e. Menulis Karya Ilmiah
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat menulis karya ilmiah. Dalam kegiatan belajar ini hanya terdiri atas satu subtopik saja, yakni
menulis karya ilmiah. Cakupan tentang topik menulis karya ilmiah luas. Keluasan itu dapat
dibuktikan dengan tersedianya beragam buku utuh, satu buku tentang menulis karya ilmiah atau Penulisan Karya Ilmiah. Dalam modul ini subtopik menulis karya
ilmiah hanya sebatas dijelaskan hal-hal yang bersifat umum dari bahasan yang seharusnya panjang lebar tentang menulis karya ilmiah. Untuk memperkaya
pemahaman Anda tentang menulis karya ilmiah, Anda disarankan untuk melacak buku rujukan tentang menulis karya ilmiah yang terdapat dalam daftar pustaaka.
Atau Anda mencari rujukan lain buku, artikel, atau contoh laporan penelitian tentang menulis karya ilmiah. Kemudahan mencari rujukan tentang menulis karya
ilmiah membuktikan bahwa subtopik ini atau topik, sebutan yang digunakan selain pada modul ini dikenal luas oleh banyak orang dari berbagai profesi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam karya ilmiah adalah pemilihan topik, penggunaan bahasa, dan sistematika penulisan. Ketentuan-ketentuan yang
lebih detil dapat dibaca pada buku yang ditulis Panuti Sudjiman dan Dendy Sugono yang berjudul Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah, tahun 1996.
Jika penyusunan karya ilmiah ini berkaitan dengan tugas, harus diperhatikan ruang lingkup topik yang ditentukan oleh pemberi tugas serta dipertimbangkan
waktu yang tersedia. Banyak orang menganggap topik sama dengan judul. Sesungguhnya tidak demikian; topik adalah pokok yang akan diperikan atau
masalah yang hendak dikemukakan di dalam karya ilmiah, sedang judul adalah nama karya ilmiah. Topik ditentukan sebelum seseorang mulai menulis, judul dapat
dilakukan dan dipikirkan sesudah tulisan itu selesai. Topik sebaiknya sesuai dengan masalah yang dikuasai, karena gagasan yang cemerlang tidak menjamin menjadi
tulisan yang baik.
Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah ragam tulis, bukan ragam lisan. Ragam tulis di dalam karya ilmiah, menurut Sudjiman dan Dendy Sugono,
hendaknya jelas, lugas, dan komunikatif. Jelas artinya memperhatikan secara jelas unsur-unsur kalimat subjek, predikat, objek, dan keterangan. Lugas artinya bahasa
yang digunakan tidak menimbulkan tafsir ganda. Bentuk dan pilihan kata serta susunan kalimat hanya memungkinkan satu pilihan tafsiran, yaitu tafsiran yang
sesuai dengan maksud penulisnya. Hindari penggunaan sinonim, paralelisme, pleonasme, dan metafora.
Komunikatif berarti apa yang ditangkap pembaca dari wacana yang disajikan sama dengan yang dimaksud penulisnya.Wacana dapat menjadi komunikatif jika
disajikan secara logis dan bersistem. Kelogisan itu terlihat pada hubungan antarbagian di dalam kalimat, antarkalimat di dalam paragraf, dan antarparagraf di
dalam wacana, yaitu memperhatikan hubungan yang masuk akal; misalnya hubungan sebab-akibat, urutan peristiwa, dan pertentangan. Bersistem berarti
uraian yang disajikan menunjukkan urutan yang mencerminkan hubungan yang teratur.
Sistematika penulisan karya ilmiah adalah judul, kata pengantar, pendahuluan, isi, penutup, dan daftar rujukan. Karya yang agak panjang lebih dari
sepuluh halaman dilengkapi dengan daftar isi yang ditempatkan di antara kata pengantar dan pendahuluan. Hal lain yang dianggap perlu disertakan dilampirkan
adalah korpus data, alat pengumpul data kuesioner, tes, dan peta.
