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot dihitung dengan menghitung bobot umbi setelah
panen per plot.
Uji organoleptik
Uji organoleptik atau uji rasa di lakukan setelah panen dengan cara
menguji kriteria kemanisan dan tekstur umbi pada 10 orang penguji yang
diberikan jumlah tester sebanyak 5,00 g untuk masing-masing penguji.
Tabel kriteria uji organoleptik sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria uji organoleptik
Kemanisan
Tidak Manis
Sedang
Manis

skor
1
2
3

Tekstur
Remah
Sedang
Padat

Skor
1
2
3

Universitas Sumatera Utara

 

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pertambahan panjang tanaman
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada
1 MST dan 10 MST dapat dilihat pada Lampiran 7 – 16. Rataan pertambahan
panjang tanaman pada 1 MST dan 10 MST dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rataan pertambahan panjang tanaman 1 MST (cm) dan 10 MST (cm)
MST
Perlakuan

1

10
…cm…

Varietas
V1 = Antin-1
V2 = Kidal

5,43a
2,86b

4,83b
9,15a

Asal Stek
S1 = Stek Pucuk
S2 = Stek Pangkal

4,87a
3,42b

7,70
6,28

Atonik
A1 = 0,25 ml
A2 = 0,50 ml

4,24
4,05

7,41
6,57

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang nyata pada

pertambahan panjang tanaman 1 MST yaitu perlakuan varietas dan stek. Varietas
Antin-1 (V1) memiliki nilai rataan tertinggi (5,43 cm) yang berbeda nyata dengan
varietas Kidal (V2) dengan nilai rataan. Perlakuan stek pucuk (S1) memiliki nilai
rataan tertinggi (4,87 cm) yang berbeda nyata dengan perlakuan stek pangkal (S2),
sedangkan perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik tidak ada yang berbeda nyata
untuk semua peubah amatan.

Universitas Sumatera Utara

 

Perlakuan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata pada pertambahan
panjang tanaman 10 MST. Perlakuan varietas Antin-1 (V1) memiliki nilai rataan
tertinggi (9,15 cm) yang berbeda nyata dengan varietas Kidal (V2), sedangkan
perlakuan asal sumber stek tidak berbeda nyata.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Data pengamatan dan sidik ragam pada jumlah umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 17. Rataan jumlah umbi per sampel dapat dilihat pada
Tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4. Rataan jumlah umbi per sampel (umbi)
Varietas
Perlakuan
V1 (Antin-1)
V2 (Kidal)
Asal stek
0.81
3.06
S1 = Stek pucuk
0.50
3.66
S2 = Stek pangkal
Atonik
0.69
3.41
A1 = 0,25 ml
0.63
3.31
A2 = 0,50 ml
0.66b
3.36a
Rataan

Rataan
1.94
2.08
2.05
1.97

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 4 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara varietas
Kidal (V2) dengan nilai rataan (3,36 umbi) dan varietas Antin-1 (V1) dengan
nilai rataan (0,66 umbi), sedangkan perlakuan asal sumber stek tidak berbeda
nyata.

Universitas Sumatera Utara

 

Gambar 10. Umbi Varietas Kidal
Sumber: Koleksi pribadi
Panjang umbi per sampel (cm)
Data pengamatan dan sidik ragam pada panjang umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 18. Rataan panjang umbi per sampel dapat dilihat pada
Tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5. Rataan panjang umbi per sampel (cm)
Varietas
Perlakuan
V1 (Antin-1)
V2 (Kidal)
Asal stek
2.77
8.50
S1 = Stek pucuk
3.83
8.67
S2 = Stek pangkal
Atonik
A1 = 0,25 ml
A2 = 0,50 ml

2.66
3.94

8.67
8.50

Rataan

3.30b

8.59a

Rataan

5.64
6.25
5.67
6.22

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 5 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara varietas
Kidal (V2) dengan nilai rataan (10,46 cm) dan varietas Antin-1 (V1) dengan
nilai rataan (3,86 cm), sedangkan perlakuan asal sumber stek tidak berbeda nyata.

Universitas Sumatera Utara

 

Diameter umbi per sampel (mm)
Data pengamatan dan sidik ragam pada diameter umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 19. Rataan diameter umbi per sampel dapat dilihat pada
Tabel 6.
Tabel 6. Rataan diameter umbi per sampel (mm)
Varietas
Perlakuan
V1 (Antin-1)
V2 (Kidal)
Asal stek
5.78
24.26
S1 = Stek pucuk
5.65
21.80
S2 = Stek pangkal
Atonik
7.01
24.00
A1 = 0,25 ml
4.42
22.05
A2 = 0,50 ml
5.71b
23.03a
Rataan

Rataan

15.02
13.72
15.50
13.23

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 6 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara varietas
Kidal (V2) dengan nilai rataan (23,02 mm) dan varietas Antin-1 (V1) dengan
nilai rataan (5,71 mm), sedangkan perlakuan asal sumber stek tidak berbeda
nyata.
Bobot umbi per sampel (g)
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi per sampel dapat
dilihat pada Lampiran 20. Rataan bobot umbi per sampel dapat dilihat pada
Tabel 7.

