Perhitungan Korelasi Linier Berganda Koefisien Korelasi

= 3,10 Diperoleh = 837,39 = 3,10 Karena yang diperoleh lebih besar maka ditolak dan diterima. Hal ini berarti persamaan regresi linier berganda Y atas , , bersifat nyata. Artinya yaitu Luas Panen, Curah Hujan dan Kelembaban Udara berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Produksi Jagung.

4.2 Perhitungan Korelasi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat harga = 164.935.928,5 sedangkan yang telah dihitung adalah 162.750.034. Dengan rumus koefisien determinasi diperoleh : = = = 0,992 R = R = 0,996 Dari hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien determinasi sebesar 0,992 dan diperoleh koefisien korelasinya R sebesar 0,996. Artinya 99 Hasil Produksi dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu Luas Panen, Curah Hujan, dan Kelembaban Udara, sedangkan 1 sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Universitas Sumatera Utara

4.3 Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui besarnya korelasi dari masing-masing antar variabel, maka dapat dihitung sebagai berikut :

4.4.1 Perhitungan korelasi antara variabel Y dengan

a. Besar korelasi antara Hasil Produksi Y dengan Luas Panen = – – = – – = 0,99 Nilai sebesar 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Produksi dengan Luas Panen memiliki korelasi positif yang tinggi. Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara hasil produksi dengan luas panen, artinya semakin luas panen akan meningkatkan hasil produksi, sebaliknya semakin kecil luas panen akan menurunkan hasil produksi. b. Besar korelasi antara Hasil Produksi Y dengan Curah Hujan = – – = – – = -0,16 Nilai sebesar -0,16. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Produksi dengan Curah Hujan memiliki korelasi negatif yang sangat rendah. Nilai yang Universitas Sumatera Utara negatif menandakan hubungan yang tidak searah antara hasil produksi dengan curah hujan, artinya semakin banyak curah hujan akan menurunkan hasil produksi, sebaliknya semakin sedikit curah hujan akan meningkatkan hasil produksi. c. Besar korelasi antara Hasil Produksi Y dengan Kelembaban Udara = – – = – – = -0,15 Nilai sebesar -0,15. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Produksi dengan Kelembaban Udara memiliki korelasi negatif yang sangat rendah. Nilai yang negatif menandakan hubungan yang tidak searah antara hasil produksi dengan Kelembaban udara, artinya semakin banyak Kelembaban udara akan menurunkan hasil produksi, sebaliknya semakin sedikit Kelembaban udara akan meningkatkan hasil produksi. Dari hasil perhitungan nilai korelasi r antara variabel bebas , , terhadap variabel terikat Y, korelasi yang terbesar adalah korelasi antara Hasil Produksi Y dengan Luas Panen yaitu sebesar 0,99. Artinya bahwa Luas Panen memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap Hasil Produksi jagung daripada Curah Hujan dan Kelembaban Udara. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Perhitungan korelasi antara variabel bebas X

a. Besar korelasi antara Luas Panen dengan Curah Hujan = – – = – – = -0,14 b. Besar korelasi antara Luas Panen dengan Kelembaban Udara = – – = – – = -0,14 c. Besar korelasi antara Curah Hujan dengan Kelembaban Udara = – – = – – = 0,50 Berdasarkan perhitungan korelasi r antar variabel bebas tersebut, dapat dilihat bahwa yang mempunyai korelasi agak rendah positif adalah antara Curah Hujan dengan Kelembaban Udara, sedangkan yang mempunyai korelasi rendah negatif adalah antara Luas Panen dengan Curah Hujan dan Luas Panen dengan Kelembaban Udara. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda Uji T