mambawa makanan berupa nasi dan lauk pauknya dan menyembelih kerbau iuran warga dusun jika mampu.
Acara sedekah bumi atau bersih desa ini dipimpin oleh sesepuh desa pada para kyai dengan membaca do’a-do’a keselamatan berbahasa jawa dan islam. Setelah
do’a selesai dipanjatkan masyarakat memakan makanan yang dibawa penduduk bersama-sama dengan suasana kekeluargaan, Setelah acara makan selesai penduduk
Desa Tarub melakukan bersih-bersih desa bersama-sama, mereka membersihkan jalan dusun, selokan, membersihkan semak-semak, makam umum dan prasarana
umum lainya.
D. Agama Dan Kepercayaan
Kebanyakan masyarakat pedesaan memeluk agama islam, Seperti halnya penduduk di Desa Tarub juga pemeluk Agama Islam. Masyarakat Desa Tarub Pada
zaman kemerdekaan ialah pemeluk Agama Islam Kejawen, karena pada masa itu penduduk Desa Tarub kesempatan untuk belajar Agama Islam sangat sedikit karena
sibuk berjuang. Tetapi pada sekarang ini penduduk yang menganut ajaran islam kejawen hanyalah orang-orang tua saja yang berumur 60 tahun ke atas dan yang
lainya sudah memeluk islam baik islam NU, Muhammadiah dll. Berdasarkan data monografi Desa Tarub tahun 2007 jumlah penduduk Tarub yang memeluk Agama
Islam sebanyak 6034 jiwa dan non islam 1 jiwa.
Penduduk Desa Tarub ada yang mempercayai adanya makhluk-mahkluk halus yang menghuni jagat raya. Mereka diajarkan untuk bagaimana menyesuaikan diri
dengan kehidupan alam yang serba gaib dan menitik beratkan bagaimana menjaga keselarasan atau harmoni dengan alam, Dengan mengadakan selametan, sesasi, do’a-
do’a, berziarah ke petilasan-petilasan dan makam leluhur. Manusia jawa mengalami alam, sebagai tempat di mana kesejahtraan hidupnya tergantung dari keberhasilannya
dalam menyesuaikan dirinya dengan kekuatan-kekuatan gaib atau angker yang ada disekelilingnya.
Masyarakat Desa Tarub lebih suka jika dikatakan sebagai penganut Islam Jawa Kejawen yang berarti memeluk agama islam tetapi masih melakukan praktek
kepercayaan terhadap makhluk halus dalam kehidupan sehari-hari. Kepercayaan orang Kejawen selama naluri nenek moyang seperti laku prihatin, selametan, ziarah
makam mereka akan mendapatkan ketenangan hidup. Menurut apa yang dikemukakan oleh juru kunci makam yang bernama RT. Priyohastono Adipuro umur
42 tahun yaitu: “Eyang Ki Ageng Tarub adalah salah satu wali yang menyebarkan agama
islam di Jawa, maka tentunya penduduk di Tarub beragama islam, tetapi bukan islam seperti yang ada di Arab tetapi Islam Kejawen”
Berbeda dengan pendapat juru kunci Makam RT. Priyohastono Adipuro kepala Desa Tarub H.Haryoko, 40 tahun menyatakan.
“Penduduk Tarub adalah penganut ajaran NU bukan kejawen”
E. Perekonomian Warga Tarub