Membaca Sastra 1. Pengantar Membawakan atau Memerankan Drama

E. Membaca Sastra 1. Pengantar

Selamat bergabung dengan program Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru PLPG bahasa Indonesia. Selamat datang di dunia pemahaman teks sastra. Ini adalah bahan bagi Anda untuk memiliki penguasaan tentang hal tersebut. Dalam modul ini Anda akan memelajari materi kesastraan tentang Memahami Ragam Teks Sastra. Bagian ini berisi tiga kompetensi utama, yaitu: Memahami unsur-unsur puisi lama dan baru, memahami unsur-unsur prosa fiksi cerpen dan novel, dan memahami unsur-unsur drama. Melalui pelatihan ini Anda diharapkan terampil dalam memahami ketiga hal tersebut dan pada gilirannya Anda juga diharapkan trampil mengajarkan kompetensi bersastra kepada siswa, terutama pemahaman atas unsur-unsur karya sastra.. Modul ini ditulis berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD Guru Mata Pelajaran. Tujuan perlatihan ini adalah Anda mampu mengarahkan siswa pada penguasaan kompetensi tentang hakikat unsur-unsur karya sastra. Kompetensi ini akan sangat relevan dengan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Setelah memelajari materi ini Anda diharapkan 4 mampu memahami unsur-unsur Puisi dan bagaimana implementasinya pada pembelajaran apresiasi puisi, 5 mampu memahami unsur-unsur Prosa fiksi dan bagaimana implementasinya pada pembelajaran apresiasi prosa fiksi, 6 mampu memahami unsur-unsur drama dan bagaimana implementasinya pada pembelajaran apresiasi drama. Teks sastra menurut ragamnya terbagi atas tiga macam, yaitu puisi, prosa fiksi, dan drama. Pembagian ragam tersebut semata-mata didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya saja dan bukan pada substansinya. Sebenarnya, substansi karya sastra, apa pun ragamnya, adalah sama. Karya sastra ialah pengalaman kemanusiaan dalam segala wujud dan dimensinya. Meskipun demikian, pengenalan ciri setiap ragam teks sastra sangatlah penting sebab semua itu akan menentukan strategi dan memengaruhi proses pemahaman makna terhadapnya. Proses memahami puisi memiliki perbedaan dengan proses memahami prosa fiksi. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh padatnya bahasa puisi. Bahasa prosa cenderung lebih terurai. Demikian pula dengan proses memahami drama tentulah cukup berbeda dengan proses memahami puisi dan prosa fiksi, sebab komponen atau unsur pembangun drama berbeda dengan unsur pembangun puisi maupun unsur pembangun prosa fiksi. Itulah sebabnya mengapa bahasan unsur- unsur teks sastra menjadi sangat penting.

2. Materi Pembelajaran a. Memahami Unsur-Unsur Puisi

Untuk mengenali karakteristik teks sastra yang berbentuk puisi, amatilah beberapa bentuk puisi berikut ini. Contoh 1 Pantun Air dalam bertambah Hujan di hulu belum lagi teduh Hasti dendam bertambah dendam Dendam dahulu belum lagi sembuh 308 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA