Deposito Syariah ANALISIS KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL PADA

b. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati; c. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati; d. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan e. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan. 41 Perlakuan Akuntansi merujuk pada PSAK No.105 tentang Akuntansi Mudharabah dan PAPSI 2013 sebagai berikut: Tabungan Wadiah adalah titipan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati dengan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 42 Tabungan Wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening. Setoran tabungan Wadiah yang diterima secara tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran tabungan Wadiah melalui kliring diakui setelah efektif diterima.Pemberian bonus atas simpanan kepada nasabah diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 43 Pada laporan posisi keuangan, tabungan wadiah disajikan pada kelompok kewajiban segera, karena hubungan antara bank dengan penabung adalah hubungan antara penitip dana dengan penerima titipan. Bank sebagai penerima titipan berkewajiban mengembalikan titipan bilamana diminta oleh penabung selaku penitip. Namun berbeda terhadap tabungan dengan akad mudharabah, dimana penabung adalah berstatus sebagai investor mitra bank. Untuk tabungan mudharabah ini disajikan pada kelompok Dana Syirkah Temporer sebagai bentuk kerjasama investasi mudharabah. Jadi tidak tergolong kepada kewajiban. 44

3. Deposito Syariah

41 Bank Indonesia, Ibid, h. A-3 42 PAPSI 2013, h. 11.1 43 PAPSI 2013, Ibid.h. 11.1 44 Ilustrasi terdapat pada lampiran PSAK 101, paraghraf 30, h. 101.32 Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapatdilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antaranasabah dengan bank. Akad MudharabahTransaksi penanaman dana dari pemilik dana shahibul maalkepada pengelola dana mudharib untuk melakukan kegiatanusaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasilusaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yangtelah disepakati sebelumnya. Deposito syariah berpedoman pada a. Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No: 03DSN-MUIIV2000 tentang Deposito. b. PBI No.919PBI2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah beserta ketentuan perubahannya. Fitur Dan Mekanisme Deposito syariah sebagai berikut: a. Bank bertindak sebagai pengelola dana mudharib dannasabah bertindak sebagai pemilik dana shahibul maal; b. Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemilik dana mudharabah muqayyadah atau dilakukan dengan tanpa batasan-batasan dari pemilik dana mudharabah mutlaqah; c. Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah. d. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati; e. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati; f. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan g. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan. 45 Perlakuan Akuntansi untuk deposito syariah diatur pada PSAK No.105 tentang Akuntansi Mudharabah dan PAPSI 2013. Deposito dengan akad 45 Bank Indonesia, Kodifikasi … , h. A-5 mudharabah muthlaqah disajikan pada kelompok dana syirkah temporer. 46 Akan tetapi deposito dengan akad mudharabah muqayyadah, hanya disajikan secara temporer sebagai liabilities didalam nereaca on balance sheet, karena ketika disalurkan dalam bentuk chanelling, maka liabilities hilang dan pencatatannya pindah ke off balance sheet. Bagi perbankan syariah pencatatan pembiayaan chanelling dari mudharabah muwayyadah pada off balance sheet mempunyai sisi kebaikan dan keburukan. Kebaikannya adalah tidak mempengaruhi perhitungan kecukupan modal dan memperbesar perhitungan return on asset. Namun keburukannya adalah performance penyaluran pembiayaan yang lebih kecil karena tidak disajikan sebagai komponen asset yang disalurkan sebagai pembiayaan. 47

4. Isu Konsistensi Prinsip Bagi Hasil pada Akuntansi Produk