yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTPSLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.
Secara filosofis, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia ke arah yang maksimal. Potensi yang diberikan oleh Tuhan tidak akan berkembang
sendirinya tanpa dukungan pendidikan yang memadahi. Sehingga orientasi pendidikan tidak hanya memasuki wilayah fisiologis, melainkan juga harus merambah kawasan
spiritual, psikologis serta nilai-nilai etis akhlak.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “Menyiapkan” diartikan bahwa peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan sedang
menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjuk pada proses yang berlangsung sebelum peserta didik itu siap untuk terjun ke kancah kehidupan yang nyata. Penyiapan ini
dikaitkan dengan kedudukan peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, warga bangsa dan calon pembentuk keluarga baru, serta mengemban tugas dan
pekerjaan kelak di kemudian hari.
2.2 PERBEDAAN PENDIDIKAN DI PERKOTAAN DAN DI PEDESAAN
Masyarakat desa memiliki peluang yang sama dengan masyarakat kota untuk memperoleh pendidikan. Peluang pendidikan dibuka oleh pemerintah sama lebarnya
untuk masyarakat desa maupun kota. Bahkan, semangat juang masyarakat desa lebih tinggi daripada masyarakat kota. Karena masyarakat kota beranggapan bahwa
pendidikan di desa tidak begitu maju karena kekurangannya sarana dan prasarana yang memadai. Karena pendidikan di desa dengan dikota berbeda jauh. Masyarakat
desa itu apa-apa serba sulit, kalau masih SD mungkin tidak terlalu sulit untuk menjangkau sekolah, tetapi begitu SMP sudah mulai agak jauh. Dan SMA sampai
harus melaju lima kilometer dari desa sampai Kota.
sikap dan prilaku tersebut mencerminkan bahwa seorang anak desa dan kota memiliki kesemangatan yang berbeda dalam menuntut ilmu. Anak kota dengan
fasilitas yang ada di sekolahan dan dibeberapa wilayah telah disediakan informasi yang cepat dengan media yang ada mereka tak berminat lagi untuk mencari ilmu.
Mengapa demikian bisa terjadi pada anak sekolahan di kota? Karena akibat beberapa pergaulan di masyarakat kota dan dalam Aspek Keluargapun Anak tidak diperhatikan
antara ayah dan Ibu sibuk bekerja demi uang dan anak dididik oleh seorang pembantu sehingga Anak pun tidak mempunyai kasih sayang antara kedua orang tua dan
Pendidikan pun terbengkelai Mereka dipenuhi segala macam kebutuhanannya dari bangun tidur sampai tidur lagi sehingga anak-anak bosan untuk menuntut ilmu dan
akhirnya tanpa ada dukungan dari orang tua untuk maju. Anak Anak kota sering bolos
dari sekolahan untuk menghambur hamburkan uang kedua orang tuanya untuk pergi main Game PS ataupun Game
online pada umumnya. Berbeda dengan Anak-anak
desa yang mempunyai kesemangatan dalam menggapai cita cita, Ia ingin sukses dengan menuntut ilmu yang tinggi agar perekonomian keluarga semakin membaik dan
tidak menjadi beban lagi kelak dan orang tua mempunyai andil penuh dalam pendidikan anak dikeluarga.
Anak Kota dan Mahasiswa daerah yang ke Perkotaan Mungkin dari sekian ribu anak yang hidup didesa ada yang belum melihat perkotaan secara menyeluruh dari segala
aspek sehingga dia lupa akan pendidikan yang diajarkan di pedesaan, Seorang yang terkena dampak dari pergaulan lingkungan misalnya Ia tak akan berpikir lagi
bagaimana orang tuanya mencari uang untuk kuliah anaknya di perkotaan besar, sepanjang hidupnya berkegiatan Nongkrong dipinggir jalan bersama teman-temannya.
hingga kehidupan yang dulunya terang menjadi redup antara siang dan malam menjadi kebalikan. Karena sampai kelarutan dia nongkrong entah didepan komputer
ataupun dipinggir jalan sehingga waktu siangnya pun berubah menjadi malam. kebaikan seperti ini harus ditinggalkan mulai dari sekarang dampaknya yang dapat
dilihat diantaranya adalah: 1. Bolos Kuliah
Dia tak lagi memetingkan kuliah karena waktu dia kuliah hidupnya hanya untuk bersenang senang karena jauh dengan Orang tuanya dan setiap kuliah dia titip kepada
temannya untuk signature atau tanda tangan untuk masuk kuliah, ini di kerjakan anak anak jaman sekarang karena setiap dosen tidak menggunakan kalimat absen
dibacakan kepada mahasiswanya jadi yang seperti ini wajar kalau seorang mahasiswa mengakali jam kuliahnya.
2. Boros Uang Dia tak memikirkan lagi betapa susahnya orang tua mencari rizki atau uang untuk
pembayaran sekolah anaknya, Kedua orang tua hanya pasrah bahwa anaknya di luar kota untuk mencari ilmu semata dan akan akhirnya dia malah tahu anaknya kuliah
sampai menghabiskan waktu berpuluh tahun untuk mendapatkan gelarnya. 3. Boros Waktu
Demikian dengan waktu, dari waktu yang singkat menjadi waktu yang lama dalam menempuh gelar sarjana pun membuat seorang yang mempunyai target untuk
mendapatkan gelar jadi amburadul hingga akhirnya Ia harus fokus untuk dalam mendapatkan gelarnya.
Dampak tersbut merupakan sebuah potret Anak Sekolah dinegri Indonesia
anatar di desa dan Dikota dan kesemngatan anak desapun bisa luntur akibat adanya masa
pergaulan dan dampak lingkungan sangat berpengaruh bagi Anak-Anak yang tak dapat menimba dan membedakan antara sesuatu yang baik dan yang tidak baik.
2.3 PENYEBAB KURANGNYA PENDIDIKAN DI DAERAH PELOSOK