commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri mebel di Indonesia memiliki berbagai macam keragaman. Ciri khas tiap daerah pun berbeda-beda, dari model ukiran, berat kayu, desain, maupun jenis
kayu yang dipakai. Produksi mebel pun bermacam jenis sesuai permintaan pasar yang ada. Macam jenis mebel antara lain meja, kursi, lemari, bingkai foto figura,
lantai kayu, tempat tidur, pintu, dan masih banyak lagi. Sebagian pun masih dapat dijabarkan lagi, contoh meja, meja makan, meja kantor, meja komputer, meja
hias, dan lain-lain tergantung permintaan pasar. Beberapa hasil produksi tersebut sangat diminati oleh pasar mancanegara.
Sedangkan permintaan dalam negeri peminatnya tidak cukup banyak seperti permintaan mancanegara. Imbasnya para produsen mebel lebih memfokuskan
penjualan ke mancanegara, akhirnya konsumen lokal memilih membeli barang impor. Karena mereka lebih mengenal produk impor daripada produk lokal.
Akan tetapi produsen mebel dalam negeri pun tidak berani membuat barang berkualitas tingi dengan harga murah untuk pasar lokal dikarenakan barang-
barang impor lebih murah. Sehingga akhirnya penurunan kualitas pun tidak terelakkan, dari pemakaian jenis kayu, proses produksi yang berbeda, bahan
finishing yang dibawah standar, dan sebagainya.
commit to user
Industri mebel dalam negeri dibedakan menjadi 3, industri besar, industri menengah, dan industri kecil. “Bebas Furniture” adalah salah satu produsen lokal
yang berada di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. “Bebas Furniture” sendiri tergolong industri kelas menengah , karena pasarnya sendiri pun sebagian besar
mencakup pasar mancanegara. Produk yang dihasilkan sesuai dengan namanya, “Bebas” yaitu tergantung dari permintaan konsumen, dari model klasik, modern,
modern minimalis dan sebagainya. Sehingga konsumen dapat leluasa memilih produk yang diinginkan walaupun berbeda style tetapi bisa di dapat disatu tempat,
dan ini salah satu keunggulan dari “Bebas Furniture” yang memudahkan konsumen.
“Bebas Furniture” sendiri belum pernah melakukan pengenalan produk mereka dengan media promosi yang ada, hanya mengandalkan informasi dari
pelanggan mereka yang sudah ada. Sehingga situasi ini membuat pemasukan “Bebas Furniture” belum maksimal dikarenakan produk dan eksistensinya sebagai
produsen mebel banyak yang tidak tahu. Dari berbagai penyebab media promosi yang belum maksimal dan letak
produksi tidak jauh dari pulau Bali, maka penulis akan mengangkat permasalahan
tersebut untuk tugas akhir yang berjudul PERANCANGAN MEDIA PROMOSI “BEBAS FURNITURE” UNTUK KONSUMEN LOKAL DAN
MANCANEGARA .
commit to user
B. Rumusan Masalah