Tabungan Syariah ANALISIS KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL PADA

Sebagaimana ketentuan prinsip syariahpada Fatwa DSN diadopsi dalam Peraturan Bank Indonesia, dan juga PSAK yang mengacu kepada Fatwa DSN, maka tidak didapati pertentangan antara PSAK, PBI dan Fatwa DSN.

2. Tabungan Syariah

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapatdilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidakdapat ditarik dengan cekbilyet giro, dan atau alat lainnyayang dipersamakan dengan itu. Produk tabungan syariah berpedoman pada: a. Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No: 02DSN-MUIIV2000 tentang Tabungan. b. PBI No.919PBI2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah beserta ketentuan perubahannya. Sebagaimana halnya giro syariah, tabungan syariah juga dapat menggunakan akad mudharabah.Fitur Dan MekanismeTabungan atas dasar akad wadiah sebagai berikut: a. Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai penitip dana; b. Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus kepada nasabah; c. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; d. Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan e. Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah. 40 Adapun fitur dan mekanisme Tabungan atas dasar akad mudharabah adalah sebagai berikut: a. Bank bertindak sebagai pengelola dana mudharib dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana shahibul maal; 40 Bank Indonesia, Kodifikasi …, h. A-3 b. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati; c. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati; d. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan e. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan. 41 Perlakuan Akuntansi merujuk pada PSAK No.105 tentang Akuntansi Mudharabah dan PAPSI 2013 sebagai berikut: Tabungan Wadiah adalah titipan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati dengan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 42 Tabungan Wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening. Setoran tabungan Wadiah yang diterima secara tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran tabungan Wadiah melalui kliring diakui setelah efektif diterima.Pemberian bonus atas simpanan kepada nasabah diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 43 Pada laporan posisi keuangan, tabungan wadiah disajikan pada kelompok kewajiban segera, karena hubungan antara bank dengan penabung adalah hubungan antara penitip dana dengan penerima titipan. Bank sebagai penerima titipan berkewajiban mengembalikan titipan bilamana diminta oleh penabung selaku penitip. Namun berbeda terhadap tabungan dengan akad mudharabah, dimana penabung adalah berstatus sebagai investor mitra bank. Untuk tabungan mudharabah ini disajikan pada kelompok Dana Syirkah Temporer sebagai bentuk kerjasama investasi mudharabah. Jadi tidak tergolong kepada kewajiban. 44

3. Deposito Syariah