B. Fungsi Mitos Terhadap Keberadaan Makam Ki Ageng Tarub Bagi
Masyarakat Desa Tarub Dan Masyarakat Sekitarnya
Mitos makam Ki Ageng Tarub mengundang banyak makan dan arti penting serta sakral bagi masyarakat Desa Tarub dan sekitarnya. Arti penting dan
kesakralan Makam Ki Ageng Tarub menjadi mitos, mitos tersebut memiliki fungsi tersendiri bagi masyarakat pendukung mitos yakni masyarakat Desa Tarub
dan sekitarnya. Teori yang dikemukakan oleh Van Peursen merupakan salah satu cara
membantu mengungkapkan fungsi mitos makam Ki Ageng Tarub. Di dalam bukunya Van Peursen mengemukakan bahwa mitos dapat dibagi dalam tiga
fungsi, yakni: 1 Mitos menyadarkan manusia bahwa sebenarnya ada kekuatan- kekuatan ajaib di dunia. Mitos membantu manusia agar dapat menhayati daya-
daya itu sebagai suatu kekauatan yang mempengaruhi dan menguasai alam serta kehidupan sukunya. 2 Mitos memberikan jaminan terhadap kehidupan
masyarakat pada saat itu juga yaitu ketentraman keseimbangan dan keselamatan. Bersatunya manusia dengan alam gaib akan membantu manusia dalam
memperoleh keinginan-keinginan hidupnya. Misalnya pada musim semi, bila ladang di garab di ceritakan sebuah dongeng, dinyanyikan lagu-lagu pujian
maupun diperagakan sebuah tarian lewat peristiwa ini para dewa di lihatnya mulai menggarab sawah dan memperoleh hasil yang melimpah. 3 Mitos memberi
pengetahuan tentang dunia alam semesta. Lewat mitos dapat dijelaskan tentang terjadinya alam semesta beserta isinya , juga tentang kelahiran manusia dan para
dewa-dewa, serta bagaimana dewi-dewi berperan dalam tindakan manusia. Peursen 1988:30-41
Jika dikaitkan dengan funsi mitos menurut peursen, fungsi mitos makam Ki Ageng Tarub yang terdapat pada masyarakat Desa Tarub Kecamatan
Tawangharjo Kabupaten Grobogan, adalah sebagai berikut: 1.
Kekuatan-Kekuatan Gaib Alam dan seisinyamempunyai suatu daya dan kekuatan ajaib yang
secara sadar atau tidak sadar kehadiranya dapat dirasakan atau diketahui oleh manusia. Terkait dengan kepercayaan terhadap makam Ki Ageng Tarub yang
berada di Desa Tarub Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, kekuatan gaib tersebut berhubungan dengan adanya peristiwa yang terjadi dan
benar-benar dialami olem masyarakat Desa Tarub. Kekuatan-kekuatan tersebut berupa kejadian yang dialami oleh masyarakat Desa Tarub karena
melanggar atauran yaitu menggunakan janur kuning dalam acara pernikahan. Seperti penuturan juru kunci makam Ki Ageng Tarub Priyohastono Adipuro
yang menyatakan: ”Masyarakat Desa Tarub jika sedang melaksanakan acara pernikahan
dilarang mewah-mewahan dengan menggunakan janur kuning diteras rumah, jika pantangan itu di langgar maka seisi rumah akan di rusak
oleh hujan yang sangat deras dan angin yang sangat kencang”
Musibah ataupun peringatan yang datang akibat kecerobohan dari manusia sendiri menjadikan manusia tahu dan paham bahwa sebenarnya di
dalam suatu mitos terkandung suatu fungsi yang bersifat menyadarkan kepada manusia bahwa di dalam mitos itu sendiri tersimpan kekuatan-kekuatan ajaib
ataupun gaib yang arah datangnya tidak dapat dilihat atau dirasakan dengan nalar maupun akal sehat.
Peristiwa ini pernah dialami ialah Bapak Sumardi warga Desa Tawangharjo yang menuturkan kejadian tersebut:
”Biyen tahun 2006 aku mantu anakku seng bareb, tratakke tak wenehi janur kuning,lha pas jam papatan angen sokoh lor lan udan deres
ngerusak tratak omah lan genteng-genteng omah ku pada melerek” pada tahun 2006 saya menikahkan anak laki-laki saya, panggung saya
kasih janur kuning, laha pada sekitar jam empat sore angin dan hujan kencang tiba-tiba datang dari sebelah utara merusak panggung dan
genteng rumah saya, wawancara dengan sumardi pada tanggal 30 mei 2009
Adanya kejadian-kejadian yang bersifat ajaib akibat melanggar
pantangan tersebut secara tidak sadar mampu memberikan pengaruh yang kuat dan besar dalam diri manuisa dan kehidupannya, sehingga fungsi dari mitos
memberikan kesadaran pada manusia bahwa di dalam mitos itu terdapat kekuatan-kekuatan ajaib telah dibuktikan memalui mitos atau kepercayaan
masyarakat Desa Tarub terhadap Makam Ki Ageng Tarub. Selain itu, masyarakat akan bercermin atas kejadian-kejadian masa lalu yang telah terjadi
akibat dari pelanggaran yang dilakukan dan akibat dari ketidak patutan terhadap mitos yang ada, sehingga mereka akan berupaya untuk mematuhi
sesuatu yang telah didakralkan. 2.
Memberi pengharapan bagi peziarah Mitos dapat dikatakan bisa memberi pengharapan bagi peziarah,
misalnya mendapat ketentraman batin, keseimbangan dan keselamatan Rintiani, 2008:71. Bersatunya manusia dengan alam gaib akan membantu
manusia dalam memperoleh keinginan-keinginan hidupnya. Salah satu wujud
dari fungsi tersebut dapat berupa perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tarub agar keinginan atau hajadnya bisa cepat dikabulkan oleh Allah
SWT yakni dengan cara berdoa dan melakukan ritual di makam Ki Ageng Tarub. Masyarakat Desa Tarub dan sekitarnya percaya bahwa jika berdoa
dimakam Ki Ageng Tarub, maka doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT melalui perantara Ki Ageng Tarub.
Makam Ki Ageng Tarub sangat dihormati oleh masyarakat Desa Tarub maupun para peziarah dari luar Desa Tarub. Mengingat jasa-jasa beliau
sebagai penyiar Agama Islam dan leluhur Raja-raja Jawa Kasultanan Surakarta dan Yogyakarta. Masyarakat desa Tarub dan sekitarnya percaya
bahwa Ki Ageng Tarub adalah seorang Aulia atau wali Allah orang yang dikasihi Allah AWT. Sehingga mereka beranggapan dengan berdoa di
makam wali Allah, maka segala doa yang dipanjatkan di makam Ki Ageng Tarub tersebut doanya akan cepat terkabulkan lantaran Ki Ageng Tarub. Oleh
karena itu setiap kali masyarakat Desa Tarub dan sekitarnya mendapatkan kesulitan dalm hidup maupun mempunyai hajat yang besar mereka selalu
bertawassul di makam Ki Ageng Tarub. Dengan demikian dapat diketahui bahwa makam Ki Ageng Tarub memberikan suatu keyakinan hidup akan
jaminan masa kini.
C. Ritual Yang Dilakukan Di Makam Ki Ageng Tarub