15
Selain peneliti melakukan karakterisasi tokoh die Charakterisierung der Figuren
, maka perlu dilakukan dua tahap analisis selanjutnya untuk mendukung karakteristik tokoh, yaitu konstelasi tokoh die Konstellation der Figuren dan
juga rancangan tokoh die Konzeption der Figuren. Konstelasi tokoh dilakukan untuk melihat hubungan antar tokoh yang terdapat dalam roman. Selain melihat
hubungan antar tokoh, juga melihat berapa banyak jumlah tokoh yang ada, kemudian melihat siapa yang menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan, serta
melihat adakah konflik di antara tokoh satu dengan tokoh yang lainnya.
D. Pengertian Konflik
Salah satu hal yang merupakan bagian dari kehidupan manusia bahkan kadang menjadi penentang alur hidup seseorang adalah konflik. Konflik sendiri
sangat luas cakupannya. Secara umum konflik dalam karya sastra bisa digolongkan menjadi dua, yakni konflik internal dan konflik eksternal. Menurut
Meredith Fitzgerald via Nurgiyantoro, 2013: 179, konflik merujuk pada pengertian sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan dialami
oleh tokoh-tokoh cerita. Jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia mereka tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya. Juga diungkapkan
Wellek Waren via Nurgiyantoro, 2013: 179, konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan
menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan.
a. Konflik Internal innerer Konflikt
Menurut Wellek Waren via Nurgiyantoro, 2013: 179, Konflik internal ialah konflik yang terjadi dalam hati dan pikiran, dalam jiwa seorang tokoh atau
16
tokoh-tokoh dalam sebuah cerita. Oleh sebab itu konflik internal merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri. Konflik itu lebih merupakan
permasalahan intern seorang manusia. Misalnya, hal yang terjadi akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-
harapan atau masalah lainnya. Konflik batin banyak disoroti dalam karya sastra berjenis roman yang lebih banyak mengeksplorasi berbagai bentuk masalah
kejiwaan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama gaya aku. Konflik internal yang terdapat dalam sebuah cerita fiksi dapat terdiri dari
bermacam-macam wujud dan tingkatan kefungsiannya. Konflik-konflik itu dapat juga berfungsi sebagai konflik utama, sub-sub konflik, ataupun konflik-konflik
tambahan. b.
Konflik Eksternal äuβerer Konflikt
Menurut Wellek Waren via Nurgiyantoro, 2013: 179, Konflik eksternal ialah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang ada
di luar dirinya. Konflik dari luar diri seseorang tokoh bisa saja disebabkan oleh lingkungan alam, lingkungan kehidupan tokoh, atau juga dari tokoh lain. Oleh
karena itu konflik eksternal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konflik fisik physical conflict dan konflik sosial social conflict.
Konflik fisik ialah konflik yang disebabkan adanya perbenturan antara tokoh dan lingkungan alam. Misalnya adanya banjir besar, kemarau panjang,
gunung meletus, dan lain-lain, yang memicu munculnya masalah. Sementara itu, konflik sosial ialah konflik yang disebabkan oleh kontak sosial antar sesama
17
manusia. Konflik sosial antara lain berwujud masalah perburuhan, penindasan, percekcokan, peperangan, atau kasus-kasus hubungan sosial lainnya.
E. Penelitian yang Relevan