Universitas Sumatera Utara

 

Tabel 7. Rataan bobot umbi per sampel (g)
Varietas
Perlakuan
V1 (Antin-1)
V2 (Kidal)
Asal stek
7.47
36.85
S1 = Stek pucuk
4.88
33.15
S2 = Stek pangkal
Atonik
A1 = 0,25 ml
A2 = 0,50 ml

8.11
4.24

37.23
32.77

Rataan

6.17b

35.00a

Rataan

22.16
19.01
22.67
18.50

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 7 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara varietas
Kidal (V2) dengan nilai rataan (35,00 g) dan varietas Antin-1 (V1) dengan nilai
rataan (6,17 g), sedangkan perlakuan asal sumber stek tidak berbeda nyata.

Gambar 14. Umbi Varietas Kidal
Sumber: Koleksi pribadi

Universitas Sumatera Utara

 

Bobot umbi per plot (g)
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi per plot dapat dilihat
pada Lampiran 21. Rataan bobot umbi per sampel dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan bobot umbi per plot (g)
Perlakuan
Asal stek
S1 = Stek pucuk
S2 = Stek pangkal
Atonik
A1 = 0,25 ml
A2 = 0,50 ml
Rataan

Varietas
V1 (Antin-1)
V2 (Kidal)

Rataan

7.47
4.88

35.10
32.51

21.29
18.70

8.11
4.24
6.17b

36.88
30.74
33.81a

22.49
17.49

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 8 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara varietas
Kidal (V2) dengan nilai rataan (33,81 g) dan varietas Antin-1 (V1) dengan nilai
rataan (6,17 g), sedangkan perlakuan asal sumber stek tidak berbeda nyata.
Uji organoleptik
Dari hasil pengamatan uji rasa yang dilakukan pada 10 responden terhadap
kriteria kemanisan dan tekstur pada ubi jalar varietas Antin-1 dan varietas Kidal
dapat dilihat pada Tabel 9.

Universitas Sumatera Utara

 

Tabel 9. Uji organoleptik
Penguji
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Antin-1
Kemanisan
Tekstur
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1

Kidal
Kemanisan
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

Tekstur
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3

Tabel 9 menunjukkan hasil uji rasa yang dilakukan pada 10 responden
diperoleh rasa umbi dari varietas Antin-1 80% mengatakan tidak manis dan 20%
mengatakan manis pada kriteria tekstur daging umbi 100% mengatakan bertekstur
remah. Hasil uji rasa pada varietas Kidal 100% mengatakan manis. Pada kriteria
tekstur daging umbi 70% mengatakan bertekstur sedang dan 30% mengatakan
bertekstur padat.
Heritabilitas
Nilai heritabilitas (h2) untuk masing-masing peubah amatan yang diamati
dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Nilai heritabilitas pada masing-masing peubah amatan
Nilai
Peubah Amatan
Heritabilitas
Pertambahan panjang tanaman tanaman 10 MST (cm)
0.91
Jumlah umbi per sampel (umbi)
0.99
Panjang Umbi per sampel (cm)
0.96
Diameter umbi per sampel (mm)
0.98
Bobot umbi per sampel (g)
0.98
Bobot umbi per plot (g)
0.98

Kriteria
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Universitas Sumatera Utara

 

Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai heritabilitas untuk semua peubah
amatan tergolong tinggi. Nilai heritabilitas tertinggi diperoleh pada peubah
amatan jumlah umbi per sampel dengan nilai 0,99.
Pembahasan
Pengaruh Varietas terhadap Peubah Amatan Pertumbuhan dan Produksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berbeda nyata terhadap
peubah amatan pertambahan panjang tanaman pada 1 MST, 5 - 10 MST. Varietas
Antin-1 dan varietas Kidal menunjukkan perbedaan yang nyata dalam fase
pertumbuhan vegetatif. Varietas Antin-1 memiliki nilai rataan tertinggi pada
pertambahan panjang tanaman 1 MST tetapi varietas Kidal memiliki nilai rataan
tertinggi pada 5 – 10 MST.
Perbedaan respon pertambahan panjang menunjukkan bahwa pengaruh
genetik tiap varietas berbeda pada setiap fase pertumbuhan dan tiap varietas juga
memiliki susunan genetik yang berbeda meskipun kedua varietas tersebut
merupakan jenis tanaman yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sitompul dan Guritno (1995) Keragaman penampilan tanaman akibat perbedaan
susunan genetik selalu mungkin terjadi sekalipun bahan tanaman yang digunakan
berasal dari jenis tanaman yang sama. Jika ada dua jenis tanaman yang sama
ditanam pada lingkungan yang berbeda, dan timbul variasi yang sama dari kedua
tanaman tersebut maka hal ini dapat disebabkan oleh genetik dari tanaman yang
bersangkutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata
dengan peubah amatan jumlah umbi, panjang umbi, diameter umbi, bobot umbi
per sampel dan bobot umbi per plot. Rataan nilai jumlah umbi, panjang umbi,

Universitas Sumatera Utara

 

diameter umbi, bobot umbi per sampel dan bobot umbi per plot tertinggi terdapat
pada varietas Kidal (V2). Varietas Kidal memiliki pote