pembayaran. misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.
G. Fluktuasi Neraca Pembayaran
Fluktuasi ketidaktetapan atau guncangan, sebagai contoh terhadap harga barang dan sebagainya, atas segala hal yang bisa dilihat di dalam sebuah grafik
.
neraca pembayaran disebabkan oleh banyak hal. Sebab-sebab yang menimbulkan fluktuasi ini
antara lain ialah perubahan tingkat harga dalam negeri, pergeseran permintaan luar negeri, ketidakstabilan dalam negeri, keadaan struktur produksi, perubahan posisi
hutang piutang dengan luar negeri dan juga becana alam.
1. Perubahan Harga Barang dan Jasa dalam Negeri Perubahan pertama: harga yang menurun akan menurunkan biaya prduksi.
Dengan turunnya biaya poduksi barang dan jasa tesebut, maka barang dan jasa tersebut dapat bersaing di luar negeri. Ekspor akan bertambah dan cadangan
internasionalpun akan meningkat. Tentu saja hal ini baru berfungi sekiranya barang- barang impor tidak naik, atau kalau naik dengan prosentase yang lebih rendah dari
pada turuny barang ekspor, sehingga jumlah inpoor dapar ditutupi dengan sebagian hasil ekspor. Jadi, impor tidak mengorbankan ekspor yang relative besar.
Perubahan kedua: bilamana perubahan harga barang menaik dalam negeri. Hal
ini akan bertendensi menaikkan biaya produksi. Sehingga pada gilirannya akan menaikkan harga barang ekspor. Ekspor akan semakin berkurang, karena tidak dapat
bersaing di luar negeri. Kalau ini berlangsung lama dan biaya produksi ekspor tidak dapat diturunkan, maka cadangan akan menurun, sehingga neraca pembayaran akan
kembali tidak seimbang.
2. Pergeseran Pemintaan luar Negeri
Banyak sekali faktor yang menimbulkan pergeseran permintaan luar negeri terhadap barang-barang dalam negeri. Diantaranya ialah faktor persaingan luar negeri,
perubahan pendapatan diluar negeri dan faktor penawaran negara itu sendiri.
Pergeseran permintaan luar negeri akan cenderung mengurangi ekspor, yang jika berlangsung terus menerus negara bersangkutan akan mengalami kekurangan
cadangan devisa dan akhirnya akan menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran.
3. Ketidakstabilan Ekonomi
Ketidakstabilan biasanya ditandai dengan goncangan harga dan kurs yang terus menerus. Hal ini menyebabkan pengusaha luar negeri kehilangan pegangan untuk
membaca situasi ekonomi dalam negeri. Kemungkinan goncangan ini disebabkan oleh kondisi politik yang kurang stabil, sehingga sulit meramalkan keputusan politik dalam
perekonomian dalam dan luar negeri. Hal ini akan menyebabkan turunnya ekspor yang akhirnya juga akan menyulitkan neraca pembayaran.
4. Bencana Alam
Bencanan alam yang cukup besar seperti banjir, gempa bumi, tsunami, serangan hama, penyakit tanaman, iklim dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi neraca
pembayaran terutama dalam hal produksi.
5. Keadaan Struktur Produksi
Indonesia merupakan negara agraris, dimana struktur produksinya sangat tergantung pada faktor alamiah, sehingga penawarannya kurang elastis atau malah
sama sekali inelastis, oleh karena itu produksi agraris ini sukar untuk menyesuaikan penawaran dengan perubahan permintaan luar negeri. Ekspor tidak bisa ditingkatkan
dengan segera bila permintaan luar negeri meningkat, demikian juga sebaliknya jika permintaan luar negeri menurun ekspor dengan segera tidak dapat dibatasi.
6. Perubahan Posisi Hutang Piutang Luar Negeri
Hutang piutang luar negeri biasanya jangka panjang. Hutang akan menambah cadangan internasional suatu negara. Sebaliknya bagi negara kreditur, pinjaman-
pinjaman itu akan mengurangi cadangan internasionalnya. Bila mana jumlah pinjaman itu cukup besar, maka adanya hutang piutang tersebut, akan dapat menyebabkan
timbulya ketidakseimbangan neraca pembayaran yang bersangkutan.
Nilai pos – pos dalam neraca pembayaran suatu negara dapat berfluktuasi dengan cara pola random, musiman, siklis dan trend. Berdasarkan pola fluktuasinya
dapat dibedakan tiga macam diseekuilibrium neraca pembayaran internasional, yaitu : a.
Disekuilbrium neraca pembayaran musiman Transaksi transaksi ekonomi luar negeri suatu negara besar kecilnya sangat
tergantung pada keadaan perekonomian dalam negeri dan juga keadaan perekonomian luar negeri. Kalau keadaan ekonomi dalam hal tingkat pendapatan, permintaan akan
barang dan jasa mengalami perubahan, maka transaksi-transaksi luar negeri yang diadakan oleh penduduk dalam negera tersebut akan mengalami perubahan juga.
Kebanyakan gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman yang berakar pada gejala alam atau musiman yang diciptakan oleh manusia yang semuanya itu berulang
tiap tahunnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan
perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman. Akan tetapi pada perubahan neraca pembayaran internasional yang mempunyai pola seasonal atau
musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah , sebab defisit neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan
lainnya. b.
Disekuilbrium neraca pembayaran siklis Disekuilibrium ini timbul karena akibat dari adanya gelombang kongjuntur yang
terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau yang terjadi dalam perekonomian negara lain. C.P. kindleberger mengatakan bahwa tidak selalu gelombang konjungtur
terjadi dalam suatu perekonomian akan mengakibatkan terjadinya cylical disequilibrium neraca pembayaran internasional apabila negara tersebut mempunyai
elastisitas pendapatan yang sama, elastisitas harga yang sama, pola gelombang konjungtur yang sama dan gelombang konjungtur bekerja pada waktu yang
bersamaan. Apabila semua itu tidak samaberbeda maka akan terjadi cylical disequilibrium.
Solusi untuk mengatasi disekuilibrium siklis adalah dengan digunakannya kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter atau fiskal. Dan juga untuk lembaga moneter
dunia Internasional Monetary Fund akan memberikan bantuan dengan memberikan pinjaman untuk menutupi defisit neraca pembayaran yang sifatnya siklis.
c. Disekuilibrium neraca pembayaran Struktural
Disekuilibrium ini timbul dari ketidakserasian antara perubahan-perubahan pada permintaan dan penawaran akan barang barang perdagangan internasional dengan
perubahan pada penawaran faktor produksi. Beberapa penyebab Structural Disequilibrium menurut Delbert a. snider yaitu :Berkurangnya stok capital nasional
yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi berubahnya pola permintaan berubahnya pola perdagangan berubahnya pola aliran
capital jangka panjang, perubahan perubahan dalam bidang kelembagaan
H. Proses Penyeimbangan Neraca Pembayaran