Pengertian Strukturalisme Konflik Tokoh Utama dalam Roman Das erste Mal und immer wieder Karya Lisa Moos : Kajian Strukturalisme.

10 sebagai sarana untuk menyajikan sebuah cerita dalam karya fiksi kepada pembaca Abrams via Nurgiyantoro, 2013 : 338 Sementara itu, unsur ektrinsik adalah unsur pembentuk roman yang berasal dari luar. Unsur-unsur tersebut diantaranya ekonomi, masyarakat, agama, dan budaya. Yang ditekankan pembahasannya pada bab II ini yaitu unsur instrinsik pembentuk roman, khususnya pada tokoh atau Figur.

B. Pengertian Strukturalisme

Secara etimologis, struktur berasal dari kata bahasa Latin, structura yang berarti bentuk atau bangunan. Paham strukturalisme berkembang pada abad 20. Kemunculan paham ini merupakan reaksi terhadap evolusinisme positiv degan metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika, dan ilmu-ilmu lain. Strukturalisme juga merupakan faham yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudayaan memiliki struktur yang sama dan tetap. Begitu juga dengan sastra yang merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan. Struktur dalam karya sastra tentunya berkisar mengenai plot, alur, sudut pandang, dan juga tokoh. Secara definitif, strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri dengan mekanisme antar hubungannya. Disatu pihak, strukturalisme adalah hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, sedangkan dipihak yang lain antara unsur dengan totalitasnya. Hubungan yang terjadi tidak semata-mata positif, seperti keselarasan, kesesuaian, dan kesepahaman, tetapi juga negatif, serta konflik dan pertentangan. 11 Dalam penelitian strukturalisme, yang menjadi fokus didalamnya ilaha mengenai tokoh, plot, latar, dan susut pandang. Tokoh daam sebuah roman merupakan unsur penting. Plot boleh saja dianggap sebagai tulang punggung sebuah cerita. Akan tetapi keberadaan, fungsi, serta unsur tokoh tidak kalah pentingnya. Jika plot sebuah cerita sudah bagus, tetapi tidak memiliki tokoh, maka dapat menimbulkan sebuah pertanyaan. Tokohlah yang melakukan sesuatu dan dikenai sesuatu. Tokoh juga yang dalam plot menggerakkan peristiwa. Karena tokoh juga muncul konflik, dan lain-lain. Plot juga merupakan unsur penting. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa plot merupakan unsur paling penting diantra unsur yang lain. Tinjauan struktural terhadap sebuah karya pun sering lebih menekankan pada pembahasan plot wwalau mungkin menggunakan istilah yang berbeda. Selain tokoh dan plot, latar juga merupakan unsur pentin. Pada hakikatnya jika seseorang berhadapan dengan sebuah karya sastra, maka orang itu berhadapan dengan dunia yang sudah dilengkapi dengan para tokoh penghuni lengkap dengan permasalah hidupnya. Namun hal itu menjadi kurang lengkap, sebab tokoh dengan berbagai permasalahannya itu juga membutuhkan sebuah landasan dan tumpuan. Landasan itu berupa tempat dan waktu, dan juga aturan kehidupan bermasyarakat sebagaimana halnya dengan kehidupan manusia di dunia nyata pada umumnya. Selain ketiga unsur diatas, sudut pandang juga menjadi unsur penting. Sudut pandang atau juga dikenal sebagai point of view atau viewpoint, oleh Stanton digolongkan sebagai sarana cerita atau literary device. Walaupun 12 demikian, bukan berarti bahwa sudut pandang tidak memiliki peran penting dalam sebuah karya. Sudut pandang harus diperhitungkan kehadirannya, bentuknya, sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian cerita dan reaksi [pembaca terhadap sebuah cerita akan dipengaruhi oleh bentuk sudut pandang.

C. Tokoh dan Penokohan