115 Seni Budaya
membayangkan ada seekor KumbangTawon menyerang. Setiap siswasiswi harus menghindar dari serangan KumbangTawon
itu. Latihan dilanjutkan dengan membayangkan Kumbang Tawon-nya 5, 10, 50, 100 dan seterusnya. Kemudian siswa
siswi disuruh menjadi lebahnya.
2. Jalan yang Licin
Masing-masing anak membayangkan berjalan di jalan yang licin. Jaraknya ditentukan oleh pelatih. Misalnya, dari sudut A ke
B yang berjarak 10 – 20 meter. Apa pun yang dilakukan anak- anak adalah yang terbaik. Jangan disalahkan. Yang salah adalah
bila ada anak yang meniru apa yang dilakukan temannya. Dalam latihan seperti ini, yang dihindari adalah meniru. Pelatih harus
membebaskan anak-anak. Biarlah mereka berlaku berdasarkan imajinasinya masing-masing.
Variasi dari latihan ini, ialah: a. Berjalan di jalan yang lengket.
b. Berjalan di jalan yang berlubang. c. Berjalan di jalan banjir.
d. Berjalan di jalan yang panas. e. Berjalan dengan kaki yang tidak dapat ditekuk.
f. Berjalan dengan kaki yang tidak dapat diluruskan.
C. Merancang Karya Teater dari Naskah Adaptasi
Sumber: Dok. Don Zolidis
Gambar 7.8 he Birds, karya Aristophanes. Adaptasi oleh Don Zolidis
Berdasarkan naskah Filipina, “Mentang-mentang dari New York” karya Marcelino Acana Jr, Noorca Marendra memindahkan
Sumber: Dok. Teater Tanah Air
Gambar 7.7
Mengekspresikan handuk basah yang didirikan
kemudian luruh. Dilakukan dengan sangat
lambat.
Kelas XI SMAMASMKMAK 116
Semester 1
setting peristiwanya ke kampung Jelambar, di wilayah Jakarta Barat. Lakon ini bercerita tentang seorang janda, Bi Atang dan
anak gadisnya, Ikah yang sok kaya. Perabotan rumahnya terdiri dari seperangkat kursi rotan, dan sebuah radio besar.
Lakon ini sangat terbuka untuk diadaptasi ke semua propinsi di Tanah Air, dengan memindahkan setting peristiwanya ke
daerah setempat. Dan persoalan yang diungkapkan oleh lakon tidak berjarak dengan persoalan-persoalan di semua Negara
berkembang.
1. Membentuk staf produksi
Langkah pertama yang dilakukan oleh guru pembimbing adalah mengumpulkan semua siswa yang akan turut mendukung
pementasan, lalu membentuk staf produksi, dengan pembagian tugas sebagai berikut:
a. Memilih dan menentukan siswa yang berminat di staf artistik;
Pemain, penata musik, penata gerak, penata penata busana, penata rias, penata dekor, dan penata cahaya.
b. Memilih dan menentukan siswa yang berminat di staf managemen; pimpinan produksi, keuangan, dana dan usaha,
dokumentasi, konsumsi dan bagian umum. Semua yang turut mendukung pementasan harus saling
bekerjasama dengan baik. Dan untuk memperlancar kerjasama diperlukan pembagian kerja dan batasan yang jelas mengenai
wewenang dan kewajibannya masing-masing, sehingga tidak terjadi pertengkaran selama bekerja.
2. Memilih dan menentukan pemain
Setelah membaca dan memahami isi naskah, guru pembimbing menjelaskan alur cerita dan melukiskan dan
menentukan pemain yang akan memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam naskah. Caranya bisa dimulai dengan membaca
naskah secara bergiliran kemudian ditentukan pemerannya. Atau dengan cara, siswa memilih peran yang mereka sukai,
kemudian diberi waktu untuk mempresentasikan peran yang mereka pilih tersebut.
3. Menentukan Karakterisasi
Menganalisa tokoh-tokoh yang ada dalam naskah “Mentang-mentang dari New York”. Di dalam menganalisa tokoh-
tokoh ada tiga sumber informasi mengenai karakterisasinya. Pertama, dari keterangan yang ada di dalam naskah. Kedua,
ucapan tokoh itu sendiri. Ketiga, ucapan tokoh lain tentang tokoh tersebut:
4. Ikah
Keterangan di dalam naskah menyebutkan; - “Ikah muncul, Ia mengenakan gaun yang mengsankan dihiasi kulit binatang