Menulis Puisi Bebas Memahami Unsur-Unsur Drama

mereka pun mendengar, lalu datanglah mereka untuk menyongsong kedua anaknya yang telah lama hilang. Namun, kakak-beradik itu menolaknya. “Kami tidak punya orang tua lagi, karena justru ketika kami memerlukan kasih sayang dan perlindungan, mereka tidak melakukannya. Tak ada yang peduli pada kami.” Betapa kecewa kedua orang tua mereka yang sudah miskin itu. Kini, mereka baru menyadari akan kesalahannya. Hancurlah hatinya. Mereka menyesal, lalu jatuh sakit, dan akhirnya meninggal dunia. Perlatihan a Bentuklah kelompok diskusi yang masing-masing kelompok berjumlah empat orang. Diskusikan tentang keempat jenis dongeng di atas. Apakah keempat jenis dongeng di atas ada dan berkembang di Indonesia? b Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1 Baca dan pelajarilah dengan cermat dongeng di atas 2 Tulislah isi dan amanat dongeng tersebut 3 Tulisah kerangka alur dongeng di atas 4 Kembangkan kerangka dongeng tersebut dengan bahasa Anda sendiri sehingga menjadi sebuah dongeng yang utuh 5 Berdasarkan pembagian Antti Aarne dan Stith Thompson terhadap dongeng ke dalam empat golongan besar, yakni 1 dongeng binatang animal tales, 2 dongeng biasa ordinary folktales, 3 lelucon dan anekdot jokes and anecdotes, serta 4 dongeng berumus formula tales, lakukan tahapan di bawah ini a Identifikasikan dongeng yang masih ada di sekitar Anda berdasar keempat golongan besar di atas. b Tentukan salah satu dongeng di antara yang telah Anda identifikasikan tersebut. c Buat kerangka dongeng yang akan membantu memudahkan Anda dalam mengembangkan alur dongeng. d Kembangkan kerangka dongeng tersebut menjadi sebuah dongeng yang utuh.

