Alur Drama Pesan Drama Tema Drama

Nah, setelah mencermati teks drama di atas, apa yang dapat Anda simpulkan tentang teks drama jika dibandingkan dengan teks sastra yang lain cerpen dan novel? Secara fisik, teks drama didominasi oleh unsur dialog, bahkan ada naskah drama yang sebagian besar hanya terdiri atas dialog. Artinya, melalui dialog yang terdapat dalam teks drama itulah unsur instrinsik maupun ekstrinsik karya sastra berbentuk teks drama dapat ditemukan. Drama sebenarnya tidak jauh berbeda dengan karya fiksi yang lain. Kesamaan itu berkaitan dengan aspek kesastraan yang terkandung di dalamnya. Namun ada perbedaan esensial yang membedakan antara karya drama dengan karya fiksi adalah tujuan utama penulisan naskah drama adalah untuk dipentaskan. Semi 1988 menyatakan bahwa drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan. Jika Anda cermati secara seksama, drama mempunyai dua aspek esensial, yaitu aspek cerita dan aspek pementasan yang berhubungan dengan seni lakon atau teater. Apabila dirinci lebih dalam lagi, sebenarnya drama memiliki tiga dimensi, yaitu sastra, gerakan, dan ujaran. Oleh karena itu, naskah drama tidak disusun khusus untuk dibaca seperti novel atau cerpen, tetapi lebih dari itu dalam penciptaan naskah drama sudah dipertimbangkan aspek-aspek pementasannya. Mengingat penciptaan drama disusun dengan maksud untuk dipentaskan maka dalam setiap naskah selalu ditemukakn narasi, dalog dan arahan tentang petunjuk lakuan. Dalam sebuah naskah drama terdapat hal-hal penting yang harus diketahui bila kita ingin memehaminya. Hal ini bisa disebut sebagai unsur-unsur drama. Secara lebih rinci bagian berikut akan membahasnya.

a. Alur Drama

Alur dalam sebuah pertunjukanatau drama sama dengan alur novel atau cerpen, yaitu rentetan peristiwa yang terjadi dari awal sampai akhir. Namun alur drama mempunyai kekhususan dibandingkan dengan alur fiksi. Kekhususan itu disebabkan oleh karakteristik drama itu yang memang unik. Kekhususan alur drama adalah sebagai berikut Semi, 1988. Alur drama haruslah alur yang dapat dilakonkan oleh para pemain drama di muka public penonton. Alur drama haruslah jelas agar mudah diikuti oleh penonton. Secara garis besar alur drama adalah sebagai berikut 1 Klasifikasi atau induksi. Bagian ini memberikan kesempatan kepada penonton untuk mengetahui tokoh-tokoh utama serta peran yang dibawakan mereka, serta member pengenalan terhadap permulaan problem atau konflik. 2 Konflik. Pelaku cerita mulai terlibat dalam suatu problem pokok. DI sini mulai terjadi insiden. 3 Komplikasi. Terjadilah persoalan baru dalam cerita, atau disebut juga rising action. Beberapa watak mulai memperlihatkan pertentangan saling mempengaruhi, dan berkeinginan membawa kebenaran ke pihak masing-masing sehingga terjadilah krisis demi krisis. Setiap krisis berkecenderungan melampaui yang lain, namun satu krisis lahir disebabkan atau diakibatkan oleh yang lain. Itulah sebabnya dinamakan komplikasi. 4 Penyelesaian denoument. Setiap segi pertentangan diadakan penyelesaian dan dicarikan alan keluar. Penyelesaian bisa sedih bisa juga menggembirakan Semi, 1988 .

b. Pesan Drama

Pengarang memiliki tujuan tertentu melalui karya dramanya. Inilah yang disebut dengan amanat atau pesan. Pesan dalam drama terbagi dua, yaitu pesan utama dan pesan bawahan. Umumnya pesan berisi ajaran-ajaran moral, misalnya ajakan, saran, 334 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA atau anjuran kepada pembaca untuk meningkatkan kesadaran kemanusiaannya. Banyak sedikit dan luas sempitnya pesan bergantung pada persoalan yang dipaparkan pengarang pada karyanya.

c. Tema Drama

Dalam drama tema memiliki kedudukan yang sangat penting. Semua elemen dalam drama mengacu dan menunjang tema. Tema disebut sebagai ide sentral atau makna sentral suatu cerita. Tema merupakan jiwa cerita dalam karya fiksi. Dalam drama tema juga menjadi panduan pengarang dalam memilih bahan-bahan cerita yang menyusunnya. Cara watak-watak bergerak, berpikir dan merasa, serta cara watak-watak bertentangan antara satu dengan yang lainnya, bagaimana cerita itu diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang disampaikan oleh pengarangnya.

d. Latar Drama