264
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul hendaknya memberikan gambaran yang jelas tentang materi dan ancangan atau ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Judul harus menarik
perhatian dan menggelitik rasa ingin tahu pembaca. Kata pengantar sekurang- kurangnya berisi 1 penjelasan mengenai tugas pembuatanpenyusunan karya
ilmiah, 2 penjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan karya ilmiah, 3 informasi tentang bimbingan atau arahan dan bantuan yang diperoleh selama mengerjakan
karya imiah, 4 ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memungkinkan terwujudnya karya ilmiah, 5 serta penyebutan tempat kota,
tanggal, bulan, tahun pembuatan karya ilmiah, dan nama penulis.
Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan urutan bagian- bagian karya ilmiah. Untuk tulisan yang lebih panjang, bab dan anak bab lebih
banyak sehingga derajat penomoran anak-anak bab lebih banyak pula. Derajat penomoran itu dibatasi sampai empat angka.
Pendahuluan hendaklah dapat merangsang dan memudahkan pembaca memahami seluruh karya ilmiah itu. Bagian ini terdiri atas 1 latar belakang
masalah, 2 tujuan penulisanpembahasan, 3 ruang lingkup atau pembatasan masalah, 4 teori yang dipergunakan, 5 sumber data, 6 metode dan teknik yang
digunakan, serta 6 sistematika penulisan. Di dalam makalah, bagian pendahuluan cukup berisi tiga butir yang pertama.
Latar belakang masalah mengemukakan penalaran pentingnya pembahasan masalah atau alasan yang mendorong pemilihan topik, telaah pustaka atau
komentar mengenai tulisan yang telah ada yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, manfaat praktis hasil pembahasan, serta perumusan masalah pokok
yang akan dibahas secara jelas dan eksplisit.
Tujuan pembahasan mengungkapkan rumusan upaya pokok yang akan dikerjakan dan garis besar hasil yang hendak dicapai. Ruang lingkup atau
pembatasan masalah menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas, perincian masalah yang dibahas, dan perumusan istilah secara tepat selanjutnya
penggunaan istilah harus taat asas.
Teori mengungkapkan prinsip-prinsip teori yang dapat menggambarkan langkah dan arah analisis serta alasan pemilihan teori yang dipakai. Sumber data
menjelaskan kriteria penentuan jumlah data, kriteria penentuan mutu data, serta kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
Metode dan teknik mengungkapkan 1 metode yang digunakan; misalnya deskriptif, komparatif, atau eksperimental, dan 2 teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data; misalnya wawancara, observasi, kuesioner, atau tes. Sistematika penyajian jika ada mengemukakan 1 penjelasan kode data kalau
ada serta 2 urutan hal-hal yang dimuat di dalam karya ilmiah, mulai dari pendahuluan sampai dengan daftar pustaka, kalau perlu, lampiran dan indeks.
Isi merupakan inti kaya ilmiah yang memaparkan uraian pokok masalah yang dibahas. Bagian ini harus menunjukkan kelengkapan, ketaatasasan,
keeksplisitan analisis, dan simpulan materi yang dibahas. Jika perlu, bagian ini dapat dijadikan lebih dari satu bab. Bagian isi ini mengungkapkan 1 uraian
masalah yang dibahas, 2 analisis dan interpretasi, 3 ilustrasi atau contoh-contoh, serta 4 tabel, bagan, dan gambar kalau ada.
Penutup berisi simpulan dan saran kalau ada. Simpulan merupakan jawaban permasalahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Simpulan bukan
rangkuman atau ikhtisar. Pernyataannya dapat berupa uraian esei atau berupa butir-butir yang bernomor. Jika perlu, saran boleh disampaikan kepada pembaca
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
265
berkaitan dengan topik pembahasan. Daftar rujukan adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah atau koran, atau artikel di dalam kumpulan karangan
antologi yang digunakan sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisispembahasan, atau penyusunan karya ilmiah. Daftar rujukan merupakan
persyaratan suatu karya ilmiah. Daftar rujukan juga membantu pembaca untuk menemukan sumber acuan yang digunakan.
Perlatihan
Pilih sebuah topik. Topik itu akan Anda kembangkan menjadi karya tulis ilmiah penelitian. Anda akan membuat latar belakang karya tulis Anda. Buatlah
latar belakang yang dimaksud, sekurang-kurangnya tiga paragraf.
f. Menulis Paragraf