c. Menulis Puisi Bebas

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat menulis puisi bebas. Kegiatan belajar ini terdiri atas subtopik, yakni 1 menulis puisi yang berisi gagasan sendiri, 2 menampilkan pilihan kata dan rima yang menarik, dan 3 serta menulis puisi secara kreatif. Jika dibandingkan dengan menulis prosa, menulis puisi memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunikan menulis puisi adalah kelebihan dan kekurangannya. Artinya, hampir lebih banyak orang yang pada mulanya menulis puisi dibandingkan dengan menulis prosa. Inilah kelebihannya. Sementara itu, kualitas yang dihadirkan karena kuantitas tersebut sering menjadi bumerang, bahwa produk puisi “cenderung” kurang bermutu dibandingkan dengan prosa. Melihat kecenderungan ini, yang diperlukan adalah bagaimana meyakinkan kepada penulis puisi bahwa setiap tulisan dalam hal ini puisi memiliki sejarah tersendiri baca: kualitas. Berkaitan dengan hal itu, kegiatan belajar menulis puisi ini ditekankan pada kemauan ‘berani mencoba dan berkeyakinan baik’ . Yang diperlukan adaalah mengeksplorasi sebanyak-banyaknya topik, lalu mengembangkan menjadi puisi. 1 Menulis Puisi Yang Berisi Gagasan Sendiri Barangkali, setiap ada pertanyaan kepada penyair tentang bagaimana menulis puisi, maka sang penyair akan menjawab, “Tulis saja Semua tulisan yang dimaksudkan sebagai puisi, maka ia disebut puisi.” Memang benar bahwa menulis puisi tidak ada MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA 343 rumus atau resepnya, seperti halnya matematika atau memasak. Yang diperlukan dalam menulis puisi adalah keberanian menulis. Jika demikian, semua orang tentu dapat menulis puisi. Setiap orang memiliki ide atau gagasan, tetapi tidak semua orang ingin mengungkapkannya dalam bentuk puisi. Mengapa demikian? Jawabannya bisa beragam. Tetapi dari semua jawaban, persoalan utamanya adalah karena tidak berani mencoba menuliskan dalam bentuk puisi. Keberanian mencoba adalah jawaban dari kesulitan menulis puisi. Di bawah ini disajikan beberapa puisi. Puisi-puisi tersebut bukan karya penyair terkenal, tetapi merupakan karya para remaja yang dimuat di majalah Gadis. Cermatilah bagaimana penulis menuangkan gagasannya dalam bentuk puisi. Ucapan Syukur Terimakasih Tuhan untuk burung yang berkicau di pepohonan memuji kebesaranMu untuk bunga yang merekah dan untuk embun yang bersinar di atasnya untuk matahari yang cerah udara yang sejuk untuk semua karunia cipMu terlalu indah bagi umatMu Terimakasih Tuhan untuk kehidupan ini Yohana Elizabeth H. – Jakarta KAMU Lama aku termenung menyapa hati yang disaruk hitam aku tancapkan tiang-tiang kokoh di pekarangan hati agar kamu tak datang lagi Andik H. - Kediri RINDU 1 Rindu yang pernah kuberikan padamu tolong kembalikan, jika kamu tak memerlukannya lagi Ugi Maranatha – Jakarta MEREKA DAN AKU Mereka iya, aku tidak mereka boleh, aku jangan mereka senang, aku benci mereka sayang, aku jalang mereka tak waras, aku malah rajanya 344 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA Lho, ini apa-apaan sih makin lama kok makin ruwet B. Febriantono – Malang Setelah membaca dan mencermati puisi-puisi di atas, apakah masih ada kesulitan dalam menulis puisi? Tentu jawabannya masih sama, bahwa menulis puisi memang bukan hal yang mudah. Namun demikian, melalui contoh-contoh di atas, menunjukkan bahwa apa pun topik dan gagasan dapat ditulis dalam bentuk puisi. Sekali lagi topik apa pun dapat dituangkan dalam bentuk puisi. Tak ada kata sulit kalau dicoba Kuncinya: a menemukan dan memilih idetopik dan gagasan, b mengembangkan idetopik dan gagasan dalam bentuk baris-baris kalimat, c mempergunakan bahasa yang dikuasai dan dipahami sehingga pembaca akan mudah pula menguasai dan memahami. Jika ketiga hal di atas adalah langkah, maka para penulis di atas telah menerapkan dengan baik. Nah, sekarang Anda yang akan memulai. 2 Menampilkan Pilihan Kata dan Rima Yang Menarik Pilihan kata yang tepat adalah kata-kata yang mampu mewakili ekspresi penulisnya. Dengan kata lain, penulis memilih kata sesuai dengan ungkapan perasaannya. Ketika kata itu sudah dapat mewakili ekspresi penulisnya, maka kata tersebut sudah tepat. Rima terkait dengan pengulangan bunyi. Ketika seorang penulis puisi memilih kata, rima juga harus dipertimbangkan. Rima yang menarik akan membuat puisi jadi lebih merdu ketika dibacakan. Perhatikan puisi-puisi di bawah ini. Puisi-puisi ini juga bukan karya para penyair terkenal. Puisi-puisi ini adalah hasil karya para remaja. UNTUKMU Ukirlah sendumu di sudut rindu, kalau jiwamu tak ragu. Gapailah anganmu, bila kau sebut namaku. Robi H. – Mojokerto ASA Ada asa di hari lalu kau tabur rapi di danau hati ada kisah manis di hari lalu yang ternyata tak seabadi matahari Emy – Jayapura 3 Menulis Puisi secara Kreatif Di antara genre sastra yang berkembang, puisi adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Dengan demikian, menulis puisi lebih banyak dilakukan oleh orang dibandingkan dengan menulis genre karya sastra lain. Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan kiat. Di bawah ini disampaikan beberapa kiat menulis puisi. Setiap kiat tidak selalu sesuai dengan MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA 345 seseorang. Namun demikian, setidaknya dengan kiat di bawah ini ada bahan banding bagi yang ingin memulai menulis puisi. a. Menulis dengan mengurai nama diri b. Menulis berdasar tokoh sejarah atau idola c. Menulis berdasarkan pengalaman d. Menulis orang-orang dekat e. Menulis alam sekitar f. Menulis berdasar atas rangsangan indra g. Menulis berdasar pengalaman sahabat h. Menulis ulang dari puisi yang sudah ada i. Menulis untuk berdoa pada Tuhan j. Menulis ajakan melakukan sesuatu k. Menulis untuk kekasih l. Menulis untuk mengisahkan sesuatu peristiwa atau tokoh m. Menulis kepada pemimpin yang berkuasa. n. Menulis atas respon musik yang didengarkan o. Menulis melalui pola puisi yang telah ada p. Menulis atas respon indra manusia q. Dll. Perlatihan a. Setiap orang pasti mempunyai idetopik atau gagasan. Kali ini, idetopik atau gagasan tersebut cobalah Anda tulis dalam bentuk puisi Pada saat menulis jangan berpikir apakah puisi tersebut akan menjadi baik atau tidak. Karena jika berpikir demikian, maka puisi tidak sempat ditulis Ingat, penulis hanya menulis puisi Yang mengatakan baik atau tidak baik adalah orang lain. Mari, cobalah Anda menulis b. Tentukan topik yang akan Anda kembangkan menjadi puisi. Topik itu tentang tentang orang-orang di sekitar Anda. Misalnya, bapak-ibu, nenek, sahabat, guru, mertua, anak, tetangga, penjual sayur, penjual mi atau bakso, atau kakak-adik. Mulai pilih kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan tokoh tersebut. Tulis baris-baris kalimatnya. Setelah kalimat tersusun atas baris-baris, suntinglah dengan mempertimbangkan pilihan kata dan rima. Sekadar perbandingan, di bawah ini disajikan puisi tentang ayah-ibu dan sahabat Kekaguman Ibu karena rindu pada bijakmu tiap saat kusunting doa dari nadiku senyummu yang mempesona lewat bingkai yang usang membuat hulu dan muaranya menyatu di taman sorga tetirahlah yang damai disisiNya Ayah dua pertiga malam kita duduk di beranda menatap dan menghitung kerlip bintang di langit segores petuah tak lupa kautitipkan isyaratmu jualah mengantarku lelap untuk menjemput hari esok Yusri Halim – Ujung Pandang 346 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA Wahyu Apakah yang nampak di luar pintu. Debu ataukah Gemerincing batu Isyarat yang terpatah ataukah kedua matamu yang Mengukir sendu? Era Milyarni – Tegal Kalilangit, Horison

d. Menulis Drama